Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI SUSUN OLEH :
ZUHRIYA ARYATI, S.KED
KONSULEN PEMBIMBING :
DR. TAKA MEHI, SP.JP
PENDAHULUAN
Gagal jantung adalah sindrom klinis ( sekumpulan tanda dan gejala) yang
ditandai dengan sesak nafas dastruktur atau fungsi jantung
Di Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding
Eropa dan Amerika disertai dengan tampilan klinis yang lebih berat.
merupakan masalah kesehatan yn fatigue saat istirahat atau aktivitas
disebabkan oleh kelainan ang progresif dengan angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi
Pengobatan diupayakan untuk pencegahan agar tidak terjadi perubahan
disfungsi jantung yang asimptomatik menjadi gagal jantung yang
simptomatik
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. Siswanto
Umur : 58 tahun
Pekerjaan : Swasta ( Bengkel)
Alamat : Lrg. Cadas, Rt.18, Kota Jambi
Masuk RS : Sabtu, 10 Juni 2017
Anamnesa
Keluhan Utama :
Pasien merasakan sesak nafas yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
awal tahun 2017 pasien sudah mulai merasakan badannya lemas, lebih
cepat lelah terutama ketika sedang bekerja di bengkelnya.
Nafasnya juga sering terasa sesak bila ia sedang bekerja, pada saat
pasien istirahat, sesak yang dirasakan tetap tidak berkurang.
Terbangun malam hari karena merasa sesak
Pada tanggal 03 juni 2017 pasien masuk rumah sakit via IGD dengan keluhan
berupa sesak nafas, dirasakan terus menerus, sesak tidak dipengaruhi oleh
cuaca.
Pasien kadang mengeluhkan nyeri dada, namun tidak begitu berat, serta dada
yang berdebar-debar yang timbul bersamaan dengan sesak nafas setelah
beraktifitas. Pasien dirawat di ICCU dan Kelas 1 selama 8 hari lalu pulang.
Pada hari sabtu ( 10 Juni 2017) pasien kembali merasakan sesak nafas dan
terasa lebih berat dibandingkan sebelumnya sampai ia tidak bisa bicara, sesak
dirasakan terus- menerus meskipun ia sudah menggunakan oksigen dirumahnya.
Pasien mengatakan sesak dirasakan memberat terutama saat tidur dimalam hari,
sehingga membuatnya tidak bisa tidur walaupun dengan posisi duduk.
Pasien mengatakan ada bengkak pada kaki. Keluhan yang
lain berupa mual dan muntah, muntah sebanyak 3x,
muntahan berupa cairan bercampur apa yang dimakan,
kira- kira 1 gelas belimbing sekali muntah. BAB dan BAK
pasien lancar. Keluhan nyeri dada tidak ada, batuk tidak
ada. Pasien mempunyai kebiasaan merokok sejak ia
sekolah, sekarang ia menghabiskan sebungkus rokok
selama 1 hari. Pasien memiliki riwayat penyakit DM, tetapi
ia tidak rutin minum obat. Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat kencing manis (+),Pasien pernah di rawat di RS karena gula
darahnya naik.
Ekstremitas Superior : Akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-), Palmar
eritema (-/- ), Palmar anemis (-/-), motorik 5/5, sensorik (+/+)
Inferior : Akral hangat, pitting edema pretibial (+/+), motorik 5/5, sensorik (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Faal Ginjal)
Ureum 15-39
Creatinine 0,6-1,1
(Faal lemak)
11 Juni 2017
Intepretasi : irama Sinus,
regular, axis LAD, ST depresi
pada V5-V6, kompleks QRS,
HR 60X/mnt
Hasil EKG
12 juni 2017
Intepretasi : irama
sinus, ireguler, axis LAD,
HR 50/menit, ST depresi
pada Lead V5-V6
Rontgen thoraks
O : td : 110/80
Nadi : 70x/mnt
15 Juni 2017 S : keluhan sudah tidak ada, Lasix diganti menjadi per oral
edem tidak ada
1x1 (40mg)
O : KU : Membaik
TD : 110/70,
N : 51 X/mnt
RR : 22X/menit
GDN : 168 GDPP : 270mg/dl
DEFINISI
Gagal jantung : suatu sindroma klinis akibat kelainan strukur atau fungsi jantung
ditandai dengan sesak nafas atau lelah saat beraktivitas, tanda retensi cairan,
dan bukti objektif kelainan struktur fungsi saat istirahat.
ADHF : gagal jantung akut yang didefinisikan sebagai serangan yang cepat
(rapid onset) dari gejala gejala / tanda tanda akibat fungsi jantung yang
abnormal. Disfungsi dapat berupa disfungsi sistolik maupun diastolik,
abnormalitas irama jantung, atau ketidakseimbangan preload dan afterload.
dapat merupakan serangan baru tanpa kelainan jantung sebelumnya, atau
dapat merupakan dekompensasi dari gagal jantung kronik (chronic heart
failure) yang telah dialami sebelumnya.
Tabel 2-1. Penyebab dan faktor presipitasi GJA
(1) Dekompensasi pada GJK yang sudah ada (kardiomiopati)
(2) Sindrom koroner akut (SKA)
a. Infark miokardial/angina pektoris tidak stabil dengan iskemia yang
bertambah luas dan disfungsi iskemik
b. Komplikasi kronik infark miokard akut
c. Infark ventrikel kanan
(3) Krisis hipertensi
(4) Aritmia akut
(5) Regurgitasi valvular/endokarditis/ruptur korda tendinae, perburukan regurgitasi
katup yang sudah ada
(6) Stenosis katup aorta berat
(7) Miokarditis berat akut
(8) Tamponade jantung
(9) Diseksi aorta
(10) Kardiomiopati pasca melahirkan
(11) Faktor presipitasi non-kardiovaskular
a. Pelaksanaan terhadap pengobatan kurang
b. Overload volume
c. Infeksi, terutama pneumonia atau septicemia
d. Severe brain insult
e. pasca operasi besar
f. penurunan fungsi ginjal
g. asma
h. penyalahgunaan obat
i. penggunaan alcohol
j. feokromositoma
(12) Sindrom high output (Curah Jantung Tinggi)
patofisiologi
Manifesatasi klinis
Syok kardiogenik .
SKA dan gagal
jantung
Curah jantung
diagnosis
1 Panggabean MM. Gagal Jantung. Sudoyo AW dkk dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid I. Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing, 2014. Hal.1132-1135.
2. Rilantoro, Lily. Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 Rahasia. Jakarta. 2013.Badan
Penerbit: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
3. 2010. PEDOMAN DIAGNOSIS DAN TERAPI Dept/SMF Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah Edisi V. Surabaya: Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo
4. Widy, Dewi Krisna. 2009. Hubungan Antara Literatur Gagal Jantung Akut.
5. Bambang., dkk. 2011. EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam. Jakarta:
Interna Publishing
6. Kasim, Fauzi. 2014. Informasi Spesialite Obat volume 49. Jakarta: IAI
7. Isselbacher., Braunwald et al. Harrison PRINSIP-PRINSIL ILMU PENYAKIT
DALAM Edisi 13 Volume 3. 2014
8. IKAPI. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta. 2008.: Badan POM RI,
KOPERKOM dan CV Sagung Seto
TERIMAKASIH