Você está na página 1de 18

Kasus Peradangan

Kronis dari Ankle


Joint dengan
Tanda Peradangan
Khas: Temuan Jarang
pada
Tuberculosis Ankle

Journal of Orthopaedic
Case Reports 2017 Jan-Feb:
7(1):87-90
Insidensi TB di India

HIV +

Pulmonary TB Extrapulmonary
TB

HIV -
Insidensi TB Osteoartikular
Ankle and foot
TB
Case Report
Seorang pria 30 tahun dengan
keluhan nyeri ankle kanan sejak
1 tahun dan bengkak.
Pasien menyangkal infeksi
tetapi mengalami nyeri ankle
berulang.
Ketika datang, pasien tidak
mengalami demam tetapi
mengalami pembengkakan kaki
kanan (Gbr. 1).
Case Report
Tidak ada lesi, dan ankle kanan
dapat melakukan semua
gerakan kecuali gerakan
terbatas.
Radiografi ankle :
Sendi tibiotalar normal
dibandingkan dengan sisi
kontralateral (Gbr. 2).
Case Report
Suspect : Cedera osteochondral talus
Saran : Magnetic resonance imaging (MRI)
Hasil MRI : Lesi pada sendi tibiotalar
dengan efusi dan kerusakan tulang rawan
ankle joint.
Hasil Laboratorium :
Sel darah putih normal
Tingkat sedimentasi eritrosit 30 mm/jam
C-reactive protein sedikit meningkat
Case Report
Hasil Arthroscopy : Seluruh tulang
rawan artikular hancur dengan lesi
di tibia distal dan talus (Gbr. 4).
Case Report
Tindakan :
Debridement tulang rawan dan dengan jaringan
sinovial dilakukan serta pada microfracture tulang
yang terekspos juga dilakukan
Spesimen Analisis histopatologi dan polymerase
chain reaction (PCR) studi -GeneXpert
Pasien disarankan untuk nonweight baring dan
mobilisasi sendi ankle.
Pengobatan : antibiotik profilaksis pasca
operasi (24 jam)
The GeneXpert spesimen: TB Mycobacterium,
tanpa resistensi untuk rifampisin (Gbr. 5).
Case Report
Terapi : Empat gabungan obat anti-TB
(ethambutol, isoniazid, rifampisin, dan
pirazinamid) dikonsumsi selama 9 bulan
Peninjauan pasien: Berkala, di klinik dalam
kondisi nonweight baring, selama 1 bulan
Karena tulang articular rusak, pasien
diusulkan untuk ankle arthrodesis esoknya
Secara klinis, ROM-nya penuh, tapi pasien
mengeluhkan nyeri sendi pada weight baring
untuk durasi panjang
Case Report
Evaluasi 2 tahun kemudian
Tidak menunjukkan kekambuhan.
Pasien dapat menggerakkannya ke
segala arah kecuali gerakan dorsofleksi.
Pasien bisa berjalan jarak pendek sekitar
100 m dengan mudah.
Pasien dapat mengendarai kendaraan
untuk bisnis transportasi nya.
Pasien belum memutuskan untuk
arthrodesis.
Diskusi Kasus
TB : penyebab utama morbiditas dan
kecacatan
Osteoarticular TB
1-5% dari semua kasus penyakit TB
10-18% dengan keterlibatan paru.
Tulang belakang paling sering terkena
dampaknya & sendi-sendi weight baring
Empat kasus TB ankle-joint dari Jepang
memiliki gejala klinis yang sama seperti
pasien kami.
Diskusi Kasus
Diagnosis TB kaki sulit ditegakkan kecuali
pada stadium akhir.
Gejala paling umum:
Nyeri, bengkak, dan kekakuan sementara dengan
rasa kepenuhan disekitar malleoli dan
tendoachilis, plantar fleksi sendi ankle merupakan
tanda-tanda penting TB ankle-foot.
Terdapat discharge sinus atau ulkus nonhealing
dengan infeksi sekunder.
Melibatkan sendi midtarsal, tulang
calcaneum, talus, metatarsal pertama, dan
navicular
Diskusi Kasus
X-ray jarang dapat mendiagnosis hingga
mencapai tahap akhir
CT Scan dan MRI harus dilakukan bila
dicurigai TB ankle-foot sebagai tanda-tanda
kerusakan tulang
Osteolisis dapat dilihat tetapi dikonfirmasi
dengan pemeriksaan histopatologi tulang
atau jaringan lunak yang diambil dari
tempat yang terinfeksi
Diskusi Kasus
Pengobatan :
Konservatif, pengobatan antitubercular
untuk 9-20 bulan dengan imobilisasi
sendi yang sakit
Intervensi bedah (debridement dan
kuretase, eksisi sequestrated / dan
arthrodesis) hanya diperuntukkan pada
kegagalan terapi konservatif TB
Kesimpulan
Pembengkakan lokal menyakitkan dari sendi
pergelangan kaki/ ankle yang meningkat saat
aktivitas penyakit inflamasi kronis
Curiga TB Biopsi awal dan PCR-GeneXpert
TB ankle bahkan lebih jarang jika
dibandingkan dengan TB kaki; maka, PCR
GeneXpert sederhana akan membantu dalam
diagnosis dan pengobatan awal.

Você também pode gostar