Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dodik Nursanto
Anatomy & Physiology
Musculosceletal
Please wait
ANATOMI
Anatomi = ilmu urai
Ilmu yg mempelajari suatu bangun
atau suatu bentuk dengan
mengurai-uraikannya ke dalam
bagian-bagiannya
Anatomi makroskopik hanya
menggunakan mata
Anatomi mikroskopik juga
menggunakan mikroskop histologi
(histos = jaringan; logos = ilmu)
Sikap Anatomi
A la t g e r a k p a s if A la t g e r a k a k t if
R angka O to t
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan
otot rangka saat bergerak; adanya persendian
Fungsi Rangka
1. Formasi Bentuk Tubuh
2. Formasi Sendi-Sendi
3. Pelekatan Otot-Otot
4. Sebagai Pengungkit
5. Penyokong Berat Badan
6. Proteksi
7. Tempat Pembentukan Sel Darah
8. Fungsi Immunologis
9. Penyimpan Kalsium
Rangka manusia
Tulang Tulang
tengkorak dada
Tulang Tulang anggota Tulang anggota
Tulang
rusuk gerak atas gerak bawah
belakang
SKULL Face: 14 bh Cranium: 8 bh
AUDITORY:
6 bh Servical: 7 bh
STERNUM:
1 bh
Scapula: 2 bh Ulna: 2 Bh
Ekrtemitas
Klavikula: 2 bh Carpalis: 16 bh
Atas
Humerus: 2 bh Metacarpal: 10 bh
Radius: 2 bh Falangus: 28 bh
APENDICULER
Femur: 2 bh
Tibia: 2 bh
Fibula: 2 bh
Ektremitas Patela: 2 bh
Bawah Tarsal: 10 bh
Falangus: 28 bh
Metatarsal: 16 bh
Bentuk Tulang
Tulang
Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih Tulang rawan Tulang sejati
Tulang pipih
Tulang pipa
Lakuna
Periosteum
Trabekula
Pembuluh darah
Periosteum
Tulang kompak
Tulang spons
Tulang kompak
Struktur tulang
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya
kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran
lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang
mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat
dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari
monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang .
fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan ,
perawatan dan perbaikan tulang.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
Gangguan Tulang
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura
tertutup, remuk dan retak
Bisa kembali tersambung spt sedia kala
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi. terkilir
Ankilosis (sendi ga bisa gerak)
Artritis (radang sendi),
gout artritis (asam urat)
Gangguan Lain
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis
Gangguan pada rangka
Fraktura Rakhitis
08/06/17 anat_muskuloskeletal/2010 42
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara
kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Cth: antara epifisis &
diafisis setelah penulangan selesai, antara os
ilium, os pubis, dan os ischium
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) &
stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
Diartrosis berdasar kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis
Sendi putar
Sendi pelana
Sendi engsel
Sendi luncur
Persendian sinartrosis
Persendian diartrosis
Macam-macam Persendian
Sendi putar
Sendi engsel
Sendi geser
Sendi
peluru
BERBAGAI MACAM SENDI
SADDLE JOINT
51
GLIDING JOINT
52
CONDYLOID JOINT
53
HINGE JOINT
54
BALL AND SOCKET
55
Lanjutan.
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling
luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ball and socket (art. Globoidea):
lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala
sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi Buah pala (enarthrosis spheroidea):
lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala
sendi. Cth: art coxae
Komponen Penunjang Sendi
1. Ligamen
Jaringan ikat yang menghubungkan
tulang dengan tulang
2. Kapsul Sendi
Lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan 2 tulang yang
membentuk persendian
3. Cairan Sinovial
Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang
yang terdapat pada bagian kapsul sendi
4. Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang yang membentuk
persendian
Berguna untuk menjaga persendian dari
benturan keras
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi &
ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi
menentukan gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, &
bantalan lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd
tulang yang bersendi
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
Gerak karena adanya
persendian
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk,
membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak
mendekati badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak
mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi,
menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
>< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Otot
Otot membentuk 43% berat badan; >
1/3-nya mrpkn protein tubuh & -
nya tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt.
Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat
di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Jenis Otot
Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat
fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.
TENDON
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar
saluran dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh;
kontraksi otot:energi panas
Otot trisep
berkontraksi
Otot bisep
berkontraksi
Otot trisep Otot bisep
berelaksasi berelaksasi
MASIH
PANJANG
KONTRAKSI
MEMENDE
K
Struktur Otot Rangka
Fascia , Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan
lunak
Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat
PD dan saraf
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
retikulum endoplasma di sel lain.
Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan
zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat
dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
Tempat penyimpanan ion Ca2+.
Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme,
eksitasi, dan kontraksi otot.
Struktur Otot Rangka
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)
08/06/17 80
Gangguan pada Otot
> Kejang Otot (keram) karena lelah
> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin
bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis (lemah otot)
Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
Hypertrofi (otot membesar karena
aktivitas berlebihan)
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik :
postur tubuh, obs.Ambulasi, mobilisasi,
nyeri, warna kulit, bentuk tulang,
kesimetrisan tulang dan otot, kekuatan
tulang dan otot
Muskuloskeletal Assessment
Health History
Physical Assessment
Inspection
Palpation
Range of Motion
Muscular Strength
Inspection/Palpation
Note size and symmetry color, swelling, masses &
deformities of joints, limbs and body regions
Strength against
gravity, full resistance
note as 0/5-5/5
5/5 = normal
Rheumatoid arthritis
Chronic, systemic,
inflammatory disease
that attacks the joints,
and surrounding
tissues, hand, knees,
hips, and feet
Ulnar Shift
Deformities
of RA
Boutinniere Deformity
A decrease
in bone
mass,
porous,
brittle, and
prone to
fracture
Contractures
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium: tes darah rutin, hb.
Pemeriksaan Diagnostik :
X-Ray
Tulang menunjukkan densitas, textur, erosi
Korteks tulang mendeteksi pelebaran, penyempitan,
ketidaknormalan
Medulary cavity perubahan densitas
Persendian melihat cairan, ketidaknormalan, formasi,
penyempitan, perubahan kontur
PMX
CT Scan, Px SENDI
MRI, Arthrocentesis
Biopsi Tulang, Arthroscopy
Biopsi Otot,
Arthrogram
Px Otot
Myelogram
discogram EMG
95
Masalah Keperawatan
Nyeri b.d disfungsi tulang atau otot
Perubahan sensori : Kerusakan saraf
Kerusakan integritas kulit
Gangguan mobilisasi
Perubahan pola seksual
Perubahan nurtrisi
Ganguan eliminasi urine/bowel
PENYEBAB MASALAH GGN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
1. Konginetal
2. Neoplasma
3. Infeksi
4. Trauma
5. Degeneratif
6. Metabolik
Semoga Alloh memudahkan ..
Referensi :
1. Evelyn C.Pearce (1993), Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia,
Jakarta
2. Lewis, Heitkemper and Dirksen (2000),
Medical Surgical Nursing, Mosby,
Philadelphia
3. Pusdiknakes (1990), Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal, Jakarta
99