Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada skala linier dijumpai bahwa jarak garis skala yang satu dengan yang lain
tetap dan mempunyai penambahan nilai yang tetap pula.
skala logaritmik, di mana akan dijumpai jarak garis skala yang satu dengan
lainnya tidak tidak tetap karena dihitung dengan rumusan logaritmik yaitu
logaritma dengan bilangan dasar 10 tehadap suatu angka.
Ada beberapa skala yang sering digunakan di dalam pengukuran amplitudo
vs. frekuensi yaitu Yaitu
a. Skala linier-linier. Yaitu balk amplitudo maupun frekuensi diplot pada kertas
skala linier (gambar 5.1)
b. Skala linier-logaritmik.
Amplitude pada skala linier dan frekuensi pada skala logaritmis (gambar 5.2.),
atau sebaliknya amplitudo pada skala logaritmik sedangkan frekuensi pada
skala linier
c. Skala logaritmik-logaritmik.
Baik amplitudo maupun frekuensi keduanya diplot pada skala logaritmik
Contoh plotting amplitudo vs.
Frekuensi pada skala linier-linier
LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN
DATA VIBRASI
1. Langkah untuk melakukan pengukuran atau secara umum
memdapatkan data-data vibrasi mesin yang akan dianalisa
kerusakannya menggunakan salah satu atau lebih cara yang dapat
mencirikan hubungan amplitudo dengan frekuensi, amplitude vibrasi
arah vertikal dan horisontal, amplitudo dengan fase, dll.
Synchronous UCommon electrical problems include broken rotor bars, eccentric rotor, un-balanced phase
Electrical Problems
(A.C.Line Frequency) system, unequal air gap
2x Synchronous
Torque Pulses Rare as a problem unless resonance is excited
Frequency
Bad Gears
Gear teeth times RPM of bad gear
Many times RPM Aerodinamic Forces.
Number of fan blades times RPM
(Harmonically Related Hydraulic Forces
Number of Impeller vanes times RPM
Freq.) Mechanical Looseness
May accur at 2, 3, 4 and sometimes higher harmonics if severe looseness
Reciprocating Forces
Pola semacam ini mirip dengan pola Lissajous yang terjadi pada
peristiwa terjadinya oil whirl, hanya bedanya dengan peristiwa
oil whirl maka di sini lingkaran yang berada di dalam tidak
berputar-putar.
Dengan semakin beratnya kondisi rubbing yang terjadi, yaitu
yang dinamakan heavy rubbing atau full rubbing, dan ditambah
lagi dengan frekuensi resonansi, frekuensi harmonik, serta
random frekuensi non-syncronous, maka akan menghasilkan
pola Lissajous yang sangat kompleks
ANALISA FASA