Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ERITRODERMA
Di Susun oleh :
MAHASISWA STIKES
MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
Anatomi
Kulit mepunyai tiga lapisan utama :
Epidermis
Dermis
Jaringan sub kutis
1. Epidermis ( lapisan luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap
diferensiasi pematangan.Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap
kehilangan air , cedera mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme
penyebab penyakit. Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel – sel baru yang
bermigrasi kearah permukaan luar kulit. Epidermis terdalam juga menutup luka dan
mengembalikan integritas kulit sel – sel khusus yang disebut melanosit dapat ditemukan
dalam epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit. Orang berkulit lebih
gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif.
Eritroderma ( dermatitis
eksfoliativa ) adalah
kelainan kulit yang ditandai
dengan adanya eritema
seluruh / hampir seluruh
tubuh , biasanya disertai
skuama.
Eritroderma
deskuamativum
Eritroderma Eksfoliativa
Neonatorum
(http://www.iqb.es/dermatologi
a/atlas/d_atopica/atopica26.
htm )
Lanjutan….
merupakan eritema
seluruh tubuh
merupakan eritema di
sebagian tubuh
Patofisiologi
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling
luar ) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan
keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas ,
sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang
nyata pada keseluruh tubuh.
Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan
kulit sel – sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel – sel yang baru
terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak
jaringan epidermis yang profus.
Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan imunologik (
alergik ) , tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada mekanismee
imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah
tersensitasi dengan obat tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah awalnya
berperan sebagai antigen yang tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya yang
berupa hapten ini harus berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum /
protein dari membran sel untuk membentuk antigen obat dengan berat molekul yang
tinggi dapat berfungsi langsung sebagai antigen lengkap.
( Brunner & Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 )
Manifestasi Klinik
1) Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul
secara akut dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh
,sedangkan skuama baru muncul saat penyembuhan.
2) Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering adalah psoriasis
dan dermatitis seboroik pada bayi (Penyakit Leiner ).
Eritroderma karena psoriasis
Ditemukan eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi psoriasis
dapat ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi
daripada sekitarnya dengan skuama yang lebih kebal. Dapat ditemukan
pitting nail.
Penyakit Leiner ( eritroderma deskuamativum )
Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa
keluhan. Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama
kasar.
3) Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan. Dapat ditemukan
adanya penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal. Termasuk
dalam golongan sindrom Sezary.
Pisang
Bagian dalam dari kulit pisang
yang sudah matang,sangat berguna
untuk kulit kemerahan pada alergi.
Prognosis
Intervensi mandiri :
Kaji keadaaan kulit secara umum
Anjurkan pasien untuk tidak mencubit atau
menggaruk daerah kulit
Pertahankan kelembaban kulit
Kurangi pembentukan sisik dengan pemberian
bath oil
Motivasi pasien untuk memakan nutrisi TKTP
2. Gangguan rasa nyaman : gatal berhubungan dengan adanya
bakteri / virus di kulit
Intervensi mandiri :
Beritahu pasien untuk tidak meggaruk saat gatal
Mandikan seluruh badan pasien ddengan Nacl
Oleskan badan pasien dengan minyak dan salep setelah pakai
Nacl
Jaga kebersihan kulit pasien
Kolaborasi :
Dengan dokter untuk pemberian obat pengurang rasa gatal
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
hipoproteinemia
Intervensi mandiri
Monitor TTV
Kolaborasi
Dalam pemberian antibiotik
Evaluasi
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan respon peradangan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan integritas kuit
kembali seperti semula (normal)
Kriteria hasil : - menunjukkan peningkatan integritas kulit
- menghindari cidera kulit
http://74.125.153.132/search?q=cache:Ni1o96hQknMJ:rusari.com
http://www.iqb.es/dermatologia/atlas/d_atopica/atopica26.htm