Você está na página 1de 15

AKUNTANSI BIAYA

METODE BIAYA STANDAR


STIE MANDALA 2008
M. DIMYATI
Sumber: Manajemen Biaya, Hansen&Mowen, edisi 2
MENGEMBANGKAN STANDAR
Pengalaman historis
Penentuan standar dari pengalaman masa lalu harus
digunakan secara hati-hati, karena jika proses masa
lalu dilakukan secara tidak efisien, maka ketidak
efisienan itu akan terus dilanjutkan
Engeenering
Akan menghasilkan cara yang paling efisien dan
sangat ketat, tapi bisanya standar dengan
engeenering seringkali terlalu ketat.
Input dari personalia kegiatan operasi
Partisipasi dari personalia produksi dapat diandalkan
dalam menentukan standar
JENIS-JENIS STANDAR
STANDAR IDEAL
Merupakan standar yang menuntut efisiensi maksimum dan
dapat dicapai hanya jika segala sesuatu berjalan dengan
sempurna
STANDAR YANG DAPAT DICAPAI SAAT INI
Merupakan standar yang dapat dipenuhi di bawah kondisi-
kondisi kegiatan operasi yang efisien.
Standar yang terlalu ketat dan tidak pernah dicapai
oleh para pekerja, maka akan menimbulkan frustasi
dan kinerja menurun.
Standar yang menantang dan dapat dicapai akan
menghasilkan kinerja yang lebih baik (khususnya
para indifidu ikut dalam penetapan standar tersebut)
MENGAPA SISTEM BIAYA STANDAR
DITERAPKAN
Peningkatan perencanaan
Standar unit dipakai dalam penyusunan penganggaran yang fleksibel
Peningkatan kontrol
Anggaran fleksibel dipakai sebagai alat kontrol dengan
membandingkannya dengan biaya aktual
Dengan mengembangkan kuantitas standar dan biaya unit, akan dapat
ditentukan penyimpangan-penyimpangan (varian-varian) dari harga,
efisiensi, dan pemakaian.
Untuk perusahaan yang beroperasi dengan sistem
manufaktur tradisional: sistem biaya standar digunakan
secara luas. yaitu menghitung varian ditingkat operasional
Untuk perusahaan yang beroperasi dengan sistem
manufaktur kontemporer: harus digunakan secara terbatas,
yaitu digunakan dalam perencanaan, varian-varian
digunakan dalam laporan kepada manajer tingkat tinggi.
Product costing dalam sistem biaya
standar
Dalam sistem biaya standar, biaya yang
dibebankan kepada produk menggunakan standar
kuantitasdan harga untuk: biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead
Sistem biaya standar selalu menyediakan biaya
unit yang dapat digunakan untuk penetapan harga
Tidak perlu menghitung lagi biaya per unit untuk
setiap kategori biaya unit yang sama
Tidak perlu membedakan metode FIFO atau rata-
rata tertimbang untuk menghitung biaya
persediaan awal.
ANALISIS VARIAN
Varian Harga dan Efisiensi
SP = standar harga per unit input
SQ = standar kuantitas input yang diijinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas aktual input yang dipakai
Biaya per unit input yang dianggarkan = SP x SQ
Biaya Input aktual = AP x AQ
Total Varian = (AP x AQ) (SP x SQ)
Total varian = [(APXAQ)-(SPXAQ)] + [(SPXAQ)-(SPXSQ)]
Total Varian = (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP
Dalam sistem biaya standar, total varian dipecah menjadi
varian harga dan varian efisensi (pemakaian)
Varian harga merupakan perbedaan antara harga per unit
aktual dan standar dikalikan dengan kuantitas aktual
Varian Efisiensi merupakan perbedaan antara kuantitas aktual
dan kuantitas standar dikalikan dengan harga standar
VARIAN HARGA VARIAN EFISIENSI
BAHAN BAKU BAHAN BAKU
(AP-SP)AQ (AQ-SQ)SP
Varian Harga Bahan Baku (material
price variance MPV)

MPV = (AP X AQ) (SP X


AQ)
MPV = (AP SP) X AQ

Dimana:
AP = harga aktual per unit
SP = standar harga per unit
SP = Kuantitas aktual
bahan baku per unit produk
Varian Pemakaian bahan Baku
(Materials Usage Variance MUV)

MUV = (SP X AQ) (SP X


SQ)
MUV = (AQ-SQ) X SP
Dimana:
AQ = Kuantitas aktual
bahan baku yang dipakai
SQ = kuantitas standar
bahan baku
SP = harga standar per unit
VARIAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Varian Tarip tenaga kerja (Labour Rate
Variance = LRV)
Menghitung perbedaan jumlah yang
dibayarkan kepada tenaga kerja langsungdan
jumlah yang seharusnya dibayar
Varian Efisiensi tenaga Kerja (Labour
Efficiensi Variance = LEV)
Mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja
yang aktual dengan jam tenaga kerja yang
seharusnya digunakan.
VARIAN TARIP TENAGA KERJA (LRV)

LRV = (AR x AH) (SR x AH)


LVR = (AR SR) x AH
Dimana :
AR = tarip upah pada jam
aktual
SR = tarip upah pada jam
standar
AH = jam tenaga kerja langsung
aktual yang digunakan
VARIAN EFISIENSI TENAGA KERJA
(LEV)

LEV = (AH x SR) (SH x SR)


LEV = (AH SH) x SR
Dimana:
AH = jam aktual tenaga kerja
yang digunakan
SH = jam tenaga kerja standar
yang seharusnya digunakan
SR = tarip upah pada jam
standar
ILUSTRASI ANALISIS
VARIAN
Diketahui:
Produksi aktual = 30.000 unit
Pemakaian bahan baku aktual = 780.000 ons
Harga aktual bahan baku = Rp. 2.500,- per ons
Jam tenaga kerja langsung aktual = 325 jam
Tingkat upah aktual = Rp. 8.200 per jam
Harga standar bahan baku = Rp. 2.000,- per ons
Tingkat upah standar = Rp. 8.000 per jam
Kuantitas standar = 25 ons bahan baku untuk 1 unit
produk jadi
Standar jam tenaga kerja langsung = 0,01 jam per
unit produk (output)
ILUSTRASI ANALISIS
VARIAN
VARIAN BAHAN BAKU
o Total varian(AP x AQ) (SP x SQ)
o Total varian = (Rp.2500x780000)[(Rp.2000x(25x30000)]
o Total Varian = Rp. 450.000.000 (Unvavorable)
VARIAN HARGA BAHAN BAKU
o MVP = (AP SP) x AQ
o MVP = (Rp. 2.500 Rp. 2.000) x 780.000
o MVP = Rp. 500 x 780.000
o MVP = Rp. 390.000.000,- (Unvavorable)
VARIAN EFISIENSI BAHAN BAKU (MUV)
o MUV = (AQ-SQ) x SP
o MUV = [(780000 (25x30000)] x Rp. 2000
o MUV = (780000 750000) x Rp. 2000
o MUV = 30000 x Rp. 2000 = Rp. 60.000.000 (Unvavorable)
ILUSTRASI ANALSISI
VARIAN
VARIAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Total Varian = (AR x AH) (SR x SH)
Total varian = (Rp. 8200x325) [(Rp. 8000x(0,01x30000)]
Total Varian = Rp. 265.000 (Unvavorable)
VARIAN TARIP TENAGA KERJA (LRV)
LRV = (AR SR) x AH
LVR = (Rp. 8200 Rp 8000) x 325
LVR = Rp. 200 x 325
LVR = Rp. 65.000 (Unvavorable)
VARIAN EFISIENSI TENAGA KERJA (LEV)
LEV = (AH SH) x SR
LEV = [(325 (0,01X30000)] x Rp. 8000
LEV = (325 300) x Rp. 8000
LEV = 25 x Rp. 8000 = Rp. 200.000 (Unvavorable)

Você também pode gostar