Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembimbing :
dr. Jacobus Albert, Sp.PD K-GEH, FINASIM, FASSGE, AGAF
Pendahuluan
Data tingkat populasi menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan
insidensi kanker kolorektal (CRC) pada pasien inflammatory
bowel disease (IBD), khususnya pada pasien dengan kolitis
ulseratif kronik (UC) dan Chrons disease.
Riwayat penyakit
Penyakit Radang Usus
Diabetes Melitus
Merokok
Konsumsi alkohol
Terdapat 2 macam
Pewarnaan:
Keterbatasan WLE dalam menilai displasia
Indigo Carmin &
Methylen Blue
Penelitian metaanalisis
Dengan menggunakan
membuktikan bahwa
CE dapat mendeteksi
CE secara signifikan
dysplasia 2-4 kali lipat
lebih baik daripada
lebih tinggi di
WLE dalam
bandingkan dengan
mendeteksi dysplasia
teknik konvensional
pada pasien dengan
WLE.
IBD.
sDNA
Terdapat beberapa pemeriksaan sDNA multi
target yang telah disetujui, seperti Cologuard
(Exact Sciences, Madison WI), assays mutant
KRAS, methylated BMP3, methylated NDRG4,
dan pemeriksaan fecal immunochemical.
Sensitivitas dari sDNA
dibandingkan dengan
FIT
Analisis Model Diagnosis
Penelitian Markov dengan menggunakan simulasi
Monte Carlo.
1 dari 4 strategi pemantauan:
Analisis sDNA dengan diagnostik kromoendoskopi
untuk pasien dengan hasil positif,
Analisis sDNA diagnostik WLE untuk pasien dengan
hasil positif,
Kromoendoskopi dengan sampel biopsi tertarget, atau
WLE dengan sampel biopsi acak
Tujuan
Rasio biaya efektivitas tambahan (ICER)
(Biaya tambahan/perbedaan tambahan pada
quality adjusted life years [QALY]) untuk tiap
strategi pemantauan dalam interval 2 tahun,
dibandingkan dengan tanpa adanya
pemantauan. Batas WTP ( willingnes to pay)
sebesar $50,000 per QALY digunakan untuk
memperkirakan cost-effective.
ICER sDNA,
kromoendoskopi, dan
WLE selama 1 tahun
(annual), 2 tahun
(biennial), dan tiap 3
tahun berada
dibawah batas
$50,000.
Sesuai dengan hasil
sebelumnya
kromoendoskopi lebih
cost-effective
dibanding WLE.
Pemantauan
WLE biennial menurunkan kasus CRC sebesar
53,800.Untuk mencegah 1 kasus CRC
tambahan 9 pasien harus mengikuti
program pengamatan WLE.
Biennial kromoendoskopi mencegah 52,539
kasus dengan kebutuhan 10 pasien tambahan
untuk mencegah 1 CRC tambahan.
Dengan Biaya yang lebih murah
sDNA + diagnostik kromoendoskopi dan sDNA
+ diagnostik WLE, secara berturut-turut dapat
mencegah fatalitas CRC pasien sebesar 17,681
dan 16,230. Untuk mencegah 1 kasus CRC
tambahan, dibutuhkan 18 dan 19 pasien pada
tiap pengamatan tersebut.
Meningkatnya tingkat
kepatuhan pasien
terhadap berbagi
diagnostic untuk CRC,
berkaitan dengan
biaya yang akan
digunakan mejadi
lebih mahal.
Namun tingkat
kepatuhan pasien
pada diagnoctic sDNA
masih termasuk dalam
kategori cost effective
Pembahasan
Dalam berbagai analisis strategi pemantauan
CRC , sDNA tampak lebih cost-effective
ketika digunakan bersamaan dengan diagnostic
kromoendoskopi atau WLE dibandingakan
hanya menggunakan kromoendoskopi atau
WLE saja.