A p a itu

K oru p si P olitik?
N ur Rachm at Yuliantoro
KorupsiPolitik sebagaiIsu G lobal
S-1 Ilm u H ubungan InternasionalU G M , 6 Februari2017
 K O R U P S I?
http://areeya2.fi
les.w ordpress.com /2011/11/im g0644a.jpg
K oru p si P olitik: D ef i
n isi (1)
Korupsipolitik tadinya dipandang sebagai
m asalah D unia Ketiga, tapikinim enjadi
m asalah ham pir sem ua negara.
Perkem bangan kasus korupsipolitik didukung
oleh pem beritaan m edia.
D ilem a defi
n isi: public v. private-sphere of
corruption (H eyw ood,pp.421-426).
Korupsipolitik pada um um nya didefi n isikan
sebagaithe m isuse of public of f
ce for private
i
gain.
 K oru p si P olitik: D ef i
n isi (2)
Sebuah defi nisikorupsipolitik yang diterim a secara
luas tidak m udah ditem ukan, tergantung pada
sistem politik yang berlaku. Para pelaku utam anya
adalah pem buat keputusan (Am undsen,2006,p. 9).
Korupsipolitik dapat didefi
nisikan secara legal
m aupun sosial. Tujuannya adalah akum ulasikapital
atau pem eliharaan kekuasaan (Am undsen, pp. 5-8).
Persepsiadalah penting dalam m endefi n isikan
korupsi(H eidenheim er, dalam H eyw ood, p.424).
 K oru p si P olitik: P en yeb ab (1)
D alam konteks ekonom i, korupsiterjadiketika rents
tersedia, yaitu w here restrictions and governm ent
intervention lead to the presence of such excessive
profit. (M auro, 1998, p. 11).
O leh karena itu, korupsiakan lebih m ungkin terjadi
karena gajipejabat/pegaw aiyang rendah, m em buat
m ereka tergantung kepada suap (M auro, p. 11).
Korupsipolitik dapat terjadikarena hal-halkultural
m aupun alasan institusional(perkem bangan negara
dan sistem politik).
 K oru p si P olitik: P en yeb ab (2)
M engapa korupsi(politik) m enyebar luas dinegara
berkem bang dan bertransisi? It is because conditions
are ripe for it. (G ary & Kaufm ann, p. 9).
Tiga halyang um um m enjadipenyebab: m otivasiyang
kuat (kem iskinan), kesem patan yang luas, dan
akuntabilitas yang lem ah.
Corruption equals M onopoly plus D iscretion, m inus
Accountability (Robert Klitgaard)
Politicalcorruption can not really be understood
w ithout reference to the political, econom ic, institutional
and socialsetting w ithin w hich it occurs. (Johnston, p. 24)
K oru p si P olitik: K on seku en si

Konsekuensi: grease the w heels.

Konsekuensi: sistem politik yang
m em busuk Corruption
contributes to the delegitim ation of
the politicaland institutional
system s in w hich it takes root.
(H eyw ood, p. 421)
W ilayah keg iatan yan g p alin g
koru p
(N ew Internationalist, no. 396, D ecem ber 2006)
C on toh p em im p in p olitik yan g
koru p
(N ew In tern ation alist, n o. 396, D ecem b er 2006)
http://sobnation.fi
les.w ordpress.com /2007/09/corruption1.gif
 U n tu k D id isku sikan
Bila korupsisecara um um dianggap buruk, m engapa
ia tidak bisa dihilangkan?
H ubungan antara korupsidan kem iskinan: Extensive
corruption tends to be associated w ith w idespread,
persistent poverty, though here causality runs in both
direction. Som e countries rem ain poor because they
are corrupt, but they m ay also have extensive
corruption because they are poor. (U N D P, sebagaim ana
dikutip dalam Johnston, p. 28)

Adakah sebuah bentuk korupsiyang lebih berbahaya

K u tip an H ari in i

http://w w w .transparency.org/new s/feature/corruption_perceptions_index_2016