Você está na página 1de 22

Case Vignette

Conduct Disorder

Pembimbing: dr. Isa Multazam Noor, SpKJ (K)

disusun oleh :
Abeng Anandri Husen 1102012003
Ratnasari 1102012229
Rr. Yunisa Putri Riyanti 2011730161
Zafira Alfani 1102012315
Ilustrasi Kasus
George seorang pemuda berusia 16 tahun
masuk ke Rumah Sakit dari Pusat Penahanan
Remaja karena melakukan usaha bunuh diri. Dia
telah melakukan beberapa cara, tali sepatu dililit
di lehernya sehingga menyebabkan gangguan
pernafasan.
Ketika ditemukan, dia dalam keadaan
sianosis dan semikoma. Dia sudah pernah masuk
ke Pusat Penahanan sebelumnya.
Pada saat diterima kembali, George enggan
untuk berbicara, kecuali untuk mengatakan
bahwa dia akan bunuh diri, dan tak seorangpun
dapat menghentikannya. Dia juga mempunyai
riwayat depresi selama 2 minggu, sulit tidur,
penurunan nafsu makan, berkurangnya
ketertarikan, perasaan bersalah dan ide bunuh
diri.
Menurut orangtuanya, George tidak memiliki gangguan
emosional, sampai usia 13 tahun, dia terlibat dalam penggunaan obat-
obatan terutama sedatif ganja, opiod, dan LSD. Nilai-nilainya menurun
secara drastis, ia lari dari rumah pada beberapa kesempatan setelah
beradu argumen dengan orangtuanya, dan ia mencoba bunuh diri
dengan overdosis aspirin. Setahun kemudian, beradu argumen dengan
kepala sekolah kemudian ia dikeluarkan dari sekolah.
Tidak mampu mengendalikan perilakunya, orangtuanya
membawa dia diperiksa di sebuah Klinik Kesehatan Mental, dan
direkomendasi untuk Group Home. Ia tampaknya melakukan dengan
baik, dan hubungannya dengan orangtuanya meningkat baik dengan
konseling keluarga. Ia cukup bertanggung jawab dalam memegang
pekerjaan dan menghadiri sekolah dan tidak terlibat dalam kegiatan
ilegal, termasuk menggunakan obat-obatan.
Enam bulan masuk lagi ke Rumah Sakit, namun George
mulai lagi menggunakan obat-obatan, dan selama 1 minggu,
terlibat 10 pelanggaran, semua dilakukannya sendiri. Dia ingat
menjadi depresi pada saat ini, tetapi dia tidak ingat apakah
mengalami perubahan mood sebelum atau sesudah keterlibatan
kembali dengan obat-obatan.
Dia kemudian dikirim ke Pusat Penahan Remaja, ia tidak
melakukan yang baik seperti yang lalu dan ia telah dipulangkan
ke orangtuanya. Satu hari setelah di rumah, ia meninggalkan
rumah dengan teman-temannya dengan mobil curian untuk pergi
ke Yogyakarta dan ia ditangkap dan dibawa kembali ke Pusat
Penahanan. Depresi George tak lama kemudian mulai membaik.
Sign & Symptoms
Ia meninggalkan rumah dengan teman-temannya dengan mobil
curian untuk pergi ke Yogyakarta
Ia lari dari rumah pada beberapa kesempatan setelah beradu
argumen dengan orangtuanya
Multiaksial Diagnosis

Axis I : F91.0 Gangguan tingkah laku

Axis II : IQ normal

Axis III: Tidak ada

Axis IV: Perlu penelusuran lebih lanjut

Axis V : GAF current 70 - 61


GAF HLPY 80 71
Kriteria Diagnosis DSM-IV
A. Pola perilaku berulang dan menetap yg melanggar hak
dasar orang lain/norma/peraturan sosial utama yg
sesuai usia, dan ditunjukkan dengan adanya 3 (atau
lebih) kriteria berikut ini dlm 12 bulan terakhir, dgn
sedikitnya 1 kriteria ada pada 6 bulan terakhir:
Agresi pada orang dan hewan :

1.Sering menggeretak, menakuti/ mengintimidasi orang


lain
2.Sering memulai perkelahian fisik
3.Menggunakan senjata yang dapat menyebabkan cedera
serius pada orang lain (pentungan, batu bata, pisau,
senjata)
4.Secara fisik kejam pada orang
5.Secara fisik kejam pada hewan
6.Mencuri saaat menemukan korban (membegal,
merampas dompet, perampokan bersenjata)
7.Memaksa seseorang melakukan aktivitas seksual
Perusakan barang kepemilikan
8.Secara sengaja menimbulkan kebakaran dengan maksud menimbulkan
kerusakan serius.
9.Secara sengaja merusak barang kepemilikan orang lain (selain
membakar).

Penipuan atau pencurian


10. Masuk ke dalam rumah, gedung, / mobil orang secara paksa
11. Sering bohong utk mendapatkan barang / pertolongan /
menghindari kewajiban
12. Mencuri barang yg bernilai tanpa menemui korban

Pelanggaran peraturan yang serius


13. Sering bergadang meskipun dilarang orang tua, dimulai sebelum usia 13 th
14. Melarikan diri dari rumah pada malam hari setidaknya 2 kali selama tinggal di
rumah orang tua atua orang tua asuh (atau satu kali tanpa kembali ke rumah
untuk jangka waktu lama)
15. Sering bolos dari sekolah yang dimulai sebelum usia 13 tahun
B.Gangguan perilaku tersebut menyebabkan kerusakan
yang signifikan pada fungsi sosial, akademis atau
pekerjaan yang secara klinis bermakna.

C.Bila usia 18 tahun atau lebih, maka kriteria yang


ditampilkan bukan kriteria gangguan tingkah laku tetapi
Antisocial Personality Disorder.
Tinjauan pustaka
Definisi
Gangguan tingkah laku adalah serangkaian
perilaku yang bertahan lama dan berubah seiring
waktu; gangguan ini paling sering ditandai dengan
agresi dan pelanggaran hak orang lain.

Dalam DSM-IV-TR didefinisikan bahwa


gangguan tingkah laku atau conduct disorder adalah
pola perilaku yang tetap yang melanggar hak-hak
dasar orang lain dan norma susila.
Epidemiologi
Lazim ditemukan pada masa kanak dan remaja.
Angka perkiraan gangguan tingkah laku di dalam
populasi umum berkisar dari 110% .
Anak laki-laki dibanding perempuan, rasionya 4:1
hingga 12:1.
Umumnya ditemukan pada anak dari orang tua
memiliki gangguan kepribadian antisosial dan
ketergantungan alkohol.
Etiologi
Klasifikasi
Usia

1. Gangguan tingkah laku, tipe onset masa kanak: onset


sedikitnya 1 kriteria yg menjadi ciri khas gangguan tingkah
laku sebelum usia 10 tahun.
2. Gangguan tingkah laku, tipe onset masa remaja: tidak
adanya kriteria yg menjadi ciri khas gangguan tingkah laku
sebelum usia 10 tahun.
3. Gangguan tingkah laku, onset tidak terinci: usia
kemunculan tidak diketahui.
Tingkat keparahan

1.Mild: masalah tingkah laku sedikit, jika ada, dan berlebihan dari yang
diperlukan untuk memuat diagnosis dan masalah tingkah laku hanya
menimbulkan cedera ringan pada orang lain.
2.Moderate: jumlah dan dampak masalah perilaku yang ditampilkan
berada antara mild dan severe.
3.Severe: banyak masalah perilaku dan belebihan dari apa yang
diperlukan untuk membuat diagnosis/masalah tingkah laku
menyebabkan cedera serius bagi orang lain.
Terapi
Program terapi multimodalitas yang menggunakan
semua sumber daya keluarga dan komunitas yang
tersedia besar kemungkinan akan memberi hasil
paling baik.
Struktur lingkungan yang memberi dukungan,
bersama peraturan yg konsisten serta akibat yang
diperkirakan membantu mengendalikan perilaku
bermasalah.
Psikoterapi individual meningkatkan ketrampilan
menyelesaikan masalah.
Terapi farmakologi :

Antipsikotik haloperidol, risperidon, olanzapine


Membantu mengendalikan perilaku agresif dan
menyerang

Antidepresan SSRI
Mengurangi impulsivitas, iritabilitas, labilitas mood.
Terapi:
Sertraline 50 mg 2x1
Olanzapine 10 mg 2x1
Prognosis
Pada usia muda banyak gejala dan kemungkinan buruk

Você também pode gostar