Você está na página 1de 108

SISTEM ADMINISTRASI

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh :
Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI JAWA TENGAH
SEMARANG, 2016
SANKRI
PIM IV KAB. BLORA
Sudirman Mustafa, S.H., M.Hum
Pembina Utama Muda (IV/c)
Widyaiswara Madya
081228474333

ADI WACHYUDI
Raih Impian Anda Dengan Terus
Menerus BERLATIH ..
Berlatih ..Ikhlas, Ibadah
Buka Mata
Buka Telinga
Buka Pikiran
Buka Hati

Izinkan Ilmu, Pengetahuan dan


Keterampilan Baru Masuk Dalam Diri
Kita ..
AKTIFKAN 3 F
FISIK

FIKIRAN

FERTANYAAN
Kembangkan Diri Raih Prestasi
Tujuan nya .
bersenang-senang
8
9
BERSEDIAKAH BAPAK/IBU
UNTUK :
Mengikuti kegiatan pelatihan
ini hingga akhir ?

Mematikan HP atau di set


mode Getar ?
Tidak merokok selama
pembelajaran?

Mengamalkan ilmu yang


telah di dapat ?
TRANSFORMASI BIROKRASI &

PENGELOLAAN SDM
APARATUR
BIROKRASI
2025 BERSIH,
KOMPETEN
DAN
2018 MELAYANI
DYNAMIC
GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED PENGEMBANGAN
2013 BUREAUCRACY POTENSI HUMAN
MANAJEMEN CAPITAL
SDM
RULE BASED
BUREAUCRACY
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
MENGAPA PEMIMPIN PERUBAHAN?

TANTANGAN INTERNAL: BIROKRASI


PELAYANAN PUBLIK
TANTANGAN EXTERNAL:
GLOBALISASI: AEC 2015
Diklatpim Tingkat II meningkatkan kompetensi
kepemimpinan strategis pada pejabat struktural
eselon II yang akan berperan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya
masing-masing.
Diklatpim Tingkat III mengembangkan
kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat
struktural eselon III yang akan berperan dalam
melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di
instansinya masing-masing.
Diklatpim tingkat IV membentuk kompetensi
kepemimpinan operasional pada pejabat struktural
eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan
tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya
masing-masing.
AREA PERUBAHAN

E
S
E
L
O
PROGRAM: ESELON III
N
I

KEGIATAN: ESELON IV
ESELON II
Kenapa Harus Perubahan ?

Apabila hari ini sama dengan kemarin, maka kita


merugi. Apabila hari Ini lebih buruk dari
kemarin, maka kita celaka
Al Hadist

If You Don't Change.. You Die


Peter Senge
There is nothing permanent
exept change... (Heraclitus, 535 -475 BC)
15
- Kultur bahwa keberhasailan & kesuksesan orga-
nisasi bergantung pada keberhasilan pencapaian
APA YANG INGIN DICAPAI kinerja pegawainya
DENGAN PERUBAHAN ? - Pencapaian misi & target yang ditetapkan ber-
gantung pada kompetensi, inovasi & produkti-
vitas dari pegawainya
Organisasi - Memastikan bahwa kesuksesan organisasi
dengan pencapaian kinerjanya secara tepat
waktu, kualitas output & pelayanan kepada
stakeholdernya

TARGET
PERUBAHAN
Unit Kerja Individu

- Link antara target unit kerja dengan target - Setiap jabatan mempunyai nilai jabatan
organisasi - Setiap jabatan mempunyai IKI yang jelas
- Link antara target unit kerja dengan target - Kompensasi individu secara signifikan
individu pegawai (IKI) dipengaruhi oleh kinerja
- Pola pikir pimpinan dan staf adalah bekerja - Man to Job Fit
bersama secara kooperatif & efektif untuk
mencapai tujuan & sasaran
BAGAIMANA
MEREFORM

TEKNIKAL ADAPTIVE

MANAGEMENT LEADERSHIP

FORMAL INFORMAL
AUTHORITY AUTHORITY
FINITE DINAMIS

(Sumber: World Bank Institute)


AGENDA PEMBELAJARAN

2.
5. Tim
Diagnosa
Efektif
Perubahan

1.
Penguasaan
Diri

4. Proyek
Perubahan 3. Inovasi
KETERKAITAN
AGENDA PEMBELAJARAN

Diagnosa
Organisasi

Penguasaan Proyek
Diri Perubahan
Peserta Inovasi Pemimpin
Diklat Perubahan

Tim Effektif
Off Campus
KONFIRMASI
KEBUTUHAN IMPLEMENTASI

PESERTA DENGAN
PERUBAHAN PROYEK PERUBAHAN
P E S E R T

KOMPETENSI
BUKTI
A

DIAGNOSA RANCANGAN
IMPLEMENTASI
KEBUTUHAN PROYEK PROYEK
PERUBAHAN PERUBHAN PERUBAHAN
On Campus
POSISI AGENDA SELF-MASTERY DIKLATPIM TK.IV
Pengarahan Program (1)
Dinamika Kelompok (1) 1. Pengenalan Potensi Diri (6) 1.Seminar Laboratorium
2. Berfikir Kreatif (6) 1.Coaching (12)
Kepemimpinan (4)
1. Pilar pilar Kebangsaan (6 Sesi) 3. Kecerdasan Emosional (6) 2.Counselling
4. Membangun Tim efektif (6) 2.Evaluasi (1)
2. Integritas (6) (12)
5. Koordinasi dan Kolaborasi (3)
3. Standar Etika Publik (6) 6. Benchmarking ke Best Practice
4. SANKRI (3) (15)
5. Pembekalan isue Aktual Lembaga (3) 7. Merancang Proyek Perubahan (6)
6. Diagnostic Reading (6) 8. Seminar Presentasi Proyek
Perubahan (4)
7. Penjelasan Proyek Perubahan (1) ) 9. Pembekalan Implementasi Proyek 5 Sesi ( 15JP)
Perubahan (2)

12 Sesi ( 36 JP)
1.Coaching (6)
2.Counselling (6)

52Sesi ( 156JP) Tahap V


Tahap IV Evaluasi 106 Sesi ( 318JP)
Laboratorium
Kepemimpinan
6 Sesi ( 18 JP) Tahap III
(Breaktrough II)
Merancang
Perubahan dan
Tahap II Membangun Tim

31 Sesi ( 97JP) Taking


Ownership
Tahap I (Breaktrough I)

Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi

LAN-RI 21
DISKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini membekali peserta


dengan kemampuan menjelaskan posisi
dan kedudukan unit organisasinya dalam SANKRI

DESKRIPSI MATA DIKLAT


melalui pembelajaran Lembaga-lembaga Negara,
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, LNS. Mata Diklat
disajikan secara interaktif melalui metode ceramah
interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, menonton film
pendek.Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya menjelaskan SANKRI.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

Peserta diharapkan dapat :

DESKRIPSI MATA DIKLAT


1. Menjelaskan SANKRI
2. Menjelaskan unit organisasinya dalam SANKRI
.

PROSES PERUBAHAN UUD


NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945

25
HAL HAL POKOK DALAM RANGKAIAN
PERUBAHAN UUD NKRI TAHUN 1945

TUNTUTAN REFORMASI
Amandemen UUD 45
Penghapusan dokrin Dwi Fungsi
ABRI
Penegakan hukum, HAM, dan
pemberantasan KKN
Otonomi Daerah
Kebebasan Pers
Mewujudkan kehidupan demokrasi
SEBELUM PERUBAHAN

Jumlah
1. 16 bab
2. 37 Pasal
3. 49 Ayat
4. 4 pasal aturan peralihan
5. 2 ayat aturan tambahan
6. Penjelasan
LATAR BELAKANG PERUBAHAN/
PEMIKIRAN PERUBAHAN
Kekuasaan tertinggi di Tangan MPR;
1. Kekuasaan yg sangat besar pada presiden;
2. Pasal-pasal yg terlalu luwes, shg multi
tafsir;
3. Pengaturan lembaga negara oleh presiden
melalui pengajuan UU
4. Rumusan UUD45 ttg semangat
penyelenggara negara blm cukup didukung
ketentuan konstitusi;
TUJUAN PERUBAHAN
Menyempurnakan aturan dasar mengenai :
1. Tatanan Negara
2. Kedaulatan rakyat
3. HAM
4. Pembagian Kekuasaan
5. Kesejahteraan sosial
6. Eksistensi Negara Demokrasi dan negara
hukum
7. Sesuai dgn aspirasi dan kebutuhan
bangsa
Dasar Yuridis :

Pasal 3 UUD 1945


Pasal 37 UUD 1945
TAP MPR No.IX/MPR/1999
TAP MPR No.IX/MPR/2000
TAP MPR No.XI/MPR/2001
KESEPAKATAN DASAR

Tdk mengubah pembukaan UUD 45


Tetap mempertahankan NKRI
Mempertegas sistem presidensil
Penjelasan UUD 45 yg memuat hal-hal
normatif akan dimasukan ke dlm
pasal-pasal ( batang Tubuh )
Perubahan dilakukan dengan cara
Adendum
Sidang MPR :
Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Okt 1999
Sidang Tahunan MPR 2000
Tanggal 7-18 Agt 2000
Sidang Tahunan MPR 2001
Tanggal 1-9 Nov 2001
Sidang Tahunan MPR 2002
Tanggal 1-11 Agt 2002
HASIL PERUBAHAN

Jumlah
1. 21 bab
2. 73 pasal
3. 170 Ayat
4. 3 pasal aturan peralihan
5. 2 pasal aturan tambahan
6. Tanpa penjelasan
STRUKTUR KETATA NEGARAAN
SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945
MPR
UUD 1945

DPR PRESIDEN BPK DPA MA

STRUKTUR KETATANEGARAAN
SETELAH PERUBAHAN UUD 1945

UUD 1945

BPK MPR PRESIDEN KEKUASAAN KEHAKIMAN


DPD DPR WAKIL PRESIDEN MK MA KY
LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF
MPR : Majelis Permusyawarahan Rakyat MK : Makamah Konstitusi
DPR : Dewan Perwakilan Rakyat MA : Makamah Agung
UUD : Undang Undang Dasar KY : Komisi Yudicial
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan DPA : Dewan Pertimbangan Agung
DPD : Dewan Perwakilan Daerah

( UUD 1945 DAN PERUBAHANNYA )


LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PUSAT
UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


kpu bank
sentral
kementerian badan-badan lain KY
negara
yang fungsinya
dewan berkaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman

Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan


BPK Provinsi Provinsi
Peradilan Umum
Gubernur DPRD
Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Lingkungan
Bupati/ Peradilan TUN
DPRD
Walikota

DAERAH
UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
NILAI

SISTEM KINERJA TUJUAN


STRUKTUR
BERNEGARA

PROSES

UNSUR NILAI TATA NILAI YANG MENDASARI, MEMOTIVASI, MEMBERI ACUAN DAN
MERUPAKAN TUJUAN (PANCASILA, CITA2 NEGARA, TUJUAN NEGARA)

TATANAN ORGANISASI /KELEMBAGAAN DALAM PEMERINTAHAN NEGARA


UNSUR STRUKTUR DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT BANGSA (STRUKTUR PENYELENGGARAAN
NEGARA & STRUKTUR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA )

AKTIVITAS FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DLM PENYELENGGARAAN


UNSUR PROSES NEGARA DAN PEMBANGUNAN BANGSA (PERAN PELAKU/LEMBAGA
NEGARA SESUAI BIDANG KEWENANGANNYA, Contoh :MPR mengubah &
menetapkan UUD, melantik/memberhentikan Presiden/Wk.Presiden, KPU
menyelenggarakan Pemilu, DPR bersama Presiden menyusun UU, Presiden
memberikan arahan kpd Menteri2 sebg pembantunya dsbnya).
Administrasi
Sebagai proses yang umum
terdapat dalam semua usaha
kelompok, negara ataupun swasta,
sipil ataupun militer, berskala kecil
maupun besar.
(Leornard D. White 1958:1)

Merupakan aktivitas kerja sama


kelompok basically administration is
cooperative group activity
(Dimock & Dimock 1956:3)
Sistem Administrasi

Sistem Administrasi
TUJUAN

KERJASAMA MANUSIA
TUGAS

SARANA
Administrasi Negara ?
Arti Luas merupakan seluruh kegiatan pelaksanaan
yang bertujuan untuk memenuhi atau mendukung
kebijakan negara. Arti Sempit adalah kegiatan
(Leonard D. White :1958:1) departemen dalam melaksanakan
pemerintahan.
(Dimock & Koenig dalam Drs. Soewarno
Handayaningrat, 1986:3)

Sistem administrasi negara bisa diartikan luas dan sempit yang


mempunyai tujuan untuk mewujudkan kebijakan negara, memecahkan
problem dan memenuhi kebutuhan masyarakat, atau melayani masyarakat.

AN arti luas mencakup keseluruhan kegiatan negara, yang berarti mencakup kegiatan
keseluruhan lembaga negara dalam rangka mewujudkan tujuan dan cita-cita negara.
AN arti sempit merupakan keseluruhan kegiatan lembaga eksekutif dalam rangka
mewujudkan tujuan dan kebijakan negara/pemerintah.
Sistem Penyelenggaraan Negara dan
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Sistem Penyelenggaraan Negara adalah SANRI dalam arti luas.


Penyelenggara negara meliputi :
1. Pejabat Negara pada Lembaga Negara
2. Menteri
3. Gubernur, sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah
4. Hakim, meliputi hakim disemua tingkatan Pengadilan
5. Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, misal :
Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh), Wakil
Gubernur, dan Bupati / Walikota.
6. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pejabat dimaksud adalah
Pejabat yang tugas dan wewenangnya di dalam melakukan penyelenggaraan negara rawan
terhadap praktek KKN, yang meliputi :
Direksi, Komisaris, dan pejabat struktural lainnya pada BUMN dan BUMD.
Pimpinan Bank Indonesia.
Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri.
Pejabat Eselon I dan Pejabat lain yang disamakan dilingkungan sipil, militer dan POLRI.
Jaksa.
Penyelidik.
Panitera Pengadilan; dan Pemimpin dan Bendaharawan Proyek. (Psl 2 UU no 28 1999)
Asas Asas Umum Penyelenggaraan Negara
(UU No.28 Tahun 1999) :

Asas Kepastian Hukum


Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Profesionalitas
Asas Akuntabilitas
Aparatur Negara Meliputi

1) Aparatur Kenegaraan
2) Aparatur Pemerintahan
3) Aparatur Perekonomian Negara
Atau

Aparatur Negara terdiri atas :


1) Aparatur Kenegaraan
2) Aparatur Pemerintah, yang meliputi :
a. Aparatur Pemerintahan
b. Aparatur Perekonomian Negara
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Adalah
SANRI dalam Artian Sempit
Asas-asas Sistem Pemerintahan Negara Dalam Pasal UUD 1945
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3)
Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 (Pasal 1
ayat 2)
Negara Republik Indonesia menganut Sistem Konstitusional.
Kekuasaan negara tertinggi ditangan rakyat, tidak lagi ditangan MPR (Pasal 1 ayat 2)
Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh Rakyat. Sedangkan MPR dalam hal
ini tugasnya hanya melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih (Pasal 6A ayat 1)
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945
(Pasal 4 ayat 1 UUD 1945)
Usul pemberhentian Presiden dan / atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh DPR
kepada MPR hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada
Mahkamah Konstitusi (Pasal 7B ayat 2)
Menyebutkan bahwa : Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara (Pasal 17 ayat1)
Menteri-Menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Hal ini berarti bahwa
Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR (Pasal 17 ayat 2)
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan
(Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 7)
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM

a. Tujuan
1) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
b. Manusia
Sub sistem manusia terdiri dari seluruh aparatur negara beserta seluruh rakyat.
c. Tugas
Sub sistem tugas dalam suatu penyelenggaraan negara pada pokoknya adalah
penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya. Dalam
lingkungan supra struktur politik dengan sendirinya tugas tersebut terbagi kedalam tugas
dari lembaga-lembaga negara sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sub sistem tugas dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan negara pada pokoknya
adalah penyelenggaraan keseluruhan kekuasaan pemerintahan.(Sering dibedakan antara
tugas umum pemerintahan dan tugas pembangunan).
d. Kerjasama
Kerjasama antara aparatur secara horisontal maupun vertikal, kerjasama antara komponen
dalam masyarakat sendiri serta kerjasama antara aparatur negara dengan masyarakat.

e. Sarana
Dana dan daya yang dimiliki oleh pemerintah, dan yang ada di masyarakat.
FUNGSI APARATUR NEGARA

Melayani

Mengayomi

Memberdayakan Masyarakat
FAKTOR2 YG Idiil Pancasila Peraturan
Perundang-
MEMPENGARUHI SANRI : undangan
Konstitusional
UUD 45 Bukan
Peraturan
LANDASAN Operasional Perundang-
RPJM undangan
Nasional
Tertulis
Kebijakan
SANRI Lain

Tidak
Tertulis

Geografis
FAK.
LINGKUNGAN Demografi

Kekayaan
alam

Ideologi

Politik

Ekonomi

Sosbud

Hankam
Fungsi-Fungsi Negara

1. Fungsi Konstitutif

2. Fungsi Eksekutif

3. Fungsi Legislatif

4. Fungsi Yudikatif

5. Fungsi Auditif
I. FUNGSI KONSTITUTIF
Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang
Dasar
[Pasal 1 (2)***]

Putusan dilakukan
dengan persetujuan
sekurang-kurangnya 50%
+ 1 anggota dari seluruh
( anggota MPR
[Pasal 37 (4)****]

Khusus mengenai
MPR berwenang bentuk Negara
mengubah dan Kesatuan Republik
menetapkan UUD Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan
[Pasal 3 (1)***] [Pasal 37 (5)****]
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

Usul perubahan diajukan diajukan secara tertulis dan


oleh sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan jelas
1/3 dari jumlah bagian yang diusulkan untuk
anggota MPR diubah beserta alasannya
[Pasal 37 (1)****] [Pasal 37 (2)****]

MPR
sidang MPR dihadiri
oleh sekurang-
Khusus mengenai kurangnya 2/3 dari
bentuk Negara Kesatuan jumlah anggota MPR
Republik Indonesia tidak [Pasal 37 (3)****]
dapat dilakukan Putusan dilakukan
perubahan dengan persetujuan
[Pasal 37 (5)****] sekurang-kurangnya
50% + 1 anggota dari
seluruh anggota MPR
[Pasal 37 (4)****]
2. FUNGSI EKSEKUTIF
Adalah fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara,
fungsi ini dilaksanakan oleh Presiden :

Presiden

Pasal 4 (1)
Presiden Memegang
kekuasaan pemerintahan
menurut UUD
3. FUNGSI LEGISLATIF :
Adalah fungsi pembentukan Undang-Undang

Dalam hal RUU


tidak disahkan
dalam waktu 30
hari, RUU tersebut
sah menjadi UU
dan wajib
mendapat diundangkan
persetujuan bersama [Pasal 20 (5)**]
DPR
RUU dibahas
memegang
oleh DPR dan
Presiden
kekuasaan mengesahkan UU
membentuk UU Presiden untuk
berhak [Pasal 20 (4)*]
[Pasal 20 (1)*] mendapat
mengajukan
persetujuan
RUU
Anggota berhak bersama
[Pasal 5 (1)*]
mengajukan usul [Pasal 20 (2)*]
RUU tidak boleh
(Pasal 21*) tidak mendapat diajukan lagi
persetujuan bersama dalam
persidangan
masa itu
[Pasal 20 (3)*]
Dalam hal RUU
tidak disahkan
dalam waktu
30 hari, RUU
tersebut sah
menjadi UU
mendapat dan wajib
DPD DPR persetujuan bersama diundangkan
[Pasal 20 (5)**]
dapat memegang
mengajukan RUU kekuasaan RUU dibahas
yang sesuai membentuk oleh DPR dan
Presiden
dengan mengesahkan
UU Presiden untuk UU
kewenangannya berhak
[Pasal 20 (1)*] mendapat [Pasal 20 (4)*]
[Pasal 22D (1)***] mengajukan
persetujuan
RUU
ikut membahas Anggota bersama
[Pasal 5 (1)*]
dan memberikan berhak [Pasal 20 (2)*]
pertimbangan mengajukan tidak boleh
atas RUU yang usul RUU
sesuai dengan
tidak mendapat diajukan lagi
(Pasal 21*) persetujuan bersama dalam
kewenangannya
[Pasal 22D (2)***] persidangan
masa itu
[Pasal 20 (3)*]
setuju menjadi UU

Presiden
Perpu itu
Dalam hal ihwal harus
kegentingan yang
DPR
mendapat
memaksa, berhak persetujuan
menetapkan DPR
Perpu [Pasal 22 (2)]
[Pasal 22 (1)]
tidak harus dicabut
setuju [Pasal 22 (3)]
Penyusunan APBN :

mengajukan
[Pasal 23 (2)***]

RAPBN

memberi
Presiden DPR pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]
DPD

TIDAK

membahas Pemerintah Pemerintah


bersama menjalankan menjalankan
[Pasal 23 (2)***]
persetujuan YA
APBN APBN
RAPBN

tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
4. FUNGSI YUDIKATIF
Mahkamah Agung & Badan Peradilan dibawahnya & Mahkamah Konstitusi

Calon hakim agung


Hakim agung harus
diusulkan oleh Komisi
memiliki integritas
Yudisial kepada DPR
dan kepribadian yang
tidak tercela, adil,
profesional, dan
MA untuk mendapat
persetujuan dan
ditetapkan sebagai
berpengalaman di Pasal 24A *** hakim agung oleh
bidang hukum
Umum Presiden
[Pasal 24A (2)***]
Agama [Pasal 24A (3)***]
Militer
TUN

Kewajiban dan Wewenang


1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi mempunyai


harus memiliki integritas sembilan orang anggota
dan kepribadian yang hakim konstitusi yang
tidak tercela, adil, ditetapkan oleh Presiden,
negarawan yang menguasai
konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak
MK yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA,
tiga orang oleh DPR dan tiga
merangkap sebagai pejabat orang oleh Presiden
negara [Pasal 24C (3)***]
[Pasal 24C (5)***]

Wewenang dan Kewajiban


berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
5. FUNGSI AUDITIF :
Adalah fungsi penyelenggaraan pemeriksaan atas tanggung jawab
keuangan negara yang dikelola pemerintah.

Anggota BPK dipilih Hasil pemeriksaan


oleh DPR dengan keuangan negara
memperhatikan diserahkan kepada
pertimbangan DPD
dan diresmikan
BPK DPR, DPD, dan
DPRD, sesuai
oleh Presiden dengan
[Pasal 23F (1)***] kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]

Untuk memeriksa pengelolaan


dan tanggung jawab keuangan
negara diadakan satu Badan Hasil pemeriksaan tersebut
Pemeriksa Keuangan yang ditindaklanjuti oleh lembaga
bebas dan mandiri perwakilan dan/atau badan
[Pasal 23E (1)***] sesuai dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)***]
BPK berkedudukan di ibu kota
negara, dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]
Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan

Presiden

dibantu
menteri-menteri negara Pembentukan,
membentuk suatu [Pasal 17 (1)]
dewan pertimbangan pengubahan, dan
yang bertugas yang diangkat dan pembubaran
diberhentikan oleh Presiden kementerian negara
memberikan nasihat [Pasal 17 (2)*]
dan pertimbangan diatur dalam undang-
kepada Presiden membidangi urusan tertentu undang
(Pasal 16) **** dalam pemerintahan [Pasal 17 (4) ***]
[Pasal 17 (3)*]
CITA-CITA NASIONAL

Negara Indonesia
Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

TUJUAN / TUGAS NASIONAL

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah


darah Indonesia;
Memajukan kesejahteraan umum;
Mencerdaskan kehidupan bangsa;
Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

MPR PRESIDEN DPR DPD BPK MA MK

- Eksekutif
Konstitutif Legislatif Legislatif Auditif Yudikatif Yudikatif
- Legislatif

SEMANGAT :
MELAYANI MASYARAKAT
MENGAYOMI MASYARAKAT
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Presiden
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Konstitusi (MK)
I. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

ANGGOTA ANGGOTA
DPR
dipilih
MPR DPD
dipilih
melalui Pasal 2 (1)**** melalui
pemilu pemilu

Wewenang
Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
[Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
Presiden dalam masa jabatannya menurut diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
Undang-Undang Dasar politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
[Pasal 3 ayat (3)***/****]; Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya
sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden
dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
ALAT KELENGKAPAN MPR
??

Kedudukan :
1). MPR terdiri atas angota DPR dan
anggota DPD yg dipilih melalui
Pemilihan Umum;
2). Keanggotaan MPR diresmikan
dgn Kept.Presiden;
Alat Kelengkapan MPR 3). Masa jabatan anggota MPR
terdiri atas : adalah 5 tahun dan berakhir
1.Pimpinan; bersamaan pada saat anggota
MPR yg baru mengucapkan
2.Panitia
Ad Hoc; sumpah/janji;
3.Badan Kehormatan. 4). MPR bersidang sedikitnya 5
tahun di Ibukota negara.
Sekretariat Jenderal MPR :
Personilnya dari PNS, diangkat&diberhentikan
oleh presiden atas usul Pimpinan MPR.
II. PRESIDEN
Dalam menjalankan fungsi
Selaku Kepala Pemerintahan : Legislatif :
1.Berhak mengajukan RUU kpd
Dalam menjalankan fungsi DPR (psl 5 ayat 1) & RUU
eksekutif : APBN untk dibahas bersama
1. Memegang kekuasaan Presiden dgn pertimbangan DPD (psl
23 ayat 2);
pemerintahan menurut UUD 2. Setiap RUU dibahas oleh DPR
(psl 4 ayat (1) UUD45); & Pres. U.mendapatkan
persetujuan bersama (Psl 20
2. Menetapkan PP untuk ayat 2);
menjalankan UU 3. Mengesahkan RUU;
sebagaimana mestinya (Psl 5 4. Dlm hal ikhwal kegentingan
ayat (2) UUD45). memaksa berhak
menetapkan PP sbg
Selaku Kepala Negara : pengganti UU

memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR
[Pasal 11 (1)****];
Dalam membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***];
menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR [Pasal 13 (2)*];
menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*];
memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 14 (2)*];
memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU (Pasal 15)*;
Meresmikan keanggotaan MPR, DPR dan DPD (Psl 3, 17 dan 33 UU No.22 Tahun 2003);
Meresmikan keanggotaan BPK yg dipilih oleh DPR dgn memperhatikan pertimbangan DPD [Psl 23F (1)***];
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
Mengangkat dan memberhentikan anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
Menetapkan Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi ( pasal 24 UU No. 24 Tahun 2003).
Pembantu Presiden

Presiden

dibantu
menteri-menteri negara 1.Menteri Negara
Dalam Pasal 4 ayat (2) [Pasal 17 (1)] Koordinator;
UUD 1945 disebutkan 2.Menteri Negara Yg
yang diangkat dan
bahwa dlm melakukan diberhentikan oleh Presiden Memimpin
kewajibannya, Presiden [Pasal 17 (2)*] Departemen;
dibantu oleh satu orang 3.Menteri Negara Yg
membidangi urusan tertentu Tidak memimpin
Wakil Presiden. dalam pemerintahan
Departemen;
[Pasal 17 (3)*]
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu


pasangan secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]

diusulkan partai politik atau gabungan partai


politik peserta pemilu sebelum pemilu
[Pasal 6A (2) ***]

mendapatkan suara >50%


jumlah suara dalam pemilu Presiden
dengan sedikitnya 20% di
Pemilu setiap provinsi yang dan
tersebar di lebih dari 1/2 Wapres
jumlah provinsi
[Pasal 6A (3)***]

Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih

pasangan calon yang


memperoleh suara terbanyak
pertama dalam pemilu pasangan yang
Pemilu memperoleh
pasangan calon yang suara terbanyak
memperoleh suara terbanyak
kedua dalam pemilu [Pasal 6A (4)****]
Masa Jabatan dan Pemberhentian dalam masa jabatan :

Presiden dan Wakil Presiden


memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa
jabatan.
(Pasal 7 *)

Usul pemberhentian Presiden dan/atau


Wk.Presiden dpt diajukan oleh DPR kpd MPR
Presiden & Wapres dapat diberhentikan hanya dgn terlebih dahulu mengajukan
dlm masajabatannya oleh MPR atas usul permintaan kpd Mahkamah Konstitusi untuk
DPR baik apabila terbukti telah memeriksa, mengadili dan memutuskan
melakukan pelanggaran hukum berupa pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
pengkhianatan thdp negara, korupsi, Wk.Presiden telah melakukan pelanggaran
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, hukum berupa penghianatan thd negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
atau perbuatan tercela maupun apabila lainnya atau perbuatan tercela, dan/atau
terbukti tdk lagi memenuhi syarat sbg pendapat bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden dan/atau Wk.Presiden (Pasal 7 Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai
A) Presiden dan/atau Wakil Presiden (pasal 7 B
ayat 1)
Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

DPR MPR
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden terus
Pendapat DPR bahwa Presiden DPR menjabat
wajib menyelenggarakan
dan/atau Wakil Presiden telah menyelenggarakan
sidang untuk memutuskan
melakukan pelanggaran hukum sidang paripurna
usul DPR paling lambat 30
ataupun telah tidak lagi untuk meneruskan usul DPR
hari sejak usul diterima
memenuhi syarat usul pemberhentian tidak diterima
[Pasal 7B (6)***]
[Pasal 7B (2)***] kepada MPR
[Pasal 7B (5)***]
Keputusan diambil dalam
Pengajuan permintaan DPR
sidang paripurna, dihadiri
kepada MK hanya dapat
sekurang-kurangnya 3/4
dilakukan dengan dukungan
jumlah anggota, disetujui usul DPR
sekurang-kurangnya 2/3 dari
sekurang-kurangnya 2/3 diterima
jumlah anggota yang hadir
jumlah yang hadir, setelah
dalam sidang paripurna yang
Presiden dan/atau wakil Presiden
dihadiri oleh sekurang-
presiden diberi kesempatan dan/atau Wakil
kurangnya 2/3 dari jumlah
menyampaikan penjelasan
anggota Presiden
[Pasal 7B (7)***]
[Pasal 7B (3)***] diberhentikan

MK terbukti

wajib memeriksa, mengadili,


dan memutus paling lama 90 tidak terbukti
hari setelah permintaan
diterima
[Pasal 7B (4)***]
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan Tetap
Secara Bersamaan [Pasal 8 (3)****]

Jika Presiden & Wapres mangkat, berhenti,


diberhentikan,atau tdk dpt melakukan
kewajibannya dlm mas jabatan scr bersamaan,
pelaksanaan tugas kePresidenan adalah Menteri
Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri
Presiden
Pertahanan secara bersama-sama. dan
Wapres
parpol atau gabungan
parpol yang pasangan mengusulkan
calon Presiden dan pasangan
Wapresnya meraih calon Presiden MPR
selambat-lambatnya
suara terbanyak dan Wapres dalam waktu 30 hari
pertama dalam pemilu menyelenggarakan
sebelumnya sidang MPR untuk
memilih
parpol atau gabungan
parpol yang pasangan
mengusulkan
calon Presiden dan
pasangan
Wapresnya meraih
calon Presiden
suara terbanyak
dan Wapres
kedua dalam pemilu
sebelumnya
Kesekretariatan Yang Membantu Presiden :

Sekretariat Negara (Perpres No.31/2005) : Lembaga Pemerintah


kedudukan dibawah & tanggung jawab langsung kpd Presiden,
mempunyai tugas u.memberikan dukungan teknis & administrasi
Kpd Presiden selaku Kepala Negara;
Sekretariat Kabinet (Perpres N.31/2005),
Lembaga pemerintah yg berkedudukan dibawah & tanggung jawab langsung
kpd Presiden, dan mempunyai tugas memberikan dukungan teknis &
administrasi serta analisis kpd Pres & Wk.Pres dlm menyelenggarakan
kekuasaan pemerintahan, pemantauan & evaluasi pelaksanaan kebijakan &
program pemerintah, penyiapan rancangan Perpres & Inpres, penyiapan
penyelenggaraan sidang kabinet, serta pengangkatan & pemberhentian dlm
jabatan pemerintahan & kepangkatan PNS yg kewenangannya berada
ditangan Presiden.
III. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

anggota DPR
dapat
anggota DPR
dipilih melalui
DPR diberhentikan
dari jabatannya,
yang syarat-
memegang
pemilihan umum kekuasaan syarat dan tata
[Pasal 19 (1)**] membentuk UU caranya
[Pasal 20 (1)*] diatur dalam
undang-undang
(Pasal 22B**)

Fungsi, Wewenang, dan Hak


Antara lain tentang:
memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam
fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ; pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ;
mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang
pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau
diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;
Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
persetujuan dalam menyatakan perang, membuat pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan
perdamaian dan perjanjian pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;
[Pasal 11 (1) dan (2)****] ; persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY
pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam [Pasal 24A (3)***] ;
pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ; persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota
pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam KY [Pasal 24B (3)***] ;
menerima penempatan duta negara lain
[Pasal 13 (3)*] ; pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi
[Pasal 24C (3)***] ;
ALAT KELENGKAPAN DPR
??

DPR terdiri dari :


1). Pimpinan
2). Komisi
3). Badan Musyawarah
4). Badan Legislasi
Pimpinan DPR terdiri atas :
5). Badan Urusan Rumah
Tangga (BURT)
Seorang Ketua & 3 0rang
Wk.Ketua yg diplih dari 6). Badan Kerjasama Antar
Parlemen
dan oleh Anggota DPR dlm
sidang Paripurna DPR; 7). Badan Kehormatan
8). Panitia Anggaran; dan
Ketua & Wk. Ketua DPR
diresmikan dgn keputusan Alat Kelengkapan lain
yang diperlukan
DPR.
IV. DEWAN PERWAKILAN DAERAH

Anggota DPD dipilih dari


setiap provinsi melalui pemilu Anggota DPD dapat
[Pasal 22C (1)***] diberhentikan dari

DPD
jabatannya, yang syarat-
Anggota DPD dari setiap syarat dan tata caranya
provinsi jumlahnya sama dan diatur dalam
jumlah seluruh anggota DPD itu
undang-undang
tidak lebih 1/3 jumlah
[Pasal 22D (4)***]
anggota DPR
[Pasal 22C (2)***]
Kewenangan DPD

KEWENANGAN DPD
dapat
I. RUU yang berkaitan dapat ikut memberi
melakukan
mengajukan membahas pertimbangan
dengan: pengawasan
Otonomi daerah
Hubungan pusat dan daerah
Pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah
Pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya
ekonomi lainnya
Perimbangan keuangan pusat
dan daerah
RAPBN
Pajak
Pendidikan
Agama
II. Pemilihan anggota BPK
V. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan, Tugas, dan Wewenang

Anggota BPK dipilih Hasil pemeriksaan


oleh DPR dengan keuangan negara
memperhatikan diserahkan kepada
pertimbangan DPD
dan diresmikan
BPK DPR, DPD, dan
DPRD, sesuai
oleh Presiden dengan
[Pasal 23F (1)***] kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]

Untuk memeriksa pengelolaan


dan tanggung jawab keuangan
negara diadakan satu Badan Hasil pemeriksaan tersebut
Pemeriksa Keuangan yang ditindaklanjuti oleh lembaga
bebas dan mandiri perwakilan dan/atau badan
[Pasal 23E (1)***] sesuai dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)***]
BPK berkedudukan di ibu kota
negara, dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]
VI. MAHKAMAH AGUNG

Calon hakim agung


Hakim agung harus
diusulkan oleh Komisi
memiliki integritas
Yudisial kepada DPR
dan kepribadian yang
tidak tercela, adil,
profesional, dan
MA untuk mendapat
persetujuan dan
ditetapkan sebagai
berpengalaman di Pasal 24A *** hakim agung oleh
bidang hukum
Umum Presiden
[Pasal 24A (2)***]
Agama [Pasal 24A (3)***]
Militer
TUN

Kewajiban dan Wewenang


1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
VII. MAHKAMAH KONSTITUSI

Hakim konstitusi
mempunyai
harus memiliki integritas
sembilan orang anggota
dan kepribadian yang
hakim konstitusi yang
tidak tercela, adil,
ditetapkan oleh Presiden,
negarawan yang menguasai
konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak
MK yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA,
tiga orang oleh DPR dan tiga
merangkap sebagai pejabat
orang oleh Presiden
negara
[Pasal 24C (3)***]
[Pasal 24C (5)***]

Wewenang dan Kewajiban


berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
SUSUNAN MAHKAMAH KONSTITUSI :[Pasal 24C (3)***]

MA DPR Presiden
menetapkan

mengajukan mengajukan mengajukan


9 (sembilan)
3 (tiga) orang 3 (tiga) orang 3 (tiga) orang
orang anggota
hakim hakim hakim
hakim konstitusi
konstitusi konstitusi konstitusi

Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 orang Anggota Hakim Konstitusi yang


ditetapkan dengan Keputusan Presiden, yang diajukan masing-masing : 3
orang dari MA, 3 orang dari DPR, dan 3 orang dari Presiden.
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA
A. HUBUNGAN MPR DENGAN PRESIDEN
B. HUBUNGAN MPR DENGAN DPR
C. HUBUNGAN MPR DENGAN DPD
D. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN DPR
E. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN DPD
F. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN BPK
G. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN MA
H. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN MK
I. HUBUNGAN DPR DENGAN DPD
J. HUBUNGAN DPR DENGAN BPK
K. HUBUNGAN DPR DENGAN MA
L. HUBUNGAN DPR DENGAN MK
M. HUBUNGAN BPK DENGAN MA
N. HUBUNGAN BPK DENGAN DPD
O. HUBUNGAN MA DENGAN MK
P. HUBUNGAN PRESIDEN DENGAN BI
MEKANISME KEPEMIMPINAN
NASIONAL
1. Pelaksanaan Pemilu :
a. Anggota legislatif (MPR, DPD & DPRD)
b. Presiden dan Wakil Presiden.
2. MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden
hasil pemilihan langsung oleh rakyat.
3. Mengangkat / menetapkan / meresmikan
anggota lembaga-lembaga negara.
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA

PENGERTIAN
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif,
yang dipimpin oleh Presiden baik selaku
Kepala Pemerintahan maupun sebagai
Kepala Negara

Dalam melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh satu orang


Wakil Presiden. Selain itu, dalam menjalankan fungsinya Presiden
dibantu oleh Menteri-Menteri Negara, dimana setiap Menteri Negara
membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri-Menteri
Negara ini diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
ASAS-ASAS POKOK
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
Pasal 1ayat (3) : Negara Republik Indonesia adalah negara hukum.
Pasal 1 ayat (2) : Kedaulatan Berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD 1945.
Pasal 1 ayat (2) : Kekuasaan negara tertinggi ditangan rakayat, tidak lagi
ditangan MPR.
Pasal 6A ayat (1) : Presiden dan Wakil Persiden dipilih langsung oleh rakyat.
Pasal 4 ayat (1) : Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD 1945.
Pasal 7B ayat (2) : Usul pemberhentian Presiden dan / Wakil Presiden dapat
diajukan oleh DPR kepada MPR melalui terlebih dahulu mengajukan
permintaan kepada Mahkamah Konstitusi.atau Wakil Presiden.
Pasal 7B ayat (6) : MPR wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan
usul DPRtersebut.
Pasal 17 ayat (1) : Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara.
Pasal 17 ayat (2) : Menteri-Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 7 : Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan
selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang
sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Kedudukan DPR adalah Kuat
Presiden tidak dapat membubarkan DPR
Anggota DPR adalah anggota MPR
Kedudukan DPR semakin kuat setelah
reformasi

1. Amandemen UUD 1945 antara lain telah mengalihkan kekuasaan


membuat undang-undang dari Presiden (Pasal 5 ayat (1) UUD
1945 asli) kepada DPR (Pasal 20 ayat (1) Amandemen);

2. TAP No. VII/MPR/2000 telah menentukan bahwa pengangkatan


Panglima TNI dan Kapolri oleh Presiden dengan persetujuan DPR;
demikian pula pengangkatan Gubernur BI (UU No. 23/1999).
APARATUR PEMERINTAHAN
1. Aparatur Pemerintahan Pusat

A. Kementerian Negara
1) Kementerian Koordinator (Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Bidang
Perekonomian; Bidang Kesejahteraan Rakyat).
2) Departemen (Dalam Negeri; Luar Negeri; Pertahanan; Hukum dan HAM; Energi
dan SDM; Perindustrian; Perdagangan; Pertanian; Kehutanan; Perhubungan;
Kelauatan dan Perikanan; Pekerjaan Umum; Kesehatan; Pendidikan Nasioanl;
Sosial; Agama; Kebudayaan dan Pariwisata; Komunikasi dan Informatika; dan
Keuangan)
3) Kementerian Negara (Riset dan Teknologi; Koperasi dan UKM; Lingkungan
Hidup; Pemberdayaan Perempuan; Pendayagunaan Aparatur Negara;
pembangunanan Daerah Tertinggal; Perencanaan Pembangunanan Nasional;
Badan Usaha Milik Negara; Perumahan Rakyat; dan Pemuda dan Olah Raga).
B. Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

LAN, ANRI; BKN; Perpusnas;


B. Lembaga Pemerintah
Non Departemen
Bappenas; BPS; BSN; BAPETEN;
(LPND)

BATAN; BIN; LEMSANEG; BKKBN;


LAPAN; BAKORSURTANAL; BPKP;
LIPI; BPPT; BKPM; BPN; BPOM;
LEMHANAS; dan BMG.
C. Kesekretariatan Lembaga-Lembaga Negara

Sekretariat Jenderal MPR


Sekretariat Jenderal DPR
Sekretariat Jenderal DPD
Sekretariat Jenderal BPK
Sekretariat MA

Sekretariat Jenderal MK
D. Kejaksaan Republik Indonesia

Kejaksaan Agung berkedudukan di Ibukota Negara


RI dan daerah hukumnya meliputi wilayah
kekuasaan negara RI.
Kejaksaan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi
dan dasar hukumnya meliputi wilayah Provinsi.
Kejaksaan Negeri berkedudukan di Ibukota
Kabupaten / Kota yang dasar hukumnya meliputi
wilayah daerah kabupaten / kota yang dasar
hukumnya meliputi wilayah daerah kabupaten /
kota.
Dalam hal tertentu di daerah hukum kejaksaan
negeri dapat dibentuk cabang Kejaksaan Negeri.
E. Perwakilan RI Diluar Negeri

1) Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik terdiri atas Kedutaan Besar RI dan Perwakilan
Tetap RI yang dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh dan bertanggung awab kepada Presiden selaku
Kepala Negara melalui Menteri Luar Negeri.

2) Perwakilan Konsuler
Perwakilan Konsuler terdiri atas Konsulat Jenderal RI dan Konsulat
RI yang dipimpin oleh Konsul Jenderal dan Konsul, yang
bertanggung jawab kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh, bertanggung jawab langsung kepada Menteri Luar Negara.
F. Tentara Nasional Indonesia (TNI) : UU
No. : 34/2004

TNI terdiri dari TNI Angkatan


Darat, TNI Angkatan Laut, dan
TNI Angkatan Udara yang
melaksanakan tugasnya secara
merata atau gabungan dibawah
pimpinan Panglima. Tiap-tiap
angkatan (AD, AL, dan AU)
mempunyai kedudukan yang sama
dan sederajat.
G. Kepolisian Negara RI (POLRI)

Peran, tugas, susunan dan


kedudukan POLRI, sebagaimana
TNI secara pokok-pokoknya
diatur dalam TAP No. VI / MPR /
2000 dan TAP No. VII / MPR /
2000. Kemudian diatur dalam
UU No. 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
H. Badan / Lembaga Ekstra Struktural

Dewan, antara lain : Dewan Ekonomi Nasional, Dewan Ketahanan Pangan,


Dewan Maritim Nasional, Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah.
Badan, antara lain : Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan
Penanganan Pengungsi (BAKORNAS PBP), Badan Koordinasi Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia (BKPTKI), Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah
dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi
Sumatera Utara, Badan Pertimbangan dan Pendidikan Nasional.
Komisi, antara lain : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum
(KPU), Komisi Ombudsman, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Komite, antara lain : Komite Kebijakan Sektor Keuangan, Komite Nasional
Keselamatan Transportasi, Komite Olah Raga Nasional, Komite Standar
Nasional Untuk Satuan Ukuran.
Lembaga, antara lain : Lembaga Sensor Film, Lembaga Koordinasi Pangan Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
2. Aparatur Pemerintah Daerah

Sesuai dengan amanat UUD 1945,


Pemerintah Daerah berwenang
untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.

A. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah adalah Gubernur,
Bupati, atau Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
B. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Susunan dan Kedudukan


DPRD diatur dalam
?? undang-Undang No. 22
?
Tahun 2003 tentang
Susunan dan kedudukan
DPRD merupakan
lembaga perwakilan
rakyat daerah dan
berkedudukan sebagai
unsur penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
C. Istilah-istilah Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

Otonomi daerah, adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat memuat prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
Sistem Negara Republik Indonesia.
Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam Sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan / atau kepada instansi vertikal diwilayah tertentu.
Tugas Pembantuan, adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau desa,
dari Pemerintah provinsi kepada Kabupaten / Kota dan / atau desa, serta dari pemerintah
Kebupaten / Kota kepada desa untuk merlaksanakan tugas tertentu.
Desa atau yang disingkat dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengarir dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aparatur Perekonomian Negara

A) Badan Usaha Milik NEGARA


BUMN diatur Dalam UU No.19 Tahun 2003.
BUMN yang seluruh atau sebagian besar
modalnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan, merupakan salah satu pelaku
ekonomi dalam Sistem Perekonomian Nasional,
disamping usaha swasta dan koperasi.
1) Persero (Perusahan Perseroan)
2) Perum (Perusahaan Umum)

B) Badan Usaha Milik Daerah


Perusahaan Daerah dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 1992 tentang
Perusahaan Daerah. Perusahaan Daerah didirikan dengan Peraturan Daerah. Pembinaan umum
terhadap Perusahaan Daerah dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.
1) Perumda (Perusahaan Umum Daerah - Publik Corporation /
Service)
2) Perseroda (Perusahaan Perseroan Daerah)
KOORDINASI DAN HUBUNGAN KERJA :

1. Jenis Koordinasi

1) Koordinasi hierarkis (vertikal)

2) Koordinasi fungsional

3) Koordinasi fungsional horizontal

4) Koordinasi fungsional diagonal

5) Koordinasi fungsional
teritorial
2. Beberapa Hal Yang Perlu Di Perhatikan Dalam
Koordinasi

Koordinasi sudah harus dimulai pada saat perumusan kebijakan.


Perlu ditentukan secara jelas siapa atau satuan kerja mana yang secara fungsional
berwenang dan bertanggung jawab atas sesuatu masalah.
Pejabat atau instansi yang secara fungsional berwenang dan bertanggung jawab mengenai
sesuatu masalah, berkewajiban memprakarsai dalam penyelenggaraan koordinasi.
Perlu kejelasan wewenang, tanggung jawab dan tugas unit/instansi yang terkait.
Perlu dirumuskan program kerja organisasi secara jelas yang memperlihatkan keserasian
kegiatan diantara satuan-satuan kerja.
Perlu ditetapkan prosedur dan tata cara melaksanakan koordinasi.
Perlu dikembangkan komunikasi timbal balik untuk menciptakan kesatuan bahasa dan
kerja sama.
Koordinasi akan lebih efektif apabila pejabat yang berkewajiban mengkoordinasikan
mempunyai kemampuan kepemimpinan dan kredibilitas yang tinggi.
Dalam pelaksanaan koordinasi perlu dipilih sarana koordinasi yang paling tepat.
3. Sarana atau Mekanisme Koordinasi
a. Kebijakan
b. Rencana
c. Prosedur dan Tata Kerja
d. Rapat dan Taklimat (Briefing)
e. Surat Keputusan Bersama / Surat Edaran Bersama
f. Tim, Panitia, Kelompok Kerja, Satuan Tugas.
g. Dewan atau Badan
h. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
(SAMSAT atau One Roof System) dan Sistem
Pelayanan Satu Pintu (One Door Service)
4. Pelaksanaan Koordinasi
Dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia

1) Sidang Kabinet
a) Sidang Kabinet Paripurna

b) Sidang Kabinet Terbatas

2) Rapat di Lingkungan Menteri


Koordinator

3) Koordinasi antara Departemen / Instansi


Pemerintah Tingkat Pusat
4). Koordinasi Pemerintah Pusat
Dengan Perwakilan RI Luar Negeri

Sebagai wakil dari Pemerintah Republik Indonesia, perwakilan-


perwakilan di luar negeri itu mempunyai hubungan fungsional
dengan instansi-instansi Pemerintah Tingkat Pusat. Jika dipandang
perlu instansi-instansi tersebut dapat mempunyai Atase didalam
Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri di Negara-negara
tertentu sesuai dengan kebutuhan, seperti Atase Kebudayaan, Atase
Pertahanan, setelah berkonsultasi dengan Departemen Luar Negeri.
5). Koordinasi Tingkat Pusat mengenai
Pemerintahan Daerah

a. Selaku aparatur pusat yang secara fungsional membantu Presiden dalam


urusan-urusan daerah pada umumnya, Menteri Dalam Negeri :
1. Secara fungsional horizontal mengkoordinasikan departemen dan instansi
tingkat pusat lainnya sepanjang mengenai masalah-masalah umum di
daerah.
2. Secara fungsional diagonal mengkoordinasikan Provinsi, Kabupaten dan
Kota.

b. Menteri / departemen dan instansi teknis melakukan koordinasi


baik terhadap instansi pusat lainnya (koordinasi fungsional
horizontal) maupun terhadap Provinsi, Kabupaten dan Kota
(koordinasi fungsional diagonal) sepanjang mengenai bidang
tugas pokoknya.
6). Koordinasi di Tingkat Daerah

a. Gubernur selaku Wakil Pemerintah


Pusat melakukan koordinasi fungsional
teritorial disamping terhadap instansi
vertikal, juga terhadap Bupati dan
Walikota.

b. Kepala Daerah, disamping mengkoordinasikan


aparatur daerahnya sendiri (koordinasi
hierarkis), berwenang pula secara operasional
mengkoordinasikan instansi-instansi lain yang
berada di daerahnya (koordinasi fungsional
teritorial).
7). Koordinasi dan Hubungan Kerja

Koordinasi dan hubungan kerja


merupakan dua hal yang tidak
identik, namun sulit untuk
dibedakan secara tegas, apalagi
dipisahkan. Untuk mengefektifkan
koordinasi mutlak diperlukan
adanya hubungan kerja, baik
formal maupun informal.
TUGAS KELOMPOK I :

SEBUTKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
PENTING DALAM SISTEM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
BERKAITAN DENGAN
AMANDEMEN UUD 1945,BAGAIMANA
PENDAPAT ANDA ?
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK
DAN BUAT JAWABAN TERTULIS
TUGAS DISKUSI KELOMPOK II :

Belum lama ini KH. Hasyim Muzadi Ketua


PB NU menyarankan kepada pemerintah
agar PILKADA langsung dihapuskan
karena memakan biaya yang sangat besar
dan menimbulkan konflik horisontal dalam
masyarakat. Bupati cukup dipilih oleh
DPRD. Diskusikan masalah ini . Apa
pendapat anda. Setuju atau tidak setuju
berikan argumentasi.
TUGAS DISKUSI KELOMPOK II :

Dalam rangka melakukan reformasi birokrasi,


muncul wacana agar Gubernur sebagai Kepala
Wilayah dan wakil pemerintah pusat di daerah
cukup ditunjuk oleh Presiden tidak dipilih dalam
Pilgub. Konsekuensinya DPRD Provinsi dihapus.
Dengan demikian ada penghematan karena
Provinsi tidak perlu mengeluarkan dana Pilgub
dan dana operasional DPRD yang sangat besar
jumlahnya. Diskusikan topik ini dalam kelompok.
TUGAS DISKUSI KELOMPOK III

Dewasa ini, setelah UU No. 32 tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah diamandemen;
atas keputusan Mahkamah Konstitusi, Calon
Kepala Daerah dimungkinkan untuk diusulkan
oleh Kelompok Independen, bukan dari Partai
Politik. Diskusikan apa kelebihan dan
kekurangan Kepala Daerah yang terpilih
berdasarkan usulan Kelompok Independen
dalam penyelenggaraan pemerintahan
Daerah.
HUBUNGAN LEMBAGA NEGARA
MPR DPR DPD PRES MK MA BPK

MPR

Bab II Ps 2
DPR
Bab III ps 7a
Bab III ps 7b5
Bab III ps 7b6
DPD Bab II ps 2, Bab VII ps 22c,
Bab VII ps 22d1.2,3
Bab VIiI ps 23,
Bab VIII A Ps 23f
Bab III ps 5,
PRES Bab II ps 3, Bab Bab III ps 7b2, Bab VII ps
III ps 7b7, Bab Bab III ps 7c,
Bab III ps 9, 22d3,
IIIps 8.2.3, Bab III ps 11.13.14,
Bab VII ps 20, 20a, 21, Bab VIiI
Bab III ps 9, 22
Bab IX Ps 24b3, ps 23,
Bab IX Ps 24c3,
Bab VIII A Ps 23f

M KONT. Bab III ps 7b1, Bab Bab III ps 7b4,5,


IIIps 7b3&4 Bab IX Ps 24c,
Bab III ps 7b5, Bab IX Ps 24c3,
Bab IX Ps 24c2,
Bab IX Ps 24c3,

M A. Bab III ps 9, Bab IX Ps 24C3


Bab III ps 14,1,
Bab IX Ps 24a3,

BPK Bab ViiIA ps23e2, Bab ViiIA ps 23e2,


Bab ViiIA ps 23f1,
Bab ViiIA ps23e2,
Bab ViiIA ps 23f1,
Bab ViiIA ps23e1,
Bab ViiIA ps 23f1,
Bab ViiIA ps23e2, Bab ViiIA ps23e2,
Terima Kasih

Você também pode gostar