Você está na página 1de 17

LUKA GIGITAN

MDW 2014
SERING

Gigitan manusia
Gigitan binatang : @ berbisa
@ tidak berbisa
termasuk sengatan binatang
PROBLEM : luka, bisa, kontaminasi

LUKA :
Kotor
Tidak beraturan
Batas kerusakan tidak jelas
BISA / RACUN

Reaksi alergi
Neurotoxic
Nefrotoxic
Hemolisis
Nekrosis jaringan
KONTAMINASI KUMAN

Aerob
Anaerob
Kombinasi
TATA LAKSANA

Debridemen adekuat
Jangan dijahit primer
Nekrotomi
Antibiotika
Antitoksin
Anti alergi / steroid
Analgetik anti inflamasi
langkah-langkah penanganan luka gigitan;
1. Penanganan di tempat kejadian; luka dibersihkan, dengan
sabun / diterjen dibilas air bersih mengalir 5 10 menit dan
dikeringkan dan diberi antiseptik.
2. Di tempat layanan kesehatan, sekecil apapun luka itu harus
dilakukan explorasi, diberikan local anasthesia dan diinsisi.
Pembersihan dengan iodine bisa dicampur perhidrol (H2O2)
3% dan bilas dengan cairan NaCl 0,9% bila perlu nekrotomi.
Luka dibiarkan terbuka, rawat basah dengan kompres NaCl
plus antiseptik dan dievaluasi 1 2 hari kemudian.
3. Untuk luka yang luas dengan banyak gigitan; insisi
dapat diperpanjang karena mungkin kerusakan di bagian
dalam berhubungan antara luka gigitan (bite mark) satu
dengan yang lain. Prosedur pencucian luka sama seperti di
atas, namun jika insisi terlalu panjang (lebih dari 2 cm)
penutupan luka dapat saja dijahit longgar menggunakan
benang non absorbable dengan tidak lupa menyisipkan
drain ke bagian dalamnya. Dan dibuka keesokan harinya.
4. Pemberian vaksin Rabies bagi pasien yang belum
pernah menerima vaksinasi ini, setengah dari dosis
pemberian vaksin Rabies disuntikkan di sekitar luka
gigitan, diulang pada hari ke-3, 7, 14 dan hari ke-28
dengan masing-masing dosis 0,5 ml (cell culture rabies
vaccine) , dosis dewasa = dosis anak-anak. Pada luka
yang lebih parah -lebih dari satu gigitan dan masuk
hingga ke lapisan subdermal- pemberian vaksin
sebaiknya dikombinasi dengan Human Rabies
Immunoglobulin (HRI) cukup pada saat therapy awal
saja.
Human rabies immunoglobulin (HRIG)
HRIG is prepared from the plasma of hyperimmune
donors. Up to half of the recommended dose is
infiltrated into the wound area if possible. The
remainder is given as an intramuscular injection. A
separate syringe and a separate site are used for the
HRIG and the vaccine so that the HRIG does not
neutralize the vaccine.
Managemen untuk gigitan ular
1. Asumsi semua gigitan ular beracun.
2. Korban jangan banyak melakukan gerakan, dan tidak panik.
3. Letakkan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung
4. Luka dibersihkan
5. Torniket digunakan untuk mencegah menjalarnya bisa ke
Jantung. (luka di daerah anggota badan).
6. Ular yang menggigit harus ditangkap dan diketahui
jenisnya. Bila berbisa, dapat ditentukan jenis bisanya.
7. Lakukan pemeriksaan whole blood clotting time ( WBCT )
8. Iris dengan pisau yang sudah disterilkan (dengan
membakarnya lebih dahulu) tepat dibekas gigitan
ular,berbentuk silang, sedalam kurang lebih 0,5 cm sepanjang
1,5 cm.
Usahakan membunuh ular yang mengigit anda untuk
memudahkan identifikasi ular dalam pemberian anti venom.
Ketika membunuh ular tersebut jangan sampai anda
tergigit lagi oleh ular tersebut. - Untuk membedakan antara
ular berbisa dengan tidak adalah dengan melihat bekas
gigitan. Gigitan yang terdiri dari 2 lubang gigitan layaknya
gigitan vampire menandakan ular tersebut memiliki racun
(Bisa), sedangkan gigitan yang membentuk setengah
lingkaran cenderung tidak berbisa. ( tapi sebaiknya anggap
semua gigitan ular itu berbisa )

Você também pode gostar