Você está na página 1de 9

oleh:

Adinda Putri (01)


Ahmed Helmi A. (02)
Rahmat Agung W. (36)
Roliandi Derry (37)
Timotius (43)
Teori Awal

Sampah: bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak


berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat
dalam pemikiran manufaktur atau materi berkelebihan
atau ditolak (Kamus istilah Lingkungan, 1994)
Golongan Sampah menjadi Dua, yakni

Terdiri dari bahan - bahan penyusun tumbuhan Berasal dari SDA tak dapat diperbarui seperti
dan hewan yang diambil dari alam atau mineral dan minyak bumi, atau perindustrian
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan,
atau yang lain.

Sampah Anorganik botol plastik


Sampah organik sisa dapur
Berdasarkan Bentuknya

Sampah Padat Sampah Cair


Segala bahan buangan selain kotoran Bahan Cairan yng telah digunakan dan tidak
manusia, urine dan sampah cair diperlukan kembali dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah. terdiri atas:
Limbah Hitam yang berasal dari toilet, penuh
patogen berbahaya

Limbah Rumah tangga yakni sampah cair


yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan
tempat cucian. Mungkin mengandung
Patogen
Alasannya ialah: Tempurung kelapa yang banyak dijumpai di
pasar-pasar Tradisional dari sisa pemecahan buah kelapa saat
ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar, sebenarnya
dapat ditingkatkan kemanfaatannya menjadi bahan yang lebih
bernilai jual. Tempurung kelapa yang telah dibersihkan dari
serabutnya, sehingga berwarna hitam mengkilat dapat menjadi
ornamen yang sangat menarik. Tidak hanya dapat digunakan
sebagai perabot rumah (kompas, 19 juni 2003), tetapi dapat
ditingkatkan untuk ornamen lain. Tempurung kelapa juga bisa
digunakan untuk hiasan pada lantai parket, gasper, bingkai foto,
tempat lampu, arang balok dan talam.
Berberapa bahan juga
berasal dari limbah.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Langkah - Langkah
b. Membelah batok kelapa menjadi dua bagian
c. Mengeluarkan isi batok kelapa
d. Menghaluskan batok kelapa dengan amplas
Pembuatan

e. Menyatukan kabel-kabel tunggal sehingga menjadi Satu


f. Memasang lampu LED pada papan PCB
g. Memasukkan kabel yang telah disatukan ke dalam selang elastis
h. Pada bagian dalam batok kelapa dilapisi dengan aluminium voil
i. Menyatukan batok kelapa dengan kabel tunggal tersebut
j. Mensolder papan PCB
k. Memasang trafo dan saklar pada bagian bawah lampu
l. Menutupi bagian bawah lampu dengan gabus
m. Menyambung papan PCB yang telah disolder dengan batok kelapa
n. Memberi warna dengan menggunakan piloks pada lampu meja belajar
tersebut.
Hasil Pembuatan
Prinsip kerja lampu yang telah dibuat pada
dasarnya sama dengan lampu meja belajar pada
umumnya. Akan tetapi, ada yang membedakan
dari lampu-lampu yang lain. Lampu meja belajar
anti global warming ini menggunakan lampu LED
yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu
menekan pemanasan global, mengurangi emisi
karbon, hemat energy, daya tahan lebih lama,
tidak mudah pecah, tidak menghasilkan panas
sehingga dapat menghemat AC (air conditioning).
Lampu meja belajar anti global warming dari
batok kelapa ini dapat dimanfaatkan bukan hanya
sebagai lampu anti global warming saja. Akan
tetapi, lampu meja belajar ini juga bisa
menghemat energy dan sebagai hiasan meja
belajar.
Penutup

Você também pode gostar