Você está na página 1de 18

Proses biokimia erat kaitannya dengan

metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang


dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi
maupun yang menggunakan energi untuk sintesis
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan
seluler, seperti pergerakan.
Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang
berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat
membantu proses identifikasi. Terdapat berbagai
jenis uji yang sering digunakan dalam uji biokimia,
salah satunya ialah uji indol dan uji urease.
Mikroorganisme menggunakan asam amino sebagai pemuka protein,
komponen sel dan kadang kala sebagai sumber energi. Dimana modifikasi
asam amino dapat digunakan untuk pengidentifikasian untuk suatu jenis
bakteri. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang dapat
mengalami oksidasi dengan cara kegiatan enzimatik beberapa bakteri.
Konversi triptofan menjadi produk metabolik di mediasi oleh
enzim Tryptophanase. Perbenihan indol digunakan untuk melihat
kemampuan bakteri mendegradasi asam amino triptofan secara enzimatik.

Tujuan: menentukan kemampuan bakteri dalam memecah asam amino


triptofan membentuk indol.

Interpretasi Hasil :

Negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan
biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptophan sebagai
sumber karbon.

Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan,
artinya bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon.
1. Media yang dipakai adalah pepton 1%
2. Koloni bakteri yang diambil akan dieramkan
dalam medium air pepton. Yang mengandung asam
tryptophan
3. Diinkubasi selama semalam dalam suhu 37c.
4. Setalah diinkubasi tambahkan beberapa tetes
reagen Kovacs kedalam medium air pepton. (atau
dapat menggunakan Reagen Erlich yang lebih
sensitif dalam mendeteksi produksi indole dalam
lingkungan anaerob)
5. Amati formasi cincin merah yang terbentuk
Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang
lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah
dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein.
Bakteri tertentu seperti misalnya yang digunakan saat praktikum yaitu
streptococcus mutan mampu menggunakan triptofan sebagai sumber
karbon. Streptococcus Mutan menghasilkan enzim triptofanase yang
mengkatalisasikan penguraian gugus indol dari triptofan.

Dalam media biakan, indol menumpuk sebagai produk


buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul triptofan (asam
piruvat dan NH4) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara
mikroorganisme. Reagen bereaksi dengan indol dan menghasilkan
senyawa yang tidak larut dalam air dan tampak berwarna merah pada
permukaan medium. Dan hal ini terlihat dalam praktikum yang
dilakukan, sehingga didapatkan hasil bernilai positif.
ENZIM
Sifat-sifat khusus enzim : Dibentuk dalam protoplasma sel,
enzim beraktifitas didalam sel tempat sintesisnya (endoenzim)
dan ditempat yang lain diluar tempat sintesisnya (eksoenzim).
sebagian enzim bersifat endoenzim, dapat beraksi dengan
senyawa asam maupun basa kation maupun anion (Akhyasrinuki,
2011).

UREA
Urea adalah senyawa turunan dari asam karboksilat yang
mengikat gugus amida. Urea disintesis dari amonia dan karbon
dioksida untuk digunakan sebagai bahan dalam sintesa polimer,
obatobatan, sumber nitrogen non-protein bagi ternak
ruminansia dan untuk pupuk nitrogen (Novianti, 2011).
Enzim urease merupakan enzim yang menguraikan urea
menjadi ammonia dan karbondioksida. Berperan
menyediakan energi internal dan eksternal bagi organisme
untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber
nitrogen.

(NH2)2CO CO2 + 2 NH3


Untuk mengetahui apakah kuman mempunyai enzim urease
yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak.
Media urea berisi indikator phenol red.

Interpretasi hasil :
Negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi
pink/merah jambu, artinya kuman tidak memecah urea
membentuk amoniak.

Positif (+) : terjadi perubahan warna media menjadi


pink/merah jambu, artinya kuman memecah urea membentuk
amoniak (Lim, 2006).
BAHAN : ALAT :
Kultur bakteri E.faecalis Tabung reaksi
S. mutans Jarum ose
Media urea Pipet tetes
Phenol red Bunsen
Kertas label Kapas
1. Masukan media urea ke dalam tabung reaksi
2. Ambil bakteri aseptik menggunakan kawat ose
3. Masukan bakteri ke dalam media urea
4. Teteskan indicator phenol red
5. Tutup tabung reaksi dengan kapas dan masukkan kedalam
incubator
6. Inkubasi pada suhu 35oC selama 24 jam. Selanjutnya amati
perubahan warna yang terjadi
Pada percobaan ini, diperoleh hasil Negatif
(-) untuk kultur bakteri E.faecalis dan S. mutans
dimana tidak terjadi perubahan warna media
menjadi pink/merah jambu, artinya kuman tidak
memecah urea membentuk amoniak

Gambar Uji Urease


Laila F. 151610101116
Apakah harus menggunakan reagen kovacs ?
Dan apa fungsi reagen tersebut
Erryska W 15161010119
Mengapa terdapat cincin merah dan mengapa
tidak mengendap ?
Ari Intan 15161010105
Apa gunanya uji indol dan uji urease terhadap
kedokteran gigi ?
1. Tidak hanya menggunakan reagen kovac,
bs juga menggunakan reagen erlich, gore,
ehrlich-bohme, yang pasti harus
mengandung para dimetil
aminobenzaldehid. Kegunaan reagen adalah
suatu zat atau senyawa yang ditambahkan
unt mempercepat suatu reaksi
pembentukan, dalam hal ini adalah indol.
1. Terjadinya cincin merah dikarenakan
bakteri yang menghasilkan enzimtryptonase
memecah asam amino triptofan menjadi
indol asam piruvat serta amonia. Indol ini
akan dienDapkan dan akan dibuang dan jika
ditambah reagen kovac yang mengandung
p-dimetilbenzaldehid ini akan berakibat
terjadinya reaksi antara indol dengan
aldehida yang menghasilkan cincin merah
ini. Mengapa tidak mengendap
kemungkinan dikarenakan massa jenis
cincin merah ini lebih rendah dari pada
larutan merah.
Untuk gunna dari uji indol dan urease adalah
menggetahui bakteri rongga mulut
menghasilkan zat buangan sehingga
diketahui bakteri kususnya s. Mutan ini
menghasilkan bau yang tidak sedap atau
yang biasa disebut halitosis.

Você também pode gostar