Você está na página 1de 11

ANALISIS KONDISI BALITA GIZI BURUK

DI KABUPATEN KEPAHIANG
MENGGUNAKAN
ANALISIS SITUASI IBU DAN ANAK (A.S.I.A)

Oleh :
Tim Kabupaten Kepahiang
LATAR BELAKANG
Mewujudkan pembangunan ekonomi dengan skala
prioritas untuk kesejahteraan masyarakat
merupakan salah satu misi Kabupaten Kepahiang.

Balita penderita gizi buruk di Kabupaten


Kepahiang dalam kurun lima tahun terakhir terus
meningkat.

Dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Kabupaten Kepahiang, justru meningkat dalam
kurun periode tersebut.
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah,
menyusun interpretasi mengenai kondisi
balita gizi buruk di Kabupaten Kepahiang
menggunakan analisis A.S.I.A.
PEMBAHASAN
Penilaian Situasi

Permasalahan yang diangkat adalah kondisi


balita di Kabupaten Kepahiang yang
mengalami gizi buruk terus meningkat dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir. Adapun
indikator yang akan digunakan untuk
mewakili permasalahan ini adalah jumlah
balita gizi buruk.
ANALISIS KAUSALITAS
ANALISIS POLA PERAN
Berdasarkan analisis kausalitas yang
dihasilkan diperoleh bahwa Dinas
Kesehatan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (dinsosnakertrans)yang
memiliki peranan sebagai penyebab akar
permasalahan diatas.
ANALISIS KESENJANGAN
KAPASITAS
Berdasarkan 4 kriteria kapasitas, yaitu
otoritas, tanggungjawab, sumber daya dan
komunikasi-institusionalnya, seharusnya
kedua instansi tersebut dapat menyelesaikan
akar penyebab dari permasalahan
peningkatan balita gizi buruk di Kabupaten
Kepahiang, namun kenyataannya tidak
demikian. Adapun penyebabnya adalah
kurangnya dana dari APBD yang
diperuntukkan bagi kedua instansi tersebut
untuk penanganan masalah ini.
AKSI-AKSI KUNCI
Adapun aksi-aksi kunci yang akan dilakukan:

a.Mengusulkan penambahan anggaran dari


APBD untuk mengentaskan masalah balita
gizi buruk di Kabupaten Kepahiang.

b.Melakukan kerjasama dengan pihak


swasta.
PENGEMBANGAN KEMITRAAN
Pengembangan kemitraan yang akan
dilakukan adalah :
a. Dinas sosnakertrans agar bekerjasama
dengan perusahaan-perusahaan perkebunan
di Kabupaten Kepahiang untuk membuka
lapangan pekerjaan yang baru bagi
masyarakat.
b. Dinas kesehatan agar bekerjasama dengan
perusahaan susu murni di Kabupaten
Kepahiang untuk menyediakan susu segar
berkualitas bagi balita.
RANCANGAN
PROGRAM/KEGIATAN
Pemberian makanan bergizi kepada balita
gizi buruk sampai kondisi kesehatan balita
tersebut dapat terpenuhi

Pemberian susu segar setiap bulan kepada


balita pada saat pelaksanaan posyandu.

Pembukaan 2000 lapangan pekerjaan baru


bagi masyarakat Kabupaten Kepahiang, hasil
kerjasama dengan perusahaan perkebunan
yang ada diKabupaten Kepahiang.
PENUTUP
Melalui analisis yang telah dilakukan dengan
metode A.S.I.A diharapkan program-program
yang telah direncanakan tersebut dapat
mengentaskan permasalahan balita gizi buruk
yang terjadi di Kabupaten Kepahiang.

Você também pode gostar