Você está na página 1de 29

dr. R. Gunawan Effendi, SpM., MM.

, MARS
Bersama-sama dgn kornea membentuk lapisan luar
dari bola mata.
Suatu jaringan ikat padat berwarna putih susu.
Membungkus 4/5 bagian dari bola mata.
Merupakan tempat insertio dari otot2 rectus tebalnya
1 mm (kurang lebih), kecuali pada insertio dari otot2
rectus 3 mm.
Dibagian posterior berakhir pada pembungkus syaraf
optic, sedangkan dibagian anterior berakhir di kornea.
ant ciliary a. --> ant
episcleral vessels -->
superficial and deep br.
superficial br. : episclera,
limbus, Tenon, ant conj,
deep br. : deep episclera,
part of iris
pattern of vasculature
contributes to the localization of
inflammation
1. EPISCLERA : suatu jaringan yang terdiri dari
jaringan ikat elastis,tipis dan banyak mengandung
pembuluh darah.
2. Stroma sclera.
3. Lamina fusca, yang merupakan perbatasan sclera
dan chloroid.
Innervasi : n. Ciliaris.
Histologi terdiri atas : serabut2 jaringan ikat yang
pararel dan melintang.
Tebal bundel 10 16 um.
Struktur identik dengan kornea
Kornea : jernih sclera : keruh
Unhidrated hidrated

Bila kornea edema karena hidrated maka


kornea menjadi keruh.
Inflamasi pada jaringan ikat antara sclera dan

conjungtiva
Localized (setempat) dan unilateral.

Keluhan penderita : nyeri ringan, photophobia,

merah dan kemeng.


Inflamasi dapat menjalar ke anterior, ke tenon

& conjunctiva atau ke posterior ke sclera.


DIAGNOSA BANDING : conjunctivitis.

Episcleritis Conjungtivitis
Lokal hiperemia general
- Sekret +

Pengobatan : kortikosteroid
lokal.
Kadang kadang terdapat noduler episcleritis
yang penyembuhannya memakan
mingguan/bulan.
EPISCLERITIS SEKTORAL
EPISCLERITIS DIFUS
NODULAR EPISCLERITIS
PENIPISAN SKLERA
E/C RECURRENT EPISCLERITIS
Jarang, tersering adalah inflamasi sclera non infeksius
Inflamasi pada jaringan yang dalam akan terjadi
discoloration sclera menjadi purple
Keluhan penderita : mata merah,nyeri dan fotofobia.
Anterior scleritis, posterior scleritis ( posterior dari equator
bola mata )
Pengobatan dengan kortikosteroid dan anti inflamasi yang
lain.
Seringkali kambuh dan mengakibatkan sclera menjadi tipis
: sclerectasia.
Anterior scleritis
Diffuse Necrotizing
Nodular Non-necrotizing
Systemic associations:
An underlying disease is present in about 50% of
patients who have scleritis
Rheumatoid arthritis
Wegener granulomatosis
Polyarteritis nodosa
Nyeri, yang dalam

Dapat terjadi bersama dgn: keratitis, iridocyclitis,


vitritis, glaukoma sekunder, choroidal detachment

Mekanisme: immune-mediated, vasculitis


menyebabkan destruksi sclera

Terdapat hubungan dengan penyakit sistemik


DD : episcleritis

Scleritis :
nyeri yg dalam,
phenylephrine (-),
injeksi agak kebiruan
Scleritis yg severe, nyeri,
hiperemi lokal
Pembengkakan sclera
yang avaskular, dapat
terjadi nekrosis ulkuc
konjungtiva penipisan
sclera perforasi sclera
Medical:
underliying disease
terapi topical tunggal, jarang respon
systemic corticosteroid, NSAID, immunosuppressive
agents

Surgery
gluing with cyanoacrilates
patch graft
Komplikasi dari :
scleral bukling
pterygium surgery
beta irradiation
MMC
over cauterization
Bacteria (Psedudomonas), fungus, herpes
Prognosis jelek bila tunnel lesion, avaskular sclera
Terapi: antibiotika topical, subconjungtiva injeksi, dan
sistemik
Debridement
Cryotherapy
SCLERITIS POST OP GLAUKOMA
SCLERITIS FUNGAL
SCLERITIS ANTERIOR NON
NECROTIZONG DIFUS
Suatu penipisan sclera , mengakibatkan sclera
berwarna biru kehitaman O/K warna dari tractus
uvea.
Etiologi :
Kongenital
Trauma
Inflamasi sclera = sclerarectasia.
Staphiloma dapat tunggal atau jamak.
Nama tergantung lokalisasi anatomi.
Intercalary : antara cornea dan badan.
Equator : di daerah equator
POSTERIOR : di bagian posterior equator.
Pengobatan : dapat dicoba transplantasi sclera.

Você também pode gostar