Você está na página 1de 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

IBU N DENGAN GASTRITIS


DISERTAI GOUT ARTHRITIS
DISUSUN OLEH
MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA

Jl. Yos Sudarso Komp. Marinir Cilandak Jakarta Selatan


2017
BAB I LATAR BELAKANG
Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Proses
menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri dari tiga fase
regresif. Dalam fase regresif mekanisme lebih kearah kemunduran yang
dimulai dalam sel, komponen terkecil dalam tubuh manusia. Begitu pula
pada tahap perkembangan yang lain, maka pada lansia terjadi perubahan
fungsi fisik, emosi, kognitif, sosial, spiritual dan ekonomi (Depkes RI, 2013).
Berdasarkan data Susenas 2014, Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24
juta jiwa, setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia tahun
2014. Jumlah lansia perempuan lebih besar daripada laki-laki, yaitu 10,77
juta lansia perempuan dibandingkan 9,47 juta lansia laki-laki.
Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua
masalah, di satu pihak penyakit menular masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum
banyak tertangani, di lain pihak telah terjadi
peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) yang
banyak disebabkan oleh gaya hidup karena urbanisasi,
modernisasi, dan globalisasi. Gastritis merupakan salah
satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang
paling sering terjadi (Gustin, 2012).
Angka kejadian gastritis di Dunia

Perancis ; 24.79% Inggris; 18.80%

China; 26.50%
Kanada; 29.91%
Angka Kejadian Gastritis DiIndonesia

Medan; 26.19% Surabaya; 8.92%


Denpasar; 13.15%

Pontianak; 8.92% Jakarta; 14.30%


Aceh; 9.06% Bandung; 9.29%
Palembang; 10.15%
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak dijumpai di klinik penyakit dalam dan kehidupan
sehari-hari. Gastritis adalah proses inflamasi pada
mukosa dan submukosa lambung atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan
adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut
(Hirlan, 2009).
ETIOLOGI
Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti merokok, jenis
obat, alkohol, bakteri, virus, jamur, stres akut, radiasi, alergi atau
intoksitasi dari bahan makanan dan minuman, garam empedu, iskemia
dan trauma langsung (Muttaqin, 2011).

Gastritis kronik
Penyebab pasti dari penyakit gastritis kronik belum diketahui, tetapi ada
dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis
kronik, yaitu infeksi dan non infeksi (Muttaqin, 2011).
MANIFESTSI KLINIS

Manifestasi klinik gastritis terbagi menjadi yaitu gastritis akut dan


gastritis kronik (Mansjoer, 2001):
Gastritis akut
Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung,muntah,
merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.

Gastritis kronik
Bagi sebagian orang gastritis kronis tidak menyebabkan gejala apapun
(Jackson, 2006). Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.
KOMPLIKASI
Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan
gastritis kronik. Gastristis akut komplikasinya adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis
dan melena. Komplikasi ini dapat berakhir syok hemoragik.
Gastritis kronik komplikasinya adalah perdarahan saluran
cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia (Mansjoer,
2001)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut priyanto, 2006 pemeriksaan diagnostik yang
dianjurkan untuk pasien gastritis adalah:
a. Pemeriksaan darah seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit.
b. Pemeriksaan endoskopi.
c. Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.
PENATALAKSANAAN MEDIS
gastritis akut.
Pantang minum alcohol dan makan makanan sampai gejala menghilang, ubah menjadi diit yang tidak
mengiritasi.
Jika gejala menetap mungkin diperlukan cairan intra vena
Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali encerkan dan netralkan asam dengan
antasida umum seperti aluminuium hidroksida, untuk menetralisasi alkali gunakan jus lemon encer
atau cuka encer.
Jika korosi parah, hindari emetic dan bilas lambung karena bahaya perforasi.

gastritis kronik.
Memodifikasi diet pasien.
Meningkatkan isrtirahat
Mengurangi stress.
Memulai farmakoterapi
H.Pylori dapat di atasi dengan antibiotic ( tetra ciclin, metronidasol, klaritromisin dan amoxisilin).
KONSEP PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas Fisik
Nama
Usia
Jenis kelamin : tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin
Jenis pekerjaan : tidak dipengaruhi jenis pekerjaan
Alamat
Suku/bangsa
agama
Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/ minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis,
maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan
memakan makanan yang dapat menimbulkan serta memperparah penyakit ini
Riwayat sakit dan kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan fisik : Review of System
B 1 (breath) : takhipnea
B 2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,
pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.
B 3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat
terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.
B 4 (bladder) : oliguri, gangguan keseimbangan cairan.
B 5 (bowel) : anemia, anorexia,mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak
toleran terhadap makanan pedas.
B 6 (bone) : kelelahan, kelemahan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah
Uji napas urea
Pemeriksaan feces
Endoskopi saluran cerna bagian atas
Rontgen saluran cerna bagian atas
Analisis Lambung
Analisis stimulasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual
dan muntah)
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake asupan gizi.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan
kurangnya informasi.
nyeri berhungangan dengan stress asam lambung.
BAB III TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
Ruang : Catylea
Tanggal masuk : Januari 2017
Tanggal pengkajian : 8 Mei 2017
Identitas Diri Klien
Nama : Ibu N
Umur : 64 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon / 6 Maret 1953
Alamat Asal : Majalengka
Pekerjaan : Pedagang
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Diagnosa Medis : Gastritis dan Asam Urat
Status Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu N mengatakan nyeri di ulu hati pada saat telat makan dan berkurang
saat makan dan minum obat. Kualitas nyeri seperti di tusuk. Nyeri berlokasi
di ulu hati dengan skala nyeri 3, nyeri ulu hati datang saat telat makan.
Selain nyeri ulu hati Ibu N mengatakan nyeri di telapak kaki saat malam hari
dan berkurang jika dipijat, kualitas nyeri seperti ditusuk, nyeri berlokasi di
telapak kaki dengan skala nyeri 3, nyeri datang saat malam hari. Kaki susah
digerakkan saat nyeri di telapak kaki muncul yang mengakibatkan sukar
tidur. Ibu N mengatakan gelisah dan sedih saat mengingat mantan suami.
Ibu N mengatakan tidak di hargai sebagai seorang istri dan dikucilkan karena
tidak bisa memberikan keturunan.
Riwayat Kesehatan Dahulu : Ibu N mempunyai penyakit gastritis sejak
4 tahun lalu dan obat yang digunakan yaitu promag. Ibu N mempunyai
penyakit asam urat sejak 30 tahun lalu. Sebelum masuk PSTW Budi
Mulia 1 Cipayung Ibu N melakukan rawat jalan di RS Majalengka untuk
penyakit gastritis dan asam urat. Dan tidak pernah di rawat di RS
sampai sekarang.

Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu dari Ibu N mempunyai penyakit


gastritis dan sudah meninggal pada usia 80 tahun. Adik dari Ibu N
meninggal karena penyakit liver.
Tinjauan Sistem :
Keadaan Umum :
TTV : TD : 130/80 mmHg Nadi : 80x/mnt
Pernafasan : 22x/mnt Suhu : 36C
Kesadaran composmentis
Sistem Gastrointestinal : Ibu N makan 3x/hari, dan mengatakan sudah
kenyang dengan sampai porsi saat makan, ada mual tetapi tidak
muntah.
Pengkajian Psikososial Dan Spiritual
Psikososial : ekspresi wajah datar, kemampuan bicara baik. Ibu N
merasa dikucilkan oleh suaminya karena tidak dapat memiliki
keturunan. sosialisasi dengan Ibu N lain baik dan sangat akrab dan
berbaur.
Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan Tahap I
Apakah Ibu N mengalami sukar tidur? Ya
Apakah Ibu N sering merasa gelisah? Ya
Apakah Ibu N sering merasa murung atau menangis sendiri?
Apakah Ibu N sering was-was atau kuatir? Ya
(lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban YA) Ya

Pertanyaan Tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak
Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Ya
Menggunakan obat tidur/penenang atau anjuran dokter? Ya
Cenderung mengurung diri? Tidak
Tidak

Masalah Emosional Positif


KATZ Indeks : mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet,berpindah dan mandi. (A)
Pengkajian Status Mental Gerontik
Modifikasi Barthel Indeks : Mandiri (130)
SPSMQ (Short Portable Mental Status Questioner)
Intepretasi Hasil : Fungsi Intelektual Utuh (10 jawaban benar)
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Intepretasi Hasil : Aspek Kognitif dari fungsi mental baik (28)
Pengkajian keseimbangan :
Intepretasi Hasil : Resiko Jatuh Rendah (4)
DATA FOKUS
Data Subyektif Data Obyektif
Ibu N mengatakan nyeri di ulu hati pada saat telat makan dan berkurang Ibu N tampak meringis
saat makan dan minum obat. Skala nyeri 3
Ibu N mengatakan nyeri seperti di tusuk Makan porsi tidak habis
Ibu N mengatakan nyeri di telapak kaki saat malam hari dan berkurang Aktivitas dibantu jika asam urat kambuh
jika dipijat. Ibu N tampak sedih dan kesal bila ingat mantan suami
Ibu N mengatakan nyeri seperti ditusuk Kebiasaan makan 3x/hari
Ibu N mengatakan mual Kebiasaan mengkonsumsi makanan sayur, daging, nasi, dan buah.
Ibu N mengatakan sudah kenyang dengan sampai porsi saat makan Jenis makanan padat
Ibu N mengatakan dikucilkan oleh mantan suami karena tidak bisa Ibu N tampak gelisah
memberikan keturunan Bising usus 16x/mnt
Ibu N mengatakan sakit hati pada mantan suami BB : 50 kg TB : 150 cm
Ibu N mengatakan kaki terkadang susah digerakkan jika asam uratnya TTV : TD : 130/80 mmHg
kambuh N : 80 x/mnt
Ibu N mengatakan sukar tidur jika asam uratnya kambuh pada malam S : 36C
hari dan sejak di panti sosial RR : 22x/mnt
Ibu N mengatakan tidak dihargai sebagai seorang istri
ANALISA DATA
No. Data Masalah
1. DS : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Ibu N mengatakan nyeri di ulu hati pada saat telat makan dan berkurang saat makan dan
minum obat.
Ibu N mengatakan nyeri seperti di tusuk
Ibu N mengatakan nyeri di telapak kaki saat malam hari dan berkurang jika dipijat.
Ibu N mengatakan nyeri seperti ditusuk
DO :
Ibu N tampak meringis
Skala nyeri 3 pada ulu hati dan telapak kaki
TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36C
RR : 22x/mnt
DS : Ketidakseimbangan Nutrisi
Ibu N mengatakan mual Kurang Dari Kebutuhan
Ibu N mengatakan sudah kenyang dengan sampai porsi saat makan Tubuh
Ibu N mengatakan makan sering tidak habis
DO :
Bising usus 16x/mnt
Makan porsi tidak habis
Kebiasaan makan 3x/hari
Kebiasaan mengkonsumsi makanan sayur, daging, nasi, dan buah.
Jenis makanan padat
3. DS : Harga Diri Rendah
Ibu N mengatakan tidak dihargai sebagai seorang istri Situasional
Ibu N mengatakan dikucilkan oleh mantan suami karena
tidak bisa memberikan keturunan
Ibu N mengatakan sakit hati pada mantan suami
DO :
Hasil pengkajian emosional positif
Ibu N tampak sedih dan kesal bila ingat mantan suami
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Evaluasi

1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri 8 Mei 2017 11 Mei 2017

2. Ketidakseimbangan Nutrisi 9 Mei 2017 11 Mei 2017


Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

3. Harga Diri Rendah Situasional 10 Mei 2017 11 Mei 2017


PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tgl No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
8 Mei 2017 1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Kaji TTV
DS : selama 3 x 24 jam. Diharapkan IBU N Kaji skala nyeri secara
Ibu N mengatakan nyeri di ulu hati pada saat telat mampu mengontrol nyeri. Dengan KH : komprehensif termasuk lokasi,
makan dan berkurang saat makan dan minum Mampu mengontrol nyeri, tahu karakteristik, durasi, frekuensi,
obat. mpenyebab nyeri, mampu kualitas dan faktor presipitasi
Ibu N mengatakan nyeri seperti di tusuk menggunakan tekhnik non Tingkatkan istirahat
Ibu N mengatakan nyeri di telapak kaki saat malam farmakologi untuk mengurangi nyeri Ajarkan tekhnik non farmakologi
hari dan berkurang jika dipijat. Mencari bantuan untuk mengurangi Evaluasi kefektifan kontrol nyeri
Ibu N mengatakan nyeri seperti ditusuk nyeri Kurangi faktor presipitasi nyeri
DO : Menyatakan rasa nyaman setelah Kaji kultur yang mempengaruhi
Ibu N tampak meringis nyeri berkurang respon nyeri
Skala nyeri 3 pada ulu hati dan telapak kaki Mampu mengenali nyeri (skala, Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
TTV : TD : 130/80 mmHg intensitas, frekuensi dan tanda menentukan intensitas nyeri
N : 80 x/mnt nyeri) Berikan analgesic tepat waktu
S : 36C terutama saat nyeri
RR : 22x/mnt - Ranitidine 2x150 mg
9 Mei 2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Setelah dilakukan tindakan Kaji pola nutrisi
2017 Kebutuhan Tubuh keperawatan selama 3 x 24 jam. Monitor mual dan muntah
DS : Diharapkan ketidakseimbangan Ciptakan kenyamanan saat
Ibu N mengatakan mual nutrisi kurang dari kebutuhan makan dan berikan
Ibu N mengatakan sudah kenyang tubuh teratasi. Dengan KH : makanan hangat
dengan sampai porsi saat makan Adanya peningkatan BB Bantu untuk membuat
Ibu N mengatakan makan sering tidak sesuai dengan tujuan jadwal makan sesuai
habis Mampu mengidentifikasi dengan kebutuhan
DO : kebutuhan nutrisi Kaji adanya alergi
Bising usus 16x/mnt Tidak ada tanda-tanda makanan
Makan porsi tidak habis malnutrisi Berikan informasi tentang
Kebiasaan makan 3x/hari BB ideal sesuai dengan TB kebutuhan nutrisi
Kebiasaan mengkonsumsi makanan Kolaborasi pemberian
sayur, daging, nasi, dan buah. Ranitidine 2x150 mg dan B
Jenis makanan padat komplek 1x 50 mg
10 Mei 3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Setelah dilakukan tindakan Kaji alasan mengapa
2017 Rendah keperawatan selama 3 x 24 mengkritik atau
DS : jam. Diharapkan gangguan menyalahkan diri sendiri
Ibu N mengatakan tidak dihargai konsep diri : harga diri rendah. Dorong Ibu N
sebagai seorang istri Dengan KH : mengidentifikasi
Ibu N mengatakan dikucilkan oleh Menunjukan penilaian kekuatan dirinya
suami ketiga karena tidak bisa pribadi tentang harga diri Buat statement positif
memberikan keturunan Mengungkapkan terhadap Ibu N
Ibu N mengatakan sakit hati pada penerimaan diri Ajarkan cara berprilaku
suami ketiga komunikasi terbuka positif
DO : Menggunakan strategi Tunjukan rasa percaya
Hasil pengkajian emosional positif koping efektif diri terhadap
Ibu N tampak sedih dan kesal bila kemampuan Ibu N untuk
ingat mantan suami mengatasi situasi
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Tgl/Waktu No. DK Tindakan Keperawatan Dan Hasil
8-5-2017
13.00 WIB 1 Melakukan TTV
R : Ibu N bersedia diperiksa TTV
H: TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36 x/Menit
RR : 22 x/menit
13.30 WIB 1, 2, 3 Melakukan pengkajian
R : Ibu N mengatakan mempunyai penyakit gastritis dan asam urat
H : Ditemukan diagnosa medis gastritis dan asam urat.
9-5-2017 1 Mengkaji skala nyeri
10.00 WIB R : Ibu N mengatakan sedang nyeri di ulu hati dan seperti ditusuk
H : Ibu N tampak meringis, Skala nyeri 3
10.15 WIB 1 Memberikan posisi nyaman dan anjurkan teknik relaksasi
R : Ibu N mengatakan nyeri sedikit berkurang
H : Ibu N tampak lebih rileks

11.40 WIB 2 Memberikan makan selagi hangat


R : Ibu N mengatakan mual berkurang saat makan makanan hangat
H : Ibu N menghabiskan makan porsi

12.00 WIB 1, 2 Memberikan obat Ranitidine 2x150 mg dan


B komplek 1x 50 mg
R : Ibu N mengatakan bersedia meminum obat
H : Obat diminum dengan benar
10-5-2017
09.00 WIB 2 Memberikan pendidikan kesehatan penyakit gastritis dan asam urat
mengenai pola makan dan pantangan makan
R : Ibu N mendengarkan
H : Ibu N mengerti dan paham mengenai penyakit gastritis dan asam urat

11-5-2017 3 Memberikan motivasi dan berperilaku positif


11.00 WIB R : Ibu N mengatakan mulai termotivasi
H : Ibu N menerima motivasi dan tampak lebih ceria
EVALUASI

No. DK Hari/Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP)


1 Kamis, 11 Mei 2017 S : Ibu N mengatakan nyeri ulu hati
14.00 WIB O : Klien tampak lebih rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Mengingatkan untuk melakukan tekhnik
relaksasi dan posisi nyaman
Kolaborasi pemberian Ranitidine 2x150 mg
No. DK Hari/Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP)
2 Kamis, 11 Mei 2017 S : Ibu N mengatakan mual berkurang saat makan
14.00 WIB makanan hangat
O : Ibu N menghabiskan makan porsi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Ingatkan Ibu N untuk makan sedikit tapi sering
dan teratur 1-2 jam sekali.

3 Kamis, 11 Mei 2017 S : Ibu N mengatakan sedih dan gelisah sudah


14.00 WIB berkurang
O : Klien tampak lebih ceria
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Terus beri motivasi
Ajarkan cara koping positif
KESIMPULAN
1. Data focus pengkajian : nyeri di ulu hati pada saat telat makan dan berkurang saat
makan dan minum obat, kualitas nyeri seperti di tusuk, nyeri di telapak kaki saat
malam hari, mual, merasa dikucilkan dan sakit hati pada mantan suami.

2. Diagnosis :Gangguan rasa nyaman nyeri, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh dan harga diri rendah situasional

3. Intervensi yang telah dilakukan : mengkaji TTV, mengkaji skala nyeri, memberi posisi
nyaman dan ajarkan teknik relaksasi, memberi makan selagi hangat, memberikan
penkes mengenai gastritis dan asam urat, memberika motivasi dan berprilaku positif

4. Evaluasi yang belum tercapai : tiga masalah keperawatan teratasi sebagian


TERIMA KASIH

Você também pode gostar