Você está na página 1de 38

L/O/G/O

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
PRESENTED BY : NENY TRIANA, SP.d, S.Kep.Ns
www.themegallery.com
Wednesday, June 21, 2017 1
A. Pengertian
Sindrom nefrotik Is penyakit dgn gjl edema,
proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.
Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan
penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997).
Penyakit ini tjd tiba-tiba, terutama pd anak-anak.
Biasanya berupa oliguria dan urin bwarna gelap, atau
urin yg kental akibat proteinuria berat ( Mansjoer Arif,
dkk. 1999).
Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala
yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang
terjadi pada anak dengan karakteristik :
proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia,
hyperlipidemia dan edema (Suryadi, 2001).
Wednesday, June 21, 2
www.themegallery.com 2017
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:
Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)
Penurunan albumin dalam darah
Edema
Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
Tanda tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang
sangat merusak membran kapiler glomerulus dan
menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus
(Sukiane, 2002).
Wednesday, June 21, 3
www.themegallery.com 2017
B. Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum
diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu
penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen
antibodi. Umumnya etiologi dibagi menjadi :
1. Sindrom nefrotik bawaan
Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena
reaksi maternofetal. Resisten terhadap semua
pengobatan. Prognosis buruk dan biasanya pasien
meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.

Wednesday, June 21, 4


www.themegallery.com 2017
2. Sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh :
Malaria kuartana atau parasit lainnya.
Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus
diseminata, purpura anafilaktoid.
Glumerulonefritis akut atau kronik,
Trombosis vena renalis.
Bahan kimia seperti trimetadion, paradion,
penisilamin, garam emas, air raksa.
Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia,
nefritis membranoproliferatif hipokomplementemik.
Wednesday, June 21, 5
www.themegallery.com 2017
3. Sindrom nefrotik idiopatik
Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma
nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis yang
tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop
biasa dan mikroskop elektron, Churk dkk membaginya
menjadi :
a. Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot
prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara
imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada
dinding kapiler glomerulus

Wednesday, June 21, 6


www.themegallery.com 2017
b. Nefropati membranosa
Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding
kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. Prognosis
kurang baik
c. Glomerulonefritis proliferatif
Glomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat
proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel
polimorfonukleus. Pembengkanan sitoplasma endotel
yang menyebabkan kapiler tersumbat.
Dengan penebalan batang lobular
Wednesday, June 21, 7
www.themegallery.com 2017
Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan
penebalan batang lobular.
Dengan bulan sabit ( crescent)
Didapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi
sel epitel sampai kapsular dan viseral. Prognosis
buruk.
Glomerulonefritis membranoproliferatif
Proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang
menyerupai membran basalis di mesangium. Titer
globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis buruk.
Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas.
Wednesday, June 21, 8
www.themegallery.com 2017
. Glomerulosklerosis fokal segmental
Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis
glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. Prognosis
buruk.
C. Patofisiologi
Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas
membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam
urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar
dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi
hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam
dan air.
Wednesday, June 21, 9
www.themegallery.com 2017
Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema
generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem
vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler.
Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan
sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi
natrium dan edema lebih lanjut.
Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis
lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak
dalam darah (hiperlipidemia).

Wednesday, June 21, 10


www.themegallery.com 2017
Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan,
kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia,
hyperlipidemia atau defisiensi seng.
Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit
renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi
glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini
dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom
nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk
lansia.

Wednesday, June 21, 11


www.themegallery.com 2017
D. Manifestasi Klinik
Gejala utama yang ditemukan adalah :
Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05
g/kg BB/hari pada anak-anak.
Hipoalbuminemia < 30 g/l.
Edema generalisata. Edema terutama jelas pada
kaki, namun dapat ditemukan edema muka,
ascxites dan efusi pleura.
Anorexia
Fatique
Nyeri abdomen
Wednesday, June 21, 12
www.themegallery.com 2017
Berat badan meningkat
Hiperlipidemia, umumnya ditemukan
hiperkolesterolemia.
Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan
resiko trombosis vena dan arteri.
E. Komplikasi
Infeksi (akibat defisiensi respon imun)
Tromboembolisme (terutama vena renal)
Emboli pulmo
Peningkatan terjadinya aterosklerosis
Wednesday, June 21, 13
www.themegallery.com 2017
Hypovolemia
Hilangnya protein dalam urin
Dehidrasi

F. Pemeriksaan Diagnostik
Adanya tanda klinis pada anak
Riwayat infeksi saluran nafas atas
Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin
Menurunnya serum protein
Biopsi ginjal

Wednesday, June 21, 14


www.themegallery.com 2017
Penatalaksanaan Terapeutik
Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat
Pembatasan sodium jika anak hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi
Terapi diuretik sesuai program
Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang
Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai
program

Wednesday, June 21, 15


www.themegallery.com 2017
Web Of Caution : Terlampir
Konsep Dasar Keperawatan
Asuhan Keperawatan dilakukan dgn menggunakan
pendekatan proses keperawatan u/ meningkatkan,
mencegah dan memulihkan kesehatan.
Proses Keperawatan merupakan susunan metode
pemecahan masalah yang meliputi pengkajian
keperawatan, identifikasi/analisa maslah (diagnosa
Keperawatan), perencanaan, implementasi dan
evaluasi yang masing-masing berkesinambungan
serta memerlukan kecakapan keterampilan
profesional tenaga keperawatan (Hidayat,2004)
Wednesday, June 21, 16
www.themegallery.com 2017
1.Pengkajian.
Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan
proses keperawatan. Dalam mengkaji, harus
memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan
proses keperawatan sangat tergantung pada
kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak
dengan sindrom nefrotik (Donna L. Wong,200 : 550)
sebagai berikut :
a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian
luasnya edema
b.Dapatkan riwayat kesehatan dgn cermat, ttama yg
bhubungan dgn penambahan BB saat ini, disfungsi
Wednesday, June 21,
ginjal.
www.themegallery.com 2017
17
c.Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :
1) Penambahan berat badan
2) Edema
3) Wajah sembab :
a)Khususnya di sekitar mata
b)Timbul pada saat bangun pagi
c)Berkurang di siang hari
4) Pembengkakan abdomen (asites)
5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)
6) Pembengkakan labial (scrotal)

Wednesday, June 21, 18


www.themegallery.com 2017
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :
a)Diare
b)Anoreksia
c)Absorbsi usus buruk
8) Pucat kulit ekstrim (sering)
9) Peka rangsang
10) Mudah lelah
11) Letargi
12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun
13) Kerentanan terhadap infeksi
Wednesday, June 21, 19
www.themegallery.com 2017
14) Perubahan urin :
a)Penurunan volume
b)Gelap
c)Berbau buah
d.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian,
misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder
dan sel darah merah; analisa darah untuk protein
serum (total, perbandingan albumin/globulin,
kolesterol), jumlah darah merah, natrium serum.

Wednesday, June 21, 20


www.themegallery.com 2017
3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan
dengan akumulasi cairan dalam jaringan
Tujuan
Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi
cairan (pasien mendapatkan volume cairan yang
tepat)
Intervensi
1. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara
akurat.
Rasional : perlu u/ menentukan fungsi ginjal, keb
penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan
cairan. Wednesday, June 21, 21
www.themegallery.com 2017
2. Timbang BB setiap hari (atau lebih sering jika
diindikasikan).
Rasional : mengkaji retensi cairan
3. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada
umbilicus serta pantau edema sekitar mata.
Rasional : u/ mengkaji ascites & krn mrp sisi umum
edema.
4. Atur masukan cairan dengan cermat.
Rasional : agar tdk mdapatkan lebih dr jumlah yg
dibutuhkan
5. Pantau infus intra vena
Rasional : u/ mempertahankan masukan yg
diresepkan Wednesday, June 21, 22
www.themegallery.com 2017
6. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
7. Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional : u/ mberikan penghilangan sementara dari
edema.

b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (IV) R/ T


kehilangan protein dan cairan, edema
Tujuan
Klien tdk menunjukkan kehilangan cairan IV / shock
hipovolemik yg ditunjukkan pasien minimum / tidak
ada
Wednesday, June 21, 23
www.themegallery.com 2017
Intervensi
1. Pantau tanda vital
Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan
cairan
2. Kaji kualitas dan frekwensi nadi
Rasional : untuk tanda shock hipovolemik
3. Ukur tekanan darah
Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik
4. Laporkan adanya penyimpangan dari normal
Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan

Wednesday, June 21, 24


www.themegallery.com 2017
c.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan
tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan,
kelebihan cairan.
Tujuan
Tdk menunjukkan adanya bukti infeksi
Intervensi
1. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi
Rasional : u/ meminimalkan pajanan pd organisme
infektif
2. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik
Rasional : u/ memutus mata rantai penyebaran
infeksi
Wednesday, June 21, 25
www.themegallery.com 2017
3. Jaga agar anak tetap hangat dan kering
Rasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi
pernafasan
4. Pantau suhu.
Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
5. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda
dan gejala infeksi

d.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan


dengan edema, penurunan pertahanan tubuh

Wednesday, June 21, 26


www.themegallery.com 2017
Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan
integritas : kemerahan atau iritasi
Intervensi
1. Berikan perawatan kulit
Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan
mencegah kerusakan kulit
2. Hindari pakaian ketat
Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol
tertekan
3. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali
sehari
Wednesday, June 21, 27
www.themegallery.com 2017
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit
karena gesekan dengan alat tenun
4. Topang organ edema, seperti skrotum
Rasional : untuk menghilangkan area tekanan
5. Ubah posisi dgn sering, ptahankan kesejajaran tubuh
dengan baik
Rasional : karena anak dengan edema massif selalu
letargis, mudah lelah dan diam saja
6. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau
tempat tidur penurun tekanan sesuai kebutuhan
Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus
Wednesday, June 21, 28
www.themegallery.com 2017
e.Perubahan nutrisi ; kurang dr keb tubuh R/T dengan
kehilangan nafsu makan
Tujuan
Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
Intervensi
1. Beri diet yang bergizi
Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan
meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Batasi natrium selama edema & trerapi kortikosteroid
Rasional : asupan natrium dpt mperberat edema
usus yg menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
Wednesday, June 21, 29
www.themegallery.com 2017
3. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan
rileks pada saat makan
Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
4. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya
Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak
5. Beri makanan spesial dan disukai anak
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan
6. Beri makanan dengan cara yang menarik
Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak

Wednesday, June 21, 30


www.themegallery.com 2017
f.Gangguan citra tubuh R/T perubahan penampilan
Tujuan
Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah
dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan
minat dan kemampuan anak.
Intervensi
1. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan
Rasional : untuk memudahkan koping
2. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti
penurunan edema
Rasional : meningkatkan harga diri klien & mdorong
penerimaan terhadap kondisinya
3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif
www.themegallery.com
Wednesday, June 21,
2017
31
3. Dorong sosialisasi dgn individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan
terisolasi
4. Beri umpan balik posisitf
Rasional : agar anak merasa diterima

g.Intoleransi aktifitas R/T kelelahan


Tujuan
Anak dpt melakukan aktifitas sesuai dgn kemampuan
dan mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring awal bl trjd edema hebat
Wednesday, June 21, 32
www.themegallery.com 2017
Rasional : tirah baring yg sesuai gaya gravitasi dat
menurunkan edema
2. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
3. Rencanakan dan berikan aktivitas tenang
Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi
penggunaan energi yang dapat menyebabkan
kelelahan
4. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
5. Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya
Wednesday, June 21, 33
www.themegallery.com 2017
h.Perubahan proses keluarga berhubungan R/T anak
yang menderita penyakit serius
Tujuan
Pasien (keluarga) mdapat dukungan yg adekuat
Intervensi
1. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan
informasi, dukungan
Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang
dibutuhkan keluarga
2. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan
rencana perawatan
Wednesday, June 21, 34
www.themegallery.com 2017
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala
tindakan keperawatan yang dilakukan
3. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang
kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan,
serta prognosanya
Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah
kesehatan anaknya
4. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan
pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan
terapinya
Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan
terhadap
Wednesday, June 21, 35
www.themegallery.com 2017
5. Ulangi informasi sesering mungkin
Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman
6. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak
serta responnya
Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku
anak sebagai orang yang terdekat dengan anak
7. Jangan tampak terburu-buru, bl waktunya tdk tepat
Rasional : mempermantap rencana yang telah
disusun sebelumnya. (Donna L Wong,2004 : 550-
552).

Wednesday, June 21, 36


www.themegallery.com 2017
Daftar Pustaka :
1. Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC :
Jakarta
2. Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan
Anak, Edisi 1, Fajar Interpratama : Jakarta
3. Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta

Wednesday, June 21, 37


www.themegallery.com 2017
L/O/G/O

Thank You!

www.themegallery.com
Wednesday, June 21, 2017 38

Você também pode gostar