Você está na página 1de 32

Hukum Agraria

HAK ATAS TANAH


Oleh:
Herlindah, SH, M.Kn
Tanah mempunyai
kedudukan yang
amat penting
bagi manusia,
masyarakat serta
negara

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 2
SH, M.KN
Begitu pentingnya peran tanah
bagi individu, rakyat dan
negara, maka tanah perlu
diatur dalam suatu peraturan
perundang-undangan yang
dapat memberikan kepastian
hukum baik dalam penetapan
hak ataupun dalam
pencabutan hak atas tanah

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 3
SH, M.KN
Daftar Isi

1. Pengertian
2. Hak Atas Tanah secara historis
3. Hierarki Hak Atas Tanah dalam Hukum T
anah Nasional
4. Pembagian Hak Atas Tanah Berdasarkan
sifatnya
5. Hak Atas Tanah sebagai Lembaga Huku
m
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 4
SH, M.KN
1. Pengertian
Hak adalah claim atau tuntutan, dan suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum.
Kepentingan pd hakekatnya mengandung
kekuasaan yg dijamin dan dilindungi oleh hukum.
Dengan perlindungan hukum tersebut maka
subjek hak dapat menuntut haknya terhadap
setiap gangguan pihak lain termasuk negara.
Hak untuk memiliki tanah atau dlm bahasa UUPA
disebut hak atas tanah, pd hakekatnya
mengandung kekuasaan atau kewenangan bagi
pemegangnya, secara bersamaan dibebani
kewajiban.

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 5
SH, M.KN
Tanah adalah permukaan bumi (the
surface of earth) ps.4 ayat (1) UUPA
Jadi, Hak Atas Tanah (HAT) adalah hak
atas permukaan bumi.
Selanjutnya, ps.4 ayat (2) menyatakan
bahwa hak-hak atas tanah tsb memberi
wewenang untuk mempergunakan tanah
yang bersangkutan, demikian pula tubuh,
bumi dan air serta ruang yang ada di
atasnya sekedar diperlukan untuk
kepentingan yang langsung berhubungan
dengan penggunaan tanah dgn batas
UUPA dan per-UU lainnya.
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 6
SH, M.KN
2. HAT secara Historis

Hak Atas

* Akan menjadi titik poin pembahasan


Tanah

Sebelum UUPA Setelah UUPA


1. Tanah-tanah Yaitu HAT yang
Hak Barat diatur di dalam
2. Tanah-tanah UUPA*
Hak
Indonesia

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 7
SH, M.KN
HAT sebelum UUPA
1. Tanah-tanah Hak Barat
a. Hak Eigendom (HE)
b. Hak Erfacht (HErf)
c. Hak Opstal (HO)
2. Tanah-tanah Hak Indonesia
a. Tanah-tanah dengan Hak Adat
b. Tanah-tanah dengan Hak ciptaan
Pemerintah HB
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 8
SH, M.KN
Hak Eigendom (HE)
Adalah hak untuk dengan leluasa:
menikmati kegunaan suatu benda, dan
untuk berbuat bebas terhadap benda yang
bersangkutan dengan kekuasaan yang
sepenuhnya
asal tidak bertentangan dengan UU dan Per-
UUan lainnya yang ditetapkan oleh Penguasa
yang berwenang dan tidak mengganggu hak-
hak pihak lain; semuanya itu terkecuali
pencabutan hak untuk kepentingan umum, dgn
pemberian ganti kerugian yang layak menurut
ketentuan per-UUan yg berlaku. (ps.570 BW)
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 9
SH, M.KN
.Eigendom (HE)
HE dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. HE menurut ps.570 BW, (luasnya 10 bau)
2. HE dengan hak-hak penguasa (luasnya >10 bau) yang
disebut dengan tanah partikelir* (particulaire landerijn),
Tuan tanah mempunyai:
a. Hak dan kewajiban untuk mengangkat kepala desa
b. Hak memperkerjakan pddk laki-laki (rodi) untuk
sehari dalam seminggu dgn hanya diberi makan
c. Hak untuk memungut cukai (sebagian dari dari hasil
panen)
d. Hak atas sewa kebun, sewa tanah dan pajak atas
pemeliharaan ikan

* Telah dihapus dengan UU No.1 tahun 1958 ttg Penghapusan Tanah-tanah Pertikelir
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 10
SH, M.KN
Hak Erfacht (HErf)
Hak kebendaan (zakelijk Recht) untuk
mendapatkan kenikmatan sepenuhnya
(volle genot hebben) dari benda tetap
orang lain dengan syarat membayar
pacht-sejumlah uang tunai atau hasil
bumi-setiap tahun sebagai pengakuan
terhadap milik orang lain. Ps.720 BW

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 11
SH, M.KN
Hak Opstal (HO)
Hak kebendaan untuk mempunyai
gedung-gedung, usaha atau tanaman di
atas tanah orang lain. Ps.711 BW
Bila berakhir, dan di atas tanah tersebut
masih ada tanah dan bangunan, maka
opstaler mendapat penggantian sesuai
dengan nilainya sedangkan erfpachter
tidak.

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 12
SH, M.KN
Tanah-tanah hak Indonesia
Hak-hak atas Hak-hak atas tanah Hak-hak atas
tanah Adat ciptaan Pemerintah tanah ciptaan
Hindia Belanda Pemerintah
Swapraja

1. Grant
Hak menguasai Hak-hak individual Sultan
dari desa 2. Grant
atas tanah (terkuat
atas tanah Hak Control
dan turun Landerijen eur
(beschikking menurun): Agrarisch
Bezitrecht 3. Grant
srecht) Perseorangan dan Eigendom
(LB) Deli
komunal (AE) Maatsc
happij
4. Hak
konsesi
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 13
SH, M.KN
3. Hierarki Hak Atas Tanah di
Indonesia
a) Hak Bangsa (Pasal 1);
b) Hak Menguasai dari Negara (Pasal 2 ayat (1));
c) Hak Ulayat (Pasal 2 ayat (4));
d) Hak-hak perorangan* (Pasal 16); terdiri dari :
a. Hak Milik,
b. Hak Guna Usaha,
c. Hak Guna Bangunan,
d. Hak Pakai,
e. Hak Sewa,
f. Hak Membuka Tanah,
g. Hak Memungut Hasil Hutan,
h. Hak lain yang ditetapkan UU dan yang bersifat sementara
sesuai Pasal 53.

* Orang dan Badan Hukum COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 14


SH, M.KN
a) Hak Bangsa (ps.1 UUPA)
Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah-air
dari seluruh rakyat Indonesia yang bersatu sebagai
bangsa Indonesia. Ayat (1)
Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam
wilayah Republik Indonesia, sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa
bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional
ayat (2)
Hubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta
ruang angkasa termaksud dalam ayat (2) pasal ini
adalah hubungan yang bersifat abadi. ayat (3)

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 15
SH, M.KN
b) Hak Menguasai dari Negara
(Ps.2 ayat (1))
Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat
(3) Undang-undang Dasar dan hal-hal
sebagai yang dimaksud dalam pasal 1,
bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
kekayaan alam yang terkandung
didalamnya itu pada tingkatan tertinggi
dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat.

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 16
SH, M.KN
c) Hak Ulayat (Ps.2 ayat (4))
pelaksanaannya dapat dikuasakan
kepada daerah-daerah Swatantra dan
masyarakat-masyarakat hukum adat,
sekedar diperlukan dan tidak
bertentangan dengan kepentingan
nasional, menurut ketentuan-ketentuan
Peraturan Pemerintah.

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 17
SH, M.KN
4. Hak Atas Tanah berdasarkan
Sifatnya

DITENTU-
KAN
TETAP SEMENTARA KEMUDIA
N

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 18
SH, M.KN
Hak Atas Tanah bersifat Tetap
Hak Milik (ps. 20-27)
Hak Guna Usaha (ps.28-34)
Hak Guna Bangunan (ps.35-40)
Hak Pakai (ps.41-43)-maria S (sifatnya sementara)
Hak Sewa Bangunan (ps.44-45)
Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil (ps.46)
Hak Guna Air, Pemeliharaan dan Penangkapan
Ikan (ps.47)
Hak Guna Ruang Angkasa (ps.48)
Hak untuk Keagamaan dan Sosial (ps.49)

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 19
SH, M.KN
Hak Atas Tanah bersifat
Sementara
Hak Gadai
Hak Bagi Hasil Tanah Pertanian
Hak Sewa Tanah Pertanian
Hak Menumpang
Hak Tanggungan
Hak Atas Tanah bersifat
Ditentukan kemudian
Hak Pengelolaan

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 20
SH, M.KN
5. Hak Atas Tanah sebagai
Lembaga
A. Hak Milik
B. Hak Guna Usaha
C. Hak Guna Bangunan
D. Hak Pakai
E. Hak pengelolaan

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 21
SH, M.KN
A. Hak Milik (ps.20-27 UUPA)
Sifat: hak turun-temurun,
terkuat dan terpenuh yg dapat *1.Bank-bank yg didirikan oleh
dipunyai orang atas tanah. negara
Subjek: Hanya WNI yang 2.Perkumpulan-perkumpulan
dapat mempunyai Hak Milik organisasi pertanian
hanya badan-badan hukum 3.Badan-badan keagamaan yg
tertentu.* ditunjuk BPN (gereja HKBP,
Objek: tanah negara, tanah Gereja Roma Katolik, Gereja
ulayat ataupun tanah yang Pantekosta dan Perserikatan
berupa hak milik adat. Muhammadiyah)
Terjadinya: krn hukum adat, 4.Badan-badan sosial yg ditunjuk
penetapan pemerintah dan BPN
karena UU

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 22
SH, M.KN
Hak Milik (lanjutan)
Peralihan Hak: oleh/dari Pembebanan hak lain:
WNA, boleh melalui HGB, HP, HS, HT---- HGU
(1) perwarisan tanpa tidak boleh, karena harus
wasiat dan di atas tanah negara
(2) percampuran harta Hapusnya:
perkawinan dgn syarat -musnah
dalam 1 tahun harus -pencabutan hak
dialihkan, jika tidak akan -penyerahan sukarela
hapus karena hukum
-ditelantarkan
-melanggar prinsip
nasionalitas

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 23
SH, M.KN
Hak Guna Usaha (ps.28-34)
Sifat: hak untuk Subjek: WNI dan badan
mengusahakan tanah hukum
yg dikuasai langsung Objek: tanah negara
oleh negara (dengan catatan)
Cara terjadinya: dengan
a. Hanya di atas tanah permohonan=ketetapan
negara Pemerintah
b. Digunakan untuk Peralihan: dapat dengan
pertanian, perikanan perbuatan dan peristiwa
dan peternakan. hukum
c. Jangka waktu ttt Jangka waktu: 25 th, untuk
perusahaan 35 th dpt
diperpanjang 25 th.

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 24
SH, M.KN
..HGU
Pembebanan: hak tanggungan
Hapusnya:
-jangka waktu berakhir
-berhenti sebelum jangka waktu
-dilepaskan sebelum jangka waktu
-dicabut untuk kepentingan umum
-ditelantarkan
-tanahnya musnah
-subjeknya tidak lagi memenuhi syarat HGU
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 25
SH, M.KN
HGB (ps.35-40)
Sifat: hak untuk Objek: tanah negara,
mendirikan dan tanah hak
bangunan-bangunan pengelolaan dan
atas tanah yang tanah hak milik.
bukan miliknya sendiri Jangka waktu: 30
dgn jk.wkt paling lama tahun dan dapat
30 tahun. diperpanjang 20
Subjek: WNI dan tahun.
badan hukum Pembebanan: Hak
Indonesia Tanggungan

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 26
SH, M.KN
.HGB
Cara terjadinya: (1) Peralihannya:
penetapan perbuatan dan
pemerintah (2) peristiwa hukum
perjanjian otentik Hapusnya:
karena penetapan -tanahnya musnah
pemerintah dan
antara pemilik tanah -jk.wktu berakhir
dgn pihak yg akan -dilepaskan sukarela
memperoleh HGB. -kepentingan umum
-diterlantarkan
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 27
SH, M.KN
Hak Pakai (ps. 41-43)
Sifat: hak untuk Subjek: WNI, WNA,
menggunakan atau badan hukum
memungut hasil dari (didirikan di Indonesia
tanah orang lain, yaitu dan yang mempunyai
milik orang lain atau perwakilan di
tanah negara, yg indonesia),
bukan perjanjian perwakilan negara
sewa-menyewa dan asing dan organisasi
pula pengolahan internasional.
tanah.
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 28
SH, M.KN
Hak Pakai
Objek: Tanah negara, Cara terjadinya:
tanah hak (1)pemberian hak di
pengelolaan dan Hak atas tanah negara
milik. dan pemberian atas
Jangka waktu: ada usul pemegang hak
yang ditentukan pengelolaan (2)
(maks.25 th dan pendirian/pembebana
diperpanjang 20 th) n hak baru di atas
dan tidaktanahnya HM.
dipergunakan untuk Hapusnya: idem
keperluan tertentu
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 29
SH, M.KN
Hak Pengelolaan
Sifat: pengertian HP, Subjek: orang atau
secara eksplisit tidak ada badan penguasa
di UUPA tapi ada di dalam (departemen, jawatan
penjelasan. Hak ini atau Daerah swatantra)
mengacu kpd hak untuk dipergunakan bagi
menguasai negara untuk pelaksanaan tugasnya
memberikan hak masing-masing.
penglolaan Ps.1 PP Objek: tanah negara
No.40 Tahun 1996 HP
adalah hak menguasai Cara terjadinya: dengan
dari negara yg permohonan. Peraturan
kewenangan dan kaBPN No 9 th 99 ttg
pelaksanaannya sebagian cara pemberian dan
dilimpahkan pada pembatalan HAT negara
pemegang haknya. dan Hak Pengelolaan.
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 30
SH, M.KN
DAFTAR PUSTAKA
1. Chomzah, Ali Achmad. Hukum Agraria
(Pertanahan Indonesia) Jilid 1, Prestasi Pustaka,
Jakarta, 2004
2. Gunanegara, Rakyat dan Negara dalam
pengadaan tanah untuk pembangunan,
PT.Tatanusa, Jakarta, 2008
3. Harsono, Boedi. Hukum Agraria di Indonesia,
1999
4. Sitorus, Oloan dan H.M. Zaki Sierrad. Hukum
Agraria di Indonesia Konsep Dasar dan
Imlplementasi, Mitra Kebijakan Tanah di
Indonesia, 2006
COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 31
SH, M.KN
Thank You!

COPYRIGHTS BY HERLINDAH, 32
SH, M.KN

Você também pode gostar