Você está na página 1de 28

NEMATODA

JARINGAN

KELOMPOK 2 :
KETUA : DEA AUDINA S. (15 - 019)
SEKETARIS : HAMDI LISFRIZAL (15 - 013)
MODERATOR : HENI TARIDA (15 - 014)
ANGGOTA : FERDY ASRIANDY (15 - 011)
SEPTIKA CAHYANI S (15 - 012)
YULIA REZA RAHMAN (15 - 015)
ATHIKA YURASEPTI (15 - 016)
LIESKHA YOSRI. P (15 - 017)
AZWAN RAHMADHAN P. (15 - 018)
HILMI KHAIRI (15 - 020)
PENGERTIAN & CIRI-CIRI
NEMATODA
Nematoda adalah anggota filum Nemalthemintes
berasal dari bahasa yunani, nema yang artinya
benang dan oidos yang artinya bentuk. Nematoda
adalah cacing yang :
Bentuknya panjang
Silindrik (gilig) tidak bersegmen
Dan tubuhnya bilateral simetrik.
Panjang cacing ini mulai dari 2 mm sampai 1 meter
Merupakan hewan multiseluler avertebrata
Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk
melindung diri
Memiliki sistem pencernaan
Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain
Nematoda yang ditemukan pada manusia terdapat
dalam organ usus, jaringan, dan sistem peredaran
darah.
PENGGOLONGAN
NEMATODA
Menurut tempat hidupnya, Nematoda pada
manusia digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Nematoda intetinaslis (usus)

2. Nematoda jaringan/darah
PENGGOLONGAN
NEMATODA
Nematoda jaringan/darah

Spesies yang dipelajari meliputi :


a. Wuchereria bancrofti (cacing filaria)
b. Brugia malayi (cacing filaria malayi)
d. Onchocerca volvulus (agent of river blindness)
e. Loa loa (cacing mata)
1. LOA-LOA (CACING
MATA)

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelmynthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Spirurida
Subfamili : Filarioidea
famili : Onchocercidae
Genus : Loa
Spesies : Loa loa
MORFOLOGI LOA-LOA
(CACING MATA)
Cacing dewasa hidup dalam jaringan
sub kutan
Cacing betina berukuran 50-70 mm x
0,5 mm
Cacing jantan 30-34 mm x 0,35-0,43
mm
Cacing betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar dalam darah
pada siang hari (diurna).
Pada malam hari mikrofilaria berada
dalam pembuluh darah paru-paru.
SIKLUS HIDUP LOA-LOA
(CACING MATA)
1. Parasit ini ditularkan oleh lalat chrysops.
Mikrofilaria yang beredar dalam darah
2. Diisap oleh lalat dan setelah kurang
lebih 10 hari di dalam badan serangga,
mikrofilaria tumbuh menjadi larva
infektif dan siap ditularkan kepada
hospes lainnya.
3. Cacing dewasa tumbuh dalam badan
manusia dan dalam waktu 1 sampai 4
minggu mulai berkopulasi dan cacing
betina dewasa mengeluarkan
mikrofilarianya.
4. Cacing dewasa dapat hidup dalam
badan manusia dalam waktu 1-4 tahun
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT
Hospes definitif : Manusia
Hospes intermediet: Lalat Chrysops
silaceae dan Chrysops dimidiata
sementara di Afrika disebut deerflies
atau mangroveflies
Nama penyakit : Loa loa filariasis (juga
dikenal sebagai loaiasis, Calabar
swelling, Fugitive swelling, Tropical
swelling dan Afrika eyeworm) penyakit
mata yang disebabkan oleh cacing
nematoda, loa loa.
Golongan parasite : endoparasit,
monoksen
Nama lain : Cacing mata Afrika, cacing
Loa, Filaria oculi
SIKLUS HIDUP LOA-LOA
(CACING MATA)
PATOLOGI & GEJALA KLINIS
LOA-LOA (CACING MATA)

Cacing dewasa yang


mengembara dalam jaringan
subkutan dan mikrofilaria yang
beredar dalam darah seringkali
tidak menimbulkan gejala.

Cacing dewasa dapat ditemukan


di seluruh tubuh dan seringkali
menimbulkan gangguan di
konjungtiva mata dan hidung
dengan menimbulkan iritasi
pada mata, mata sembab, sakit,
pelupuk mata menjadi bengkak,
sehingga menganggu
penglihatan.
DIAGNOSIS LOA-LOA (CACING
MATA)

Diagnosis dibuat dengan


menemukan mikrofilaria
di dalam darah yang
diambil pada waktu
siang hari atau
menemukan cacing
dewasa di konjungtiva
mata ataupun dalam
jaringan subkutan
Dietilkarbamasin merupakan obat utama
untuk pengobatan loaiasis. Dosisnya adalah 2
mg/kg berat badan/hari, diberikan 3 kali
PENGOBATAN sehari sesudah makan selama 14 hari. DEC
membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa.
Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek
sampingnya. Disamping sebagai terapi, obat
ini bersifat profilaksis terhadap infeksi parasit.
Saat ini mulai dicoba pengobatan dengan
ivermectin.
PENCEGAHAN

1. Pengobatan secara teratur


terhadap penderita
2. Mengadakan pemberantasan
vektor
3. Mencegah dan menghindari
gigitan vektor tersebut
4. Pemberian obat-obatan 1 bulan
sekali, selama 3 hari berturut-
turur
5. Jangan sering-sering masuk
2. Wuchereria bancrofti (cacing
filaria)

TAKSONOMI

Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
SubFamili : Spirurina
Famili : Onchocercidae
Genus : Wuchereria
Morfologi Wuchereria bancrofti
(cacing filaria)
Cacing dewasa (makrofilaria), berbentuk seperti
benang berwarna putih kekuningan. Sedangkan
larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti
benang berwarna putih susu. Cacing dewasa hidup
dalam pembuluh kelenjar limfa. Cacing betina
ukurannya 65-100 mm x 0.25mm dan ekornya lurus
berujung tumpul, sedangkan cacing jantan
berukuran 40mm x 0.1mm dan ekor melingkar.
Cacing betina mengeluarkan microfilaria.
Microfilaria bersarung berukuran panjang kurang
lebih 250 mikron.
HOSPES DAN NAMA
PENYAKIT
hospes definitif : manusia
Vector :nyamuk Culex (cx.
Quinquifafasciatus),
Anopheles, dan Aedes.
nama penyakit : Filariasis
adalah penyakit menular
( Penyakit Kaki Gajah )
FILARIASIS

Filariasis adalah penyakit menular (


Penyakit Kaki Gajah ) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk(culex,anopheles,mansonia
).
Penyakit ini bersifat menahun
( kronis ) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat
menimbulkan cacat menetap
berupa pembesaran kaki, lengan
dan alat kelamin baik perempuan
maupun laki-laki.
Siklus Hidup Wuchereria
Bancrofti (Cacing Filaria)
GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS

1. Demam berulang-ulang
selama 3 - 5 hari
2. pembengkakan kelenjar getah
bening (tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha, ketiap
(lymphadenitis) yang tampak
kemerahan, panas dan sakit ;
3. radang saluran kelenjar getah
bening yang terasa panas
dansakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal
lengan kearah ujung
(retrograde lymphangitis) ;
GEJALA PENYAKIT
FILARIASIS

4. filarial abses
5. pembesaran tungkai,
lengan, buah dada,
buah zakar yang
terlihat agak
kemerahan dan terasa
panas (early
lymphodema).
6. Gejala klinis yang kronis
; berupa pembesaran
yang menetap
(elephantiasis) pada
tungkai, lengan, buah
dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
DIAGNOSA PENYAKIT FILARIASIS

Berdasarkan gejala-gejala klinis


akut atau kronis melalui
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan dilakukan dengan
cara mengambil sampel darah
pada jari si penderita.

PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS

Memberantas nyamuk yang berperan sebagai


vector yang hidup pada air kotor, serta menghindari
diri dari gigitan nyamuk misalnya dengan
memasang kelambu saat tidur, menyemprot obat
nyamuk pada ruangan atau mengoleskan obat
nyamuk pada tubuh agar mengurangi frekuensi
gigitan nyamuk dan memberikan obat anti-filariasis
(DEC dan albendazol) secara berkala pada
kelompok beresiko tinggi terutama di daerah
endemis.
3. Onchocerca volvulus

Habitat: cacing dewasa berhabitat di jaringan


ikat manusia
Hospes : Manusia
Penyakit : onkosersiasis,river blindness,
blinding filariasis
Penyebaran : Afrika, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan

Morfologi dan daur hidup :

Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat


Bentuk seperti kawat putih, opalesen dan
transparan
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria dalam
jar. subkutan migrasi ke kulit
Vektor : lalat Simulium
Patologi dan Gejala Klinik
Lesi yang di timbulkan oleh parasit ini ada dua
macam, yaitu:
1. yang ditimbulkan oleh mikrofilaria atau oleh
metabolisme dari cacing dewasa O.Volvulus
biasanya menimbulkan lesi di mata.
2. Yang ditimbulkan oleh cacing dewasa biasanya
berupa nodul subkutan yang disebut
onkosarkoma.
. Diagnosis
diagnosis dapat ditegakkan
4. Brugia malayi Dan Brugia Timori

Hospes :
Brugia malayi :
Manusia
Binatang :
kucing, kera,
Brugia timori :
Manusia
Penyakit : filariasis
malayi dan filariasis
timori filariasis
brugia
Morfologi dan Daur hidup
Habitat : saluran dan kelenjar
limfe
Halus seperti benang putih susu
Cacing dewasa :
B. malayi : 55 mm x 0,16 mm
22-23 x 0,09 mm
B. timori : 21-39 mm x 0,1 mm
13-23 mm x 0,08
THANKYOU

Você também pode gostar