Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. ZAT BESI
2. VITAMIN B12 (SIANOKOBALAMIN)
3. ASAM FOLAT
II.
Vitamin B12 diekskresi secara signifikan hanya jika
jumlah vitamin B12 yang sangat besar diberi secara
parenteral, melebihi kapasitas pengikatan
transcobalamin (50-100g)
Farmakologi klinis
Vitamin B12 digunakan untuk :
Terapi anemia vit B12
Mencegah defisiensi vitamin B12 (anemia
megaloblastik dan sindroma neurologis
parestesi)
Perbaikan defisiensi vitaminB12 akan menghenti
kan perkembangan gangguan neurologis, tetapi
tidak sepenuhnya menghentikan gejala yang sudah
ada.
Terapi
Karena hampir semua kasus kekurangan vitamin
B12, disebabkan malabsorpsi, maka suntikan
vitamin B12 parenteral diperlukan sebagai terapi
sepanjang hidupnya.
Sediaan
cyanocobalamin atau hydroxocobalamin
hydroxoconbalamin lebih disukai karena lebih
tinggi terikat protein karenanya dapat tinggal
lebih lama dalam sirkulasi.
Dosis
100-1000g IM setiap hari atau setiap 2 hari
selama 1-2 minggu untuk mengisi kembali
simpanan-simpanan tubuh.
Terapi maintenance 100-1000g IM sekali
sebulan seumur hidup.
Jika ada abnormalitas neurologis, maka suntikan
terapi maintenance sebaiknya diberikan setiap
1-2 minggu selama 6 bulan sebelum beralih
ke suntikan bulanan.
Respon hematologis thd vitamin B 12 cepat.
Sumsum tulang kembali normal dalam waktu 48 jam
Retikulositosis mulai pada hari kedua atau ketiga .
Hb mulai meningkat pada minggu pertama dan
kembali normal dalam waktu 1-2 bulan.
Pengobatan anemia yang tidak sempurna mungkin
disebabkan oleh masih adanya defisiensi lain atau
adanya penyakit inflamasi atau gangguan lain yang
menghambat eritropoesis.
ASAM FOLAT
Bentuk asam folat yang direduksi diperlukan sbg
prekursor untuk sintesis asam amino, purin, dan
DNA.
Kekurangan folat bukan hanya menyebabkan
anemia juga menyebabkan malformasi
kongenital pada bayi yang baru lahir dan
mungkin berperan dalam penyakit vaskular.
Farmakokinetika
diet rata-rata mengandung 500-700g
50-200g dari jumlah tsb diabsorpsi, tergantung
kebutuhan metabolisme
asam folat terdapat pada berbagai tanaman dan
hewan, sumber yang paling kaya terdapat pada
ragi, hati, ginjal dan sayur mayur berwarna hijau
5-20mg disimpan dalam hati dan jaringan lain
folat diekskresi melalui urin dan feses dan juga
dirusak dgn katabolisme, shg kadar serum turun
dalam beberapa hari bila pemasukan berkurang.
Karena simpanan folat dalam tubuh relatif rendah
dan kebutuhan setiap harinya tinggi maka defisiensi
asam folat dan anemia megaloblastik dapat muncul
dalam waktu 1-6 bln setelah pemberian asam folat
dihentikan.
Asam folat secara utuh diabsorpsi dalam yeyunum
proksimal.
Farmakodinamika
Zat aktif dari asam folat adalah tetrahydrofolic acid
(THFA) berperan penting dalam sinstesa DNA dan
RNA serta pembelahan sel.
Farmakologi klinis
Defisiensi asam folat anemia megaloblastik yang
secara mikroskopis mirip dengan anemia akibat defisiensi
vitamin B12.
Bedanya defisiensi folat tidak menyebabkan sindroma
neurologis.
Defisiensi asam folat :
Disebabkan oleh pemasukan folat dari makanan yang
tidak mencukupi.
penyakit hati
Wanita hamil dan pasien dengan anemia hemolitik
mengalami peningkatan kebutuhan folat.
Obat-obatan : Phenitoin, kontrasepsi oral, INH
TERAPI
Pemberian folat oral diabsorpsi dengan baik
bahkan pada pasien-pasien sindroma malabsorpsi.
Dengan dosis 0,5-1mg setiap harinya cukup untuk
menghentikan anemia megaloblastik,memulihkan
kadar folat serum, dan mengisi kembali simpanan
folat tubuh.
Megaloblastic anemia
ERITROPOETIN
Farmakodinamika
Eritropoetin merangsang proliferasi dan
diferensiasi eritroid melalui interaksi dengan
reseptor eritropoetin khusus pada sel progenitor
sel eritrosit.
Farmakologi klinis
Eritropoetin terutama diindikasikan untuk anemia
pada pasien GGK
Eritropoetin secara konsisten memperbaiki
hematokrit dan Hb dan biasanya tidak lagi
diperlukan transfusi.
Peningkatan retikulosit terjadi dalam 10 hari
Dosis : 50-150 IU/kgbb IV atau subkutan
3 kali seminggu.
Pasien dengan kadar eritropoetin < 100 IU/L
respon yang baik.
Pasien dengan kadar eritropoetin endogen
100-500 IU/L memerlukan dosis yang lebih
tinggi 150-300 IU/kgBB 3 kali seminggu.
Kegagalan merespon eritropoetin paling umum
disebabkan oleh defisiensi zat besi yang muncul
bersamaan.
Eritropoetin mungkin juga berguna untuk peng-
obatan anemia akibat kelainan sumsum tulang,
anemia aplastik, inflamasi kronis, AIDS dan
kanker.
Toksisitas
Efek samping paling umum terkait dengan
kenaikan Ht dan Hb secara cepat, komplikasi
hipertensi dan trombotik.
Kesulitan dapat diminimalisasi dengan menaik
kan Ht dan Hb perlahan-lahan dan memonitor
dan mengobati hipertensi dengan adekuat.
MYELOID GROWTH FACTORS
Granulocyt colony-stimulating
factor(G-CSF)(Filgrastim)
- merupakan hasil kultur human cell
lines
- G-CSF menstimulasi proliferasi dan
differensiasi dari progenitor netrofil
dan juga mengaktifkan aktivitas
fagosit dari netrpfil yang matang dan
memperpanjang masa hidup di
sirkulasi
Aplikasi klinis dari G-CSF
- Neutropenia yang disebabkan oleh
anemia aplastic
- Neutropenia yang diinduksi oleh
kemoterapi kanker
Granulocyt-macrophage colony-
stimulating factor(GM-CSF)
- menstimulasi proliferasi dan
diferensiasi dari sel progenitor
granulosit, erythroid dan megakaryosit
- digunakan pada transplantasi sumsum
tulang
MEGAKARYOCYTE GROWTH FACTORS
Interleukin-11(IL-11)
- Merupakan rekombinan dari cytokin
endogen
- mengaktifkan reseptor IL-11
menstimulasi pertumbuhan lymphoid
dan myeloid cell termasuk megakaryocyt
progenitor
- Meningkatkan jumlah platelet dan
neutrofil dalam sirkulasi
Aplikasi Klinis IL-11
- Trombositopenia oleh karena akibat
kemoterapi, ITP
Diberikan secara SC
Toksisitas: fatigue, headache,
anemia, penumpukan cairan di paru-
paru, transient aritmia
THANK YOU