Você está na página 1de 25

ABORTUS

dr. Dharma Yosua Sardol Simarmata


ABORTUS
Definisi :
Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya
sebagian atau seluruh hasil konsepsi pada usia kehamilan
< 20 minggu atau dengan berat lahir fetus < 500 gr.
Patofisiologi :
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua
basalis + nekrosis jaringan sekitarnya hasil konsepsi
terlepas sebagian atau seluruhnya (benda asing dalam
uterus) uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.

Wiiliams Obstetrics 24ed


TERMINOLOGI
Abortus spontan: terdiri dari abortus imminens (threatened
abortion), abortus insipiens (inevitable abortion), abortus
inkomplit, abortus komplet, dan missed abortion. Abortus septik
adalah klasifikasi lanjutan dari jenis abortus ini yang memiliki
komplikasi berupa infeksi.
Abortus berulang (recurrent abortion): wanita dengan abortus
spontan berulang sehingga faktor penyebab dapat diterapi
untuk mendapatkan bayi yang viabel.
Induced abortion: terminasi bedah/medis pada fetus hidup yang
belum viabel
PATOGENESIS
Faktor fetus
- Abortus aneuploid: trisomi autosom (trisomi 13, 16, 18, 21, dan
22), monosomi X (45,X), triploid, tetraploid
- Abortus euploid: kromosom normal (46 XY dan 46 XX), paling
banyak pada usia 13 minggum insidens meningkat setelah usia
35 tahun
PATOGENESIS
Infeksi: antibodi HIV-1 maternal, seroaktivitas sifilis maternal, kolonisasi vagina oleh
streptokokus grup B
Kelainan endokrin: autoantibodi tiroid
Nutrisi: defisiensi zat gizi belum terbukti menyebabkan abortus
Penggunaan obat: merokok, konsumsi alkohol, konsumsi kopi
Faktor lingkungan: radiasi > 5 rad
Abnormalitas imunologi: autoimun (sindrom antibodi antifosfolipid) dan alloimun
Trombofilia yang diturunkan: defisiensi protein C, protein S, dan antitrombin III
Kelainan uterus: leiomioma di subserosa atau segmen uterus bawah
Serviks inkompeten: dilatasi serviks yang relatif tidak nyeri pada trimester kedua atau mungkin
pada awal trimester ketiga, disertai prolaps dan menggelembungnya membran ke dalam
vagina, yang diikuti pecahnya ketuban dan pengeluaran janin yang belum matur
Laparatomi: peritonitis meningkatkan risiko abortus
KORELASI ABORTUS DENGAN USIA
KEHAMILAN
Pada kehamilan < 8 Mg
Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan
seluruhnya, karena villi koriales belum
menembus desidua secara dalam.

Pada kehamilan 8-14 Mg


Villi koriales menembus desidua lebih
dalam, sehingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna banyak
perdarahan.

Pada kehamilan > 14 Mg


Yang dikeluarkan setelah ketuban
pecah adalah janin, disusul plasenta,
jika lengkap perdarahan tidak banyak .
DIAGNOSIS
Perdarahan pervaginam, setelah mengalami terlambat
haid pada wanita usia reproduksi.
Tes kehamilan positif

PIKIRKAN TERJADINYA ABORTUS :


Bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan
gejala sebagai berikut:
terlambat haid
perdarahan per vaginam
spasme atau nyeri perut bawah
keluarnya massa kehamilan/konsepsi
PRINSIP PENATALAKSANAAN
PERDARAHAN PER VAGINAM PADA USIA
KEHAMILAN MUDA :

1. JANGAN LANGSUNG LAKUKAN KURETASE !!!


2. Tentukan keadaan janin, mati atau hidup.
Bila memungkinkan periksa dengan USG.
3. Beta HCG masih dapat positif walaupun janin
sudah mati
JENIS DAN DERAJAT ABORTUS SPONTAN

Abortus Iminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkomplit
Abortus Komplit
Retensi Embrio (Missed Abortion)
ABORTUS IMMINENS
Peristiwa perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu, hasil
konsepsi masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.
Gejala
perdarahan dari OUE, mules sedikit/(-), besar uterus = usia gestasi,
OUI tertutup, tes kehamilan positif.
Penanganan :
Bedrest
USG janin hidup / mati
Progesteron ??
Prognosa tergantung macam & lamanya perdarahan. Prognosa
kurang baik jika perdarahan lama, disertai mules dan pendataran
serta pembukaan serviks.
ABORTUS INSIPIEN
Peristiwa perdarahan utereus pada kehamilan < 20 minggu, dengan
dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil konsepsi masih dalam uterus.

Gejala :
Mules sering & kuat, perdarahan bertambah banyak.

Penanganan
Penanganan : pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret vakum atau
cunam ovum, disusul dengan kerokan.
Pada kehamilan > 12 mgg, perdarahan tridak banyak, bahaya
perforasi > besar Infus oksitosin.
Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal pengeluaran plasenta
secara digital kerokan.
ABORTUS INKOMPLETUS
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20 minggu,
dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.

Diagnosis
Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dapat teraba dalam kavum
uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa banyak sekali, tak akan
berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan syok.

Terapi
Penanganan syok infus NaCl/RLtransfusi kerokan
ergometrin im
ABORTUS KOMPLETUS
Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

Gejala
Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum terutup,
uterus mengecil.

Penanganan
Bila anemis Sulfas Ferrosus.
MISSED ABORTION
Kematian janin < 20 mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg.

Etiologi ??, diduga Hormon progesteron

Gejala
Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan
atau setelah terapi.
Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah
karena hipofibrinogenemia.

Terapi
Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis os. Jika < 12 Mg DC,
jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E
ABORTUS HABITUALIS
Abortus spontan yang terjadi 3x berturut-turut (0,41%, Bishop)

Etiologi :
Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi terhadap antigen.

Penanganan :
Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami & istri,
inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL, TTGO, pemeriksaan
Kromosom & mikoplasma.
Pada Trimester 2 inkompeten serviks cerclage
Tatalaksana tergantung etiologi
ABORTUS INFEKSIOSUS / ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi traktus
Genitalia.
Abortus septik : abortus infeksiosus berat disertai penyebaran
kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Gejala :
Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam, takikardi,
perdarahan pervaginam berbau, uterus membesar, lembek,
nyeri tekan, lekositosis. Bila sepsis demam , menggigil,
Tekanan Darah .
Penanganan ; infus transfusi, Antibiotik. Kuretase dilakukan
dalam 6 jam
Tabel 4-3
DERAJAT ABORTUS

Diagnosis Perdarahan Serviks Besar uterus Gejala lain

Abortus Sedikit Tertutup Sesuai usia Pt positif


iminens sedang Lunak kehamilan Kram ringan
Uterus lunak

Abortus Sedang Terbuka Sesuai atau Kram sedang/kuat


insipiens banyak Lunak lebih kecil Uterus lunak

Abortus Sedikit Terbuka usia keha Kram kuat


inkomplit banyak Llunak milan . Keluar jaringan
Uterus lunak
Sedikit/tanpa kram
Abortus Sedikit Tertutup usia keha massa kehamilan (+
komplit tidak ada Lunak milan /-)
Uterus agak kenyal
INDIKASI ABORTUS MEDISINALIS

Gangguan kesehatan yang sangat


mengancam keselamatan ibu
Kehamilan akibat perkosaan atau incest
Dipastikan terjadi cacat berat pada janin
(severe physical deformities) atau retardasi
mental
INDIKASI DAN FREKUENSI ABORTUS BUATAN
ABORTUS TERAPETIK
Indikasi dan frekuensi

Gawatdarurat
25.0%

Alasan medis
12.0%

Atas permintaan
40.0% Aspek sosial
23.0%

Sumber: Van Look & von Hertzen, 1990


METODE PEMBEDAHAN

Abortus < 14 minggu: dengan dilatasi serviks, kemudian evakuasi


kehamilan dengan kerok keluar isi uterus gunakan alat kuret
tajam, dengan aspirasi vakum, (kuret dengan penghisap), atau
keduanya
Abortus > 16 minggu: dilatasi dan evakuasi (D & E) dilatasi
diikuti penghancuran dan evakuasi, setelah janin keluar digunakan
kuret vakum lubang besar untuk bersihkan plasenta dan sisa
jaringan
Dilatasi dan ekstraksi (D&X) mirip dengan D&E , kecuali
evakuai dengan penghisap isi tengkorak setelah badan lahir
memeperkecil kemungkinan cedera uterus dan serviks
Tampon laminaria: untuk membantu mendilatasi serviks sebelum
abortus bedah menyerap air dari jaringan serviks dan
memungkinkan serviks melunak dan membuka
TEKNIK MEDIS
Abortus Dini - Mifepristone + Misoprostol
Mifepristone 100-600 mg per oral, diikuti oleh
misoprostol 400 mcg peroral atau 800 mcg
pervaginam dalam 6-72 jam

- Metotreksat + Misoprostol
Metotreksat 500 mg/m2 secara IM atau oral, diikuti
oleh misoprostol 800 mcg pervaginam dalam 3-7
hari, diulang jika perlu, 1 minggu setelah
metotreksat diberikan

Abortus trimester kedua - Cara invasif (alat)


- Cara non invasif (oksitosin intravena dan
prostaglandin pervaginam)
LAPORAN OPERASI
Kosongkan kandung kemih
Pasien tidur telentang dengan posisi litotomi dan pasien dalam
keadaan narkose umum
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dapa daerah vulva,
vagina dan sekitarnya
Pasang sims bawah lalu sims atas, tampak portio, jepit portio
dengan tenakulum, sims atas dilepas dan sims bawah dipegang
oleh asisten
Lakukan sondase uterus dengan alat sonde panjang kavum
uteri .. cm, dengan arah ante/retrofeksi
Keluarkan jarringan dengan sendok kuret paling besar yang
mungkin masuk lubang portio
LAPORAN OPERASI
Lakukan kuret tajam dan sistematis, mulai dari jam 12 searah
jarum jam, dari angka genap lalu ganjil
Keluar jaringan sebanyak ... gr, darah ... cc
Setelah kesan: bersih (tampak gelembung-gelembung dan suara
kerokan), kuret selesai dilakukan
Tenakulum dilepas, spekulum bawah dilepas
Dilakukan kembali tindakan aseptik dan atiseptik pada vagina
pasien
Observasi keadaan umum dan tanda vital: TD, nadi, napas
Tempatkan jaringan pada tempat tertutup berisi formalin 35%
Operasi selesai, atur posisi pasien dengan posisi supine, lepaskan
seluruh alat yang terpasang pada pasien, pindahkan pasien ke
brankart
Antarkan pasien ke ruangan recovery room .
TERIMA KASIH

Você também pode gostar