CASE REPORT: LUDWIGS ANGINA

Oleh :
ARINI DWI NASTITI
212.121.0026

Pembimbing
drg. Anny Rufaida, Sp.KG

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU K ESEHATAN GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM MALANG
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
2017
 CASE
PRESENTATION
 ANAMNESIS
Tn A, 25 th (Selama
3 hari)

Susah menelan
Odinophagia
Disphagia
Trismus
Pembengkakan ekstraoral
Nyeri bag posterior mandibular kanan
Menyebar ke kontralateral
PEMERIKSAAN FISIK

Pembengkakan
Demam
Submandibula

Elevasi dasar Jarak interincisal

mulut 10 mm

Pus eksudat dari

operculum molar
ke 3 Sin bawah PE
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Antibiotik
broad
spektrum

Dexameth
asone

Nebul
Adrenalin
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA

Awake fibreoptic intubation

Drainase

Ekstraksi Molar 3 bawah bilateral

 AWAKE FIBEROPTIC INTUBATION
Tn. A dirawat di
Accident and
Emergency
Resuscitation untuk
dimonitoring hingga
dilakukan intubasi.
EXODONTIA MOLAR 3 BILATERAL INFERIOR

Pencabutan pada kedua gigi molar ke 3 dengan

dekompresi bilateral pada submandibula, sublingual,
ruang submentalis dan pada bukal kanan, lingual,
submasseter dan ruang pterygomandibular
 DRAINASE

Drainase dasar mulut pada submandibular melalui m. mylohyoid

(drainase kanan) dan ruang submasseter (drainase kiri)
Didapatkan adanya pus dengan jumlah yang banyak berasal dari
soket gigi molar ke 3 bawah kanan dan ruang submandibular.
Drainase bergelombang ditempatkan selama 5 hari.
 INTUBASI DAN DRAINASE
Pasien diintubasi selama 72 jam
sebelum dilakukan ekstubasi dan
dipindahkan ke bangsal. Drainase
dilepas pada saat hari ke 6
postoperasi dan pasien pulang
pada hari ke 7
FOLLOW UP (KLINIK)
Jarak interincisal 40 mm
setelah 2 minggu post
operasi dan tidak terdapat
tahanan pada saat
membuka mulut
PEMBAHASAN
Angina Ludwig
DEFINISI
Adalah selulitis yang menyebar dengan
cepat, potensial menyebabkan kematian,
yang mengenai ruang sublingual dan
1836
submandibular

Wilhelm
Friedrich von
Ludwig

ANGINA
LUDWIG
FAKTOR RESIKO

DM Netropenia Alkoholisme

Anemia aplastic Dermatomiositis Glomerulonefritis

Laki-laki : wanita =
SLE Usia 20-60 tahun
4:1
ETIOPATOLOGI
Infeksi Molar 2 atau 3
Odontogenik bawah
streptokokus viridans Ujung akar berada Infeksi
staphylococcus aureus pada linea mylohyoid submandibular
staphylococcus ( tempat melekatnya
epidermidis. m. mylohyoid dlm
ruang submandibula)
 ETIOPATOFISIOLOGI
Penyebaran infeksi tergantung dari daya tahan jaringan tubuh.
Penyebaran infeksi odontogen dapat melalui jaringan ikat
(perkontinuitatum), pembuluh darah (hematogen), dan pembuluh
limfe (limfogen).
Yang paling sering terjadi adalah penjalaran secara perkontinuitatum
karena adanya celah/ruang di antara jaringan yang berpotensi
sebagai tempat berkumpulnya pus.
 PERJALANAN

Selulitis Fasiitis Abses

Indurasi suprahyoid
Pembengkakan dasar mulut
Elevasi dasar mulut
Perubahan letak lidah ke
posterior
GAGAL NAFAS
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

Riwayat ekstraksi gigi Demam
Hygiene oral buruk Takipnea
Dysfagia Takikardi
Odinophagia Bull neck appearance
Nyeri dasar mulut dan Elevasi lidah
bagian anterior leher
Indruasi dasar mulut
Suara serak
Bengkak suprahyoid dan
Stridor bilateral submandibula
 DIAGNOSIS
4 tanda cardinal dari angina Ludwig, yaitu2:

Keterlibatan bilateral atau lebih ruang jaringan dalam

Gangrene yang disertai dengan pus serosanguinous, putrid

infiltration tetapi sedikit atau tidak ada pus

Keterlibatan jaringan ikat, fasia, dan otot tetapi tidak

mengenai struktur kelenjar

Penyebaran melalui ruang fasial lebih jarang daripada melalui

sistem limfatik
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
KESIMPULAN
Mengenali gejala awal angina ludwig.
Berikan antibiotic broad spectrum dan steroid.
Jangan membuang waktu untuk melakukan imaging pada
pasien
Hubungi anestesi secepatnya
Lakukan awake fibre-optic nasal intubation dg ahli bedah
untuk membebaskan jalan nafas
Jika intubasi nasal berhasil, perpanjang waktu intubasi
untuk menghindari trakeostomi yang dapat disebabkan
dari komplikasi angina ludwig
TERIMA KASIH