Você está na página 1de 99

dr.

Dodik Nursanto
Anatomy & Physiology
Musculosceletal

Stikes Kusuma Husada Surakart


Loading

Please wait
ANATOMI
Anatomi = ilmu urai
Ilmu yg mempelajari suatu bangun
atau suatu bentuk dengan
mengurai-uraikannya ke dalam
bagian-bagiannya
Anatomi makroskopik hanya
menggunakan mata
Anatomi mikroskopik juga
menggunakan mikroskop histologi
(histos = jaringan; logos = ilmu)
Sikap Anatomi

Rangka tubuh manusia


Istilah-istilah dalam
Anatomi
Bidang
Median: bidang yg membagi badan dlm 2
belahan, kiri dan kanan
Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang
median
Paramedian: bidang sagital yang dekat pada
bidang median
Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang
median dan sejajar dg sumbu panjang badan
Transversal: bidang melintang yang tegak
lurus pada sumbu panjang badan
Istilah-istilah dalam
Anatomi
Arah
Transversal: arah kiri-kanan
Sagital: arah muka-belakang
Longitudinal: arah sumbu panjang
Istilah-istilah dalam
Anatomi
Letak
Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan
Posterior: letak lebih dekat ke bagian belakang
badan
Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala)
Inferior: letak lebih dekat ke bawah (kaki)
Medial: letak lebih dekat ke bidang median
Lateral: letak lebih jauh dari bidang medial
Kranial: letak lebih dekat ke kepala
Kaudal: letak lebih dekat ke ekor
Istilah-istilah dalam
Anatomi
Ventral: letak lebih dekat ke perut
Dorsal: letak lebih dekat ke punggung
Rostral: lebih dekat ke pertengahan (regio oris &
regio nasi); lebih dekat ke ujung depan
Radial: lebih dekat ke os radius; Ulnar: lebih
dekat ke os ulna
Tibial: lebih dekat ke os tibia; Fibular: lebih dekat
ke os fibula
Distal: lebih jauh dari batang badan; proksimal:
lebih dekat dr batang badan
Anatomi-Fisiologi
Muskuloskeletal terdiri dari kata :
- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh ( ilmu = Myologi )
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor
Sistem Rangka dan Sendi
Alat gerak tubuh manusia sistem
muskuloskeletal: pasif rangka
(skeletal); aktif otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg
keras & kaku (jaringan penyokong);
banyak mengandung mineral, zat
perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi
G e r a k p a d a m a n u s ia

A la t g e r a k p a s if A la t g e r a k a k t if
R angka O to t
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan
otot rangka saat bergerak; adanya persendian
Fungsi Rangka
1. Formasi Bentuk Tubuh
2. Formasi Sendi-Sendi
3. Pelekatan Otot-Otot
4. Sebagai Pengungkit
5. Penyokong Berat Badan
6. Proteksi
7. Tempat Pembentukan Sel Darah
8. Fungsi Immunologis
9. Penyimpan Kalsium
Rangka manusia

Rangka aksial Rangka apendikular

Tulang Tulang
tengkorak dada
Tulang Tulang anggota Tulang anggota
Tulang
rusuk gerak atas gerak bawah
belakang
SKULL Face: 14 bh Cranium: 8 bh

AUDITORY:
6 bh Servical: 7 bh

AXIAL HYOID: Lumbal: 5 bh


Toracal: 12 bh
1 bh
VERTEBRATA Sacrum: 5 bh
Coxigis: 4 bh

IGA Sejati: 7 bh TS: 3 bh Melayang: 2

STERNUM:
1 bh
Scapula: 2 bh Ulna: 2 Bh
Ekrtemitas
Klavikula: 2 bh Carpalis: 16 bh
Atas
Humerus: 2 bh Metacarpal: 10 bh

Radius: 2 bh Falangus: 28 bh
APENDICULER

Femur: 2 bh
Tibia: 2 bh
Fibula: 2 bh
Ektremitas Patela: 2 bh
Bawah Tarsal: 10 bh
Falangus: 28 bh
Metatarsal: 16 bh
Bentuk Tulang
Tulang

Bentuk tulang Jenis tulang

Tulang pipa Tulang pendek Tulang pipih Tulang rawan Tulang sejati

Tulang pipih
Tulang pipa

Tulang tidak beraturan


Tulang pendek
Tulang Pipa

Bentuknya seperti pipa panjang silindris


(diafise)
Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas
tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise dan berongga
yang berisi sumsum tulang
Sumsum tulang merah pembentukan eritrosit
Sumsum tulang kuning pembentukan sel lemak
Tulang Pendek

Tulang yang lebih kecil


Bentuk hampir seperti kubus atau
bulat
Dapat bergerak bebas
Ditemukan pada tulang yelapak tangan
dan kaki
Tulang Pipih

Tulang berbentuk lempengan pipih yang


lebar.
Fungsi melindungi struktur tubuh di
bagian bawahnya
Ditemukan pada tulang kepala
Tulang Tak Beraturan

Tulang bentuk kompleks yang


berhubungan dengan fungsi khusus
Ditemukan pada tulang rahang, ruas
tulang belakang
Jenis Tulang
1. Tulang Rawan
1. TR Hialin
2. TR Fibrosa
3. TR Elastin
2. Tulang Keras
1. Osteosit (sel tulang dewasa pembentuk
tulang)
2. Matriks (berisi kolagen & mineral)
Tulang Rawan
Berkembang dari mesenkim
membentuk sel yg disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil
(lakuna) di dalam matriks dgn
substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang
rawan tumbuh menjadi tulang
(keras).
Tulang Rawan

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam


matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran
kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp
lebih bny serat elastin yg mengumpul pd
dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp
scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai
jar.ikat fibrosa yg berdekatan
Pertumbuhan Tulang
Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam
kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm
kartilago membelah & menyekresi matriks
baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama
periode dewasa
Tulang
Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak
Struktur Mikroskopis Tulang
Sistem Havers: saluran Havers (saraf,
pembuluh darah, aliran limfe)
Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di
antara lempenganlempengan yang
mengandung sel tulang).
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan
tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Periosteum
Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.

Pada tulang yang


sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.
Tulang
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis)
dan 2 ujung (epifisis)
30
Microscopic Structure of Compact
Bones
Kanalikuli
Saluran Havers
Osteosit

Lakuna

Periosteum

Trabekula
Pembuluh darah
Periosteum

Tulang kompak

Tulang spons

Tulang kompak

Struktur tulang
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya
kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran
lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang
mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat
dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari
monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang .
fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan ,
perawatan dan perbaikan tulang.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)

Pada bulan ke-2 dalam kandungan:


1. Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago).
2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel
pembentuk tulang rawan)
3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas
(sel pembentuk tulang keras)
4. Osteoblas membentuk osteosit (sel
tulang keras)
5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan
(lamela) dari dalam ke luar.
Gangguan dan Kelainan pada Tulang

Gangguan Tulang
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura
tertutup, remuk dan retak
Bisa kembali tersambung spt sedia kala
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi. terkilir
Ankilosis (sendi ga bisa gerak)
Artritis (radang sendi),
gout artritis (asam urat)
Gangguan Lain
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis
Gangguan pada rangka

Tulang yang Tulang normal


mengalami osteoporosis

Fraktura Rakhitis

Skoliosis Kifosis Lordosis


Rachitis
Sendi

Persambungan/ artikulasio : pertemuan


antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.
3 Jenis Sendi Berdasarkan
strukturnya
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua
ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang
yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)

08/06/17 anat_muskuloskeletal/2010 42
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara
kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Cth: antara epifisis &
diafisis setelah penulangan selesai, antara os
ilium, os pubis, dan os ischium
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) &
stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
Diartrosis berdasar kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

2. Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd arah
panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth:art.radioulnaris, atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
Jenis Persendian Sendi peluru

Sendi putar

Sendi pelana

Sendi engsel

Sendi luncur

Persendian sinartrosis
Persendian diartrosis
Macam-macam Persendian
Sendi putar

Sendi engsel

Sendi geser
Sendi
peluru
BERBAGAI MACAM SENDI
SADDLE JOINT

51
GLIDING JOINT

52
CONDYLOID JOINT

53
HINGE JOINT

54
BALL AND SOCKET

55
Lanjutan.
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling
luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ball and socket (art. Globoidea):
lekuk sendi mencakup kurang dari setengah kepala
sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi Buah pala (enarthrosis spheroidea):
lekuk sendi mencakup lebih dari setengah kepala
sendi. Cth: art coxae
Komponen Penunjang Sendi
1. Ligamen
Jaringan ikat yang menghubungkan
tulang dengan tulang
2. Kapsul Sendi
Lapisan serabut yang melapisi sendi dan
menghubungkan 2 tulang yang
membentuk persendian
3. Cairan Sinovial
Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang
yang terdapat pada bagian kapsul sendi
4. Tulang Rawan Hialin
Jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang yang membentuk
persendian
Berguna untuk menjaga persendian dari
benturan keras
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi &
ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi
menentukan gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, &
bantalan lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd
tulang yang bersendi
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
Gerak karena adanya
persendian
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk,
membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak
mendekati badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak
mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi,
menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
>< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Otot
Otot membentuk 43% berat badan; >
1/3-nya mrpkn protein tubuh & -
nya tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt.
Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat
di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung,
sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan
thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Jenis Otot

Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung


Struktur Otot Rangka

Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat
fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.

TENDON
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar
saluran dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh;
kontraksi otot:energi panas
Otot trisep
berkontraksi

Otot bisep
berkontraksi
Otot trisep Otot bisep
berelaksasi berelaksasi

Gerak antagonis pada otot


RELAKSASI

MASIH
PANJANG
KONTRAKSI

MEMENDE
K
Struktur Otot Rangka
Fascia , Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan
lunak
Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,
memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat
PD dan saraf
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle fasciculus


(perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (organ)
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma
Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter
0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik,
akan meningkat sejalan dengan penambahan usia.
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg
disebut sarcolemma.
Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut
sarkoplasmA.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita
gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic)
Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
Filamen tebal tdp pd pita I;
garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein
Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
retikulum endoplasma di sel lain.
Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan
zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat
dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
Tempat penyimpanan ion Ca2+.
Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme,
eksitasi, dan kontraksi otot.
Struktur Otot Rangka
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates


Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)

08/06/17 80
Gangguan pada Otot
> Kejang Otot (keram) karena lelah
> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot karena toksin
bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis (lemah otot)
Hernia (otot dinding perut lemah, usus
melorot ke bawah dan masuk ke rongga
perut)
Hypertrofi (otot membesar karena
aktivitas berlebihan)
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik :
postur tubuh, obs.Ambulasi, mobilisasi,
nyeri, warna kulit, bentuk tulang,
kesimetrisan tulang dan otot, kekuatan
tulang dan otot
Muskuloskeletal Assessment

Health History
Physical Assessment
Inspection
Palpation
Range of Motion
Muscular Strength
Inspection/Palpation
Note size and symmetry color, swelling, masses &
deformities of joints, limbs and body regions

Palpate for temperature, pain, tenderness,


Spine
ROMs

Have the pt perform


active ROM

If unable to, use passive


ROM
Assessing Muscles

Strength against
gravity, full resistance

note as 0/5-5/5

5/5 = normal
Rheumatoid arthritis

Chronic, systemic,
inflammatory disease
that attacks the joints,
and surrounding
tissues, hand, knees,
hips, and feet
Ulnar Shift
Deformities
of RA

Boutinniere Deformity

wan neck deformity


Osteoarthritis
A chronic
degeneration of joint
cartilage caused by
aging or trauma
Osteoarthritis

Heberdens nodes on distal interphalangeal


joints (DIPs )
Bouchards nodes on proximal interphalangeal
joints (PIPs) as disease progresses
Osteoporosis

A decrease
in bone
mass,
porous,
brittle, and
prone to
fracture
Contractures
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium: tes darah rutin, hb.
Pemeriksaan Diagnostik :
X-Ray
Tulang menunjukkan densitas, textur, erosi
Korteks tulang mendeteksi pelebaran, penyempitan,
ketidaknormalan
Medulary cavity perubahan densitas
Persendian melihat cairan, ketidaknormalan, formasi,
penyempitan, perubahan kontur
PMX
CT Scan, Px SENDI
MRI, Arthrocentesis
Biopsi Tulang, Arthroscopy
Biopsi Otot,
Arthrogram
Px Otot
Myelogram
discogram EMG

95
Masalah Keperawatan
Nyeri b.d disfungsi tulang atau otot
Perubahan sensori : Kerusakan saraf
Kerusakan integritas kulit
Gangguan mobilisasi
Perubahan pola seksual
Perubahan nurtrisi
Ganguan eliminasi urine/bowel
PENYEBAB MASALAH GGN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

1. Konginetal
2. Neoplasma
3. Infeksi
4. Trauma
5. Degeneratif
6. Metabolik
Semoga Alloh memudahkan ..
Referensi :
1. Evelyn C.Pearce (1993), Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia,
Jakarta
2. Lewis, Heitkemper and Dirksen (2000),
Medical Surgical Nursing, Mosby,
Philadelphia
3. Pusdiknakes (1990), Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal, Jakarta

99

Você também pode gostar