Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Prematuritas
Totok Utoro
Bagian Patologi Anatomik FK UGM
2
Berat Badan Lahir dan
Umur Kehamilan
4
Prematuritas
5
Prematuritas
Banyak penyebab persalinan
preterm dan prematuritas yang
juga menyebabkan fetal
growth restriction (FGR)
fetus rentan terhadap berbagai
macam komplikasi
6
fetal growth restriction
(FGR)
fetus rentan terhadap komplikasi
Hyaline membrane disease
(respiratory distress syndrome)
Necrotizing enterocolitis
Sepsis
Intra-ventricular hemorrhage
Long-term complication,
termasuk developmental delay
7
Prematuritas
Faktor predisposisi untuk
terjadinya prematuritas:
1. Ketuban pecah awal (Preterm premature
rupture of placental membrane)
2. Infeksi intrauterin
3. Abnormalitas struktur uterus, cervix, dan
plasenta
4. Kehamilan ganda (multiple gestation)
8
1. Preterm, premature rupture of
placental membrane (PPROM)-1
9
1. Preterm, premature rupture of
placental membrane (PPROM)-2
12
TORCH
Suatu komplek gejala dan tanda klinis
yang mirip satu sama lain, akibat infeksi
fetal / neonatal oleh berbagai
mikroorganisma:
- T toxoplasma
- R rubella
- C cytomegalovirus
- H herpes simplex virus
13
TORCH
Untuk mengingatkan klinisi bahwa
pemeriksaan salah satu penyakit harus
diikuti oleh 3 yang lain (kemiripan)
O untuk others: syphilis, tbc, listeriosis,
leptospirosis, varicella-zoster virus, EBV,
mungkin perlu ditambah dengan HIV dan
B19 (human parvovirus)
14
Torch
Complex
Children infected in
utero with toxoplasma,
rubella, CMV, or herpes
simplex virus show re-
markably similar effects.
15
Others
SYPHILIS
Rhinitis: saddle nose
Skin: rhagade (cracks & fissures)
Visceral organs: pneumonia alba (pale
hypocrepitant lung)
Teeth: Hutchinson teeth & mulberry
molars
Bones: periostitis sabel been (saber
shin)
16
Others
SYPHILIS
Eye: interstitial keratitis scars &
opaque blind
Nervous system:
- meningitis: convulsion, mild hydroce-
phalus, mental retardation
- Meningovascular syphilis: Hutchinson
triad deafness, interstitial keratitis,
notch incisor teeth
17
3. Abnormalitas uterus, cervix,
struktur plasenta
Fibroid uterus
Cervix inkompeten
Plasenta previa
Solutio placentae
(abruptio placentae)
18
Prematuritas fetal growth
restriction (FGR) - 1
Prematur BB rendah SGA
Aterm kadang BB<2500 g
FGR = IUGR (intrauterine growth
retardation)
FGR mungkin lebih baik karena
menggambarkan patofisiologinya
USG ukuran janin: lingkar kepala,
lingkar perut, panjang lengan, dll
19
Prematuritas fetal growth
restriction (FGR) - 2
Faktor etiologik:
1. Fetal: gangguan kromosom,
kelainan kongenital, infeksi
kongenital
2. Placental: kromosom mosaik
3. Maternal:
- pre-eklamsia, hipertensi kronis
- narkotik, alkohol, merokok,
malnutrisi
20
Etiologi FGR: 1. Fetal
Faktor yang secara intrinsik mengurangi pemampuan
pertumbuhan fetus selain suplai nutrien dari ibu
Yaitu gangguan kromosom (17% dari sampling, dan 66%
di antaranya ada malformasi), dalam bentuk triploidi
(7%), trisomi 16 (6%), trisomi 21(1%), trisomi 13 (1%),
berbagai delesi dan translokasi (2%)
Kemungkinan infeksi harus selalu dipikirkan pada FGR
21
Etiologi FGR: 2. Placental
Insufisiensi uteroplasental (anomali vaskularisasi
umbilikal-plasental: artei tunggal, insersi funikulus
abnormal, hemangioma abruptio plasenta, plasenta
previa, trombosis & infark, infeksi, gestasi ganda
Kromosom mosaik (2% dari kehamilan hidup umur
9 -11 minggu)
Suatu akibat dari mutasi genetik yang menetap
yang timbul sesudah formasi zigot
22
Kromosom Mosaik
24
IMATURITAS SISTEM ORGAN
25
Imaturitas
26
Imaturitas
Sering sebagai penyebab utama kematian bayi
(terutama bayi prematur dini)
27
PARU
Setengah umur fetus pembentukan sistem
percabangan perpipaan dari foregut trachea,
bronchi, bronchioli
Bulan ke 7 mulai pembentukan alveoli, mulai
dengan stadium glandular dengan epitel kuboid
dan banyak jaringan ikat intralobular
Minggu 26-32 perubahan epitel glandular
menjadi pipih epitel alveolar tipe I dan II
Paru lengkap umur 8 th
28
Schematic
Diagram of
Lung
Maturation
29
30
31
PARU
Sel pelapis alveoli vetal tidak berubah menjadi
pneumocyte tipe I dan II sampai kehamilan akhir
Alveoli fetal berisi cairan amnion keluar saat
persalinan diganti udara karena surfaktan
Pada bayi imatur tidak mampu mengeluarkan
cairan mati jalan napas berisi sel-sel pipih
dan lanugo
Surfaktan menjaga supaya alveoli tetap terbuka
Surfaktan terdiri dari: beberapa fosfolipid, 75%
fosfatidilkholin (lecithin), dan 10% fosfatidil-
gliserol (muncul sesudah kehamilan minggu 36)
32
Changes in amniotic fluid composition during pregnancy
34
Komplikasi fetal growth
restriction (FGR)
Hyaline membrane disease
(respiratory distress syndrome)
Necrotizing enterocolitis
Sepsis
Intra-ventricular hemorrhage
Long-term complication,
termasuk developmental delay
35
Respiratory Distress Syndrome
36
Hyalin
Pato- Mem-
gene- brane
sis di-
RDS sease
37
The Lung in RDS of the Neonate
Displasia bronkhopulmonar
Umumnya pada bayi <1500g dengan respirator
toksisitas oksigen hipoksia, asidosis, keter-
gantungan oksigen, gagal jantung kanan
Mikroskopik: hiperplasi epitel bronkus, metaplasi
di bronki dan bronkioli, atelektasis, edema
interstitial, dan penebalan membrana basalis
alveoli
41
Intraventricular Hemorrhage in the
premature infat with RDS
42
Ginjal
Pada bayi prematur dini pembentukan glomeruli
belum lengkap glomeruli primitif zona
subkapsular organoid (dengan epitel kuboid)
43
44
Normal Glomerulus
45
Schematic representation of a glomerular lobe
46
Normal Glomerulus
Single
glomerular
loop
The entire outer aspect of the GBM
(peripheral loop and stalk) is covered
by the podocyte (visceral epithelial cells)
foot processes
48
Enterokolitis
Necrotikans
49
HATI
Pada bayi prematur ukurannya relatif besar
Fungsi liver kurang dibanding ukuran atau
maturitasnya
Banyak fungsi hati yang tak dapat dipenuhi
(tidak adekwat)
Hampir setiap bayi baru lahir terutama BBLR
mengalami perioda sesaat icterus fisiologik pada
minggu pertama kehamilan terjadi karena
penghancuran eritrosit fetal dan fungsi
ekskretorik empedu sel hati tidak adekwat
50
OTAK
Belum berkembang penuh pada bayi prematur
dini
Permukaan masih halus, tidak seperti pada
dewasa
Substansi otak lunak, gelatinous, mudah hancur
Mielinisasi serabut syaraf masih belum lengkap
Pusat otak yang vital sudah cukup berkembang
bahkan pada bayi immatur cukup dapat
memelihara fungsi CNS
51
OTAK
Homeostasis belum sempurna kesulitan
memelihara:
- batas temperatur normal yang konstan
- pengendalian vasomotor jelek
- respirasi tak teratur
- kelumpuhan (kelemahan) otot
- sedikit keringat
52
Apgar Score
Penetapan maturitas neonatal secara klinis
dapat ditentukan pada menit 1 dan 5 pos-partum
Parameter yang dipakai diperkenalkan oleh
Virginia Apgar Apgar score
Makin tinggi angka penilaian (score) makin baik
kondisi klinisnya
Apgar 1 menit index asfiksia perlu bantuan
ventilasi atau tidak
Apgar 5 menit kerusakan neurologik persisten
- BB<2000g, AS:9 MR<5%
- AS:3 MR 80%
53
APGAR Score
54
RESUME
Organ Immaturity is a Cause of Neonatal
Problem
RDS of the Newborn Reflects a Deficiency
of Surfactant
55