Você está na página 1de 16

MENGHINDARI AKHLAK TERCELA

DANDI PRADANA
SHAFIRA PUTERI YOWANDA
LISA ARIYANI
Pengertian Israf

Israf merupakan perilaku tercela.


Secara bahasa, kata israf berarti
berlebih-lebihan. Dalam Islam israf
ditujukan untuk semua tindakan
manusia yang melebihi kadar yang
dibutuhkan. Israf termasuk perbuatan
yang dipandang tidak baik, bahkan
dalam beberapa hal dilarang oleh
agama. Israf atau berlebih-lebihan
dilarang oleh agama.
Israf dalam memenuhi
hajat dan keinginan
nafsu terhadap segala
sesuatu yang halal
secara hukum
syariat tidak
haram, tetapi secara
moral sikap ini
cenderung merusak
tatanan akhlak dan
etika hidup
Selain tidak pernah menemukan
kepuasan, sikap ini lambat laun akan
membawa seseorang pada tindak
penyalahgunaan hak orang lain.
Perilaku berlebihan ini dapat terjadi
dalam berbagai hal, seperti makan,
minum, penggunaan harta atau
materi, ucapan maupun tindakan
merupakan perbuatan israf atau
mubazir.
Contoh dan Bentuk Israf
Israf dapat dilakukan manusia dalam
banyak tindakan keseharian, beberapa
contoh di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Israf dalam Makan dan Minum
Israf dalam makan dan minum
sangat dibenci oleh Allah Swt.
Kita tahu bahwa Allah
menyediakan semua yang ada di
bumi ini untuk kepentingan
manusia. Meskipun demikian,
bukan berarti kita harus
memuaskan keinginan untuk
makan dan minum semua yang
ada.
Makan dan minum
melebihi kebutuhan akan
membawa dampak tidak
baik bagi tubuh kita. Tubuh
akan menjadi letih. Hal ini
dapat dengan mudah kita
rasakan saat kita berlebih-
lebihan makan dan minum
saat berbuka puasa. Jika
berlebih-lebihan saat
berbuka puasa, dapat
dipastikan kita akan lemas
dan kekenyangan serta
menjadi tidak nyaman.
Akibat fisik lain dari
israf makan dan minum adalah
tubuh akan menjadi gemuk.
Kegemukan yang berlebihan
atau obesitas tidak baik
untuk kesehatan. Oleh karena
akibat buruk yang dibawa
oleh israf dalam makan dan
minum, Allah Swt. dengan
tegas melarang kita untuk
berlebih-lebihan saat kita
makan dan minum.


....

Artinya: . . . Makan dan minumlah


tetapi janganlah berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan. (Q.S.
al-Ara f [7]: 31)
Dengan jelas Allah Swt.
melarang kita, hamba-Nya
berlebih-lebihan dalam hal
makan dan minum. Berlebih-
lebihan dalam makan dan
minum dapat menyebabkan
dampak negatif bagi tubuh
seperti munculnya penyakit
tertentu. Kelebihan
mengonsumsi gula dapat
menyebabkan timbulnya
penyakit diabetes, kelebihan
dalam mengonsumsi garam
dapat menyebabkan hipertensi,
dan beberapa penyakit lainnya.
2. Israf dalam Berbicara
Israf lain yang dilarang dalam
agama adalah israf atau berlebihan
saat berbicara. Berlebihan saat
berbicara akan membawa dampak
buruk. Berlebihan saat berbicara
akan menyebabkan bosan bahkan
benci lawan bicaranya. Lebih
berbahaya lagi jika yang
dibicarakan adalah aib orang lain
atau berbicara tentang informasi
yang belum tentu kebenarannya
dapat menjadi fitnah terhadap
orang lain. Oleh karena itu,
Rasulullah mengingatkan kita
untuk senantiasa menjaga lisan
agar tidak mudah berbicara yang
berlebih-lebihan.
Artinya: Dari Abi Hurairah r.a. dari
Nabi saw. bersabda: barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka hendaklah ia berkata yang baik
atau diam. (H.R. Muttafaq Alaih)

Você também pode gostar