Você está na página 1de 44

Case Sulit

OS Ablasio Retina Total dengan


Proliverative Vitreoretinopathy (PVR)

Disusun oleh
Ari Bello Vandino
11.2016.272

Pembimbing
dr. Rinanto Prabowo, Sp.M, M.Sc
Identitas Pasien

Nama Sdr. RJ
Usia 15 thn (18-03-2002)
Agama Islam
Pekerjaan Siswa
Alamat Pakelrejo RT 07 RW 02 No.
1215, Umbulharjo,
Yogyakarta
Tanggal pemeriksaan 12 Juli 2017
Auto & Allo anamnesis :
12 Juli 2017

Keluhan utama :
Penglihatan mata kiri berkurang sejak kurang
lebih 9 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang

16-9-2016
19-10-2016 18-11-2016
Pandangan di mata
Pandangan mata kiri Direncanakan operasi
kiri terasa gelap dan
masih gelap namun batal
di D/ Ablasio retina

24-5-2017
13-7-2017 16-12-12016
Pandangan semakin
Dilakukan tindakan Keluhan masih sama
hilang hingga seluruh
operasi seperti sebelumnya
bagian mata kiri
Riwayat penyakit Dahulu

Riw TBC (-)


Riw trauma / jatuh (-)
Riw DM (-)
Darah tinggi (-)
Asma (-)
Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga

Katarak (-)
Glaukoma (-)
Kebutaan (-)
Diabetes Melitus (-)
Hipertensi (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tampak sakit ringan / CM
Tanda vital TD 110/70 mmHg, HR 80 x/m, RR 18 x/m, T 36.5o
C
Kepala Normosefali, tidak tampak kelainan
Mulut Bibir tidak sianosis
THT Faring hiperemis (-), sekret telinga (-), sekret
hidung (-)
Jantung BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru NT (-), simetris, SNV +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen Luka (-), NT (-), BU + normal
Ekstremitas Akral hangat, +/+, edem (+)
Tinggi badan 160 cm
Berat badan 58 kg
IMT 22.65
Status ophtalmologis
Keterangan OD OS
Visus
Aksis Visus 6/6 1/~
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Distansia Pupil 61 mm 61 mm
Kacamata Lama Tidak ada Tidak ada
Kedudukan bola mata
Eksofthalmus Tidak ada Tidak ada
Enopthalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan Bola Mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Supersilia
Warna Hitam Hitam
Simetris Simetris Simetris
Palpebra superior dan inferior
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blepharospasme Tidak ada Tidak ada
Trichiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Punctum Lakrimal Normal Normal
Fissura Palpebra Normal Normal
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Konjungtiva superior dan inferior

Hiperemis Tidak ada Tidak ada


Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Konjugtiva bulbi
Sekret Tidak ada Tidak ada
Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan Tidak ada Tidak ada
Subkonjungtiva
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pinguekula Tidak ada Tidak ada
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada

Sklera
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Kornea

Kejernihan Jernih Jernih


Permukaan Licin, Rata Licin, Rata
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Normal Normal
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Keratik Presipitat Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arcus Senilis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bilik mata depan

Kedalaman Dalam Dalam


Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndal Tidak ada Tidak ada
Iris
Warna Cokelat Cokelat
Kripte Tidak ada Tidak ada
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada

Pupil
Letak Di tengah Di tengah
Bentuk Bulat Ireguler
Ukuran +/- 3 mm +/- 6 mm
Refleks Cahaya Langsung Positif Negatif
RC Tidak Langsung Sulit dinilai Negatif
Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
Letak Di tengah Di tengah
Shadow Test Negatif Negatif

Badan Kaca
Kejernihan Jernih Jernih
Fundus Okuli
Batas Sulit dinilai Sulit dinilai
Warna Jingga Jingga pucat
Ekskavasio Sulit dinilai Sulit dinilai
Rasio Arteri:Vena Sulit dinilai Sulit dinilai
C/D Rasio Sulit dinilai Sulit dinilai
Makula Lutea Sulit dinilai Sulit dinilai
Eksudat Sulit dinilai Sulit dinilai
Perdarahan Tidak ada Sulit dinilai
Sikatriks Sulit dinilai Sulit dinilai
Ablasio Sulit dinilai Ada
Palpasi

Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada


Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli N/palpasi N/palpasi
Tonometri Schiots Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Kampus Visi

Tes Konfrontasi Sesuai lapang Kurang dari lapang


pandang pemeriksa pandang pemeriksa
Resume
Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kiri
berkurang secara mendadak sejak 9 bulan yang lalu.

Pasien merasakan pandangan di mata kiri berkurang dan


merasakan ada bagian hitam yang muncul pada sisi
kanan mata kirinya, atau berasal dari arah hidung.

Pasien merasa bahwa penglihatan mata kirinya semakin


lama semakin buram, sampai akhirnya seluruhnya
buram.
Pemeriksaan fisik
Kesadaran pasien: kompos mentis,
Keadaan umum: tampak sakit ringan
TTV : dalam batas normal
Status generalisata : dalam batas normal.
OD KETERANGAN OS
6/6 Visus 1/~
Tidak ada Nyeri Tekan Palpebra Tidak ada
Tidak ada Konjungtiva Hiperemis Tidak ada
Jernih Kornea Jernih
Kedalaman Bilik Mata
Dalam Dalam
Depan
Status Ophtalmologis

Tidak ada Efek Tyndal Tidak ada


Bulat / Ditengah Bentuk Pupil Ireguler / Ditengah
+/- 3 mm Ukuran Pupil +/- 6 mm

Positif Refleks Cahaya Langsung Negatif

Refleks Cahaya Tak


Sulit dinilai Negatif
Langsung
Tidak ada Sinekia Tidak ada
Jernih Kejernihan Lensa Jernih
Tidak ada Nyeri Tekan Palpasi Tidak ada
N/palpasi Tensi Okuli N/palpasi
Sesuai lapang pandang Kurang sari lapang
Pemeriksaan penunjang

USG
Angiografi fluoresensi
Elektroretinogram
Diagnosa Kerja

OS Ablasio Retina Total dengan Proliverative


Vitreoretinopathy (PVR)
Diagnosa Banding

OS Ablasio Retina tipe traksi


OS Ablasio Koroid
Penatalaksanaan

Konsul spesialis mata bagian retina


Vitrectomy + MP (membrane peeling) + EL
(endolaser) + SO (silicone oil)
SB (Sclera Buckling)
Prognosis

OD OS

Ad Vitam Ad Bonam

Ad Functionam Ad Bonam Dubia Ad Malam

Ad Sanationam Ad Bonam Dubia Ad Malam


Follow Up
13 Juli 2017
Subjektif Tidak ada keluhan

Objektif Tidak dapat diperiksa karena sudah ditutup kasa.

TD 121/88 mmHg, Nadi 82x/menit, Napas 16x/menit, Suhu


Subjektif Tidak ada keluhan
Objektif 36.7C
Tidak dapat diperiksa karena sudah ditutup kasa.

Assessment OSTDAblasio
151/88 mmHg,
RetinaNadi 82x/menit,
Total dengan Napas
PVR16x/menit, Suhu 36.7C
Assessment OS Pseudofakia dan Ablasio Retina
Planning Rencana Vitrektomi, EL dan So jam 18:00

Planning Rencana Vitrektomi + MP + EL + SO, GA jam 18:00


14 Juli 2017

Subjektif Penglihatan bertambah kurang setelah operasi. Sedikit pusing.

Objektif TD 121/88 mmHg, Nadi 82x/menit, Napas 16x/menit, Suhu 36.7C

Pemeriksaan mata kiri tidak dilakukan

Assessment OS Ablasio Retina Total + PVR post Vitrectomy + MP + EL + SO

Planning - Ciprofloxacin 500 mg (2x1)

- PCT 500 mg (3x1)

- Methylprednisolone 10 mg (1-1-0)

- Floxa (6x 1 tetes OS)

- Xitrol (6x 1 tetes OS)

- SA 1% (3x 1tetes OS)


Tinjauan Pustaka
Retina
Lapisan retina
Ablasio Retina

Adalah kelainan mata dimana lapisan sensori retina


terlepas dari lapisan epitel pigmen retina.

Antara kedua lapisan tersebut tidak terdapat taut yang


erat, sehingga terjadi akumulasi cairan subretinal di
antara kedua lapisan tersebut.
Klasifikasi Ablasio Retina

Rhegmatogenous
Traction
Eksudatif
Ablasio Retine tipe
Rhegmatogenous

Faktor risiko lebih tinggi didapatkan pada


kelompok orang-orang dengan miopia berat,
afakia, usia lanjut, dan trauma.

Ablasio jenis ini terjadi akibat adanya rhegma


atau robekan pada lapisan retina sensorik (full
thickness) sehingga cairan vitreus masuk ke
dalam ruang subretina.
Klasifikasi

Patologi
Tear
Hole
Morfologi
U-tears
Incomplete u-tears
Operculated tears
Dialyses
Giant tears
Lokasi
Oral
Post-oral
Equatorial
Post-equatorial
Macular
Gejala Klinis

Fotopsia
Floater
Black curtain
Proliverative Vitreoretinopathy
(PVR)

Istilah Proliverative Vitreoretinopathy (PVR)


diciptakan pada tahun 1983 oleh Retina
Society Terminology committee untuk
menggambarkan proses penyakit yang
mengikuti ablasi retina rhegmatogenous atau
rhegmatogenous retinal detachment (RRD)
yang merupakan akibat terjadinya dan
proliferasi sel-sel sel ektopik di daerah vitreus
dan / atau periretinal, yang menyebabkan
pembentukan membran dan traksi.
Proliverative Vitreoretinopathy
(PVR)
Diagnosis Banding

Ablasi Koroid
Gejala klinis yang muncul yaitu fotopsia dan
floater tidak ada, defek lapang pandang dapat ada
pada mata dengan ablasi koroid yang luas.
Pada pemeriksaan oftalmologis didapatkan tekanan
intraokular yang sangat rendah akibat adanya
ablasi badan silier, gambaran elevasi coklat
berbentuk konveks, licin, bulosa dan relatif
immobile, serta tidak meluas ke polus posterior.
Retina perifer dan ora serata tampak jelas.
Tatalaksana
Sclera Buckling
Metode pendekatan ekstraokuler
Membuat lekukan pada dindinga mata
Sebuah silikon diposisikan dgn dijahit pada sklera bag
luar di atas lekukan buckle ddg bola mata
Pars Plana Vitrektomi
Korpus vitreus dan semua traksi epiretina dan
subretina dapat disingkirkan
Kemudian retina dilekatkan kembali dgn cairan
perfluorocarbon, kemudian di ganti dgn SO
sbgi tamponade
Mampu melokalisasi lubang retina secara
cepat, eliminasi kekeruhan media,
penyembuhan langsung traksi vitreus dan
membunga serat2 pd epiretina dan subretina
Komplikasi

Penurunan ketajaman penglihataan


Kebutaan
Jika retina tidak berhasil dilekatkan kembali
dan pembedahan mengalami komplikasi, maka
dapat timbul perubahan fibrotic pada vitreus
Prognosis

Prognosis ditentukan oleh tatalkasana yang


dini, mekanisme yang mendasari terjadinya
ablasio retina, dan adanya keterlibatan
makula.
Pembahasan Kasus

Pada kasus laki-laki usia 15 tahun menjalani


operasi vitrektomi di RS Mata dr. Yap dengan
keluhan penglihatan mata kiri berkurang dan
munculnya bagian hitam dari arah kanan mata
kiri atau daerah hidung.

Pasien sudah memeriksakan matanya kurang


lebih 9 bulan yang lalu, namun belum
menjalani tindakan operasi karena masalah
alat yang akan digunakan.
USG bisa membantu dalam menetukan adanya
ablasio retina, jenis ablasio dan faktor-faktor
yang menyebabkan timbulnya ablasio retina
serosa seperti tumor pada koroid, sub retinal
tumor atau perdarahan koroid.

Amsler Grid dilakukan untuk membantu dalam


menentukan ablasio retina yang sudah sampai
ke makula atau tidak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 80x/menit, napas 18x/menit dan suhu
36,5 derajat Celcius.
Pemeriksaan visus 6/6 OD, 1/~ OS. Pemeriksaan
bola mata anterior ditemukan pupil OS berukuran 6
mm, dan refleks cahaya negatif.
Tes konfrontasi tidak sesuai dengan pemeriksa dan
pasien mengatakan buram.
Pasien dirawat inap dan direncakan operasi
vitrektomi, endolaser dan silicon oil.

Você também pode gostar