METABOLIK OLEH KELOMPOK 1 Defenisi sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensekresikan sinyal
kimia berupa hormon ke sistem peredaran dalam tubuh (Seeley, Stephens, & Tate: 2003). Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu Fungsi sistem endokrin
Metabolisme dan pematangan jaringan. Sistem endokrin mengatur kecepatan
metabolisme dan mempengaruhi kematangan jaringan. Regulasi ion. Sistem endokrin membantu mengatur pH darah dan kadar Na +, K+, dan Ca2+ dalam darah. Menjaga keseimbangan cairan dengan mengendalikan konsentrasi larutan dalam darah. Mengatur produksi sel imun. Mengatur detak jantung dan tekanan darah. Mengatur kadar gula dan zat lain dalam darah. Mengatur fungsi reproduksi pada pria maupun wanita. Mengatur kontraksi uterus dan produksi air susu dari kelenjar mamae pada wanita. Sedangkan secara lebih spesifik, hormon-hormon ini antara lain berfungsi untuk:
Mengatur; komposisi kimiawi dan volume cairan interstisial,
metabolisme dan keseimbangan energi, kontraksi otot polos dan otot jantung, sekresi kelenjar, beberapa aktivitas sistem imun. Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan. Mengatur kinerja sistem reproduksi. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Gbr. Kelenjar-kelenjar endokrin dalam tubuh manusia
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan GHRH >> GH a. Hipofisis GHIH >> GH
TRH >> TSH
CRH >> ACTH
GnRH >> LH dan FSH
PRH >> Prolaktin
PIH >> Prolaktin
Gambar : hipofisis bagian anterior dan posterior Kelenjar pituitari dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu pituitari anterior (adenohipofisis) dan pituitari posterior (neurohipofisis)
Triiodontironin perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Menurunkan kadar kalsium dalam darah
Kalsitonin dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang
berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang. Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah: Mengatur metabilisme fosfor Mengatur kadar kalsium darah Jika kelebihan hormon ini akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal. Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terdiri dari bagian dalam yang disebut medulla
dan bagian luar yang disebut korteks. Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinephrine) yang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah dengan memecah glikogen, mempercepat pemecahan glikogen dalam otot serta lemak pada jaringan adiposa, dan noradrenalin. Adrenalin dan noradrenalin (norepinephrine) berfungsi untuk meningkatkan detak jantung. Bagian korteks mensekresi hormon mineralocorticoid (zona glomerulosa) yang berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi Na+ dan ekskresi K+ dan H+; glucocorticoid (zona fasciculata) yang berfungsi untuk meningkatkan pemecahan protein dan lemak, meningkatkan produksi glukosa, dan menghambat respon imun; dan androgen (zona reticularis) yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rambut pubik dan aksilaris pada wanita. Gambar : Regulasi hormon medula adrenal Gambar : Regulasi hormon Pankreas Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing manis) Insulin berperan mengubah glukosa menjadi menjadi glikogen agar dapat menurunkan kadar gula darah, Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel-sel tubuh menembus membrn sel. Metabolisme glukosa
Seperti pada metabolisme yang lain, metabolisme karbohidrat juga
terdapat fase penguraian (katabolisme) dan fase sintesis (anabolisme). Katabolisme glukosa adalah pemecahan glukosa menjadi molekul- molekul kecil yang digunakan untuk energi. Proses-proses katabolisme glukosa yaitu: glikolisis, siklus krebs, glikogenolisis. Sedangkan proses anabolisme glukosa terjadi melalui glikogenesis dan glukoneogenesis. Penyakit yang paling sering muncul akibat gangguan metabolism glukosa adalah Diabetes Mellitus (DM). Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah, disebabkan ketidakseimbangan antara supplai dan kebutuhan insulin. Menurut WHO dan American Diabetes Association, DM diklasifikasikan menjadi: Diabetes mellitus tipe 1 Diabetes mellitus tipe 2 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem endokrin mengontrol sistem-sistem yang lain. Hormon-hormon yang terdapat pada sistem endokrin berpengaruh pada system metabolisme. Terima Kasih