Imunologi

STRUKTUR TUBUH MANUSIA

Molekuler: Kromosom, gen, DNA

SEL

JARINGAN

ORGAN TUBUH

SISTEM

TUBUH
 Sistem Imunitas Tubuh Manusia
Natural/Bawaan: / natural immunity
Contoh:
Seluler : Makrofag, Netrofil segmen/PMN dll
Humoral: Complemen, lisosom
Adaptif/Acquired/Didapat:
Contoh:
Seluler : Limfosit T
Humoral: Antibodi link
 Limfosit T
1.Limfosit T Helper/CD4
Sang Pimpinan/Jenderal/Komandan
Sang Dirigen/Arsitek
Pada HIV-AIDS yg diserang LTH ini
2. Limfosit T Sitotoksik/CD8
Pelaksana
Pelaksana/Pembunuh Bibit Penyakit di lapangan
CD: Cluster of Diferensiation
 Antibodi = Imunoglobulin/Ig
Termasuk Molekul apa? KH, P, L, V, M or Air?
Bentuk seperti huruf Y
Ada 5 Jenis yaitu
Ig A: Imunologi Mukosa (Sal Napas, Penc, Kemih), Terdapat pada ASI
Ig D: Tidak populer
Ig E: Meningkat pada Alergi, Contoh?
Cacing, contohnya?
Ig G: Meningkat pada fase kronis
Ig M: Meningkat pada fase akut, Antibodi terbesar, bentuknya pentamer, tidak
bisa lewat plasenta
 LESI SUB SEL
( BIOTEKNOLOGI)

PERUB. FENOTIP SEL

( MIKROSKOPIS)

PERUBAHAN STRUKTUR JARINGAN

( MIKROSKOPIS)

KELAINAN ORGAN TUBUH

( KLINIS)

SIGN AND SYMPTOM

( KLINIS)

PENYAKIT !!!!!
 BIOTEKNOLOGI

Deteksi lesi level sub sel

Deteksi penyakit lebih dini
Mengungkap patogenesis penyakit lebih jelas.
Menemukan patogenesis baru
Menemukan penyakit baru (PRION).
Merumuskan standart penanganan penyakit
lebih mendasar.
 ERA INFEKSI vs ERA SITOKIN
Pada mulanya dunia kedokteran berpendapat bahwa
penyakit terjadi sebagai akibat ulah pathogen,
sehingga apabila pathogen dihilangkan maka penyakit
tersebut akan sembuh. Fakta menunjukkan bahwa
penyembuhan suatu penyakit tidak sesederhana itu,
pathogen yang hilang tidak menjamin penyakit akan
segera sembuh, contohnya pada Kondisi septic shock.
Istilah sepsis di era infeksi yang diartikan sebagai
bakteriemia telah berubah di era sitokin, dimana sepsis
terjadi sebagai akibat perubahan perilaku sel,
khususnya sel immunokompeten dalam memproduksi
sitokin. Perubahan perilaku sel merupakan bentuk
respons sel terhadap pathogen. Penyakit terjadi akibat
senua keadaan yang merusak homeostasis, yang
selanjutnya menimbulkan sign dan symton.
 Respons Imun
Amat penting dalam mengalahkan
mikroorganisme penyebab penyakit
Respons imun termasuk Sitokin ibarat
pedang bermata dua seperti Fire is a good
servant but a bad master (seperti api dan air)
INFEKSI PENYAKIT MENULAR
PERLU DIPELAJARI:
DINDING SEL
HOST, sel imunokompeten
AGENT, cara infeksi,
ENVIRONMENT, DBD keberhasilan
Cuba dan Singapura.
INTERAKSI HOST AGENT
 DINDING SEL
BUKAN SEKEDAR PEMBATAS SEL
BERPERAN UNTUK KOMUNIKASI ANTAR
SEL
BERUPA LIPID BILAYER, BANYAK
TERDAPAT PROTEIN, DIANTARANYA
RESEPTOR: Tempat masuknya mikroorganisme
PADA S. thyposa, yang dulu disebut
ENDOTOKSIN sesungguhnya adalah LPS
 DINDING SEL

Hidrofilik

Hidrofobik

Hidrofilik
DINDING SEL
SELIMUNOKOMPETENDANFUNGSINYA

Figure 1-4
LIMFOSIT
Figure 1-19
Figure 1-19 part 2 of 2
KERJASAMA DC SEL(APC)-LT-LB
Figure 1-21
 LIMFOSIT T
SANG MASTER KEKEBALAN TUBUH
Figure 1-7
 TIMUS
Bangku kuliah bagi Limfosit T
Materi pelajaran, mengenal:
Self antigen, sebagai kawan yang harus dilindungi
Nonself antigen (mikroorganisme), sebagai lawan yang
harus dihancurkan
Kegagalan:
Autoimun disease seperti Lupus
Penyakit Jantung Rematik, Antigen Streptococcus
mirip komponen dinding sel otot jantung
 PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN
LIMFOSIT T
1.AIDS TBC
mengganas
2. DEGEORGE
SYNDROME
3. ATHIMYC
MOUSE
 LIMFOSIT B

Limfosit B matur mengekspresikan antibodi

pada permukaannya.
LIMFOSIT B SEL PLASMA ANTIBODI
STRUKTUR IMUNOGLOBULIN (ANTIBODI)
IgAditransferlewatASI,makaASIthebest
foodforbabyand?Bayiraksasa
 EPITOP
Epitop atau determinan antigenik adalah bagian
antigen yang dapat merangsang respons imun
(menginduksi pembentukan antibodi) dan dapat
diikat dengan spesifik oleh bagian antibodi (Abbas
et al., 2000; Janeway et al., 2005). Epitop yang
tersusun dari segmen tunggal polipeptida dan
berupa rantai lurus disebut dengan continous atau
linear epitope (Janeway et al., 2005) dan biasanya
terdiri dari sekitar 6 asam amino (Abbas et al.,
2000). Epitop yang terbentuk karena pelipatan
(folding) protein disebut dengan corformational
atau discontinous epitope (Abbas et al., 2000;
Janeway et al., 2005).
 TEORI PEMBENTUKAN
ANTIBODI
TAILOR MADE THEORY
CLONAL SELECTION THEORY
 FUNCTION OF MHC
MENJAGA AGAR RESPON IMUN
BERLANGSUNG EFEKTIF TETAPI
KESELAMATAN TETAP TERJAMIN
Antigen bebas (tidak terikat dengan MHC)
tidak dapat memicu respon sel T
MHC polymorphism
(Satu MHC bukan untuk semua antigen)
 MHC 1
APC Antigen
II
Antigen Presentation
2
Antibody
II B Cell
Production
Th
3
Target
CTL I Cell Killing
Cell

TCR
4
CD4 II M Enhanced Cytotoxic
Activity
CD8

FUNCTION OF MHC
Figure 1-4 part 1 of 3
Figure 1-4 part 2 of 3
Figure 1-4 part 3 of 3
PERAN SEL MAST
 Figure 1-6

NKcell
aktif
Figure 1-22 part 1 of 3
KOMUNIKASI ANTAR LEKOSIT
MELALUI SITOKIN (KONSER)
KE ARAH SIS KE ARAH SIH

Dermatitis atopi
TH2 excess
 SITOKIN
PROTEIN (GP), DIPRODUKSI SEL (LIMFOSIT, MAKROFAG,
GRANULOSIT, SEL ENDOTEL)
MESSENGER KIMIA ATAU PERANTARA KOMUNIKASI
ANTAR SEL
POTEN, AKTIF PADA KADAR RENDAH
PLEIOTROFIK: 1 SITOKIN BEKERJA PADA BERBAGAI SEL
REDUNDANT: BANYAK SITOKIN MEMILIKI FUNGSI SAMA
FUNGSI AUTOKRIN, PARAKRIN, ENDOKRIN
EFEKNYA MELALUI IKATAN DENGAN RESEPTOR
SPESIFIK
 LIHAT VIDEO/ANIMASI
FAGISITOSIS
INFEKSI INTRASELULER, MODEL:
HIV
 FAGOSITOSIS
Figure 1-24 part 1 of 3
Figure 1-24 part 2 of 3
 FAGOSITOSIS
Figure 1-24 part 3 of 3
KOMPONEN COMPLEMEN BEKERJA SAMA
SECARA SOLID MEMBENTUK MAC
COMPLEMEN MAC
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
 ILUSTRASI GRANULOMA
Respons imun berlebihan, ibarat pedang
bermata dua
 FENOMENA CACAR
KEMENANGAN UMAT MANUSIA
DALAM MENANGGULANGI
PENYAKIT, KHUSUSNYA
PENYAKIT INFEKSI
TERIMA KASIH
 DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A.K., Lichtman, A.H., Pober, J.S., 2000, Cellular and Molecular
Immunology, 4th ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia, United States of
America

Janeway C. A., Travers, P.,Walport,M.,Shlomchik,M.,Immunobiology: The Immune System in

Health and Disease, Sixth Edition, Copyright 2005 by Garland Science Publishing, Garland
Publishing, United States of America.

Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes. P.A., Rodwell, V.W., 2003, Biokimia Harper, edisi 25, Alih
bahasa: Hartono, A., Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta

Soegijanto, 2004, Patogenesa dan Perubahan Patofisiologi Infeksi Virus Dengue, 2004 , Lab /
SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UNAIR - RSU Dr.Soetomo,
Surabaya, Indonesia

Dll