Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELOMPOK 6
ANISA SUCI S, DESI SARI F, SHABRINA ULFA
Diperlukan energi alternatif yang dibuat
oleh bantuan komunitas ilmiah
(Penelitian)
Pendahuluan
Latar Belakang
Transesterifikasi
merupakan suatu
proses yang
menggunakan alkohol
seperti metanol untuk
memutuskan molekul
molekul minyak nabati
menjadi metil atau etil
ester dan menghasilkan
gliserol sebagai produk
sampingnya.
KANDUNGAN BIODIESEL
BERDASARKAN KANDUNGAN LEMAK.
SEMAKIN BANYAK IKATAN KIMIA
JUMLAH ENERGI YANG DIHASILKAN
Tujuan Penelitian
Persiapan
penambahan kultur
Ekstraksi Lipid Estimasi
alga dan ekstrak
cair limbah
Analisis
Komponen asam
lemak hasil
transesterifikasi
Sumber alga diperoleh dari;
Chlorella vulgaris University of Germany
Chlamydomonas
reinhardtii
Donasi dari Dr. Laurent, France
Scenedesmus
obliquus
University of Germany
Botryococcus
braunii University of Texas, USA
Karakter Pemeliharaan
Chlorella vulgaris
Botryococcus
1. Dipelihara dalam kondisi pH 8
Braunii (kecuali untuk C. Reinhardtii, pH
7.2),
2. Intensitas cahaya 2.5 2.7 Lux
Chlorella dengan 16:8 (terang:gelap)
minutissima 3. Suhu 28C
4. Dengan continoius shaking, getaran
80 100rpm
Scenedesmus
obliquus
Chlamydomonas
reinhardtii
Pembuatan kultur alga
Dilakukan
pengocokan
secara terus
menerus, dengan
frekuansi getar
Kultur alga Dikultur dalam bioreactor alga, 80-100rpm
dengan karakter pemeliharaan
yang telah ditentukan
Hidrolisat
Banana Peels
A Bagasse (BH)
(PP)
Glycerol (GC)
Suksinat (SU)
Cow dung (CD)
B Cheese Whey
(CW)
Dihaluskan
Bahan limbah A, dicuci Dikeringkan dengan
dengan menggunakan dengan tissue menggunakan
Limbah A air hasil distilasi grinder, dan
dihomogenisasi
dengan air
suling
Disaring dengan
Ekstrak kemudian kertas saring
10 mL ekstrak
diautoclave Whatman, sampai
cair, diambil
mendapatkan
untuk setiap
ekstrak dengan
100mL medium
konsentrasi 0,1
kultur alga
g/mL
Pembuatan ekstrak cair dari limbah B;
Karena sudah dalam
bentuk cair, dapa tlangsung
dimasukan sebanyak 1%
ke dalam kutur alga
Karotenoid
Karbohidrat
Ekstrak cair limbah dengan
konsentrasi 1% ditambahkan Protein
kedalam 100 mLmedium kultur
alga Biomassa
ESTIMASI
*Kecuali pada medium kontrol (Produksi
Individu)
Total Lipid
Hidrolisat
Bagasse (BH)
Banana Peels
(PP)
Glycerol (GC)
Maka dilakukan
Suksinat (SU) analisis kandungan
Cow dung (CD)
unsur C, H, N, S, dan
Cheese Whey O dengan
(CW) menggunakan
Press Mud (PM) Ekstrak
CHNSO Analyzer
Cyanobacteria (CY)
Setelah semuanya dibuat ekstrak
cair,
Tahap Estimasi Klorofil;
Suspensi Kemudian di
5 mL kultur ditambahkan dengan dihomogenkan dengan sentrifugasi Dilakukan analisis dengan
5mL acetone dengan konsentrasi vortex, kemudian Spektrofotometer, absorbansi
85% disimpan dalam 480nm
freezer 4C selama 2-3
hari
Tahap Estimasi Biomassa;
Supernatant
dibuang
Kemudian di
200 mL pellet sentrifugasi
Kemudian di
Hasil freezdried, ditumbuk dan sentrifugasi
dihomogenisasi dengan hexana selama 15
menit
Analisis H-NMR
dan
Chromatography
Filtrat disaring
Hasil dari pemisahan dengan kertas saring
tersebut, setelah Whatman
Minyak yang dihasikan
dari uap, dikeringkan dikumpulkan, kemudian
dengan oven bersuhu 50C diuapkan.
Analisis Komposisi asam lemak metil ester (GC-MS)
FAME
(Fatty Acid Methyl
Esters)
(Transesterifikasi)
Analisis Persentase Konversi metil ester (H-NMR)
10 mg total lipid ekstrak tadi, diderivatisasi Setelah homogen, maka dilakukan analisis
dengan 25mL larutan asam sulfat dengan persentasi konversi metil esternya dengan H-
konsentrasi 2% dalam methanol NMR Analyzer
(Transesterifikasi)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Kandungan Gula dan Protein Terlarut
dari Ekstrak Limbah Nutrisi
Sumber Limbah Gula Terlarut
Protein Terlarut (%)
Nutrisi (%)
Kulit Kentang* 2.6 3.9
Kulit Pisang* 5.4 7.3
Cheese Whey 0.6 1.4
Kotoran Sapi* 1.1 9.5
Molase 3.5 33.4
Press Mud* 0.1 0.6
Bagasse* 0.6 2.7
*
Dalam keadaan kering
Analisis Kandungan Unsur CHNSO
pada Sumber Limbah Nutrisi
Sumber Limbah C H Rasio Rasio
N (%) S (%) O (%)
Nutrisi (%) (%) C/N C/H
Kulit Pisang (kering) 1.4 37.8 0.2 5.8 54.8 26.0 6.4
Kulit Pisang (segar) 0.08 2.30 0 7.5 90.1 28.0 0.3
Bagasse 0.3 44.1 0 6.2 49.4 136.6 7.1
Kotoran sapi 1.6 40.5 0.1 5.8 49.5 24.7 6.9
Press mud 2.9 34.5 0.2 5.1 57.6 11.6 6.7
Molase 1.8 34.4 0.4 6.3 42.9 18.6 5.4
Kulit Kentang
2.2 38.2 0 6.2 53.4 17.1 6.0
(kering)
Kulit Kentang (segar) 0.37 6.3 0 9.8 83.4 16.6 0.6
Cheese whey 0.01 24.1 0 2.1 73.7 2410.5 0.2
Pengaruh Limbah Nutrisi terhadap Kandungan Klorofil,
Karotenoid, Karbohidrat, Protein, Biomassa, dan Lemak Pada
C. reinhardtii. Nilai ditunjukkan dengan rerataan standar
deviasi
Pengaruh Limbah Nutrisi terhadap Kandungan Klorofil, Karotenoid,
Karbohidrat, Protein, Biomassa, dan Lemak Pada S. obliquus. Nilai ditunjukkan
dengan rerataan standar deviasi
Pengaruh Limbah Nutrisi terhadap Kandungan Klorofil,
Karotenoid, Karbohidrat, Protein, Biomassa, dan Lemak Pada C.
vulgaris. Nilai ditunjukkan dengan rerataan standar deviasi
Pengaruh Limbah Nutrisi terhadap Kandungan Klorofil,
Karotenoid, Karbohidrat, Protein, Biomassa, dan Lemak Pada
C. minutissima. Nilai ditunjukkan dengan rerataan standar
deviasi
Pengaruh Limbah Nutrisi terhadap Kandungan Klorofil,
Karotenoid, Karbohidrat, Protein, Biomassa, dan Lemak Pada B.
braunii. Nilai ditunjukkan dengan rerataan standar deviasi
Kandungan Tertinggi Klorofil, Karotenoid, Karbohidrat, Protein, Biomassa,
dan Lemak Dalam Medium yang Berbeda Pada Berbagai Jenis Alga.
C. Reinhardtii S. obliquus C. vulgaris C.minutissima B. braunii
Kulit Cheese
Hexana 20,2 8,3 13 6,02 Bagasse 8,2 5 Suksinat 11,4 6,1 Suksinat 26,2 17,8
Pisang whey
9.0-6.0 Aromatik
4.6-6.6 Olefinik
4.0-0.5 Alifatik
TERIMAKASIH