Você está na página 1de 19

Akar permasalahan pangan dan gizi sebenarnya adalah kemiskinan, ketidaktahuan,

ketidak pedulian (ignorance), distribusi bahan pangan yang buruk, dan KKN.

Salah satu indikator keberhasilan yang dipakai mengukur keberhasilan suatu


bangsa adalah IPM / HDI..Tahun 2014, IPM Indonesia menempati peringkat 108
dari 187 negara, yang merupakan peringkat lebih rendah dibandingkan
peringkat IPM negara-negara tetangga.

Rendahnya IPM ini dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk
Indonesia.
KEBIJAKAN PUBLIK
Thomas R. Dye
segala bentuk pilihan pemerintah untuk
melakukan atau tidah melakukan sesuatu
James E. Anderson
kebijakan yang dikembangkan oleh
badan-badan dan pejabat pejabat
pemerintah
Kebijakan Publik :
a) Dibuat oleh pemerintah, berupa tindakan-
tindakan pemerintah
b) Baik untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu itu
c) Ditujukan untuk kepentingan masyarakat
HIRARKI PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
KEBIJAKAN GIZI KESMAS
DAN MASYARAKAT
Identrifikasi
Penyusunan
kebijakan
Agenda
(identificatiton
(agenda
of policy
setting)
problems

Evaluasi Perumusan
kebijakan kebijakan
(policy (policy
evaluasi formulation)

Implementasi Pengesahan
kebijakan kebijakan
(policy (legimating
implementation policy
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PERBAIKAN GIZI
Kebijakan upaya perbaikan gizi dikembangkan & diarahkan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat,. Kebijakan yang dilakukan bersifat penyelamatan (rescue), pencegahan lost
generation, & pembaharuan (reform). Untuk itu maka kebijakan harus menjangkau
berbagai faktor yaitu:

KEBIJAKAN JANGKA PENDEK,


Kebijakan diarahkan pada peningkatan
upaya penanggulangan kasus pemulihan
keadaan gizi anak, penurunan kematian
akibat gizi buruk dan peningkatan mutu
sumberdaya manusia melaui peningkatan
keadaan gizi masyarakat

KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH DAN


PANJANG,
berupa reformasi kebijakan yang
tujuannya adalah menyempurnakan
subsistem pelayanan kesehatan dan
pembiayaan kesehatan agar menjadi
lebih proaktif, professional serta mandiri
Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menegaskan bahwa
Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor
meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan
dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin
keamanannya

(RPJMN) 2010-2014 secara tegas telah memberikan arah


Pembangunan Pangan dan Gizi yaitu meningkatkan ketahanan
pangan dan status kesehatan dan gizi masyarakat.
Keluaran rencana aksi diharapkan dapat menjembatani pencapaian
MDGs yang telah disepakati dalam RPJMN 2010-2014 yaitu
menurunnya prevalensi gizi kurang anak balita menjadi 15,5 persen,
menurunnya prevalensi pendek pada anak balita menjadi 32 persen,
dan tercapainya konsumsi pangan dengan asupan kalori 2.000
Kkal/orang/hari
Dalam rencana aksi ini kebijakan pangan dan gizi disusun melalui pendekatan lima
pilar pembangunan pangan dan gizi yang meliputi :
Perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil, dan anak
melalui peningkatkan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan berkelanjutan
1 difokuskan pada intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil, bayi, dan anak baduta

Peningkatan aksebilitas pangan yang beragam melalui peningkatan ketersediaan dan


aksesibiltas pangan yang difokuskan pada keluarga rawan pangan dan miskin.
2

Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan melalui peningkatan pengawasan


keamanan pangan yang difokuskan pada makanan jajanan yang memenuhi syarat dan produk
3 industri rumah tangga (PIRT) tersertifikasi

Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan pemberdayaan
masyarakat dan peran pimpinan formal serta non formal, terutama dalam peribahan perilaku
atau budaya konsumsi pangan yang difokuskan pada penganekaragaman konsumsi pangan
4 berbasis sumber daya lokal, perilaku hidup bersih dan sehat, serta merevitalisasi posyandu.

Penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui penguatan kelembagaan pangan dan gizi
di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten dan kota yang mempunyai kewenangan
merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi, termasuk sumber daya serta
5 penelitian dan pengembangan. Untuk pelaksanaan kebijakan dan strategi di tingkat provinsi
KEDAULATAN

KEMANDIRIAN

KETAHANAN

KEAMANAN

MANFAAT

PEMERATAAN

BERKELANJUTAN

KEADILAN
PROGRAM-PROGRAM
KETAHANAN PANGAN

Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Aneka


Pangan

Pengembangan Agribisnis Komoditas Pangan

Pengembangan Agroindustri Pendukung Ketahanan


Pangan
PROSES PERENCANAAN PROGRAM PANGAN DAN GIZI
SETIDAK-TIDAKNYA TERDAPAT EMPAT LANGKAH POKOK
YANG HARUS DILALUI :

PENILAIAN STATUS KINI

PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN

PENYUSUNAN STRATEGI PROGRAM

PENAHAPAN PELAKSANAAN
PIHAK YANG BERPERAN TERBENTUKNYA DAN
BERJALANNYA KEBIJAKAN
Kementrian Kesehatan
Program intervensi gizi spesifik dalam rangka menangani
penyebab-penyebab langsung terjadinya kurang gizi.

Kementerian PPN / BAPPENAS


Program intervensi rencana aksi pangan dan gizi nasional
dan daerah

Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri


Program intervensi pengentasan kemiskinan, PNPM
Generasi dan PKH

Kementerian Pertanian
Program intervensi produksi dan konsumsi keanekaragaman
pangan, makanan bergizi, seimbang dan aman.

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Program intervensi peningkatan konsumsi ikan
PIHAK YANG BERPERAN TERBENTUKNYA DAN
BERJALANNYA KEBIJAKAN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Program intervensi keluarga berencana untuk menunda
usia kehamilan pertama dan meningkatkan jarak
kelahiran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Program intervensi pendidikan bagi remaja perempuan
serta pendidikan anak usia dini

Kementerian Pekerjaan Umum


Program intervensi air bersih dan sanitasi dasar

Pemerintah Daerah
Komitmen dalam realisasi program intervensi dimasing-
masing daerah pemerintahannya masing-masing.
FAKTOR STRATEGIS YANG MEMPENGARUHI
PERUMUSAN KEBIJAKKAN

FAKTOR POLITIK

FAKTOR EKONOMI FINANSIAL

FAKTOR ADMINISTRASI

FAKTOR TEKNOLOGI

FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA

FAKTOR PERTAHANAN KEAMANAN


UNDANG-UNDANG : PERATURAN
PERUNDANGAN YG DISUSUN DPR DGN
PERSETUJUAN PRESIDEN

PP PENGGANTI UU DITETAPKAN OLH


PRESIDEN DLM HAL KEPENTINGAN YG
MEMAKSA

PP DITETAPKAN OLH PRESIDEN UNTUK


MENJALANKAN UU

PERATURAN PRESIDEN : PERATURAN PER-UU


YG DIBUAT OLH PRESIDEN

PERDA : DISUSUN DPR PROV/KAB DG


PERSETUJUAN KEPALA DAERAH
Peran negara dan pemerintah
dalam kebijakan kesehatan
menurut WHO
Peran sebagai pengarah
Peran sebagai regulator
Peran sebagai pelaksana pelayanan yang
diregulasi
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/04/10/pangan-dan-gizi-sebagai-pilar-
pembangun-sdm-manusia-3/

https://www.slideshare.net/ChaJonas/kebijakan-pangan-dan-gizi

https://yuyuntrijo13.wordpress.com/2015/06/15/7/

Supriyanto. Kebijakan dan manajemen kesehatan

Kent buse, nicholas mays & gill walt. Making helath policy

Você também pode gostar