Você está na página 1de 31

S E N S O R D A N T R A N D U S E R YA N G

DIGUNAKAN DI INDUSTRI-
INDUSTRI
D I B U AT O L E H :
MOH. RIFKY INAMAN NAJIB (21060116083023)
MOCHAMMAD RIZKI SAMPUTRO
(21060116083032)
PENDAHULUAN
Beberapa proses di industri membutuhkan system instrumentasi
elektronis sebagai masukan ke dalam sebuah proses pengendalian.
Besaran masukan pada system instrumentasi bukan besaran listrik.
Besaran masukan itu dapat besaran mekanik, kima, dan proses fisis.
Untuk menggunakan masukan itu maka diperlukan metoda untuk
mengubah besaran tersebut menjadi besaran listrik. Untuk mengubah
besaran tersebut diperlukan sebuah converter yaitu berupa transduser
dan sensor.
PENGERTIAN SENSOR DAN TRANSDUSER
Tranduser dan sensor akan mengkonversi dari suatu isyarat input
berupa isyarat fisis dan isyarat kimia yang akan diubah ke suatu
isyarat ouput berupa tegangan, arus, dan hambatan. Sensor adalah
suatu alat untuk mendeteksi gejala yang ada di sekitar. Tranduser
adalah suatu peralatan/ alat yang dapat mengubah suatu besaran ke
besaran lain. Sebagai contoh, definisi transduser yang luas ini
mencangkup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis
menjadi sinyal listrik. Tranduser dapat dikelompokkan berdasarkan
pemakaiannya, metode pengubahan energy, sifat dasar dari sinyal
keluaran dan lain-lain.
INDUSTRI PERHOTELAN
1. Lift Hotel

Di berbagai gedung perkantoran ataupun sebuah pusat perbelanjaan, penggunaan lift sepertinya
bukan menjadi hal baru lagi. Anda pun pasti pernah menaiki alat transportasi antar lantai tersebut.
namun tahukah anda bahwa ketika menaiki sebuah lift, anda akan sepenuhnya dikendalikan oleh
sistem otomotatis secara elektronik dan mekanik tanpa adanya campur tangan manusia. Untuk itu
lift terdapat berbagai sensor untuk mengendalikan lift tersebut. Berikut sensor yang ada di Lift
1. Over load sensor
Sesuai namanya, sensor ini akan mendeteksi berat ideal dari batas kapasitas angkut lift. Seperti
yang anda ketahui bahwa sensor ini akan berbunyi bila keadaan di dalam lift sudah melebihi
beban yang ditetapkan. Autonics adalah salah satu yang menyediakan sensor berat ini untuk
kebutuhan lift.
2. Berbagai Sensor auto lift
Secara umum, penggunaan berbagai sensor auto lift ini adalah untuk kegiatan operasional
seperti emergency upper/lower switch, level sensor serta low speed sensor. Akan tetapi, bila dalam
keadaan darurat berbagai sensor ini juga akan berfungsi sebagai pengamanan tambahan.
3. Switch pintu
adalah sebuah sensor yang mendeteksi gerakan, diletakkan di depan pintu lift yang bertujuan agar
tidak terjadi kecelakaan seperti terjepit pintu lift dan lain-lain.
4. Wire tension safety
merupakan salah satu sensor yang paling penting pada lift, karena mampu mendeteksi ketegangan
dari seling atau tali penyangga lift. Bila tali tersebut mengalami peregangan, maka sensor akan
langsung mendeteksi dan mematikan sistem dan langsung memberikan sinyal tanda error pada
display didalam lift.
Gambar disamping adalah gambar
komponen-komponen yang ada di
dalam lift yang terdiri dari sensor
dan tranduser
Gb. Switch Sensor pada pintu lift Gb. Over Load Sensor
Dgn batas max 1000kg/15 orang

*Gambar dan lift tersebut saya dapatkan di Grand Edge Hotel Semarang.
2. Alarm Kebakaran

Peran sensor api (fire sensor) pada sistem pemadam kebakaran merupakan suatu integrasi sistem
dalam mendeksi potensi terjadinya risiko kebakaran besar serta memberikan peringatan atau alert
system ketika risiko kebakaran tersebut muncul.

Beberapa hal yang dianggap potensi terjadinya kebakaran diantaranya munculnya asap, terjadinya
kenaikan suhu/panas, timbulnya percikan api, perubahan warna permukaan, dan adanya gas-gas
tertentu yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran.

Dari beberapa potensi kebakaran diatas maka jenis pengindera atau sensor yang biasa digunakan
dalam Fire alarm system dikelompokan dalam:
Sensor asap (Smoke Detector)
Sensor panas (Heat Detector)
Sensor percikan api (Flame Detector)
Sensor gas (Gas Detector)
Sensor warna/citra (Images sensor)
1. Cara kerja sistem Fire Sprinkler
Tentunya berbeda dengan cara kerja Smoke Detector yang akan menyalakan alarm peringatan tiap
mendeteksi asap berlebih namun tanpa dilengkapi usaha untuk memadamkan pemicu percikan api.
Sistem Fire Sprinkler dirancang dengan teliti oleh ahli dengan menyatukan fungsi alarm peringatan dan
tindakan pemadam kebakaran secara otomatis yang akan membuat penghuni gedung merasa nyaman.
Sistem ini hanya dapat aktif apabila mendeteksi suhu tinggi tertentu. Di samping itu, alarm tanda
kebakaran juga akan segera aktif secara otomatis dan sistem memancarkan air pada head sprinklernya
2. Cara kerja Smoke Detector
Sebuah smoke detector akan mendeteksi intensitas asap pada suatu ruangan. Smoke detector bekerja
menggunakan beberapa metode deteksi diantaranya:
-Optical Smoke Detector: Mendeteksi asap berdasarkan kerapatan cahaya. Penggunaan LED dan
Photo Transistor cukup umum digunakan pada jenis ini.
-Ionization Smoke Detector: Mendeteksi asap berdasarkan proses ionisasi pada radioisotop
(radioisotope). Asap akan terbawa di udara dan menyebabkan isotop terionisasi sehingga memicu
alarm. Jenis isotop yang biasa digunakan adalah americium 421.
-Carbon monoxide dan carbon dioxide Smoke Detector: Jenis sesor asap yang mendeteksi
konsentrasi CO atau CO2 di udara. Sensor ini lebih fokus pada asap tidak kasat mata/ tidak terlihat
yang dapat membahayakan manusia akibat kebakaran yang mungkin tidak terlihat namun berakibat
sangat fatal pada kesehatan.
3. Sistem kerja Sensor panas (Heat Detector)
Sensor panas akan mendeteksi perubahan panas di suatu ruangan dengan perubahan bentuk atau
konduktivitas benda pada sensor karena perubahan panas tersebut.
Sensor panas memiliki dua (2) klasifikasi sistem kerja:
-Fixed temperature heat detectors: Bekerja berdasarkan perubahan bentuk komponen sensor
dari padat menjadi cair. Pada jenis sensor ini digunakan heat sensitive eutectic alloy, yaitu
campuran zat kimia yang akan berubah bentuk pada suhu tertentu atau eutectic point. heat
sensitive eutectic alloy secara mudah dapat dicontohkan seperti timah atau Tin (Sb) yang akan
mencair pada suhu penyolderan. Begitu pencairan ini terjadi maka sensor akan bekerja untuk
menggerakan alarm.
-Rate-of-Rise (RoR) heat detectors: bekerja berdasarkan efek perubahan bentuk yang cepat pada
benda, biasanya logam. Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar akan
kontak saat mendeteksi panas yang cukup. Bimetal yang berubah bentuk dapat dijadikan saklar
yang memberikan tegangan listrik ke alarm.
Gambar Fire Alarm System (Sistem Alarm Kebakaran)
Gb. Kontrol Panel Alarm Kebakaran Gb. Sprinker atau penyemprot air

*Gambar dan alat diatas kami temukan di parkiran Grand Edge Hotel Semarang
3. Palang Pintu Parkir Otomatis

System Parkir ini Menggunakan Barrier Gate pada pintu Masuk dan keluar dan juga
menggunakan Software Parkir dengan mekanisme otomatis, serta memakai dispenser tiket
otomatis , yakni system Parkir dengan jaringan server System Software yang berada pada Pos
Masuk , Pos Keluar dan server ( admin ) , System Software berada pada Pos Keluar yang di
operasikan oleh operator dengan cara Menerima Tiket Parkir dari pemilik kendaraan
dan memasukan nya pada system software , sehingga software parkir akan menghitung jumlah
jam parkir dan biaya parkir. Pada System ini untuk menggunakan barrier agar otomatis terbuka
oleh software dengan menambahkan MikroController Trigger.
Berikut adalah komponen dan sensor yang dipakai pada palang pintu parker otomatis:
1. MikroController Trigger digunakan sebagai interface penghubung antara komputer ke barrier
gate yang berfungsi sebagai converter data perintah OPEN pada barrier gate / palang parkir.
Alat ini juga bisa di koneksikan pada system software parkir yang lain ( bukan dari kami ) karena
alat ini bisa terhubung dengan barrier gate dan komputer melalui koneksi RS 232 , LPT port , dan
USB , sehingga prioritas perintah buka pada palang parkir sangat ditentukan oleh alat ini untuk
meminimalisir terhadap kecurangan.
2. Vehilce Loop detector Adalah sensor system dengan menggunakan daya magnet metal dengan
membaca materi Logam (kendaraan) yang digunakan pada system parkir barrier otomatis , alat ini
digunakan untuk keamanan / safety dan juga sebagai prioritas perintah Closed pada barrier gate
pada saat kendaraan melewati sensor detector sehingga apabila kendaraan berada diatas sensor
loop palang tidak akan menutup / kendaraan tidak akan tertimpa palang.
3. Pada konsep Parkir otomatis Fungsi Dispenser pada konsep parkir ini untuk pengendara motor
atau mobil tanpa harus menggunakan jasa operator pengendara hanya menekan tombol tiket pada
dispenser tiker otomatis secara otomatis tiket parkir akan keluar dan palang akan terbuka dengan
sendirinya.
Gambar komponen dan sensor pada palang pintu otomatis
Gambar pintu terbuka otomatis Gambar pintu tertutup otomatis
ketika mobil melewati sensor

*Gambar dan alat ini dapat dijumpai di Parkiran Grand Edge Hotel Semarang
INDUSTRI PERBELANJAAN/MALL
1. Hand Dryer

Sistem Pengering Tangan Otomatis Menggunakan Sensor Sinar Laser merupakan suatu peralatan
yang berfungsi untuk proses pengeringan tangan setelah mencuci tangan. Sistem ini bekerja
secara otomatis saat suatu benda dalam hal ini adalah tangan, menghalangi cahaya laser yang
dipancarkan menuju ke permukaan rangkaian penerima berupa resistor peka cahaya atau LDR.
Dalam proses pengeringan, sistem pengering ini dilengkapi dengan saklar pemilih untuk
pemilihan panas yang diinginkan yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat proses
pengeringan. Tujuan yang hendak dicapai adalah Merancang sebuah sistem yang dapat
mendeteksi suatu benda dan dikoordinasikan dengan bebarapa komponen yaitu elemen pemanas
dan motor kipas angin sehingga dapat digunakan dalam proses pengeringan. Desain pembuatan
sistem pengering otomatis ini meliputi proses perencanaan dan pembuatan alat, yaitu desain
rangkaian masing-masing blok, meliputi rangkaian sensor, pengendali motor, pengendali suhu,
bagian pemanas, rangkaian catu daya dan pembuatan box alat. Pengujian rangkaian meliputi
pengujian pada rangkaian penerima sensor, yaitu untuk mengetahui tingkat kepekaan LDR saat
terkena cahaya dan saat terhalang oleh tangan.
Pengukuran suhu dan waktu yang digunakan pada saat proses pengeringan, menentukan laju
perpindahan panas saat digunakan dalam proses pengeringan dan pengukuran daya. Prinsip kerja dari
alat ini adalah saat cahaya laser yang dipancarkan ke permukaan LDR terhalang oleh tangan, maka
rangkaian penerima akan mengaktifkan rellay pada kondisi normaly close (NC), dan mengalirkan arus
AC 220 volt menuju ke pengendali motor DC dan pengendali suhu yang selanjutnya ke bagian
pemanas. Motor DC berfungsi sebagai kipas angin yang mengalirkan udara panas dari bagian pemanas
menuju ke objek yang terkena sensor. Panas dan dan putaran kipas dikendalikan menggunakan set
point berupa saklar rotari, yaitu saat panas diperbesar maka putaran motor kipas juga semakin besar
yang akan berpengaruh terhadap waktu proses pengeringan. Saran dari penelitian ini adalah dalam
proses pengeringan, objek yang dikeringkan harus tepat mengenai sinar laser agar alat dapat bekerja
mengalirkan panas ke objek yang terkena sinar laser.

Berikut adalah komponen dan sensor yang dipakai pada palang pintu parker otomatis:
1.ELEMEN PANAS
Elemen pemanas merupakan alat pengubah tenaga listrik menjadi tenaga energi panas, atau komponen ini
berfungsi sebagai penghasil panas. Pemakaian elemen panas sebagai sumber kalor atau panas pada alat
pengering ini, mempunyai prinsip kerja yang sama dengan pemanfaatan elemen pemanas untuk alat keperluan
rumah tangga seperti setrika listrik, oven dan hair drayer. Dimana saat diberi tegangan masuk, elemen panas
dapat langsung bekerja menghasilkan panas.
2.LASER
Laser adalah singkatan dari Light Amplification By Stimulated Emission of Radiation, yaitu amplifikasi
cahaya dengan emisi radiasi yang distimulasikan. Dioda laser adalah LED yang dibuat khusus untuk
dapat beroperasi sebagai laser. Dioda laser mempunyai lubang optis yang diperlukan untuk memproduksi
laser. Lubang optis dibentuk dengan pelapisan sisi yang berlawanan dan chip untuk menghasilkan dua
permukaan pemantulan yang tinggi. Seperti LED, dioda laser adalah dioda sambungan PN yang pada
level arus tertentu akan memancarkan cahaya.
3.SENSOR CAHAYA
a) LDR (Light Dependent Resistor)
b) Transistor Sebagai Saklar
4.PENGENDALI SUHU
Prinsip pengendalian suhu yang diterapkan pada alat pengering ini menggunakan sistem pengendalian
tegangan menggunakan triac dan diac sebagai komponen utama. Tegangan yang masuk ke elemen
pemanas dikendalikan oleh rangkaian pengendali tegangan AC. Pengaturan tegangan keluaran yang
masuk ke elemen pemanas dilakukan menggunakan set point berupa saklar rotari sesuai dengan tegangan
yang diinginkan untuk memperoleh suhu tertentu
a)Triac
Triac adalah alat yang dalam operasinya sangat mirip dengan SCR. Apabila SCR dihubungkan ke
dalam rangkaian AC, tegangan output disearahkan menjadi arus searah. Meskipun demikian, triac
dirancang untuk menghantarkan pada kedua tengahan dari bentuk gelombang output.
b)Diac
Diac adalah alat seperti transistor dua terminal yang digunakan untuk mengontrol trigger SCR dan
triac. Tidak seperti transistor, dua sambungan diac diberi bahan campuran yang sama kuat dan sama.
Simbol diac memperlihatkan bahwa diac bertindak seperti dua dioda yang menunjuk pada arah yang
berbeda.
5.RELLAY
Relay adalah alat yang dioperasikan menggunakan tenaga listrik yang secara mekanis mengontrol
penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah bagian yang penting dari banyak sistem kontrol dan
bermanfaat sebagai kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat dengan tegangan dan arus tinggi
ataupun arus rendah.
6.MOTOR DC
Motor DC (direct current) adalah peralatan elektronik dasar yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik yang awalnya diperkenalkan oleh Michael Faraday. Kopling diantara sistem
listrik dan sistem mekanik adalah melalui medium dari medan arus listrik atau medan muatan.

7.CATU DAYA
Sumber daya dapat dibuat dari sebuah rangkaian yang dapat mengubah tegangan AC (bolak-balik)
menjadi DC searah. Rangkaian catu daya biasanya sering dinamakan adaptor.
Gb. Ketika Hand dryer didekati oleh tangan

*Gambar dan alat di atas kami temukan di kamar mandi mall paragon
2. Automatic Water Tap

Automatic Water Tap adalah kran air yang dilengkapi dengan sensor tersembunyi. Kran ini akan
secara otomatis mengeluarkan air pada saat tangan ditempatkan dibawah lubang air. Penggunaan kran
air otomatis akan membantu menghemat penggunaan air. Produk ini memiliki desain minimalis yang
elegan yang cocok untuk berbagai jenis desain interior. Sumber energi untuk kran ini dapat bersumber
langsung dari jalur listrik AC ataupun baterai DC.
Rangkaian ini dibuat dengan menggunakan komponen Infra merah sebagai pengirim sinyal, Photo
dioda sebagai penerima sinyal, IC Op-Amp LM 358 sebagai komparator, serta menggunakan Relay
yang berfungsi sebagai saklar otomatis untuk output motor listrik. Wastafel ini dirancang menarik
tanpa kran, saat kran didekati oleh tangan maka sensor photo dioda akan terhalang tangan sehingga
air akan keluar. Begitu juga sebaliknya, air akan berhenti sendiri secara otomatis ketika selesai
digunakan.
Gb.Automatic Water Tap untuk tempat Gb.Automatic Water Tap pada wastafel
Buang air kecil

*Gambar dan alat di atas kami temukan di kamar mandi mall paragon
3. Scanner barcode

Scanner barcode merupakan alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-
garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk
consumer good. Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang
pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator komputer atau
kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data, sehingga
mengurangi jumlah antrian yang panjang.
System ini menggunakan Frekuensi Radio Komunikasi sehingga jarak ANTARA Scanner dan Base
Satation bisa mencapai jarak 300 meter dan dapat bekerja dengan 254 barcode scanner dalam 1 receiver.
Barcode scanner ini memiliki dua komponen yaitu pemindai dan data base stasiun, pemindai akan
terhubung dengan base station, setelah itu base station akan mengirimkan informasi barcode ke dalam
komputer yang telah terhubung, caranya sama seperti barcode scanner dengan kabel. Dengan 2 komponen
tersebut data dikirim ke buffer keyboard PC sebagai teks, kemudian teks muncul di dokumen editor
aplikasi Anda.
Cara Kerja Barcode Scanner
Seperangkat Barcode Scanner terdiri dari scanner, decoder dan kabel yang menyambungkan
decoder dengan komputer. Barcode Scanner tersebut memindai symbol, menangkap dan
merubah kode bar menjadi data elektrik lalu mengirimkannya ke komputer dengan format data
yang sederhana
Jenis Barcode Reader
Saat ini terdapat 4 jenis barcode reader yang umum tersedia di pasaran, setiap jenis barcode scanner
tersebut mempunyai perbedaan dalam hal membaca maupun mengkodekan sebuah barcode.
Berikut ini merupakan perbedaan dari jenis-jenis barcode reader.
a. Pen Type Readers atau Bar Code Wands
Dalam barcode reader tipe ini terdapat photo diode yang berada disamping ujung pena. Untuk membaca,
kode tersebut tempatkan di ujung pena lalu digeser ke semua bar secara stabil, kemudian diode tersebut
dapat mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan dari sumber cahaya dan dan menghasilkan
gelombang yang sesuai dengan lebar dari bar dan spasi dalam kode tersebut. Setelah itu barcode reader
mengirimkan gelombang ke decoder kemudian menterjemahkannya dan mengirimkannya ke komputer
dalam format data sederhana.
b. Laser Barcode Scanner
Pada intinya cara kerjanya sama dengan tipe pena tetapi barcode reader ini menggunakan sinar laser
sebagai sumber cahayanya. Pada umumnya memakai cermin prisma ataupun kaca bolak-balik untuk
memindai laser yang melintasi kode bar. (Lihat Produk Laser Barcode Scanner)
c. CCD Barcode Scanners
Barcode Scanner ini menggunakan aray sensor cahaya berbentuk kecil berbaris sejajar pada ujung
barcode Scanner. Tegangannya berbentuk gelombang sesuai dengan bar dan ruang dari barcode yang
dihasilkan dan dikirim ke komputer. Perbedaan utama antara scanner barcode CCD dengan jenis scanner
barcode pena dan scanner laser barcode adalah bahwa barcode scanner CCD mengukur bentuk cahaya
yang dipancarkan dari kode bar sedangkan pena atau laser scanner barcode mengukur dari pantulan
cahaya dari frekuensi tertentu yang berasal dari scanner itu sendiri. (Lihat Produk CCD Barcode Scanner)
d. Camera Based Barcode Readers
Barcode Scanner ini berbasis kamera video kecil untuk menangkap gambar ke kode bar, kemudian
menggunakan teknik pengolahan citra digital untuk memecahkan kode bar tersebut
Gb.barcode scanner saat sedang melelakukan scanning

*Gambar dan alat di atas kami temukan di swalayan alfamart

Você também pode gostar