Você está na página 1de 28

NUTRISI PADA LUKA BAKAR

( Combostio )

Ahmad Farudin, SKM.MSi


Pengertian Luka Bakar
Luka bakar (combustio) adalah
kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan kontak dengan
sumber panas/ suhu tinggi seperti
api, air panas, bahan kimia,
listrik,dan radiasi dan menyebabkan
kerusakan jaringan
Gambar Luka Bakar
Derajat luka bakar
Derajat II
Kerusakan
Derajat I
lapisan epidermis
Terjadi dan dermis Derajat III
kematian
lap atas Terjadi
kerusakan pada
epidermis epidermis,
dermis, sub
kutan dan otot
Tingkatan Luka bakar berdasarkan
kerusakan jaringan
Tingkat I : Kemerahan pada kulit ( Erythema ), terjadi
pembengkakan hanya pada lapisan atas kulit ari
(Stratum Corneum ), terasa sakit, merah dan bengkak.
Tingkat II : Melepuh ( Bullosa ) pembengkakan sampai
pada lapisan kulit ari, terdapat gelembung berisicairan
kuning bersih.
Tingkat III : Luka bakar sampai pada lapisan kulit
jangat, luka tampak hitam keputuh putihan
(Escarotica )
Tingkat IV : Luka bakar sudah sampai pada jaringan
ikat atau lebih dari kulit ari dan kulit jangat sudah
terbakar.
Presentasi luka bakar
menurut Rule of Nine
Organ Genital
Kepala 9%
1%

Tubuh bagian Tubuh Bagian


Depan 18% Belakang 18%

Ektremitas bawah kanan


Ektremitas bawah kiri 18%
18%

Ekstremitas atas 18 %
PENANGANAN Combostio
BERDASARKAN FASE LUKA BAKAR
Fase akut / fase syok / fase awal.
Pada fase ini penderita luka bakar akan mengalami
ancaman dan gangguan airway (jalan napas).
Gangguan airway dapat terjadi segera atau beberapa
saat setelah terjadi trauma , inhalasi ( gg. Pernafasan)
dalam 48-72 jam pasca trauma.
Cedera inhalasi merupakan penyebab kematian utama
penderita pada fase akut.
Pada fase ini dapat terjadi juga gangguan
keseimbangan sirkulasi cairan dan elektrolit yang
berdampak sistemik.

Pemberian makanan secara parenteral


Fase Subakut
Fase ini berlangsung setelah fase syok berakhir
atau dapat teratasi.
Luka yang terjadi dapat menyebabkan
beberapa masalah yaitu :
a. Proses inflamasi atau infeksi.
b. Problem penutupan luka
c. Keadaan hipermetabolisme.

Makanan parenteral dan makanan oral


Fase Lanjut
Fase ini penderita sudah dinyatakan sembuh
tetapi tetap dipantau melalui rawat jalan
Problem yang muncul pada fase ini adalah
adanya jaringan parut, keloid, gangguan
pigmentasi

Tidak adanya gg. pencernaan

Makanan secara Oral


Tujuan Nutrisi Pada Luka Bakar

Mempercepat Penyembuhan jaringan yang rusak

Mencegah terjadinya kesimbangan Nitrogen


yang Negatif

Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut


Penatalaksanaan Diet
Perhitungan Kebutuhan Energi

Dewasa
Rumus Curreri
(25 kalXBBI) + ( 40 kalX% Luas LB )

Rumus Haris Benedict


BEE ( Lk ) = 66.5 + (13.7X BBI) + (5XTB) (6.8 X U )
BEE ( Pr) = 655 + ( 9.6xBBI)+ ( 1.7XTB ) ( 4.7 X U )
Total Energi = BEE x FS x FA
Faktor Stress : LB 20- 29 % = 1.5 1.69
30- 39% = 1.7 1.84
40-49% = 1.85- 1.99
50-60% = 2
Kebutuhan Protein Dewasa

(1 gram X BBI ) + ( 3 gram x % Luas LB )


Atau 20 -25% total kalori
Kebutuhan Energi Menurut Assosiasi
Dietetik Australia
% Luas Luka Bakar Kebutuhan Energi

< 10 1.2 X BMR

11- 20 1.3 x BMR

21- 30 1.5 x BMR

31- 50 1.8 x BMR

> 50 2 x BMR
Kebutuhan Energi pada Anak

(Kal basal / umur X BBI) + ( 40 kal x % Luas LB )

Kebutuhan Protein anak


2.5-3 gram/kgbb/ hari
Pada keadaan Luka bakar

Zat gizi Protein yang dibutuhkan


arginin dan glutamin
Peningkatan kebutuhan arginin dan
glutamin
Sumber Arginin

Susu Keju Yoghurt

Telur Daging

Fungsi Arginin : Mempercepat penyembuhan luka


Mencegah translokasi bakteri
Meningkatkan daya imune tubuh
Sumber Glutamin
Kubis
Daging sapi
Ayam
Ikan
Polong-polongan
Fungsi Glutamin : Membantu tubuh memproduksi
glutathione, sebuah gizi antioxidant kunci dan meningkatkan
ketahanan tubuh
Kebutuhan Cairan
Tinggi terutama 48 jam pertama untuk
mengganti cairan yang hilang

Menurut Bexter :% Luas LB x BB x 4 ml

Minuman/ makanan
berkuah
Kebutuhan Vitamin
Vitamin A sebesar 5000 IU/ 1000 kal enteral
Fungsi : meningkatkan sistem imun dan
pembentukan zat epitel dan memperkuat
jaringan kulit dan juga dibutuhkan dalam
regenerasi.

Makanan Sumber Vitamin A :


Hati, mentega, wortel, ubi jalar orange, bayam,
mangga, pepaya
Vitamin C

Kebutuhan : 2 x 500 mg/ hari


Fungsi :
pembentukan jaringan kolagen
Meningkatkan sistem imun Vitamin C
membantu penyembuhan luka dan juga
dibutuhkan dalam proses regenerasi sel kulit
mati.
Vitamin E
Vitamin E merupakan zat antioksidan.
Fungsinya mencegah penuaan dini yang
disebabkan oleh kerusakan radikal
bebas pada kulit.

Sumber Vitamin A ;
Tauge, Kacang tanah, kacang Almond, bayam,
sawi, brokoli, alpukad
Mineral
Zn :2 X RDA
Untuk membantu penyembuhan luka

Mg dan Fosfat untuk mencegah iritasi


lambung
Asam lemak Essensial
Omega-3. Komponen aktif EPA dan DHA
adalah agen anti-peradangan yang kuat
untuk kulit

Makanan Sumber Asam lemak Essensial


Telur, ikan salmon, ikan tuna, minyak ikan,
kembang kool, bayam
Jenis Diet Luka Bakar
Diet Luka Bakar 1 ( AGGS dan Mak cair)
Diberikan air, gula, garam, soda ( AGGS)
dengan komposisi
200 ml air putih
2 gr garam dapur
1 gr soda kue
20 gr gula/ 30 ml sirup
Cara pemberian
0-8 jam pertama diberikan AGGS dan MC
penuh 0.5 kal/ ml per drip 50 ml/ jam
( 25 Kal/ jam)
8 jam seterusnya : 1kal/ ml dalam 50 ml/jam
> 24 jam tanpa keluhan : 1kal/ml dalam 100
ml/ jam
> 24 jam ada keluhan kembung diberikan 1
kal/ml dalam 50-75 ml/ jam
Bila muntah : stop makanan untuk 2 jam
Diet Luka Bakar II
Perpindahan dari diet LB I
Pemberian bertahap sesuai kemampuan PX
Cair : MC penuh 8 x/hari maks 350 ml/ kali
Saring + MC penuh 4 X 200 ml
Lunak + 2 telur
Biasa : TKTP 4x per hari
AGGS diberikan tanpa ada batasan
KOMPLIKASI AKIBAT LUKA BAKAR

1. Syok karena kehilangan cairan.


2. Sepsis / toksis.
3. Gagal Ginjal mendadak
4. Pneumonia
TERIMA KASIH

Você também pode gostar