Você está na página 1de 90

PENYAKIT

AKIBAT KERJA

RATNA Y
RAYNOUD SYNDROM
Raynauds Syndrome
Raynaud's adalah gangguan yang berpengaruh pada pembuluh darah
jari tangan, jari kaki, telinga dan hidung.
Karakteristik : serangan episodik ( vasospastic attacks ) dari

pembuluh darah jari tangan dan jari kaki yg menyebabkan kontriksi


arteri di jari kaki dan tangan kolapse berkurang
aliran darah ke ekstremitas menurun terjadi
perubahan warna dan sensitisasi.
Terdapat 2 penyebab :

* f. primer
* f. sekunder
Predisposisi : wanita lebih banyak dari pria
penduduk yg tinggal di daerah dingin
Trigger Factor : stress emosional dan suhu dingin

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
Perubahan warna kulit dan
sensitisasi

Pallor (whiteness) terjadi akibat respon spasme dari


arteriole dan mengakibatkan kolapse arteri jari-jari.
Cyanosis (blueness) terjadi karena jari kaki atau
tangan tidak mendapat cukup darah yang kaya
oksigen. Jari tangan atau jari kaki akan terasa
dingin dan kaku.
Apabila arteriole berdilatasi dan darah kembali ke
jari-jari, maka rubor ( redness ) bisa terjadi.
Pada akhir serangan, terjadi tremor pada jari
tangan dan kaki yg terjadi dalam beberapa menit
sampai beberapa jam.

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

Klasifikasi Raynauds
Syndrom
1. Primer
* Disebut juga Raynaud's disease / idiopathic Raynaud's.
* wanita > pria dgn usia 15 40 thn
* Etiologi tidak diketahui,
* Kecil kemungkinan berkembang menjadi Raynaud's
disease sekunder
( ex : scleroderma )
2. Sekunder
* Penyebab lebih kompleks dan lebih serius
* Etiologi :
1. Penyakit penyerta : scleroderma, Sjogren's
syndrome,
2. Obat-obatan : beta-blockers , ergotamine , narcotic
3. Pekerjaan : pekerja di industri plastik vinyl, pekerja
mesin
Kriteria Diagnostic Raynaud's

Primary Raynaud's Phenomenon


* Serangan vasospastik periodik dalam bentuk pallor atau cyanosis
dalam waktu kurun 2 tahun
* Gambaran nailfold capillary normal
* Hasil ANA test (antinuclear antibody) negatif
* Sedimentasi eritrosit abnormal
* Tidak ada pitting scars / ulcers of the skin / gangrene (tissue death)
pada jari tangan dan kaki
Secondary Raynaud's Syndrome
* Serangan periodic vasospastic berupa pallor dan cyanosis
* Gambaran abnormal nailfold capillary
* Test ANA positive
* Sedimentasi erythrocyte abnormal
* Tampak pitting scars / ulcers of the skin /gangrene pada jari tangan
dan kaki
RS PARU JEMBER
Pengobatan
Tujuan Pengobatan :
* Mencegah meluasnya kerusakan jaringan lebih Luas
* Mengurangi beratnya serangan
* Mencegah kecacatan jari tangan dan kaki
Tahap Pengobatan :

* Konservatif :
1. Pada saat serangan menjaga suhu jari kaki dan tangan tetap
hangat
2. Menjaga suhu tubuh
3. Menghindari ruangan ber-AC
4. Tidak merokok
5. Olahraga terutama untuk jari tangan dan kaki
6. Mengontrol stress
7. Menghindari obat-obatan : Nor- epinefrin
* Medikamentosa
1. Calcium-channel blockers : Diltiazem, verapamil ( antihipertensi
2. Alpha blockers : prazosin ( antihipertensi )
3. Nonspecific vasodilator : nitroglycerine salep

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

PENYAKIT HATI
AKIBAT KERJA
Pendahuluan
Penyakit hati akibat kerja sering terlambat
didiagnosis ok. timbul gejala klinis baru baru
bisa digeneral check up dan biasanya sulit
memastikan apakah penyakit hati timbul ok.
kerja atau karena sebab lain.
Penyebab penyakit hati akibat kerja :
1. Infeksi : virus, bakteri, ex : Hepatitis A, B
atau
C dan Leptospirosis
2. Non infeksi : kontak dgn bahan hepatotoksik

RS PARU JEMBER
Hepatitis A, B atau C

Penularan lewat makanan ( Hep. A ) dan kontak darah /


tusukan ( Hep. B dan C )
Predisposisi : medis, paramedis, cleaning service, petugas
limbah medis
Diagnosis :
Anamnesa : Rw. Pekerjaan
* Px Fisik : Hepatomegali
* Lab : Px fungsi liver dan serologi virus
* Terapi : Terapi hepatoprotektor, Istirahat, Roling
pekerja sesuai tempat
Pencegahan :
* Incenerator untuk jarum yg aman
* makanan dan minuman yg higienis
* tes serologi sebelum bekerja
* penggunaan sarung tangan dan baju lengan panjang
Leptospirosis

Penularan lewat Leptospirosis yg hidup dalam urine tikus


Predisposisi : petugas pembersih sampah atau selokan
Diagnosis :
Anamnesa : Rw. Pekerjaan, demam tinggi
* Px Fisik : Ikterus , kesadaran menurun,
* Lab : Gg. Fungsi ginjal
* Terapi : Perawatan di rumah sakit
Pencegahan :
* Pemakaian baju dan sepatu karet di musim hujan
* sanitasi lingkungan
* pembenahan pengolahan sampah
* memberantas sarang tikus di selokan
* cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Promotif : Sanitasi Lingkunga
Non Infeksi

Paparan zat toksik melalui inhalasi


Zat toksik yang merusak liver :
1. 2-Nitopropan
2. Dimethyl formaldehide ( serat acrylic dan
polyuretane )
3. Acetylane tetrachloride
4. Trinitrotoluen
5. Tetrachlor methane
6. Ethylene bromide
7. Glycol bromide
8. Hydrochlorofluorocarbone
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

CARPAL TUNNEL SYNDROM


Carpal Tunnel Syndrom

Ruang antara jaringan fibrous dan pergelangan


tangan disebut carpal tunnel
N. medianus melewati carpal tunnel untuk
menerima sensasi dari ibu jari, jari telunjuk dan
jari tengah.
Beberapa keadaan yg menekan dan mengiritasi
carpal tunnel dapat menyebabkan menggetarkan
dan membuat kaku ibu jari, jari telunjuk dan jari
tengah dan disebut Carpal Tunnel Syndrom
RS PARU JEMBER
Etiologi
Predisposisi :
1. Pekerjaan : operator komputer, tukang kebun,
pemotong daging pekerja asembling,
pengepak daging, musisi dan mekanik.
2. Hobi : berkebun, penjahit, pegolf, berperahu
3. Penyakit yg mendasar : obesitas, kehamilan,
hipotiroidisme, artritis, diabetes,
amiloidosis,
sarcoidosis, multiple myeloma, leukemia
4. trauma : tendon inflammation, stress injuries.

RS PARU JEMBER
Gejala Klinis
Kaku dan tremor pada jari tangan,
jari kaki dan telunjuk, lebih terasa
pada malam hari dibandingkan
siang hari
Nyeri pada telapak tangan dan jari,
bertambah hebat jika digerakkan.
Sulit memegang benda dengan
tangan
Nyeri pergelangan bila digerakkan
Ibu jari lemah
Gatal di pergelangan
Rasa terbakar di pergelangan

RS PARU JEMBER
Carpal Tunnel Syndrom
Penunjang Diagnosis
1. Px. Fisik : periksa pergelangan
tangan
2. Test EMG (electromyography )
untuk
mengetahui tipe CTS
Terapi :
1. Medikamentosa
2. Pembedahan
3. Rehabilitasi medis
RS PARU JEMBER
TERAPI
Medikamentosa
* NSAID: ketoprofen,
ibuprofen,
aspirin
* Kortikosteroid
Pembedahan : memotong
ligamen yg menekan N.
medianus
Rehabilitasi Medis :
* Wrist Splinting
RS PARU JEMBER
WRIST SPLINTING

RS PARU JEMBER
Pencegahan
Menggunakan tangan secara
bergantian
Istirahat setelah menggunakan
pergelangan selama 20 menit
Hati-hati memposisikan
pergelangan tangan dan kaki,
menghindari posisi yg terlalu lama
pada pergelangan
Memperbaiki ergonomi dan postur
tubuh saat kerja
Menjaga suhu tubuh terutama jika
berada pada ruangan ber-AC

RS PARU JEMBER
PENYAKIT PARU RS PARU JEMBER

AKIBAT KERJA

RATNA Y
Penyakit Paru Kerja

Adalah kelainan/penyakit paru


akibat pajanan zat-zat di tempat
kerja.

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
PROSES TERJADINYA PENY. PARU
AKIBAT KERJA

1. FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT ( AGEN )


a. Faktor Fisik :
- Keadaan fisik partikel, debu, uap, gas
- Bentuk dan daya penetrasi
- Kelarutan
- Sifat higroskopis
- Muatan listrik, mempengaruhi deposisi
b. Faktor Kimiawi
- Sifat keasaman dan kebasaan
- Kecenderungan utk bergabung dgn zat di paru
- Sifat fibrogenisitas
RS PARU JEMBER
- Sifat antigenitas
PROSES TERJADINYA PENY. PARU
AKIBAT KERJA

2. FAKTOR PEJAMU
- Daya Pertahanan paru
- Faktor anatomi dan fisiologi
- Keadaan imunologi
3. FAKTOR LINGKUNGAN
- Temperatur
- Arah angin
- Kecepatan angin dan lain lain

RS PARU JEMBER
KLASIFIKASI PENYAKIT PARU KERJA
KLASIFIKASI NAMA PENYAKIT
Asbestosis, Pneumokoniasis, Silikosis,
Penyakit Paru Interstitiel Beriliosis, Pneumonitis hipersensitif

Inhalasi asap / gas toksik ( nitrogen dioksida,


Edema Paru klorin )
Penebalan dan efusi yg berhub dgn asbes &
Penyakit Pleura Mesotelioma
Debu tepung, western red cedar, tepung
Asma formalin
Uranium, asbes, krom, nikel, klormetil eter
Ca bronkus

Antraks, Coccidiomycosis, mikobakterium,


Penyakit Infeksi Pitakosis, Q`fever, Echinococcus
DIAGNOSIS PENYAKIT PARU KERJA

Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan
Penunjang

RS PARU JEMBER
ANAMNESIS

Pencatatan pekerjaan & kebiasaan


Identifikasi bahan berbahaya
- Pada pekerja
- Pada pekerja lain
Hubungan pajanan ~ gejala
- Mulai kerja ~ gejala
- Urutan perkembangan gejala
- Tempat & waktu tertentu

RS PARU JEMBER
PEMERIKSAN FISIK

Keadaan Umum dan Tanda-tanda Vital


Pemeriksaan Pulmonologik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

RS PARU JEMBER
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji alergi
kulit
Uji provokasi
Uji Faal Paru bronkus
Foto toraks Sputum BTA
LABORATORI Bronkoskopi
UM Path
Anatomi
CT Scan
Bronkografi

RS PARU JEMBER
UJI FAAL PARU ( SPIROMETRI )

Menilai volume paru statik & dinamik


Prosedur mudah, sederhana, reproducible, cukup
spesifik
Menilai KVP dan rasio VEP1/KVP

Obstruksi
Restriksi
Campuran

RS PARU JEMBER
FOTO TORAKS

Sesuai klasifikasi ILO


Untuk diagnosis pneumokoniosis
Menyingkirkan penyakit paru lain
Kualiti foto harus dinilai :
* Good / baik
* Acceptable / diterima
* Poor / buruk
* Unacceptable / tidak dapat diterima

RS PARU JEMBER
GAMBARAN FOTO TORAKS

Kelainan : bercak halus (small opacities)


dan bercak kasar (large opacities)
Bercak halus :
* Kerapatan (profusion) kategori 0,1,2,3
12 kat.subdivisi 0/-, 0/0, 0/1, 1/0, 1/1,
1/2, 2/1, 2/2, 2/3, 3/2, 3/3, dan 3/+
* Luas (extent) zona atas, tengah dan
bawah
masing-masing kanan-kiri
* Bentuk dan ukuran

RS PARU JEMBER
ALAT BANTU DIAGNOSIS LAIN

Pemeriksaaan DL, UL, LFT, RFT


Bronkoskopi Bilasan, Sikatan, BAL
Biopsi paru terbuka
Uji provokasi bronkus dengan bahan
spesifik di tempat kerja, dll.

RS PARU JEMBER
PATOLOGI ANATOMI

Asbestos Body
Mesotelioma

Antrakosilikosis

RS PARU JEMBER
PENETAPAN DERAJAT KECACATAN PARU

1. URAIAN CACAT
Berdasarkan kelainan :
a. Fungsi Paru :
- Restriksi
- Obstruksi
b. Kelainan Anatomi
- kehilangan sebagian jaringan paru

RS PARU JEMBER
PENETAPAN DERAJAT KECACATAN PARU

2. PENILAIAN DERAJAT SESAK SCR SUBYEKTIF


3. PENILAIAN CACAT BERDASAR HASIL PEMERIKSAAN
SPIROMETRI DAN DERAJAT SESAK ( PENILAIAN STLH TERAPI 3
BLN )

DERAJAT SESAK VEP 1 PROSENTAS


E CACAT
FUNGSI
0 > 2,5 L -
1. RINGAN 1,6 2,5 L 25 %
2. SEDANG 1,1 1,5 L 50 %
3. BERAT 0,5 1 L 75 %
4. SANGAT BERAT < 0,1 L 100 %
RS PARU JEMBER
PENATALAKSANAAN
Meliputi beberapa tahap :
Menetapkan diagnosis
Menetapkan penyebab
Memilih pengobatan yang tepat
Menentukan cara pencegahan
Melakukan penyuluhan, termasuk
pengetahuan tentang tanda-tanda
awal gangguan pernapasan dan
program perlindungan pernapasan
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

SILIKOSIS
SILIKOSIS

= Inhalasi debu silika


Terdapat pada industri tambang
logam dan batubara, industri
keramik, batubara, pemotongan
batu, penggalian terowongan,
penuangan besi, baja,
pembuatan gigi enamel dan
pabrik semen
Bentuk :
1. Silikosis Akut
2. Silikosis Kronis
3. Silikosis Terakselerasi
RS PARU JEMBER
SILIKOSIS AKUT

Pajanan silika konsentrasi tinggi, masa


pajanan beberapa minggu -- 4 atau 5 tahun
Klinis : sesak napas progresif, demam,
batuk,
penurunan berat badan
Radiologis : fibrosis interstitial difus
Fibrosis masif diffuse ground glass
appearance
Faal paru : restriksi berat-hipoksemia
penurunan kapasiti difusi

RS PARU JEMBER
SILIKOSIS KRONIK
* Inhalasi 20 - 45 tahun
* Bentuk yang paling sering
* Paparan dihentikan, penyakit terus berjalan
~ Spirometri : restriksi, obstruksi
~ Radiologis : EGG shell calcification
~ Sering infeksi tuberkulosis
SILIKOSIS TERAKSELERASI
Menyerupai silikosis kronik

Berkembang lebih cepat fibrosis masif

Biasa ada infeksi mikobakteri tipik atau atipik

Pajanan berlangsung 10 tahun

Radiologis fibrosis yang lebih difus dan iregular

Gagal napas karena hipoksemia


RS PARU JEMBER
BISINOSIS
BISINOSIS

Penyakit jalan napas akut dan kronik


Pekerja kapas, kain linen, serat rami
Rasa dada tertekan, mengi dan sesak napas
waktu kembali bekerja
Monday chest tightness atau Monday fever
Foto toraks normal
Kapisiti difusi biasanya normal
Gejala biasa timbul pada hari pertama kerja,
berkurang pada hari kedua dan selanjutnya
Pajanan berlanjut gejala akan makin berat

RS PARU JEMBER
BISINOSIS

Derajat 0 tidak ada gejala


Derajat 1/2 kadang-kadang dada tertekan
pada
hari pertama kerja
Derajat 1 Dada tertekan pada hari pertama
minggu kerja
Derajat 2 Dada tertekan pada hari pertama
dan seterusnya
Derajat 3 Derajat 2 & toleransi aktiviti
menurun
atau kapasiti ventilasi turun
RS PARU JEMBER
GAMBARAN PATOLOGI
ANATOMI

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

ASBESTOSIS
ASBESTOSIS

= Inhalasi asbes :
Ditemukan pada industri tambang, penggilingan,
transportasi,
pengapalan
Paparan dihentikan penyakit berjalan terus
Sering ditemukan kanker bronkus, mesotelioma
Gejala :
~ Sesak napas progresif
~ Batuk
~ Berat badan
~ Kor pulmonal
Faal paru :
~ Kelainan restriksi
~ Kapasiti difusi
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
ASBESTOSIS

Foto toraks :
~ Dapat normal
~ Bayangan difus
~ Penebalan pleura
~ Fibrosis
Biopsi paru untuk konfirmasi

RS PARU JEMBER
Jenis Zat dan Jenis Kerja
Zat Jenis Kerja

Asbes Tambang
Radioaktif Tambang uranium, logam
Gas mustard Pabrik
Arsen Penyulingan logam
Nikel Penyulingan
Haloeter Industri kimia

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

ASMA KERJA
ASMA KERJA
Penyakit yang ditandai oleh keterbatasan aliran
jalan napas yang bervariasi dan atau hipereaktiviti
bronkus nonspesifik disebabkan oleh penyebab dan
keadaan di lingkungan pekerjaan tertentu dan
rangsangan tersebut tidak dijumpai di luar tempat
kerja
Karakteristik asma kerja
* Timbul di tempat kerja, hilang setelah selesai
bekerja
* Timbul setelah pulang, hilang besok pagi
* Timbul pada awal hari kerja, selanjutnya lebih berat
* Makin lama bekerja, makin berat
* Liburan keluhan menghilang
* Timbul di tempat kerja baru
RS PARU JEMBER
PATOFISIOLOGI

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
ASTHMA
ASTHMA PATHOGENESIS
PATHOGENESIS

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

PNEUMONITIS
HIPERSENSITIVIS
PATOFISIOLOGI

RS PARU JEMBER
PNEUMONITIS
HIPERSENSITIVITIS
Pneumonitis hipersensitiviti adalah
penyakit paru kerja akibat inhalasi
suatu bahan terutama organik.
Gejala awal berupa demam,
hipoksemia, nyeri otot, nyeri sendi,
sesak dan batuk yang timbul dua
sampai sembilan jam pertama
setelah pajanan dan akan sembuh
12 sampai 72 jam tanpa
pengobatan.
RS PARU JEMBER
Bahan Penyebab PH
Bakteri
Thermophillic actinomycetes Jamur tanaman Farmers lung
Micropolyspora .faeni
Thermoactinomycetes Jamur jerami Farmers lung,
vulgaris Jerami, kompos Mushroom workers,
Thermoactinomycetes Compost lung
sacchari Residu gula Bagassosis
Bacillus subtilis Detergent workers lung
Aspergillus clavatus Enzim detergen Malt workers lung
Binatang Butir padi
Protein tikus
Protein burung Urin tikus Rodent blanders lung
Tanaman Liur, darah Pigeon breeders lung
Kacang hijau Birds fanciers lung
Kopi Kulit sekam Soybean workers lung
Kimia Debu kopi Coffee workers lung
Isosianat
Anhidrid Cat, plastik
Logam Plastik Pengecat
Cobalt Plastic workers lung
Berilium Hard metal lung disease
Berrylliosis
RS PARU JEMBER
FOTO THORAKS

RS PARU JEMBER
Langkah-langkah diagnosis pneumonitis hipersensitiviti

Identifikasi antigen penyebab

- Menunjukkan bahwa telah terjadi respons imun

- Memikirkan ada hubungan antara antigen dan gejala

2. Mencari kelainan radiologi

3. Pemeriksaan fungsi paru

4. Mempertimbangkan biopsi paru

5. Pemeriksaan laboratoium

6. Menyingkirkan diagnosis lain


RS PARU JEMBER
Kriteria mayor
- Riwayat pajanan antigen atau terdapat serum antibodi
- Gejala sesuai dengan pneumonitis hipersensitiviti
- Terdapat kelainan foto toraks atau high resolution CT scan

- Antigen dapat dibuktikan

Kriteria minor
- Ronki basah di kedua basal
- Penurunan kapasiti difusi
- Hipoksemia saat istirahat dan latihan
- Limfositosis pada BAL

RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER

BLACK LUNG
DEFINISI
PNEUMOKONIASIS BATU BARA ADALAH PENYAKIT INHALASI
DEBU BATUBARA SHG TERJADI PENUMPUKAN DEBU BATUBARA
DAN MENIMBULKAN REAKSI JARINGAN THD DEBU TSB.
PNEUMOKONIASIS TIMBUL STLH TERKENA PAJANAN 20 TAHUN
DENGAN ATAU TANPA TJD PENURUNAN FUNGSI PARU
PREVALENSI PENUMOKONIASIS BATUBARA DI DAERAH
PERTAMBANGAN SEKITAR 2,5 30 % DAN 16 % BERKEMBANG
PROGRESIF.
SUMBER BATUBARA YG SIGNIFIKAN ADL PERTAMBANGAN
BATUBARA BAWAH TANAH KARENA KANDUNGAN BATUBARA
BAWAH TANAH LEBIH TINGGI DARIPADA DI PERMUKAAN TANAH.
MSHA MENETAPKAN BATAS NAB UNTUK TEREXPOSURE ADL 2
MG /M3 SEDANGKAN NIOSH SEBESAR 1 MG / M3.

RS PARU JEMBER
SIFAT FISIS DAN KIMIA DEBU
BATUBARA

BAHAN UTAMA BATUBARA ADL KARBON


BAHAN LAIN : KAOLIN, MIKA, TITANIUM,
SULFUR, NATRIUM, MAGNESIUM DAN SILIKA
KRISTALIN
3 JENIS BATUBARA : ANTHRACITE,
BITUMINOUS DAN LIGNITE
ANTHRACITE
* TERTINGGI KADAR KARBON ( 98 % )
* MGD RADIKAL BEBAS
* >> KRISTAL SILIKARS PARU JEMBER
PATOFISIOLOGI
PARTIKEL DEBU BATUBARA DAN PIGMEN KARBON TERINHALASI KE
BRONKIOLUS TERMINALIS DAN ALVEOLI, DIMAKAN OLEH MAKROFAG
INTERSITITIEL DAN ALVEOLAR DAN DIKIRIM KE SISTIM MUKOSILIER DAN
DIKELUARKAN BERSAMA MUKUS / MASUK KE SISTIM LIMFATIK
BILA PERTAHANAN TIDAK KUAT MAKA DEBU ATAU PIGMEN ITU
TERTAHAN DI BRONKIOLUS TERMINALIS DAN ALVEOLI YG MEMACU
RESPON IMUN
TJD PELEPASAN SEL-SEL IMUNOLOGI ( IL1,TNF, PDGF,FIBRINEKTIN, DLL )
MEMACU FIBROGENIK ALVEOLAR DAN TJD PEMBENTUKAN KOLAGEN DAN
FIBROSIS DI JARINGAN PARU
MAKROFAG YANG LISIS + FIBROBLAS + KOLAGEN BERTAMBAH BERTUMPUK
DI SEPANJANG PEMBULUH DARAH SHG TERJADI NEKROSIS ISKEMIK. DAERAH
TERKUMPULNYA MAKROFAG YG MENGANDUNG BATUBARA DAN PIGMEN
KARBON DISEBUT MAKULA YG MENJADI KHAS HISTOLOGIS PNEUMOKONIASIS.
MAKULA YANG MELEBAR DAN MEMBESAR DAPAT MENYEBABKAN PELEBARAN
EMFISEMA LOKAL.

RS PARU JEMBER
DIAGNOSIS
LANGKAH PENTING : MENGGALI RIWAYAT
SEBELUMNYA TTG RIWAYAT PEKERJAAN
DIAGNOSIS : AX, PX FISIK, RONTGEN DAN PATOLOGI
3 DASAR DIAGNOSIS PB :
1. GB. FOTO THORAKS SESUAI PNEUMOKONIASIS
BATUBARA ( KLASIFIKASI ILO )
2. RWYT. BEKERJA DI PERTAMBANGAN BATUBARA
DALAM JANGKA LAMA
3. TIDAK ADA PENYAKIT LAIN YG MENYERUPAI
PNEUMOKONIASIS
RS PARU JEMBER
GB. FOTO THORAKS PNEUMOKONIASIS

SESUAI KLASIFIKASI ILO :


* HALUS LINGKARAN ( SMALL OPACITIES )
KERAPATAN : 1 / 2 / 3
UKURAN : p q r
LUAS : TERGANTUNG LOKASI PARU
* HALUS IRREGULER
KERAPATAN : 1 / 2 / 3
UKURAN : s t u
LUAS : TERGANTUNG LOKASI PARU
* KASAR ( LARGE OPACITIES ) : A B C
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
RS PARU JEMBER
KLASIFIKASI BERDASAR FOTO
THORAKS

1. PNEUMOKONIASIS BATUBARA SIMPEL ( SIMPLE COAL WORKER


PNEUMOKONIASIS / SIMPLE CWP )
a. Lesi primer adl makula terdistribusi luas dan merata di seluruh lap. Paru dgn
lokasi lobus atas
b. Bentuk nodul : p dan q
c. Kadang sulit dibedakan dengan silikosis ringan, kec. bila tdp kalsifikasi
ringan ( egg shell calcification )
2. PNEUMOKONIASIS BATUBARA KOMPLIKASI ( COMPLICATED COAL WORKER
NEUMOKONIASIS = COMPLICATED CWP )
a. Ditandai fibrosis luas
b. Berkembang menjadi FMP ( Fibrosis Masif Progresif ) yaitu lesi di paru
diameter > 3 cm ditambah keadaan spt : adanya silika, infeksi mikrobakteri
tipikal dan faktor imunologi buruk
c. Komplikasi : Gagal Jantung kanan, Hepatomegali, edema perifer

RS PARU JEMBER
TERAPI PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA

Tidak ada yg Spesifik, terapi hanya bersifat


simptomatik : bronkodilator, mukolitik, dan oksigen.
Pencegahan :
1. Mengurangi kadar debu, lama pajanan dan deteksi
dini penyakit mll pemeriksaan kesehatan scr
berkala
2. Memindahkan pekerja ke tempat lain.
3. Mencegah komplikasi.
4. Menghentikan rokok.
5. Mencegah tidak terjadinya superinfeksi oleh TB

RS PARU JEMBER
PENCEGAHAN PENY. PARU KERJA

Pencegahan Primer
1. Mencegah terjadinya
Penyakit
Paru Kerja
2. Pemeriksaan sebelum bekerja
3. Menurunkan kadar bahan
pajanan
Cara :
substitusi,ventilasi,isolasi,
pemakaian APD, jangan
merokok
RS PARU JEMBER
Pencegahan Sekunder
Deteksi dini terhadap

timbulnya penyakit
Diperlukan pemeriksaan

berkala

PENCEGAHAN TERSIER
1. Mencegah kerusakan
permanen
2. Menghindari pajanan
lanjutan
RS PARU JEMBER
TERIMA KASIH

RS PARU JEMBER

Você também pode gostar