LAPARORAN KASUS

Arwini Avissa A
(110 210 0065)

PEMBIMBING :
dr. Wahyu Sulistio Wibowo Sp.B-KBD
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. ADS
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : komp. BTN Makkio Baji Blok B
Agama : Islam
No. RM : 11-96-13
Tanggal masuk : 23 November 2015
 ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas
Anamnesis Terpimpin:
Dialami sejak 2 bulan yang lalu, nyeri bersifat hilang timbul, dan
makin memberat 1 minggu terakhir, nyeri dirasakan terus-menerus
disertai nyeri ulu hati. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan
terasa panas. Nyeri biasanya menghilang dengan sendirinya. Mual
ada, muntah ada. Pasien mengaku sering makan makanan yang
berlemak. Pasien merasa lemah, disertai demam hilang timbul.
Riwayat mata kuning tidak ada, riwayat gatal gatal pada seluruh
tubuh tidak ada. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi lutut
kanan.
BAB: berwarna kuning, dengan frekuensi 2 kali sehari, konsistensi
padat, tidak dirasakan nyeri, tidak ada darah, maupun lendir.
BAK: berwarna kuning, dengan frekuensi dan volume dirasa cukup
menurut pasien.
Riwayat pribadi : Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Kebiasaan makan makanan berlemak ada.
Riwayat hipertensi Ada, DM disangkal.
 STATUS PRESENT
Sakit sedang / Gizi overweight / Composmentis
BB = 60 kg
TB = 149 cm

Tanda vital :
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit (tipe : thoracoabdominal)
Suhu : 36,9oC (Axilla)
 PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
Konjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterus (-)
Bibir : tidak ada sianosis
Gusi : perdarahan (-)

Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : ke segala arah
Tekanan bola mata : dalam batas normal
Kelopak Mata : edema palpebra (+)
Konjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterus (-)
Kornea : jernih
Pupil : bulat, isokor 2,5mm/2,5mm
Reflex cahaya +/+
Telinga
Pendengaran : dalam batas normal
Tophi : (-)
Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)

Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)

Mulut
Bibir : pucat (-), kering (-)
Lidah : kotor (-) tremor (-) hiperemis (-)
Tonsil : T1 T1, hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-),
Gigi geligi : caries (-)
Gusi : perdarahan gusi (-)
Leher
Kelenjar getah bening : tidak terdapat pembesaran
Deviasi trakea : tidak ada, tidak didapatkan massa tumor.
tidak ada nyeri tekan.

Dada
Inspeksi :
Bentuk : normochest, simetris kiri = kanan
Pembuluh darah: tidak ada kelainan
Buah dada : simetris kiri = kanan
Sela iga : dalam batas normal
PASIEN TEORI
Perempuan Perempuan > laki-laki
57 tahun Dewasa-usia lanjut
Nyeri perut kanan atas, - nyeri di daerah epigastrium kuadran
- bersifat hilang timbul atas kanan atau prekardium.
- menghilang dengan sendirinya - Rasa nyeri biasanya berlangsung >15
menit atau lebih dan menghilang
beberapa jam.

Mual (+) dan muntah (+) Mual (+) dan muntah (+)
Demam (+) Demam (+)
Riw. Suka makan makanan berlemak Penjenuhan kolesterol yang berlebihan
tidak dapat membentuk batu kecuali bila
terjadi pembentukan inti kolesterol
BB = 60 kg Peningkatan ekskresi kolesterol empedu
TB = 149 cm antara lain terjadi misalnya pada keadaan
IMT: 27,02 kg/m2 obesitas, diet tinggi kalori, kolesterol dan
obesitas derajat I pemakaian obat yang mengandung
estrogen atau klofibrat.
Pemeriksaan fisis:
Didapatkan nyeri tekan pada perut
sebelah kanan atas.
Murphy sigh (+)
pemeriksaan USG abdomen:
gambarah multiple echoic dalam
gallbladder, kesan cholelith
Terapi:
ketorolac 30 mg/8 jam/i.v
Lansoprazole 1-0-1
UDCA 25 mg 1-0-1
Tindakan:
cholecystectomy
nyeri tekan dengan puktum maksimun di
daerah letak anatomi vesica biliaris.
Murphy sigh (+)
Pemeriksaan ultrasonografi mempunyai
derajat spesifisitas dan sensitifitas yang
tinggi untuk mendeteksi batu vesica
biliaris dan pelebaran saluran empedu
intrahepatik maupun ekstrahepatik
Terapi pada penderita cholelithiasis
tergantung dari gejalanya.
Tindakan:
Cholecystectomy
pemeriksaan tanda vital: sebagai suatu keadaan dimana tekanan
tekanan darah: 170/90 mmHg darah meningkat melebihi batas normal.

Kategori Tekanan Tekanan Darah dan/ atau Tekanan Darah

Darah menurut JNC Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
8

Normal < 120 dan < 80

Pra-Hipertensi 120-139 atau 80-89
- < 130 dan < 85
- 130-139 atau 85-89
Hipertensi:
Tahap 1 140-159 atau 90-99
Tahap 2 160 atau 100
- 160-179 atau 100-109
180 atau 110
Umur: 57 tahun OA hampir tidak pernah pada anak-anak,
jarang pada umur di bawah 40 tahun dan
sering pada umur di atas 60 tahun
perempuan wanita lebih tinggi dari pria
BB = 60 kg Berat badan yang berlebih dapat
TB = 149 cm meningkatkan tekanan mekanik pada
IMT: 27,02 kg/m2 sendi penahan beban tubuh, dan lebih
obesitas derajat I sering menyebabkan osteoartritis lutut.
Anamnesis: Anamnesis
Nyeri sendi kanan - Nyerit sendi
- Hambatan gerak
- Kaku pagi
Pemeriksaan fisis ekstremitas Pemeriksaan fisis
Pembengkakan sendi +/- - Pembengkakan sendi
- krepitasi
 Anamnesis:
- Sesak
- Demam
- Batuk
Pemeriksaan fisis:
- Rhonki (+), RR: 30x/m
Kriteria diagnosis penumonia nasokomial menurut CDC
Rhonki atau dullnes pada perkusi torak. Ditambah salah satu:
Onset baru sputum purulen atau perubahan karakteristiknya
Isolasi kuman dari isolasi kuman dari bahan yang didapatkan dari aspirasi transtrakeal, biopsi
atau sapuan bronkus.
Gambaran radiologi berupa infiltrat baru yang progresif, konsolidasi, kavitas, atau efusi pleura.
Dan salah satu dari:
isolasi virus atau deteksi antigenvirus dari sekret respirasi
titer antibodi tunggal yang didiagnostik (IgM), atau peningkatan 4x titer IgG dari kuman
Bukti histopatologi pneumonia
Pasien sama atau <12 tahun dengan 2 dari gejla-gejala berikut: apnea, takipnea,bradikardia,
wheezing, ronki, atau batuk, disertai salah satu dari:
a. peningkatan produksi sekresi respirasi atau salah satu dari kriteria no.2 di atas
Pasien sama atau <12 tahun yang menunjukkan infiltrat baru atau ogresif, kavitas, konsolidasi
atau efusi pleura pada foto torak. Ditambah salah satu dari kriteria No.3 di atas
 TERIMA KASIH