Você está na página 1de 32

CASE REPORT

SEORANG LAKI-LAKI USIA 36 TAHUN DENGAN


HEMORRHOID GRADE 3

Oleh:
Indah Riyansa Putri, S.Ked
J510170039

Pembimbing:
dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B.
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. P
Usia : 36 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jimbe, Jenangan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Tanggal MRS : 29 Mei 2017
Tanggal periksa : 29 Mei 2017
Keluhan
Keluhan Utama
Benjolan di anus dan nyeri ketika
BAB

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dari poli bedah dengan keluhan


benjolan di dubur sudah dirasakan sejak 3
bulan. Benjolan dapat masuk dibantu dengan
tangan pasien.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 29 Mei 2017, pasien laki-laki berusia 36
tahun datang ke Poli Bedah RSUD dr. Harjono Ponorogo
dengan keluhan benjolan di anus. Pasien merasakan
bahwa benjolan tersebut sudah ada sejak 1 tahun yang lalu
mula-mula benjolan kecil yang kemudian membesar,
benjolan kecil hilang sendiri ketika selesai BAB namun
sejak 3 bulan ini pasien mengalami nyeri ketika BAB dan
benjolan tidak bias masuk jika tidak dibantu dengan tangan
pasien. Pasien juga mengatakan bahwa sering mengalami
konstipasi, satu minggu ini pasien hanya BAB 2 kali.
Pernah BAB bercampur dengan darah merah segar tidak
disertai dengan lendir. Keluhan lain seperti mual (-),
muntah (-), demam (-), perut kembung (-), nyeri perut (-),
nafsu makan tidak turun maupun penurunan berat badan
yang drastis. BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat HT (-), DM (-), Jantung (-)

Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat serupa : disangkal

Riwayat batuk lama : disangkal

Riwayat operasi : disangkal


Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga
sakit serupa :
disangkal

Riwayat Keluarga
: HT (-), DM (-)
Riwayat Kebiasaan
Makan : 3x sehari dengan lauk, pasien jarang
mengonsumsi buah dan sayur-sayuran.
Minum : jarang minum air putih,sering minum teh
dan kopi.

Rokok : disangkal

Alkohol : disangkal

Obat-obatan : disangkal
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebro spinal : Pusing (-), Demam (-)

Sistem respirasi : Batuk (-), Pilek (-), Sesak napas (-)

Sistem Kardiovaskuler: Nyeri dada (-)

Sistem Digestivus : Mual (-), Muntah (-), BAB tidak lancar (harus
mengejan, feses keras)

Sistem Urogenital : BAK lancar, warna kuning, nyeri berkemih (-)

Sistem Muskuloskeletal: Nyeri sendi (-), nyeri otot (-)

Sistem Integumentum : akral hangat


PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
KU : Sedang, Compos Mentis
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4 V5
M6)
Gizi : Cukup

Vital Sign
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/ menit
Suhu : 36,5 C
Normocephal, jejas (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Pupil : reflek cahaya (+/+), isokor (+/+)
Kepala

Inspeksi : Bentuk dada simetris, gerak napas tertinggal (-), jejas (-)
Palpasi : fremitus dada ka & ki sama
Thoraks Perkusi : sonor seluruh lapang paru (+/+)
Auskultasi : suara ves (+/+), Rh (-/-), wh (-/-)

Inspeksi : jejas (-), distensi (-), massa (-)


Auskultasi : peristaltik (+) normal
Palpasi : supel (+), defans muskuler (-), hepar tidak teraba, lien tidak
Abdomen teraba
Perkusi : timpani (+), hepar pekak (+), undulasi (-)

Ekstremitas atas edem (-/-), akral dingin (-/-), CRT <2 detik (+/+)
Ekstremitas bawah edem (-/-), akral dingin (-/-), CRT <2 detik (+/+)
Ekstremitas
STATUS LOKALIS

Lokasi : Anal
Inspeksi
benjolan keluar dari anus saat pasien diminta mengejan,
permukaan rata, darah (-)
Palpasi
Rectal Touch tonus sphincter ani kuat, konsistensi kenyal
padat, nyeri (+), mukosa rectum licin,
Sarung tangan feses (-), darah (-)
Anuskopi Regio anus terlihat adanya benjolan dengan
diameter kira-kira 2 cm yang terdapat di dalam anus. Pada rektal
touche benjolan berada pada arah jam 3 dan jam 7
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Angka Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 14.4 g/dL 14.0-18.0 N

Leukosit 10800 /mm3 4800-10800 N

Limfosit 46.2 % 25.0-40.0

Granulosit 47.5 % 50.0-70.0


CLINICAL ASSESMENT

Diagnosis Kerja
Hemoroid interna grade III

Diagnosis banding
Polip recti
Ca recti
Karsinoma kolon
Karsinoma rektal
Penyakit divertikel
POMR (Problem Oriented Medical Record)

Problem Assesment P. Diagnosis P. Terapi P. Monitoring


P. Edukasi
Hemorroid Hemorroid 1. Anamnesis Hemoroidek 1. Klinis Diet makan
tinggi serat
grade 3 Klinis tomi 2. Tanda-tanda Intake air
2. Pemeriksaan vital ditingkatkan

Fisik 3. Pemeriksaa
3. Darah n Fisik
lengkap 4. Hasil DL,
4. Rectal Touch Rectal
5. Anoskopi Touch,
Anoskopi
Tanggal S O A P
29/5 Benjolan di anus sejak 3 KU sedang, kes Hemorrhoid grade Obs KU dan TTV
bulan. Benjolan masuk CM, TD: 120/80 3 Inj Cepraz 2x1
harus dibantu dengan mmHg. S : 36oC. N Inj Keto 2x1
tangan. Nyeri ketika BAB. : 80 x/menit. RR : Inj Ondan 3x1
Mual (-) Muntah (-) 18x/menit. Rencana Operasi

30/5 Benjolan di anus sejak 3 KU sedang, kes Hemorrhoid grade Obs KU dan TTV
bulan. Benjolan masuk CM, TD: 120/80 3 Inj Cepraz 2x1
harus dibantu dengan mmHg. S : 36,5oC. Inj Keto 2x1
tangan. Nyeri ketika BAB. N : 88 x/menit. RR: Inj Transamin 3x1
Mual (-) Muntah (-) 20x/menit 30/5 Hemorroidektomi

31/5 Nyeri bekas luka op. KU sedang, kes Post Op. Obs KU dan TTV
berkurang, mual (-) CM, TD: 120/80 Hemorrhoid grade Inj Cepraz 2x1
muntah (-) mmHg. S : 36oC. N 3 Inj Keto 2x1
: 84 x/menit. RR: Inj As. Traneksamat 3x1
20x/menit
1/5 Nyeri bekas luka op (-) KU sedang, kes Post Op. -
mual (-) muntah (-) CM, TD: 120/80 Hemorrhoid grade
Pasien KRS. mmHg. S : 36oC. N 3
: 82 x/menit. RR:
20x/menit
Tinjauan Pustaka
Definisi
Hemorrhoid merupakan pelebaran dan inflamasi
pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari
plexus hemorrhoidalis.
Anatomi Rektum

Rektum panjangnya 15
20 cm dan berbentuk
huruf S
Rektum berjalan ke bawah
fleksura sakralis
melintas melalui dasar
panggul pada fleksura
perinealis menjadi
kanalis analis anus
Bagian bawah melebar
menjadi ampula recti
Kanalis analis
Kanalis analis memiliki panjang kurang lebih 1,5 inci atau
sekitar 4 cm, yang berjalan ke bawah dan belakang dari
ampulla rekti sampai anus.
Selain saat defekasi, dinding kanalis analis dipertahankan
oleh musculus levator ani dan musculus sphincter ani supaya
saling berdekatan.
Tunika Mukosa
Setengah bagian atas canalis analis : Dibatasi oleh epitel
selapis kolumnar. Mempunyai lipatan vertikal yang
dinamakan columnae anales atau columnae morgagni
dan dihubungkan oleh plicae semilunares yang
dinamakan valvulae anales (sisa membran proctodeum)
Setengah bagian bawah canalis analis : Dibatasi oleh epitel
berlapis gepeng yang secara bertahap bergabung dengan
epidermis perianal di anus. Tidak mempunyai columna
anales
Etiologi

Penuaan Kehamilan Hereditas

Posisi tubuh, misal


Konstipasi atau Penggunaan toilet
duduk dalam
diare kronik yang berlama-lama
waktu yang lama

Obesitas.
Klasifikasi & Manifestasi Klinis
Hemoroid interna Hemoroid eksterna
pelebaran pembuluh darah pelebaran dan penonjolan
vena (pleksus hemoroidalis pleksus hemoroid inferior
superior) yang berada di yang berada di bawah kulit
bawah mukosa, di atas garis (subkutan) di bawah linea
mukokutan (linea dentata) dentata
Penegakan Diagnosis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Terdapat benjolan pada anus Hemoroid eksterna mudah terlihat,
Perdarahan berwarna merah terutama bila sudah menjadi trombus.
Hemoroid interna yang menjadi prolaps
segar ketika BAB dapat terlihat dengan cara menyuruh
pasien mengejan.
Gatal pada daerah anus
PALPASI
Nyeri pada hemoroid derajat Konsistensi benjolan, mukosa rectum
4 yang mengalami trombosis licin, tonus sfingter ani kuat
ANOSKOPI
Faktor kebiasaan :defekasi untuk melihat hemoroid interna yang
yang keras, obstipasi tidak menonjol ke luar
membutuhkan tekanan PROKTOSIGMOIDESKOPI

intraabdominal yang tinggi, dikerjakan untuk memastikan bahwa


keluhan bukan disebabkan oleh proses
intake makanan berserat radang atau proses keganasan di tingkat
kurang, banyak duduk yang lebih tinggi
Tatalaksana
Terapi Non Farmakologis Terapi Farmakologis
Perbaikan pola hidup Obat memperbaiki defekasi
o Suplemen serat (fiber
Tidak banyak duduk atau tidur, supplement)
bnayak bergerak dan jalan. Psyllium
Perbaikan pola makan dan Isphagula Husk (vegeta, mulax,
minum metamucil, mucofalk, dll)
Diet cairan, serat tambahan, o Pelicin feses (stool softener)
dan pelicin feses. Natrium dioktil sulfosuksinat
(R/laxadine) dulcolax, microlax,
Perbaiki pola/cara defekasi dll.
(Bowl Management Program) Obat simptomatik
Perubahan perilaku buang air suposituria dan salep
berupa posisi jongkok Obat menghentikan perdarahan
(squatting) saat defekasi, Obat penyembuh dan pencegah
merendam anus dalam air serangan hemoroid
selama 10-15 menit, 2-4 kali Ardium, Daflon
sehari.
Terapi Minimal Invasif
Skleroterapi
Ligasi/ Rubber band ligation
Bipolar Coagulaion/Diatermi bipolar
Fotokoagulasi infrared/Infrared thermocoagulation
Pembekuan/Cryotherapy
Terapi Operatif
Teknik Langenbeck Teknik Whitehead
hemoroid internus dijepit mengupas seluruh
radier dengan klem hemoroid dengan
mengadakan jahitan jelujur membebaskan mukosa
di bawah klem dengan cat dari submukosa dan
gut chromic no 2/0 mengadakan reseksi
eksisi jaringan diatas klem. sirkuler terhadap mukosa
Sesudah itu klem dilepas daerah itu. Lalu
dan jepitan jelujur di mengusahakan kontinuitas
bawah klem diikat. mukosa kembali
Teknik Milligan Morgan
Posisi lithotomy
Infiltrasi kulit perianal dan submukosa dengan larutan adrenalin:saline = 1 :
300.000
Kulit diatas tiap jaringan hemorrhoid utama dipegang dengan klem arteri
dan ditarik
Ujung mukosa setiap jaringan hemorrhoid diperlakukan serupa diatas.
Insisi bentuk V pada anoderma dipangkal hemorrhoid kira-kira 1,53 cm
dari anal verge.
Jaringan hemorrhoid dipisahkan dari spincter interna dengan jarak 1,52 cm
Dilakukan diatermi untuk menjamin hemostasis
Dilakukan transfixion dengan chromic/catgut 0 atau 1-0 pada pangkal
hemorrhoid.
Eksisi jaringan hemorrhoid setelah transfiksi dan ligasi pangkal hemorrhoid
Ferguson Hemorrhoidectomy
Posisi LLD
Jaringan hemorrhoid diidentifikasi dan di klem
Kulit diatas anal verge diincisi sampai anal kanal diatas jaringan
hemorrhoid
Jar hemorrhoid external maupun internal dibebaskan dari bagian
subcutan spincter interna maupun eksterna dan dieksisi seluruhnya.
Jaringan hemorrhoid yang tersisa diangkat dengan undermining mukosa.
Ligasi dengan catgut 2 0 atau 3 0, bias dengan dexon 4-0 atau 5 0
dengan vicril
Bedah Stappler
Komplikasi Prognosis
1. Perdarahan akut Dengan terapi yang sesuai,
2. Perdarahan kronis semua hemoroid
anemia simptomatis dapat dibuat
3. Hemoroid disertai menjadi asimptomatis
trombosis rasa nyeri Hemoroidektomi pada
hebat umumnya memberikan hasil
yang baik
TERIMAKASIH

Você também pode gostar