Você está na página 1de 25

ASKARIASIS

MAKHFUDLI, S.Kep. Ns., M. Ked.


Trop
ASKARIASIS
Infeksi karena menelan telur (stadium
infektif) Ascaris lumbricoides

MORFOLOGI:
Dewasa : Jantan : 15-31 cm,ujung posterior
melengkung
Betina : 20-35 cm, ujung lurus
Telur : 4 macam
1. Fertil
2. Infertil
3. Decorticated
4. Embryonated (infektif)
DAUR HIDUP
DEWASA Telur KELUAR BERSAMA TINJA
Dalam usus

Tertelan TELUR FERTIL MASAK


DI TANAH LEMBAB,HANGAT
(2 3 MINGGU) .

Paru-paru

Sirkulasi

Larva menetas telur infektif


Dalam usus tertelan
Life Cycle Askariasis
SIKLUS HIDUP ASKARIASIS
PATOGENESIS

DIHUBUNGKAN DNG :
1. RESPON IMUN HOSPES
2. EFEK MIGRASI LARVA
3. EFEK MEKANIK CACING
DEWASA
4. DEFISIENSI ZAT GIZI KRN
CACING DEWASA
GEJALA KLINIS

1. PULMONARY ASCARIASIS:
. Batuk bbrp hari, musiman
. Ascaris pneumonitis/
. LOFFLER Syndrome
. Dispnea, demam, substernal
. Discomport (burning)
. Eosinofilia tinggi
. Larva dapat ditemukan dlm sputum
/ muntahan
2. INTESTINAL ASCARIASIS:
MOON FACE, RAMBUT KERING,
ABDOMINAL PAIN
ANAK - ANAK : BB Turun,
ANOREXIA
PERUT BUNCIT
3. KOMPLIKASI:
MIGRASI CACING DEWASA
(EFEK OBAT , DEMAM)
. OBSTRUKSI USUS ILEUS
* JUMLAH CACING
* LOKASI OBSTRUKSI
* SIFAT OBSTRUKSI :KOMPLET/PARTIAL
* KOMPLIKASI LANJUT: INTUSUSEPSI,
PERFORASI
DIAGNOSIS
1. FASE MIGRASI LARVA :
MENEMUKAN LARVA DLM SPUTUM
ATAU BILUS LAMBUNG
2. FASE INTESTINAL : MENEMUKAN
TELUR DLM TINJA
EPIDEMIOLOGI & PENCEGAHAN

KONTAMINASI TANAH OLEH TELUR


CACING
PERBAIKAN SANITASI
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN/PERORANGAN
TIDAK MENGGUNAKAN PUPUK
TINJA
TREATMENT
Habitat cacing di lumen usus halus,
mudah diobati dengan :
1. PIPERAZINE SITRAT
2. PIRANTEL PAMOATE
3. MEBENDAZOLE
FILARIASIS
PENGERTIAN
Filariasis atau yang lebih dikenal juga dengan
penyakit kaki gajah merupakan penyakit
menular menahun yang disebabkan oleh infeksi
cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat
seumur hidup berupa pembesaran tangan, kaki,
payudara, dan buah zakar.
Cacing filaria hidup di saluran dan kelenjar
getah bening. Infeksi cacing filaria dapat
menyebabkan gejala klinis akut dan atau kronik
(Depkes RI, 2005).
ETIOLOGI
Filariasis disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan melalui berbagai jenis
nyamuk.
Filariasis dapat ditularkan oleh seluruh
jenis spesies nyamuk.
Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih
dari 23 spesies vektor nyamuk penular
filariasis yang terdiri dari genus
Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia, dan
Armigeres
FREKWENSI FILARIASIS
Berdasarkan laporan tahun 2009, tiga
provinsi dengan jumlah kasus terbanyak
filariasis adalah
Nanggroe Aceh Darussalam (2.359
orang)
Nusa Tenggara Timur (1.730 orang)
Papua (1.158 orang).
Tiga provinsi dengan kasus terendah adalah
Bali (18 orang)
Maluku Utara (27 orang)
Sulawesi Utara (30 orang)
PENDERITA FILARIASIS PER
PROVINSI TAHUN 2009
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009
DISTRIBUSI

Distribusi daerah endemis ditentukan


berdasarkan hasil survei jari terhadap
mikrofilaria di setiap kabupaten.
Dari seluruh kabupaten yang disurvei,
dihitung mikrofilaria ratenya.
Mikrofilaria rate tersebut menggambarkan
prevalensi orang yang dalam pemeriksaan
darah tusuk jari mengandung mikrofilaria
dibandingkan dengan jumlah orang yang
diperiksa.
Distribusi Mikrofilaria rate rata-rata seluruh
provinsi di Indonesia 2009
BENTUK DARI CACING FILARIAL
PENDERITA FILARIASIS
SIKLUS HIDUP FILARIASIS
KEBIASAAN HIDUP

Berkembang didaerah genangan air kotor,


disaluran pembuangan, tangki dan
bermacam-macam wadah.
Nyamuk mengigit manusia di dalam dan
diluar rumah.

Você também pode gostar