Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
antibiotik dan
hormon
NAJIYAH SAFITRI
N111 14 502
AKP B
antibiotik terhdap
hewan ternak
Pemberian antibiotik diharapkan terjadinya
penyembuhan yang cepat, sehingga temak dapat
segera kembali berproduksi secara optimal,
akJ.'batnya kerugian ekonomi yang lebih besar dapat
dihindari. Pemberian antibiotik dalam imbuhan juga
diharapkan akan mengurangi biaya produksi, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
Antibiotik yang sering digunakan pada temak antara lain
golongan Penisilin (Penisilin G, Kalium Penisilin G)
golongan tetrasildin (tetrasiklin, Klortetrasiklin)
golongan Aminoglikosida (Gentamisin Sulfat, Noomisin) dan
golongan Makrolida (Ecitromisina), Kloramfenikol.
Apabila antibiotik ini digunakan me1ebihi hatas akan
menyebabkan residu antibiotik
Bahaya residu
antibiotik
Residu antibiotika ini berpotensi membahayakan kesehatan
konsumen, seperti
reaksi alergi
gangguan keseimbangan mikroflora dalam saluran
pencernaan
resistensi
keracunan
kerusakan jaringan
menimbulkan gangguan sistem saraf
Analisis residu
antibiotik
Beberapa teknik atau metode yang digunakan untuk menganaliasa
kandungan residu antibiotika dalam telur diantaranya yaitu
bioassay
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Spektrofotometri Masa (MS)
Enzyme Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA)
Screening test dengan bioassay bersifat kualitatif. Keuntungan metode ini
adalah dapat dilakukan untuk sampel dalam jumlah besar, mudah
digunakan, biaya tidak terlalu mahal waktu pengerjaan relatif singkat dan
cepat, preparasi sampel mudah dilakukan, serta tingkat kejadian negatif
palsu sangat kecil instrumen untuk menganalisa residu antibiotika secara
kuantitatif dan bersifat spesifik terhadap antibiotika tertentu
JURNAL 1
JURNAL 2
Pemeriksaan residuwntibiotik pada hati kerbau
dan ikan nila dengan metode difusi agar
Sampel di sentrifuge
Sampel hati di gerus
ditambahkan pelarut
dikorometanv
Supernatan diambil
Metode difusi agar
Analisis residu telur ayam dengan
metode KCKT golongan -laktam
Difusi Agar
Hasil pada masing-masing waktu pengambilan
menunjukkan bahwa sebagian besar sampel
mengandung residu antibiotik dengan kategori
lemah yaitu diameter ratarata 12,3 mm.
analisi residu
hormon
Pengguna hormon
Demi mendapatkan produksi peternakan yang tinggi, peternak
umumnya menambahkan senyawa-senyawa kimia melalui pakan
ternaknya atau menggunakan hormon pertumbuhan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan
Penggunaan hormon pertumbuhan tersebut dapat memperbaiki
peningkatan bobot badan harian sekitar 10-30%, efisiensi pakan
5-15%, dan mengurangi lemak karkas 5-8%. Kondisi ini dapat
memberikan rataan keuntungan $35-80 per ekor dibandingkan
dengan ternak yang tidak diberi hormon pertumbuhan.
Hormon pertumbuhan yang digunakan dapat berupa hormon
alami atau hormon sintetik. Hormon alami yang umumnya
digunakan adalah
testosteron
estradiol-17
progesteron
sedangkan hormon sintetik adalah
trenbolon asetat (TBA)
zeranol
melengestrol asetat/MGA
Keputusan Badan Karantina Pertanian tentang Manual Pengujian
Residu Hormon pada Pangan Segar Asal Hewan, menyatakan
bahwa penggunaan hormon pertumbuhan pada hewan ternak
dilarang sejak tahun 1983. Terapi, hormon hanya boleh dipakai
pada keadaan adanya gangguan reproduksi di bawah pengawasan
dokter hewan, termasuk pengawasan masa henti obat
Hormon zeranol
zeranol dapat menstimulasi proliferasi jaringan payudara,
menginduksi luka di testis, dan menginduksi terjadinya neoplasia
hepatik. Pada rodensia, Yuri et al. (2004) melaporkan bahwa
dengan dosis 0,1 mg/kg zeranol yang disuntikan pada rodensia,
mendorong pubertas yang lebih cepat dan ketidakseimbangan
siklus estrus pada minggu ke 8-11. Rodensia tersebut kurang
menghasilkan corpora alinea, tidak ada ovulasi, dan terjadi
sterilitas.
Metode penelitian
Immunoassay merupakan salah satu metode pemeriksaan residu
hormon yang banyak digunakan saat ini. Metode ini dipakai untuk
screening dalam berbagai pemeriksaan bahan pangan karena
cepat dan cukup spesifik serta sensitif
JURNAL
Preparasi sampel