Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
HAL : 1
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
3
PEKANBARU
2016
HAL : 2
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2
PEKANBARU
2016
HAL : 3
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
1
PEKANBARU
2016
HAL : 4
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Sistematika
1. Rekonsiliasi Laba Komersial dengan Laba
Fiskal
2. Beda Permanen dan Temporer
3. Perhitungan pajak terhutang
4. Kredit Pajak
5. Pajak akhir tahun
HAL : 6
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Dipotong
PPh 23 atas
penghasilan jasa Memotong
Badan PPh 21 atas
gaji
Hakikat Rekonsiliasi
Teknik Rekonsiliasi
Tingginya Laba
Kerangka Perbedaan
Undang-
PSAK
Undang
Akuntansi Pajak
Perbedaan
Perman Tempor
en er
Penelitian:
Book Tax Gap Pajak Tangguhan:
Aktiva/ Utang
Effective Tax
Beban/ Pendapatan
Rate
04/08/17 H.AMIR HASAN HAL : 12
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Macam Perbedaan
Pengertian - Pengertian
Laba bersih komersial : laba yang dihitung sesuai
prosedur pembukuan yg wajar sesuai Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
Laba bersih fiskal : laba bersih komersial yang telah
disesuaikan atau dikoreksi secara fiskal/sesuai ketentuan
perpajakan sebagai dasar pengenaan pajak disebut
Penghasilan Kena Pajak.
Koreksi Fiskal : Koreksi atas laba bersih komersial
menjadi penghasilan kena pajak
Jadi untuk mendapatkan penghasilan kena pajak laba
komersial tersebut harus dilakukan koreksi fiskal.
Dialektika Pajak:
Kesalahan Pembebanan atau Kapitalisasi
HAL : 22
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
a. Pembagian laba.
b. Biaya untuk kepentingan pribadi.
c. Pembentukan dana cadangan, kecuali
usaha tertentu.
d. Premi asuransi dibayar WP OP.
e. Natura, kecuali akibat tuntutan kerja atau
makanan bagi semua karyawan.
f. Jumlah melebihi kewajaran atas
hubungan istimewa.
g. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau
sumbangan selain yang dikecualikan.
h. Pajak penghasilan.
i. 04/08/17
Gaji anggota persekutuan.
H.AMIR HASAN HAL : 24
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
HAL : 27
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Ilustrasi
Persekutuan (1)
Fa. Cartenz merupakan wajib pajak badan yang sepanjang tahun 2012
mencatatkan laba bersih dalam laporan keuangannya senilai Rp 34.575.000.000,00.
Berikut merupakan informasi terkait penghasilan dan beban yang termasuk dalam
laporan keuangan perusahaan.
a.Perusahaan telah menerima pesanan luar biasa dari Istana Kepresidenan
dengan nilai kontrak Rp 2.650.000.000,00, dikenai PPh 22 dan PPN. Perusahaan
mencatat penghasilan sesuai dengan kas yang diterima saat pembayaran.
b.Perusahaan menerima Rp 510.000.000,00 atas penyewaan lahan kosong yang
dimiliki dan Rp 765.000.000,00 atas penyewaan mesin produksi.
c.Perusahaan mencatat keuntungan revaluasi tanpa dilaporkan sebesar Rp
115.000.000,00.
d.Piutang perusahaan yang telah dihapuskan sebesar Rp 3.165.000.000 dan
baru setengahnya dilaporkan kepada otoritas pajak.
e.Di dalam biaya depresiasi, termasuk depresiasi rumah dinas Direktur senilai Rp
yang diperoleh tahun 2001 dengan nilai Rp 2.000.000.000,00. Aset didepresiasikan
dengan nilai sisa Rp 100.000.000,00 dan masa manfaat 25 tahun.
Jawaban :
a.
b.
c.
Keterangan :
Atas kontrak dengan Istana Kepresidenan
Nilai penghasilan bruto yang telah dicatat
= 2.650.000.000 + 10% * 2.650.000.000 1,5% *
2.650.000.000
= 2.650.000.000 + 265.000.000 37.100.000
= 2.877.900.000
Koreksi negatif atas penghasilan bruto
= 2.877.900.000 - 2.650.000.000
= 227.900.000
Keterangan :
Depresiasi menurut akuntansi
= 4% * (2.100.000.000 - 100.000.000 )
= 4% * (2.000.000.000)
= 80.000.000
Depresiasi menurut fiskal
= 50% * 5% * 2.000.000.000
= 50.000.000
Koreksi positif atas beban depresiasi
= 80.000.000 50.000.000
= 30.000.000
Jawaban :
e.Penjurnalan atas kewajiban pajak akhir tahun
Beban pajak kini 8.834.900.000
Pajak dibayar di muka PPh 22 1.822.100.000
Pajak dibayar di muka PPh 23 598.500.000
Pajak dibayar di muka PPh 24 1.165.000.000
Pajak dibayar di muka PPh 25 3.567.250.000
Utang PPh 29 1.682.050.000
Keterangan :
Kredit PPh 22
= Atas impor + Atas penyerahan kepada bendaharawan negara
= 1.785.000.000 + 37.100.000
= 1.822.100.000
Kredit PPh 25
= Angsuran PPh 25 + STP PPh 25
= 2.755.000.000 + 812.250.000
= 3.567.250.000
Jawaban :
e.Aset pajak tangguhan muncul akibat perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan, berdasar perspektif perpajakan. Nilai aset pajak tangguhan Fa.
Cartenz meliputi
= Akibat beban piutang tak tertagih + Akibat beban depresiasi
= 25% x 50%x 3.165.000.000 + 25% x 30.000.000
= 395.625.000 + 7.500.000
= 403.125.000
Jurnal
Aset pajak tangguhan 403.125.000
Manfaat pajak tangguhan
403.125.000
HAL : 38
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Kasus
Persiapan pengisian
a. Melakukan Analisis atas Laporan keuangan dengan
tujuan untuk mengidentifikasi :
1. Penghasilan yang bukan obyek pajak,
2. Penghasilan dikenakan PPh Final,
3. Biaya biaya yang tidak dapat dibebankan (koreksi
positif),
4. Biaya yang kurang dibebankan (kor negatif),
896.900.000
- 110.000.000
04/08/17 +
69.250.000
= 856.150.000
H.AMIR HASAN HAL : 44
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
SPT Induk : Halaman I
48
04/08/17 H.AMIR HASAN HAL : 48
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
Terima kasih.