Você está na página 1de 32

Definisi Bioreaktor

Suatu alat yg digunakan untuk melakukan


suatu proses biokimia suatu bahan baku
menjadi produk yg diinginkan, menggunakan
proses katalisis oleh enzim mikrobial atau
mikrobial murni
Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Sel
Suhu
pH
Oksigen terlarut
Bahan baku dan nutrisi
Nutrien

Digunakan untuk memproduksi energi, untuk biosintesa


dan pembentukan produk

Persamaan:
Substrat + Sel Produk + Sel Baru
S + X P + nX
Laju pertumbuhan Spesifik :
= laju pertumbuhan spesifik (jam-1)
X= konsentrasi sel (g/l)
t = waktu (jam)
Macam Bioreaktor
Berdasarkan Kapasitas
Skala laboratorium :
Dalam botol erlenmeyer (volume 50-2000 ml
dengan pengisian maksimum 20 %).
Kelebihan : dapat mengukur komposisi larutan
nutrisi, suhu dan suplementasi substrat
Kelemahan : tidak dapat mengukur pH dan
konsentrasi oksigen.
Skala pilot
Skala industri.
Fermentor skala lab dan pilot
Fermentor untuk industri
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENENTUAN MODEL BIOREAKTOR

Pemilihan sistem fermentasi (batch,


continuous, fed batch).
Tipe bioreaktor dan cara operasinya.
Sifat-sifat mikroba yang digunakan
Melakukan penelitian pendahuluan untuk
menentukan kondisi optimum suatu galur
mikroba pada skala laboratorium, lalu di-
scale up hingga layak untuk diproduksi
skala industri.
SYARAT BIOREAKTOR

Tidak boleh ada hubungan antara bagian sistem yang steril dengan non-
steril.
Hindari kelep-kelep / penghubung bentuk gelangan, karena bentuk
demikian dapat mengendur akibat dari gerakan/fibrasi alat dan kenaikan
suhu, dan memungkinkan kontaminasi.
Bila mungkin seluruh konstruksi alat dilas.
Hindari ruang-ruang perangkap serta bentuk leher, karena ruangan seperti
itu sulit untuk dibersihkan.
Semua bagian sistem harus dapat disterilisasi secara tersendiri.
Setiap hubungan/kelep ke bejana harus dapat disterilkan dengan uap.
Gunakan katup-katup yang mudah dibersihkan maupun disterilkan,
misalnya katup bola atau diafragma.
Tekanan dalam fermentor harus tetap positif sehingga kalau ada
kebocoran akan mengarah ke luar.
ATURAN OPERASIONAL AGAR
KONDISI STERIL :
Sterilisasi fermentor, dengan uap bertekanan. Medium
fermentasi dapat disterilkan bersama di dalam fermentor
atau secara terpisah.
Sterilisasi penyediaan udara, dilakukan dengan
menggunakan penyaring berserat atau penyaring absolut.
Aerasi dan agitasi, berkaitan dengan jenis bahan, struktur
geometrik dan posisi pemasangannya serta penggunaan
seal.
Penambahan inokulum, nutrien dan bahan-bahan lain, harus
dalam keadaan tekanan positif dan lubang pemasukan
dilengkapi sistem pemberian uap.
Pengambilan contoh (sampling).
Pengontrolan buih.
Monitoring dan pengontrolan berbagai parameter
STRUKTUR BIOREAKTOR
KETERANGAN :
1 2

3 1 = pipa inokulasi
2 = seal stirrer sahft
F
3 = tinggi cairan kultur (=L)
4 4
5 6 4 = baffle
H L
5 = pipa sambung
8 6 = impeller
7 7 = pipa udara steril
8 = sparger udara
9 9 = pipa pengeluaran
H = tinggi fermentor
D D = diameter fermentor
KOMPONEN BIOREAKTOR
KOMPONEN FISIK
1.Tangki substrat
2.Sparger pompa udara : dispersi oksigen
3.Impeller agitasi campuran substrat + sel
4.Baffle saringan halus mencegah efek
pusaran
akibat
agitasi
5.Sensor kontrol suhu, tekanan, agitasi,
foam,
kecepatan aliran pH, kadar
O2 dan
perubahan komposisi
KOMPONEN BIOREAKTOR
TANGKI
Fermentor kapasitas
1-30 L
dari gelas
/stainless steel
permukaan halus,
tidak
menimbulkan
toksik
& tahan karat.
Fermentor kapasitas
KOMPONEN BIOREAKTOR
IMPELLER
1.Memperkecil ukuran gelembung udara
sehingga area interface untuk transfer
oksigen menjadi besar dan menurunkan
jarak difusi
2.Mempertahankan keseragaman kultur
di seluruh bagian fermentor.
KOMPONEN BIOREAKTOR
BAFFLE
meningkatkan efisiensi aerasi dan mencegah aliran
atau sirkulasi cairan kultur yang terlalu cepat.
SPARGER
memasukkan udara ke dalam cairan kultur dalam
fermentora

TIPE :
Sparger berpori : untuk fermentor skala lab.
laboratorium, tanpa agitator
Sparger orifice : pipa berlobang-lobang, mudah
tertutup mikroba
Sparger nozel : pipa terbuka atau tertutup
di bawah impeller
JENIS BIOREAKTOR

1. Berdasarkan Tingkat Aseptis


2. Berdasarkan Sistem Aerasi
3. Berdsarkan Pemberian Substrat
TIPE BIOREAKTOR
1.TIPE SEPTIS
Mikroorganisme kultur
campuran
produk : pengembang roti,
brewing/bir

2. TIPE ASEPTIS
tidak ada mikroorganisme
kontaminan
fine produk : antibiotik, SCP
FERMENTOR BERDASARKAN
TINGKAT ASEPTIS :
FERMENTOR ASEPTIS
FERMENTOR NON ASEPTIS
SISTEM AERASI BIOREAKTOR

Stirred tank (menggunakan sistem


agitasi)
Bubble column (udara dialirkan
melalui sparger)
Loop bubble column bioreactor
(udara dan media disirkulasi
bersamaan melalui suatu kolom)
PEMBERIAN SUBSTRAT
BIOREAKTOR
Proses fermentasi :
BATCH FERMENTOR Sistem tertutup
Fermentor diisi oleh
nutrisi/medium, suhu & pH di set
Substrat
Konsentrasi sterilisasi
awal Inokulum dimasukan proses
fermentasi hingga waktu yg
ditentukan
Proses s.d fase akhir
log/stasioner
Waktu
Proses selanjutnya diulang
Tidak ada nutrisi yang
ditambahkan
Pertumbuhan Batch
Pola Pertumbuhan dan
kinetika dalam Kultur Batch
Lag phase
Logaritmic atau exponential growth phase
Declaration phase
Stationary phase
Death phase
Fase Lag (adaptasi)

Pada tahap ini terjadi reorganisasi


konstituen molekul mikro dan makro
Melibatkan sintesis komponen struktur sel
atau represi enzim
Fase lag bisa panjang atau singkat
tergantung kondisi lingkungan dan sifat
mikroorganisme
Fase logaritmik (eksponensial)

Suatu periode kesetimbangan (steady


growth) dengan nilai (growth rate) konstan
Karakteristik fase ini adalah garis lurus bila
diplot pada kurva semilog (ln x vs waktu
waktu)
Keadaan akan konstan sampai terjadi
perubahan komposisi medium yang cukup
signifikan
Fase stasioner

Saat nutrisi berkurang atau adanya akumulasi


beberapa produk yang dapat bertindak
sebagai inhibitor, akan berkurang
Pada fase ini sampai mendekati 0
Untuk banyak mikroorganisme
mikroorganisme, , metabolit sekunder baru
diproduksi pada fase ini, dapat disimpan di
dalam sel atau disekresi keluar sel
Fase Kematian (death phase)

Kematian sel dimulai selama fase stationer


Sel yang mati disebabkan oleh pecahnya sel
sehingga nutrien intraselular dikeluarkan dalam
media yang digunakan untuk hidup organisme
selama fase stasioner
Death phase disebabkan karena kehabisan
nutrien dan terakumulasi produk racun
Laju kematian sel biasanya mengikuti kinetika
orde 1
PEMBERIAN SUBSTRAT
BIOREAKTOR
CONTINUOUS FERMENTOR
Pemberian nutrisi secara
kontinyu/berkala dalam
jangka waktu tertentu
Volume nutrisi di dalam reaktor harus
tepat antara
nutrisi yang dikeluarkan dan dimasukan
harus ekivalen
Proses fermentasi bersifat sensitif
terhadap
PEMBERIAN SUBSTRAT
BIOREAKTOR
FED BATCH FERMENTOR
Intermediary bioreactor
Nutrisi ditambahkan pada saat fase
yang dibutuhkan
SelamA proses fermentasi kecepatan
pertumbuhan
mo dan konsentrasi biomasa dapat
dikontrol dengan
penambahan nutrisi saat fase
RETENSI MIKROORGANISME

BATCH FERMENTOR
Mikroorganisme tdk hilang selama
proses fermentasi
Mikroorganisme memiliki waktu utk
beradaptasi dan kecepatan
pembelahan maksimum
Biotransformasi mikroorganisme
berjalan dgn baik dgn parameter
lingkungan yang terkontrol
Mikroorganisme dpt lebih
cepat/lambat msk ke fase stasioner
dan terakumulasi toksin saat nutrisi
RETENSI MIKROORGANISME
CONTINUOUS FERMENTOR
Mikroorganisme, nutrisi dan cairan
dapat ikut terbuang

Mikroorganisme membutuhkan waktu


utk beradaptasi lagi setiap
penambahan nutrisi

Rentan terhadap mikroorganisme


kontaminan
RETENSI MIKROORGANISME
FED BATCH FERMENTOR
Pemberian nutrisi secara
berselang

Mikroorganisme lebih sehat karena


nutrisi dapat terpenuhi

Você também pode gostar

  • Soal
    Soal
    Documento1 página
    Soal
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Plastik Biodagradable
    Plastik Biodagradable
    Documento10 páginas
    Plastik Biodagradable
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Siklus Carnot
    Siklus Carnot
    Documento16 páginas
    Siklus Carnot
    Daniel Yonathan
    100% (1)
  • Pertemua 1 Hysys
    Pertemua 1 Hysys
    Documento54 páginas
    Pertemua 1 Hysys
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Instrumentasi
    Analisa Instrumentasi
    Documento16 páginas
    Analisa Instrumentasi
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • BAB I (1 Tekban)
    BAB I (1 Tekban)
    Documento2 páginas
    BAB I (1 Tekban)
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • BABII Tekban
    BABII Tekban
    Documento16 páginas
    BABII Tekban
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka Tekban
    Daftar Pustaka Tekban
    Documento6 páginas
    Daftar Pustaka Tekban
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Instrumentasi
    Analisa Instrumentasi
    Documento16 páginas
    Analisa Instrumentasi
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • BAB I (1 Tekban)
    BAB I (1 Tekban)
    Documento2 páginas
    BAB I (1 Tekban)
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Hipnoterapi
    Hipnoterapi
    Documento8 páginas
    Hipnoterapi
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Hysys
    Makalah Hysys
    Documento5 páginas
    Makalah Hysys
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Punya Vivi
    Punya Vivi
    Documento2 páginas
    Punya Vivi
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Proposal K3 Dan AMDAL
    Proposal K3 Dan AMDAL
    Documento9 páginas
    Proposal K3 Dan AMDAL
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Cover KP Thea-Vivi
    Cover KP Thea-Vivi
    Documento1 página
    Cover KP Thea-Vivi
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Heat Exchanger
    Heat Exchanger
    Documento42 páginas
    Heat Exchanger
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • 1 Itjeu
    1 Itjeu
    Documento6 páginas
    1 Itjeu
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Dalam Bahasa Indonesia
    Dalam Bahasa Indonesia
    Documento7 páginas
    Dalam Bahasa Indonesia
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Filtrasi Word
    Filtrasi Word
    Documento6 páginas
    Filtrasi Word
    Nurul Ferista
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Ke-3 IPAM
    Kuliah Ke-3 IPAM
    Documento10 páginas
    Kuliah Ke-3 IPAM
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Absorbs I
    Absorbs I
    Documento13 páginas
    Absorbs I
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • HE Shell & Tube Salmon
    HE Shell & Tube Salmon
    Documento14 páginas
    HE Shell & Tube Salmon
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Waktu Terhadap Laju
    Waktu Terhadap Laju
    Documento1 página
    Waktu Terhadap Laju
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Koreksi Tugas PIK 2 PDF
    Koreksi Tugas PIK 2 PDF
    Documento1 página
    Koreksi Tugas PIK 2 PDF
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Kapasitas Alat
    Kapasitas Alat
    Documento13 páginas
    Kapasitas Alat
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Pengadukan
    Pengadukan
    Documento10 páginas
    Pengadukan
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações
  • Distilasi Batch
    Distilasi Batch
    Documento15 páginas
    Distilasi Batch
    Hamzah
    Ainda não há avaliações
  • Ignition
    Ignition
    Documento31 páginas
    Ignition
    shelamaranatha
    Ainda não há avaliações