Você está na página 1de 4

BIAYA INVESTASI

No Uraian Jumlah Harga Jumlah (Rp) Nilai Penyusutan


(Unit/Buah) Satuan (Rp) Ekonomis (Rp)
(Tahun)
1 KJA (1 Unit Rumah Jaga) 4 - 35.000.000 10 3.500.000
2 Jaring Pemeliharaan & Jaring 8 800.000 6.400.000 10 640.000
Pengganti (Jaring PE 3x3x3)
3 Peralatan Kerja 1 2.000.000 2.000.000 5 100.000
Total 43.400.000 4.240.000

BIAYA OPERASIONAL

Biaya Tetap

No Uraian Jumlah Jumlah


Perbulan (Rp) Pertahun
(Rp)
1 Penyusutan Investasi 353.333 4.240.000

2 Perawatan (5% dari Investasi) 180.833 2.170.000

3 Izin Usaha (2% dari Investasi) - 868.000

Total 534.167 7.278.000

Biaya Tidak Tetap per Tahun

No Uraian Jumlah Satuan Nilai (Rp) Total (Rp)

1 Benih Ukuran 7 cm 2.000 ekor 7.000 14.000.000

2 Pakan Pellet 477 kg 15.000 7.155.000


Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan
selama usaha pembenihan Amphiprion pecula dilakukan hingga
panen. Biaya operasional dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut.
Biaya Operasional = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= 7.278.000 + 23.155.000
= 30.433.000
Penerimaan merupakan laba kotor dari hasil produksi harga jual per
ekor ikan. Penerimaan disini merupakan pendapatan kotor dan
belum dikurangi berbagai Biaya-biaya selama produksi berlangsung.
Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga
= 1.900 x 35.000
= 66.500.000

Keuntungan merupakan laba bersih yang diperoleh dari usaha


pembenihan setelah dipotong dengan beragam biaya yang
gunakan selama proses produksi dilaksanakan.
Keuntungan = Penerimaan - Biaya Operasional
= 66.500.000 - 30.433.000
= 36.067.000
BEP merupakan suatu gambaran kondisi produksi yang harus
dicapai untuk melampaui titik impas. Suatu usaha dikatakan
impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada suatu periode
tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung sehingga
suatu usaha tesebut tidak mengalami kerugian maupun
keuntungan (Setyaningsih, 2011). BEP dihitung menggunakan
rumus :
BEP Produksi = (Biaya Operasional)/(Harga)
= 30.433.000/35.000
= 850 kg/tahun
BEP Harga = (Biaya Operasional)/(Jumlah Produksi)
= 30.433.000 / 1.900
= Rp. 16.017/kg
Analisi B/C ratio dapat digunakan untuk menilai layak tidaknya
suatu usaha untuk dijalankan. Bila nilai B/C yang diperoleh sama
dengan 1 (satu), berarti titik impas, sehingga perlu pembenahan.
Jika nilai B/C ratio lebih besar dari 1 (satu) berarti gagasan
usaha/proyek tersebut layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil
dari 1 (satu) berarti idak layak untuk dikerjakan.
BC Ratio = (Penerimaan)/(Biaya Operasional)
= 66.500.000/30.433.000
=2,18
Dilihat dari hasil analisis B/C Ratio pada usaha ini diperoleh angka
2,18 dan lebih besar dari 1, menunjukkan bahwa usaha tersebut
Menurut Tonoro et al., (2010), Pay Back Period merupakan teknik
penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu
usaha. Perhitungan pay back period dapat dihitung menggunakan
rumus :
PBP = (Biaya Investasi)/(Keuntungan + Penyusutan) x 1
tahun
= 43.400.000/(36.067.000 + 4.240.000) x 1 tahun
= 43.400.000/40.307.000 x 1 tahun
= 1,07 tahun.

Você também pode gostar