UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2017 Latar Belakang Energi sangat penting dalam kehidupan dan kelangsungan kehidupan di muka bumi ini.Seiring dengan berjalannya waktu dan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan akan energi khususnya energi listrik semakin hari semakin meningkat. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan badan negara memiliki wewenang dalam mengatur lalu lintas listrik di Indonesia, namun PLN meiliki kewajiban untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia, entah dari golongan masyarakat, perusahaan kantoran ataupun industri-industri. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi PLN adalah besarnya rugi-rugi daya yang terjadi selama proses pengiriman listrik kepada konsumen. Rugi-rugi daya mempunyai banyak faktor, salah satunya jumlah pemakai, karena hal tersebut berhubungan langsung dengan arus yang dikeluarkan, dan pemaparan nya semakin besar arus yang mengalir, semakin besar rugi-rugi daya karena penghantar dan masalah teknis lainnya. Seiring dengan kewajiban PLN untuk menyediakan listrik yang berkualitas baik kepada pelanggan, maka diperlukan standar pelayanan yang baik. Berkaitan dengan ini akan dianalisa rugi- rugi daya yang terjadi di Tegowanu, sehingga bisa dilihat apakah sistem yang ada sudah mumpuni atau masih dapat di perbaiki. Tujuan Dan Manfaat
1. Mengetahui besarnya pengaruh profil beban
pelanggan rumah tangga terhadap susut di jaringan tegangan rendah di wilayah Tegowanu. 2. Mengetahui jumlah susut daya dan efisisensi di wilayah Tegowanu. 3. Mengetahui beban daya yang baik untuk menekan susut pada jaringan tegangan rendah. 4. Mengetahui beban tertinggi selama sebulan penuh di daerah Tegowanu. Pembatasan Masalah
1. Menentukan besarnya rugi-rugi daya teknis
yang di alami PLN akibat perilaku pemakaian listrik oleh pelanggan residensial sepanjang 2 km. 2. Menentukan jumlah beban daya untuk golongan R1 450VA dan 900 VA dengan asumsi sistem memiliki beban seimbang setiap hari nya. 3. Analisa berdasarkan hasil perhitungan perlu dilakukan perbaikan jaringan pada konduktor untuk menekan nilai efisiensi. Drop Tegangan Jatuh tegangan merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar.Jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran Volt. Besarnya batas atas dan bawah ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan kelistrikan. Perhitungan jatuh tegangan praktis pada batas-batas tertentu dengan hanya menghitung besarnya tahanan masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem jaringan khususnya pada sistem tegangan menengah masalah indukstansi dan kapasitansinya diperhitungkan karena nilainya cukup berarti (PT.PLN (Persero),2010: hal 20). Salah satu kriteria yang dipertimbangkan dalam mendesain Jaringan Tegangan Rendah adalah drop tegangan.Berdasarkan SPLN No.72 : 1987 batas drop tegangan yang diijinkan ( V maximum) adalah sebagai berikut :
1. Drop Tegangan pada Jaringan Tegangan Menengah = 5 %
2. Drop Tegangan pada Trafo = 3% 3. Drop Tegangan pada Jaringan Tegangan Rendah = 4% 4. Drop Tegangan pada Saluran Pelayanan = 1% Nilai drop tegangan ( V) biasa berubah-ubah tergantung fluktuasi beban. Sehingga dalam rangka optimasi jaringan maka diambil nilai maksimum sesuai SPLN No. 72:1987. Penjelasan dari SPLN No. 72:1987 Susut Jaringan Susut ini terjadi pada tegangan rendah maka tegangan nominal yang digunakan adalah 220 V. Untuk model sebenarnya jaringan tegangan rendah mirip dengan jaringan tegangan menengah, perbedaannya terletak pada sumber adalah sisi sekunder transformator dimana sebelumnya pada jaringan tegangan menengah adalah penyulang. Kemudian untuk titik beban berupa tiang-tiang jaringan, dimana sebelumnya pada jaringan tegangan menengah adalah transformator distribusi atau khusus. Untuk susut jaringan tegangan menengah/ tegangan rendah, persamaan yang biasa digunakan adalah Penghantar Jaringan Tegangan Rendah Menurut SPLN 72:1987, penghantar Jaringan Tegangan Rendah ( JTR ) terdiri dari dua macam yaitu : 1. Penghantar terbuka dari aluminium campuran hal ini sesuai dengan SPLN 41-8:1981 tentang penghantar aluminium campuran.
Total Rata-rata min 21.767,10 2.919.948,90 2.898.181,80 98 max 118.050,70 6.799.993,20 6.681.942,50 99,2 Grafik Susut Daya 450 VA Dan 900 VA Kesimpulan 1. Komposisi jaringan tegangan rendah dengan daya 900 VA memiliki susut sebesar 118.050,70 Watt sedangkan rata rata susut selama sebulan sebasar 52.863,40 Watt. Dibandingkan pada daya 450 VA yang mengalami susut sebesar 472.198,70 Watt dan rata rata susut selama sebulan sebesar 204.161,28 Watt. 2. Nilai efisiensi pada jaringan tegangan rendah daya 900 VA sebesar 98,8%. Nilai sebesar itu sangat bagus untuk penyuplain daya ke pelanggan rumah tangga, dan untuk daya 450 VA sebesar 97%. Menunjukan nilai yang lebih baik pada daya 900 VA 3. Kontruksi jaringan di daerah tegowanu sudah memenuhi standar SPLN. Karena susut daya dan efisiensinya sudah memenuhi 4. Pelanggan golongan R1(450-900VA) mempunyai efisiensi yang baik, namun ternyata jaringan tersebut tidak bisa bertahan lama, sehingga harus dilakukan penambahan kapasitas pelayanan konsumen 5. Peramalan kapasitas beban dapat digunakan untuk mengetahui kapan harus dilakukan penambahan kapasitas untuk mengantisipasi kualitas jaringan TERIMA KASIH