Você está na página 1de 45

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Apa yang harus Diketahui?

Ariosta Setyadi

Departemen Patologi Klinik


Fakultas Kedokteran Universitas
pH CAIRAN TUBUH

pH darah arteri : normal 7,35 7,45


pH terendah orang hidup = 6,80
pH tertinggi orang hidup = 7,80

pH darah vena : normal 7,32 7,38

pH cairan intraseluler :

bervariasi antara satu organ dengan organ lain.


pada pH 7,4 (CES) , pH sel otot rata-rata 7, 06

2
PENGENDALIAN
KESEIMBANGAN ASAM - BASA

Rentang pH darah arteri orang sehat : 7,35 - 7,45

Dikendalikan oleh :

1. Penyangga / buffer (segera)


2. Pernafasan / respirasi ( 12-24 jam)
3. Ginjal (beberapa hari)

3
PENYANGGA

1. PENYANGGA BIKARBONAT HCO3-


( EKSTRASELULER ) H2CO3

2. PENYANGGA FOSFAT HPO42-


( INTRASELULER , URINE ) H2PO3-

3. PENYANGGA PROTEIN PROTEIN-


( INTRASELULER , PLASMA) PROTEIN

4. PENYANGGA HEMOGLOBIN Hb-


( PLASMA ) HHb

4
PERNAFASAN
Frekuensi nafas :
CO 2 o2 pria 16 x /mn
wanita 20 x /mn

HIPERVENTILASI

c.a
CO 2 + H 2O H 2 CO 3 H + +
HCO 3-
5
PUSAT NAFAS
( medula oblongata )

kemoreseptor hiperventilasi
pusat + perifer

tekanan CO2
tekanan
O2
pH darah

6
PUSAT
NAFAS
( medula oblongata )

kemoreseptor hipoventilasi
pusat + perifer

tekanan CO2
tekanan
O2
pH darah

7
GINJAL

H+
REABSORPSI HCO3
SEKRESI H+
H+ (equimolar)

di TUBULUS GINJAL
8
HENDERSON - HASSELBALCH

[ A]

pH = pK + log
[ H A]
UNTUK BIKARBONAT :

[ HCO3 ]

pH = 6,1 + log
[ H2CO3 ] 9
H2CO3 : kadarnya sangat rendah ---> diabaikan ---> diganti

H2CO3 = 0,03 X p CO2

0,03 = Faktor kelarutan gas CO 2 dalam plasma


p CO 2 = Tekanan gas CO 2 dalam plasma

[ HCO3- ]

pH = 6,1 + log
[ H2CO3 ]

[ HCO3- ]

pH = 6,1 + log
0,03 X pCO2 10
KOMPENSASI
Proses mengatasi gangguan asam-basa primer oleh
gangguan asam-basa sekunder, yang bertujuan membawa
pH darah mendekati pH normal

Kompensasi dilakukan oleh : penyangga, respirasi,


dan ginjal

Kompensasi tidak pernah membawa


pH ke rentang normal

11
PENYEBAB
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA

1. Gangguan fungsi pernafasan


2. Gangguan fungsi ginjal
3. Tambahan beban asam/basa dalam
tubuh secara abnormal
4. Kehilangan asam/basa dari dalam
tubuh
secara abnormal

12
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA

ASIDOSIS
asidosis respiratorik pCO2
asidosis metabolik HCO3-
asidemia ------ pH < 7,35

ALKALOSIS
alkalosis respiratorik pCO2
alkalosis metabolik HCO3-
alkalemia ------ pH > 7,45
13
EVALUASI GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-
BASA
1. klinik
Contoh : penderita muntah-muntah berat, diare, gagal ginjal, gagal
jantung, COPD, keracunan alkohol,aspirin, sepsis, dsb.

2. laboratorium
- analisis pH dan gas darah ( pH , pCO2 ,HCO3- )

- pem. kadar elektrolit ( anion gap )

parameter lain :
base excess
total CO 2
standard bicarbonate
analisis pH dan gas darah
alat ukur

R pH pCO2 pO2
SPE

ELEKTRODA

- DARAH ARTERI
- ANAEROB
- HEPARIN
suhu konstan 370 C

pH , pCO2 , pO2 = di ukur langsung

HCO3- = dihitung dengan rumus


Henderson-Hasselbalch

15
Base excess ( BE )
Base excess = Buffer base pasien Buffer base normal
Buffer base = jumlah semua buffer ( bikarbonas, fosfat, protein, hemoglobin )
* jumlah asam atau basa yang ditambahkan kedalam 1 liter
darah/cairan ekstraseluler , agar pH kembali ke 7,4
pada pCO2 40 mmHg , SO2 100% , suhu 370 C
Nilai BE : + atau ( BE = -------- BD/base difisit )

Nilai rujukan : 2 sampai + 2


Standard Base Excess ----- BE CES menggunakan Hb 5 g/dl
Total CO 2
Jumlah HCO3- + H2CO3 + CO2 yang larut + senyawa karbamino
dalam plasma/serum dalam satuan mmol/l
Nilai rujukan : 23 - 30 mmol/l
Standard bicarbonate
Kadar bikarbonat plasma pada pCO2 40 mmHg , SO2 100% , suhu 370 C
Cara mendapatkan nilai HCO3-
CO2 total , Base excess dengan
Nomogram Sigaard - Andersen

contoh :

pH : 7,4
pCO2 : 40 mmHg

HCO3- : 24 mmol/l
BE darah : 0
BE CES : 0
( untuk semua kadar Hb )

Data normal

17
Cara mendapatkan nilai HCO3- , CO2
total , Base excess dengan Nomogram
Sigaard - Andersen

contoh :

pH : 7,12
pCO2 : 30 mmHg

HCO3- : 9,2 mmol


BE darah : - 20 mmol/l (Hb 15g/dl)
BE CES : -18,5 mmol/l (Hb 5g/dl)

Pasien asidosis metabolik

18
ANION GAP

Kation (meq/l) Anion (meq/l)


--------------------------------------------------------------------------------

Na+ 140 Cl - 104


K+ 4 HCO3- 24
Ca++ 5
Mg ++ 2
* HPO42- 2
* SO42- 1
* protein 15
* anion organik 5
________________________________________________

jumlah 151 jumlah 151

* ion yang tidak diperiksa


anion organik : laktat, salisilat, asetat, keton,

19
Rumus menghitung Anion Gap

AG = kadar Na + ( kadar Cl - + kadar


HCO 3- )
normal : 8 - 16
mmol/l

Anion gap digunakan di klinik untuk mengetahui peningkatan (atau penurunan)


Ion-ion yang tidak diperiksa, seringkali digunakan untuk mengetahui
penyebab asidosis metabolik

20
DELTA GAP DAN DELTA RATIO

Delta Gap = AG pasien AG normal

Delta Ratio = peningkatan AG / penurunan HCO 3-

< 0,4 asidosis metabolik AG normal, hiperkloremik


0,4-0,8 asidosis metabolik AG normal/tinggi
asidosis metabolik pada gagal ginjal
1-2 biasa pada asidosis metabolik dgn AG tinggi
asidosis asam laktat rata2 1,6
DKA mendekati 1 (o.k. adanya ketonuria)
>2 HCO3- meningkat
alkalosis metabolik atau
kompensasi asidosis respiratorik
jenis keseimbangan
asam basa

1. Gangguan asam basa sederhana


( simple acid-base disorder)
hanya disebabkan oleh satu gangguan primer

2. Gangguan asam basa campuran


( mixed acid-base disorders)
disebabkan oleh lebih dari satu gangguan primer
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,22 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 15 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 6 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> ASIDOSIS /ASIDEMIA

pCO ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( sekunder )

HCO3- ----------> ASIDOSIS METABOLIK (primer)

STATUS ASAM-BASA :

ASIDOSIS METABOLIK DENGAN


KOMPENSASI ALKALOSIS RESPIRATORIK

23
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,50 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 42 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 33 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> ALKALOSIS /ALKALEMIA

pCO2 ---------> NORMAL

HCO3- ----------> ALKALOSIS METABOLIK ( primer )

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS METABOLIK TANPA KOMPENSASI

24
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,48 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 32 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 21 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> ALKALOSIS / ALKALEMIA

pCO ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( pimer )

HCO3- ----------> ASIDOSIS METABOLIK ( sekunder )

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS RESPIRATORIK DENGAN


KOMPENSASI ASIDOSIS METABOLIK

25
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,41 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 24 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 14 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> NORMAL

pCO ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( primer )

HCO3- ----------> ASIDOSIS METABOLIK ( primer )

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS RESPIRATORIK DAN ASIDOSIS


METABOLIK ( GANGGUAN CAMPURAN)

26
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,10 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 48 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 16 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> ASIDOSIS /ASIDEMIA

pCO ---------> ASIDOSIS RESPIRATORIK ( primer )

HCO3- ---------> ASIDOSIS METABOLIK ( primer )

STATUS ASAM-BASA :

ASIDOSIS RESPIRATORIK DAN ASIDOSIS


METABOLIK ( GANGGUAN CAMPURAN)

27
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT

CONTOH HASIL PEMERIKSAAN : pH = 7,65 ( N: 7,35-7,45 )


pCO2 = 31 mmHg ( N: 35-45 mmHg )
HCO3- = 35 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )

interpretasi
pH ---------> ALKALOSIS / ALKALEMIA

pCO ---------> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( primer )

HCO3- ---------> ALKALOSIS METABOLIK ( primer )

STATUS ASAM-BASA :

ALKALOSIS RESPIRATORIK DAN ALKALOSIS


METABOLIK ( GANGGUAN CAMPURAN)

28
Gangguan asam basa campuran
( mixed acid base disorders)

Apabila lebih dari satu gangguan asam basa


primer terjadi bersama-sama.
Gangguan ini sering terjadi pada pasien yang
dirawat di rumah sakit, terutama dengan
keadaan yang kritis.
Gangguan asam basa
campuran
Dapat terjadi antara semua gangguan

asam-basa : asidosis metabolik


alkalosis metabolik
asidosis respiratorik
alkalosis respiratorik
kecuali :
antara asidosis respiratorik dan
alkalosis respiratorik
Tanda-tanda adanya gangguan
asam basa campuran
1. Respon kompensasi tidak terjadi
2. Bila ada kompensasi, maka kompensasi tidak adekwat atau
berlebihan
4. pH dalam rentang normal, pCO2 dan HCO3 - abnormal
5. Pada asidosis metabolik , perubahan anion gap tidak
sesuai dengan perubahan kadar bikarbonas
6. Respon kompensasi yang terjadi membawa pH ke rentang
normal ( pada gangguan sederhana , respon kompensasi
tidak pernah mencapai pH normal)
gangguan primer dan respon kompensasi
pada gangguan asam basa sederhana
Gangg. primer pH HCO3 p CO2 kompensasi
Asidosis < 7,35 menurun menurun p CO2 menurun 1,2 mm Hg
metabolik primer kompensasi setiap HCO3 menurun 1 mmol/l
Atau :
p CO2 = (1,5 x HCO3 )+8( 2)
(formula Winter)

Alkalosis > 7,45 meningkatp meningkat p CO2 meningkat 0,6-0,75 mm Hg


metabolik rimer kompensasi setiap HCO3 meningkat 1 mmol/l
( tidak akan meningkat > 55 mmHg)

Asidosis < 7,35 meningkat meningkat Akut: HCO3 meningkat 1-2 mmol/l
respiratorik kompensasi primer setiap p CO2 meningkat 10 mmHg
Kronis: HCO3 meningkat 3-4 mmol/l
setiap p CO2 meningkat 10 mmHg
Alkalosis > 7,45 menurun menurun Akut: HCO3 menurun 1-2 mmol/l
respiratorik kompensasi primer setiap p CO2 menurun 10 mmHg
Kronis: HCO3 menurun 4-5mmol/l
setiap p CO2 menurun 10 mmHg
Contoh kasus 1 :
Pasien peminum alkohol, datang dengan
muntah-muntah, tampak sakit

Hasil lab : pH = 7,40 pCO2 = 41 mmHg


HCO3 = 22 mmol/l

Na = 137 mmol/l
K = 3,8 mmol/l
Cl = 90 mmol/l

Bagaimana gangguan asam-basa ?


Kesan: hasil analisis asam - basa tak menunjukkan kelainan

Anion gap :
137 - (90+22) = 25 meningkat ( normal = 10)
membuktikan adanya asidosis metabolik.
Kompensasi pernafasan menurut formula Winter:
pCO2 = (1,5 x 22) + 8 2 = 41 2
Hasilnya sama dengan hasil pengukuran, jadi
kompensasi pernafasan adekwat /cocok.
Delta gap dihitung (karena asidosis metabolik) :
25 10 = 15
22 + 15 = 37
Koreksi HCO3 menunjukkan hasil diatas nilai normal
Membuktikan adanya alkalosis metabolik.
Jadi pasien menderita gangguan asam basa campuran
asidosis metabolik dan alkalosis metabolik

Dari informasi klinik, memang pasien menderita


asidosis metabolik karena ketosis alkoholik ,
kombinasi dengan alkalosis metabolik
karena muntah-muntah
Contoh kasus 2 :
Wanita 55th datang di IRD dengan keluhan muntah-muntah berat,
sebelumnya merasa sehat. Pemeriksaan fisis : postural hipotensi, takikardia,
turgor kulit menurun.
Data lab. :
Na 140 K 3,4 Cl 77 Kreatinin 2,1
pH 7,23 pCO2 22 HCO3 9

bagaimana gangguan asam-basa ?

1. Klinis : * asidosis metabolik, dengan peningkatan anion gap,


o.k. peningkatan asam laktat yang disebabkan oleh
hipovolemia ( dehidrasi) karena muntah-muntah

* alkalosis metabolik karena muntah-muntah


2. Interpretasi asam-basa

pH= 7,23 Asidosis


pCO2 dan HCO3 - menurun searah ( keduanya turun)
mengesankan kalau bukan gangguan campuran.
HCO3 - = 9 mmol/l (rendah) asidosis metabolik
pCO2 = 22 mmHg (rendah) kompensasi respiratorik
formula Winter : pCO2 = 1,5 x HCO3 -+82 = 1,5x9+82=
19,5 23,5
pCO2 22 mmHg -------- kompensasi pernafasan adekwat
3. Anion gap

Anion gap : Na ( Cl + HCO3) = 134 (77+9) = 48


lebih besar dari 16 meningkat
jadi ada asidosis metabolik
4. Delta ratio :
delta AG AG 12 36
-------------- = ----------- = ------ = 2,6
delta HCO3 24 - 9 14

lebih besar dari 2 -------- alkalosis metabolik


Kesimpulan :

Gangguan asam basa campuran, antara


asidosis metabolik dengan peningkatan
anion gap karena peningkatan as. Laktat ,
disertai alkalosis metabolik karena muntah
Contoh kasus 3 :
Laki-laki 70 th dengan riwayat gagal jantung kongestif (CHF),
datang di RS dengan sesak nafas dan pembengkakan tungkai.

Lab.: pH 7,24 pCO2 60 mmHg pO2 52 mmHg


HCO3 27 mmol/l
Bagaimana gangguan asam- basa ?

1. Klinis : asidosis respiratorik akut karena oedema paru akut


2. Analisis asam-basa : pH rendah asidosis
pCO2 dan HCO3 meningkat keduanya ( abnormal searah)
Jadi tidak nampak adanya gangguan campuran, tapi masih harus
dibuktikan.
Penurunan pH sesuai dengan peningkatan pCO 2 ,
dan peningkatan HCO3 adalah kompensasi.

3. Untuk melihat apakah asidosis respiratorik, akut atau kronis?


Pada proses akut , hitungan kompensasi HCO 3 adalah:
setiap pCO2 meningkat 10 mmHg, HCO3 meningkat 1 mmol/l,
disini : peningkatan pCO2 = 60-40 =20 mmHg
penigkatan HCO3 = 20/10 x 1mmol/l = 2
jadi peningkatan HCO3 seharusnya 24 + 2 = 26
hasil pemeriksaan HCO3 27 mmol/l ( ----- sesuai)

Kesimpulan : asidosis respiratorik akut karena oedema paru


Contoh kasus 4 :
Wanita 50 th, penderita IDDM, dibawa ke IRD o.k tidak sadarkan
diri ( semi comatouse ), dia telah sakit beberapa hari sebelumnya.
Obat-obat yang telah diminum adalah digoxin dan HCT untuk
gagal jantung kongestif yang diderita.

Lab.: Na 132 mmol/l K 2,7 mmol/l Cl 79 mmol/l Glukosa 815 mg/dl


pH 7,41 pCO2 32 mmHg HCO3 19 mmol/l
pO2 82 mmHg
1. Klinis : asidosis metabolik karena peningkatan AG
alkalosis metabolik karena HCT

2. Interpretasi asam basa :


pH normal , seperti tidak ada gangguan asam basa
tapi ingat pada gangguan campuran, pH mungkin
berada dalam rentang normal

pCO2 32 mmHg rendah alkalosis respiratorik


HCO3 19 mmol/l rendah asidosis metabolik
Sulit membedakan mana yang primer?
Karena pasien menderita DKA, maka mungkin AG
meningkat hitung AG
3. Anion Gap

AG = Na ( Cl + HCO 3 ) = 132 ( 79+ 19 ) = 34

AG tinggi ---------- asidosis metabolik dengan AG tinggi


mengapa pH normal ? Kemungkinan ada alkalosis?
hitung Delta ratio
delta AG AG 12 34 12 22
4. Delta ratio = --------------- = ---------------- = ------------ = ----- = 4,4
delta HCO3 24 HCO3 24 19 5

Delta ratio > 2 ------------- ada alkalosis metabolik


sangat mungkin o.k. HCT, kemungkinan lain adalah kompensasi
dari asidosis respiratorik kronis ( alasan kurang kuat)
Kesimpulan :

Gangguan asam-basa campuran:


asidosis metabolik dengan peningkatan AG
karena DKA (ketoasidosis diabetika) dan
alkalosis metabolik karena Thiazide (HCT)

Você também pode gostar