Makassar Pendahuluan Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung Penting berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi, korioamnionitis sampai sepsis
Penyebab berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan intrauterin atau keduanya. Berkurangnya kekuatan membran, akibat infeksi yang berasal dari serviks, vagina Penanganan tergantung usia kehamilan, adanya infeksi dan tanda-tanda persalinan Penilaian klinik Lakukan pemeriksaan inspekulo, untuk melihat adanya cairan ketuban di vagina atau gerakan bagian bawah janin atau ibu diminta batuk / mengedan akan nampak cairan keluar melalui ostium. Lakukan tes lakmus ( Nitrazin test) merah menjadi biru
Tentukan usia kehamilan , bila perlu USG
Tentukan ada tidaknya infeksi.
Lanj Tanda infeksi: suhu ibu >/= 38C, air ketuban keruh dan bau. Leukosit darah > 15.000/mm3
Tentukan tanda-tanda inpartu
Penanganan Konsevatif Rawat inap Berikan antibiotika ( amoksisilina 4 x 500mg, ditambah metronidazol 2 x 500 mg perhari selama 7 hari Jika umur kehamilan < 32-34 minggu rawat selama air ketuban masih keluar, berikan dexametason 4 x 5 mg / hari IM atau betametason 2 x 6 mg/ hari IM selama 2 hari memacu pematangan paru janin. Lanj Jika usia kehamilan 32-34 minggu : Belum inpartu, tidak ada infeksi, berikan deksametason, observasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Terminasi pada umur kehamilan 37 minggu. Jika sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik salbutamol, deksametason dan induksi setelah 24 jam Jika ada infeksi berikan antibiotika dan lakukan induksi Lanj .. Kehamilan > 37 minggu lakukan induksi dengan oksitosin bila gagal : seksio sesar. Bila terdapat tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi dan kehamilan diakhiri Bila skor pelvik < 5 pematangan serviks kemudian induksi. Jika tidak berhasil seksio sesar Bila skor pelvik > 5 induksi persalinan, partus pervaginam Terima kasih