Você está na página 1de 66

Anak Laki-laki dengan Hepatitis

A Akut
Dipresentasikan oleh
Andreas Kurniawan
030.08.026
Dibimbing oleh
dr. Hery Susanto, Sp. A
Identitas
Nama : An. L
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kel. Pesuber RT03/RW07 Kec.
Lebaksiu, Kabupaten Tegal
Bangsal : Melati
Masuk RS : 29 Juli 2013
Identitas Orang
Identitas Ayah Tua Ibu

Nama Tn. T Ny.S

Umur 50 tahun 45tahun

Pekerjan Supir Pedagang

Pendidikan SD SD
Data Dasar
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
alloanamnesis dengan ibu pasien di Bangsal
Melati didukung catatan medis pada tanggal 16
Juli 2013 pukul 16.00 WIB.
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
OS datang melalui poliklinik anak RSUD
Kardinah tegal dengan keluhan utama
mengalami demam tinggi 5 hari SMRS. Demam
muncul terutama di malam hari dan hilang pada
pagi hari dan disertai mual, nafsu makan turun,
lemas dan pusing.
Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari SMRS demam dan mual berkurang
disertai mata yang mulai kuning. BAK berwarna
seperti teh. BAK tidak keruh, tidak nyeri saat
BAK, tidak terasa panas, tidak kemerahan, dan
tidak ada darah. BAB setiap hari berwarna
kuning terang, tidak cair, tidak berlendir, tidak
berdarah. Demam tidak disertai batuk pileg,
sesak, BAB cair, nyeri otot atau sendi, kejang,
kesadaran menurun, atau BAK keruh.
Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak ada muntah, nafsu makan menurun karena mual.
Makan sehari hanya bubur 2-3 sendok makan. Minum
masih seperti biasa. Mual tidak disertai nyeri perut.
Mata kuning muncul secara tiba-tiba dan benar-benar
terlihat jelas 1 hari SMRS. Tidak ada nyeri perut seperti
diremas-remas, lemah, letih lesu, atau pucat. Tidak ada
riwayat pergi-pergi ke luar kota. Tidak ada nyeri perut
kanan atas. Os tidak pernah berobat sebelumnya. Os
sering membeli makanan kecil yang di jual di jalanan. Os
kadang makan dengan menggunakan tangan. Sebelum
makan tidak berkebiasaan cuci tangan dengan sabun.
Tidak ada riwayat imunisasi hepatitis A. Riwayat batuk
lama atau pengobatan paru (-)
Riwayat Penyakit Sekarang
Kronologi
Demam, Demam Jaundice,
5hari SMRS

2 hari SMRS

Poliklinik
mual, pusing hilang sklera icteris,
Mata kuning hepatomegali
dan BAK
seperti teh
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah sakit seperti ini
sebelumnya.
Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya
Tidak ada riwayat operasi, trauma dan alergi
obat maupun makanan
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pasien mengalami penyakit yang sama 1
minggu sebelumnya dan baru pulang setelah
dirawat selama 1 minggu di bangsal Melati.
Ayah pasien sudah meninggal 1 tahun yang lalu
karena suatu penyakit yang tidak diketahui.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit kelainan ginjal, darah tinggi, kencing
manis dan asma.
Riwayat Persalinan
kehamilan ibu 38 minggu, spontan, ditolong oleh
bidan.
Bayi lahir langsung menangis keras dengan berat
badan lahir 3200 gram, panjang badan lahir 48 cm
lingkar kepala dan lingkar dada tidak diketahui
Bayi tidak dirawat dan ibu pulang paksa.
Ibu dan bayi dirawat selama 1 hari setelah itu
dipulangkan
Kesan : Neonatus aterm, lahir spontan, bayi
dalam keadaan sehat.
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan
Prenatal
Ibu memeriksakan kehamilan di Bidan Puskesmas
secara teratur 1x tiap bulan selama kehamilan. Saat
usia 8 bulan, ibu memeriksakan kehamilan setiap 2
minggu. Mendapatkan suntikan TT 2x Tidak pernah
menderita penyakit selama kehamilan, riwayat
perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat
trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum
obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Ibu
mengkonsumsi vitamin penambah darah dari
Puskesmas.
Kesan: riwayat pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu
dan anak dalam keadaan sehat sampai sekarang.
Riwayat Perkembangan dan
Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan:
Berat badan lahir 3200 gram. Panjang badan lahir 48 cm.
Berat badan sekarang 19 kg. Tinggi badan 113 cm.
Perkembangan:
senyum : 1 bulan
tengkurap : 4 bulan
duduk : 8 bulan
gigi keluar : ibu lupa
merangkak : 9 bulan
berdiri : 11 bulan
berjalan : 13 bulan
berlari : 2 tahun
Saat ini anak berusia 7 tahun. Sekolah di kelas 2 SD. Tidak ada gangguan
perkembangan dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang sekitar
baik.
Kesan: pertumbuhan anak sesuai umur dan perkembangan sesuai umur
Riwayat Makan dan Minum Anak
Jenis Makanan Frekuensi

Nasi 3x 4-6 sendok makan

Tahu / tempe 5-6x seminggu

Ikan 4-5x seminggu

Sayur 5-6x seminggu

Telur 3-4x seminggu


Kesan : Kualitas makanan cukup baik dan
kuantitas makanan cukup baik
Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar Ulangan

BCG 1 bulan - - -

DPT/DT 2 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan - -

Campak - - - -

Hepatitis B 0 bulan 2 bulan - -

Kesan : Imunisasi kurang dasar lengkap dan tidak


selalu mengikuti jadwal imunisasi yang tertera pada KMS
Riwayat Keluarga Berencana
Ibu pasien mengaku tidak menggunakan
program KB
Riwayat Keluarga
No Usia Jenis Hidup Lahir Mati Abortus Mati Keteranga
Kelamin n
1 30 tahun Laki-laki Hidup - - - Sehat

2 29 tahun perempua Hidup - - - Sehat


n
3 18 tahun Perempua Hidup Sehat
n
4 14 tahun Laki-laki Hidup Sehat

5 12 tahun Laki-laki Hidup Sehat

6 8 tahun Laki-laki Hidup - - - Sehat

7 7 tahun Laki-laki Hidup - - - Sakit

Corak Reproduksi
Riwayat Keluarga

Silsilah Keluarga
Riwayat Sosial Ekonomi

Ibu adalah pedagang pinggir jalan dengan


penghasilan untung sekitar Rp 1.500.000,- per
bulan. Ibu pasien dibantu anak keduanya
menanggung 3 orang anak nya dari 7 bersaudara
yang belum kerja. Biaya pengobatan ditanggung
Jamkesmas.
Kesan: riwayat sosial ekonomi kurang.
Riwayat Lingkungan Perumahan

Kepemilikan : Rumah sendiri


Keadaan Rumah : Dinding rumah tembok,
kamar berjumlah 4, 1 kamar mandi di dalam
rumah. Jarak septic tank kurang dari 10 meter
dari rumah, limbah buangan ke selokan. Sumber
air minum dari air PAM yang direbus.
Pencahayaan dan ventilasi cukup dan sering di
buka, jarak anatara rumah saling berdekatan
kurang dari 1 meter.
Kesan : kebersihan lingkungan rumah kurang.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 29 Juni 2013 pukul
17.00 WIB di bangsal Melati
Anak laki-laki usia 7 tahun. Berat badan
sekarang : 19 kg.Tinggi badan : 113 cm.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum : Compos mentis, tampak sakit
sedang, tenang, tidak pucat (-), sesak nafas (-),
sianosis (-), jaundice (+)asites (-), akral dingin (-
), kulit lembab (-)
Tanda Vital
Nadi : 80 x/menit, reguler, isi cukup
Laju Nafas : 16 x/menit, reguler
Tekanan darah: tidak diukur
Suhu : 36,0 C (aksila)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : mesochepali, ukuran lingkar kepala 51 cm,
Rambut : rambut kecoklatan, lebat, terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan.
Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), odem
palpebra (-/-), mata cowong (-/-).
Hidung :Bentuk normal, deviasi septum(-/-), Nafas cuping hidung (-/-),
sekret (-/-), bekuan darah(-/-)
Telinga :Bentuk dan ukuran normal, discharge (-/-)
Mulut : Sianosis (-), trismus (-), stomatitis (-), bercak-bercak putih pada
lidah dan mukosa (-), gusi berdarah (-/-), bibir kering (-),
labioschizis (-), palatoschizis (-)
Tenggorok :Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 hiperemis (-), detritus (-),
granulasi (-)
Leher :Simetris, pergerakan baik, tumor(-), tanda trauma (-), pembesaran
KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thorax :Dinding thorax normothorax dan


simetris
Pulmo:
Inspeksi :simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, retraksi suprasternal (-), subcostal (-),
intercostalis (-)
Palpasi : Vocal fremitus sama kuat pada seluruh
lapang dada, payudara tidak di periksa.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler, suara
nafas tambahan (-/-), ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
hantaran (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Cor :
Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi: ictus cordis teraba di sela iga ke-5 lateral
garis mid-clav kiri
Perkusi : batas jantung sulit dinilai
Auskultasi: bunyi jantung I-II regular, murmur (-
), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi : distensi (-), venektasi (-), darm contour (-),
darm stifung (-), massa (-)
Auskultasi :bising usus (+) 2x/menit
Palpasi :Turgor kulit baik, datar, supel, nyeri
tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit,
turgor kulit baik, Splenomegali (-), undulasi (-),
lingkar perut tidak diukur.
Perkusi :Thympani pada ke 4 kuadran abdomen,
shifting dullnes (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Punggung : Vertebra letak di tengah, tidak


skoliosis, tidak kifosis, tidak lordosis
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
Anorektal : tidak dilakukan pemeriksaan.
Kulit : Sianotik (-), ikterik (+),
anemis (-), turgor kulit abdomen kembali < 2
detik
PEMERIKSAAN
Extremitas FISIK
Superior Inferior

Ekstremitas
Deformitas -: /- - /-

Akral dingin - /- -/-

Akral pucat -/- -/-

CRT < 2 detik < 2 detik

oedem -/- -/-

Clubbing Fingger -/- -/-


PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN KHUSUS
Data Antopometri
Anak perempuan usia : 7 tahun
Berat badan : 19 kg
Panjang badan : 113 cm
Pemeriksaan Status Gizi
BB/U : 19/23 x 100% = 82.6% (berat badan baik)
TB/U : 113/122x 100% = 92.6% (tinggi normal)
BB/TB : 19/19 x 100% = 100% (gizi baik)
Kesan : Berat badan baik dan tinggi badan baik,
gizi baik
Pemeriksaan
Nilai Penunjang
Pemeriksaan Satuan Nilai rujukan
Kimia Klinik
Bilirubin total 7.76(H) mg/dL 0-1.1
Bilirubin Direk 4.31(H) mg/dL 0-0.25
SGOT 53.9(H) U/L <31
SGPT 74.8(H) U/L <42
Gama GT 26,4 (N) U/L 7,0-30,0
Total protein 6.43(N) g/dL 6.3-8.6
Albumin 4.47(N) g/dL 3.7-5.6
Globulin 1.96(L) g/dL 2.3-3.5

Hasil Laboratorium Hari Pertama


Sero immunologi Nilai Satuan Nilai rujukan
Pemeriksaan
Anti HAV >400(H) Penunjang
U/mL <15
Urinalisa
Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Jernih jernih
pH 8.0(H) 4.8-7.8
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Eritrosit 0-1 /lpb 0-2
Leuikosit Negatif 0-5
Epitel Positif positif
Silinder negatif negatif
Urinalisa Nilai Satuan Nilai rujukan
Pemeriksaan
Bakteri negatif Penunjang negatif
Kristal Amorf negatif
Jamur negatif negatif
Berat jenis 1.005 1.003-1.030
Bilirubin negatif Negatif
urobilinogen negatif Negatif
Keton negatif Negatif
Nitrit negatif Negatif
Eritrosit negatif Negatif
Leukosit negatif Negatif
DIAGNOSA BANDING
Jaundice
Pre hepatik : hemolitik malaria
Hepatik : Hepatitis Akut A, B, C,E
Post hepatik : obstuktif cholesistitis
Gizi baik
DIAGNOSIS KERJA
Hepatitis A akut
Gizi baik
PENATALAKSANAAN
Terapi
Non-Medikamentosa
Diet lunak hati 3x
Medikamentosa
D5 IVFD 5 tpm makro
Amoxicilin 500mg IV 3x1
Eztazor 3x1 tab
curliv plus 3x1 cth
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
SARAN
Pemeriksaan :
Edukasi hygene
Screening test keluarga
USG abdomen
Darah, urin, feces rutin
IgG dan IgM Anti HAV
HbsAg, IgG dan IgM anti HBV
Anti HVC
SADT
ANALISA KASUS
Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan utama kuning selama 2 hari
SMRS. Jaundice disertai Demam tinggi muncul tiba-
tiba, hilang timbul, 5 hari SMRS yang turun 2 hari smrs.
BAK berwarna seperti teh. Disertai mual muncul pada
waktu yang sama dengan demam. Makan menjadi
terganggu karena mual sehingga makan yang bisa masuk
hanya 2-3 sendok nasi sering kali tanpa lauk setiap hari.
1 minggu SMRS kakak pasien baru pulang rawat dari
infeksi hepatitis A.
ANALISA KASUS
Pasien juka memiliki kebiasan makan dengan
tangan. Tidak memiliki kebiasan mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan jaundice, sklera ikterik, dan
hepatomegali 1/3 blankheart permukaan licin, tepi
tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising
usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik. Dari
pemeriksaan hepar ditemukan SGOT dan SGPT
meningkat serta anti HAV >400. Dari data yang
terkumpul dapat ditegakkan diagnosis hepatitis A
akut fase clinical jaundice. Seharusnya tidak diberi
amoxicillin oleh karena infeksi virus. Bisa
Perjalanan Penyakit
Hari 1
S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK seperti teh, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Jaundice (+), anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,0 C
RR :24 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- , Wh -/-, hantaran -/-,
Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat -/-, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat -/-, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis akut
P: D5 IVFD 3 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet
hati 3x
Perjalanan Penyakit
Hari 2
S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Jaundice (+), anemis (-).
HR: 84 x/mnt
S : 36,3 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- , Wh -/-, hantaran -/-,
Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 3 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet
hati 3x
Perjalanan Penyakit
Hari 3
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Jaundice (+), anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- , Wh -/-, hantaran -/-,
Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 3 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor 3x1 tab,
Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x
Perjalanan Penyakit
Hari 4
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, , makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Jaundice (+), anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- , Wh -/-, hantaran -/-,
Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 3 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor 3x1 tab,
Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x, ulang lab kimia klinik.
Perjalanan Penyakit
Hari 5
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Jaundice (+), anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- , Wh -/-, hantaran -/-,
Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 3 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor 3x1 tab,
Curnicum plus 3x1 cth. Dibolehkan pulang.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Hepatitis adalah suatu keradangan hati atau
kerusakan dan nekrosis hepatosit. Secara klinis
ini ditandai dengan peningkatan kadar
transaminase. Menurut lamanya waktu
terinfeksi hepatitis dibagi menjadi hepatitis akut
dan kronis. Dikatakan hepatitis kronis apabia
berlangsung lebih dari 6 bulan.
ETIOLOGI
Penyebab dari hepatitis yaitu virus hepatotropik,
virus non hepatotropik, bakteri atau jamur,
autoimun, toksin obat, herbal, gangguan perfusi,
dll.
Infeksi virus hepatitis A banyk ditemukan di
seluruh dunia terutama di negara berkembang,
Indonesia termasuk daerah endemis tinggi.
EPIDEMIOLOGI
Insidensi
Usia< 5 tahun hampir universal
Bertambah umur insidensi semakin jarang
Umur
Tersering 20-40 tahun
Demografi
Negara berkembang, lingkungan padat, sanitasi
buruk, kebiasaan makanmenggunakan tangan kosong
Mortalitas
Hampir tidak ada
Gender
Tidak ada predisposisi
PATHOFISIOLOGI
Respons akut dari infeksi HAV tidak jauh berbeda dengan infeksi virus hepatotropik lain
(HBV-HEV). Seluruh hepar mengalami suatu tingkat nekrosis, terjelas di daerah central
lobus, dan daerah ynag padat sel seperti daerah portal. Struktur lobus tetap intak,
meskipun degenerasi dan nekrosis dari individual atau sekelompok sel parenkim terjadi.
Fatty change jarang terjadi. Reaksi inflamasi difus mononuklear menyebabkan ekspansi
pada jalur-jalur portal, proliferasi duktus hepatikus sering terjadi namun jarang
menyebabkan kerusakan. Hiperplasia sel-sel Kupffer dengan infiltrasi lukosit
polimorfonuklear dan eosinofil. Nonatus berespon dengan membentuk sel-sel raksasa.
Pada hepatitis fulminan, terjadi kerusakan parenkim secara keseluruhan, meninggalkan
hanya sisa-sisa jaringan ikat. Setelah 3 bulan setelah onset hepatits A akut, hepar secara
morfologis akan tampak normal.
Sistem lain dapat terpengaruhi saat infeksi HAV. Pembesaran KGB dan lien dapat terjadi.
Sumsum tulang dapat menjadi hipoplastik, dan menyebabkan anemia aplastik pada
beberapa kasus yang jarang. Struktur villi dapat berubah dan ulserasi mukosa
gastrointestinal dapat terjadi terutama pada kasus fatal. Dan pada beberapa kasus yang
jarang, terjadi nephritis, arthritis, vasculitis, and cryoglobulinemia mungkin terjadi karena
imun complex.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Pada anak di bawah 5 tahun hampir semuanya asymptomatik.
Semakin berumur penderita yang terinfeksi maka gejala menjadi
semakin jelas.
Perjalanan penyakit hepatitis virus akut meliputi periode inkubasi
selama sekitar 15-50 hari. Stadium prodromal berupa flu like
syndrome diikuti stadium ikterus. Pada stadium ikterus, gejala
prodromal berkurang disertai munculnya ikterus, dan urin kuning
tua. Diikuti stadium remisi atau covalescense dimana terjadi
penyebuhan. Pada stadium ikterus, infektifitas indifidu tersebut
mulai berkurang.
Onset gejala infeksi HAV biasanya secara tiba-tiba dan disertai
keluhan prodromal berupa demam, malaise, nausea, emesis,
anorexia, dan abdominal discomfort serta terkadang diare atau
konstipasi. Jaundice pada fase jaundice tidak selalu jelas pada anak-
anak dan terkadang hany dikonfirmasi dengan penunjang. Durasi
gejala biasanya hilang dalam 1 bulan.
Manifestasi Klinis
Pada anamnesis ditujukan terhadap adanya gejala
klasik hepatitis akut, untuk membedakan virus
etiologi hanya dengan pemeriksaan serologi
ataupun PRC. Manifestasi hepatitis A akut
bervariasi dari asimptomatik, manifestasi ringan
tidak khas, gejala khas yang klasik sampai hepatitis
fulminan. Anak dapat dicurigai menderita hepatitis
A apabila ada gejala sistemik yang berhubungan
dengan saluran cerna dan ditemukan faktor resiko
misalnya pada keadaan adanya outbreak atau
diketahui adanya sumber penularan.
Manifestasi Klinis
Onset hepatitis A biasanya terjadi secara tiba-tiba, dimulai
dengan keluhan sistemik yang tidak khas seperti demam,
malaise, nausea, emesis, anorexia, dan rasa tidak nyaman
pada perut. Gejala prodromal ini seringkali ringan dan tidak
diketahui pada bayi dan anak. Ikterus pada anak-seringkali
tidak begitu tampak dan sering hanya bisa dideteksi dengan
pemeriksaan serologi. Hepatitis B akut pada beberapa dapat
didahului dengan gejala prodromal mirip serum sickness yang
ditandai dengan arthralgia, arthritis. Faktor resiko penularan
perlu ditanyakan meski kadang sulit ditemkan.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ikterus,
hepatomegali, nyeri tekan kuadran kanan atas, dan kadang
disertai demam.
Infeksi HAV tidak berhubungan dengan penyakit hati kronis,
viremia persisten, atau carier intestinal.
Pemeriksaan Penunjang
Adanya hepatitis akut ditujunjukkan dengan adanya
transaminase yang meningkat terutama ALT dan
mungkin disertai adanga kadar bilirubin yang
meningkat terutama pada adanya kolestasis. Untuk
membedakan virus yang mana yang bertanggung
jawab terhadap hepatitis akut adalah dengan
melakukan pemeriksaan serologi yang dapat
menunjukkan akut dan khas untuk masing-masing
virus. Hepatitis A akut : IgM anti-HAV positif,
hepatitis akut B : IgM anti HBc positif, Anti HVC
dan RNA hepatits C.
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Secara klinis hepatitis virus akut A-E tidak dapat
dibedakan, begitu pula dengan infeksi
mononukleosis, cytomegalovirus, herpes simplex,
coxsacievirus dan toxoplasmosis memiliki fitur
klinis yang ada kemiripannya dengan hepatitis.
Bagitu pula dengan etiologi hepatitis non infeksi
dan infeksi non viral. Pembeda antara virus
hepatotropik adalah dengan memeriksakan tes
serologi HbsAg, anti-HBc, IgM dan IgG anti-HAV,
dan anti HCV. Bila hasil serologi negatif,maka perlu
dipikirkan etiologi lain.
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi spesifik untuk hepatitis akut, tata
laksana suportif dengan asupan kalori cukup.
Pemantauan ditujukan pada hepatitis yang dapat
melanjut menjadi kronis yaitu hepatitis B dan C
untuk memastikan tidak terjadi kronisitas.
Pada hepatitis fulminan, tujuan terapi adalah
mengsuport penderita dengan mempertahankan
balans cairan, suport pernafasan dan sirkulasi,
mengkontrol perdarahan, mengkoreksi
hipoglikemia, dan penatalaksanaan komplikasi lain
sampai terjadi regenerasi dan penyembuhan hepar.
Intake protein perlu dikurangi dan diberi neomycin
atau oral lactulose.
KOMPLIKASI
Komplikasi jarang terjadi pada hepatitis A
terutama anak. Komplikasi yang terjadi pada
hepatitis A adalah
cholestatik hepatitis,
relaps, kronis
dan hepatitis fulminan.
PENCEGAHAN
Penderita HAV infeksius selama 7 hari setelah
onset dari jaundice dan seharusnya diijinkan
untuk tidak mengikuti sekolah, bergaul dengan
anak lain, atau beraktifitas. Cuci tangan perlu
dipraktekkan secara hat-hati terutama saat
mengganti popok dan menyiapkan makanan.
Immunisasi pasif dengan IgG dan immunisasi
aktif dengan virus Hepatitis A yang dimatikan
tersedia. Immunisasi pasif dilakukan pada usia
di atas 1 tahun dan mulai efektif setelah 4
minggu dengan dosis 0.02 ml/KG secara IM.
DOSIS IMMUNISASI
AgeExposureDose
Pre-Exposure Prophylaxis (Travelers to Endemic Regions)
<2 yrExpected <3 moIG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moIG 0.06 mL/kg
Expected long termIG 0.06 mL/kg at departure and every 5 mo thereafter
2 yrExpected <3 moHAV vaccine* or IG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moHAV vaccine or IG 0.06 mL/kg
Expected long termHAV vaccine
Postexposure Prophylaxis
Future exposure likely
2 yr2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine
>2 wk since exposureHAV vaccine
Future exposure unlikely
All ages2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine should be
considered (if 2 years)
>2 wk since exposureNo prophylaxis
DOSIS IMMUNISASI
PROGNOSIS

Prognosis Infeksi HAV secara unversal baik


dengan mortalitas yang hampir tidak pernah
terjadi. Ada kemungkinan relaps dalam
beberapa bulan namun akhirnya akan sembuh
sempurna. Tidak meninggalkan sequele atau
karier.
Terima Kasih

Você também pode gostar