Você está na página 1de 55

LOGO

HEMODYNAMIC

MONITORING
Presentation by Ns. Turiman, S.Kep
PP.HIPERCCI
2012
Tak Kenal Maka Taaruf...

Nama : Ns. Turiman,S.Kep


TTL : Ciamis, 19 feb 1980
Pendidikan : S 1 FIKUniversitas Indonesia
Training :
Cardiologi Dasar: 2007
ACLS : 2007
BTCLS Update 2011
ESQ Training : 2010
TOT Public Speaking 2011
Asesor Keperawatan 2012
Pengalaman Organisasi
Bidang Kesehatan WAMY
FIG emergency and Critical care
PPNI Komisariat RS Haji 2012 -2017
PPNI Jakarta timur 2012 2017
Bidang Diklat PP Hiperci
Riwayat Pekerjaan

Staf Dosen KGD STIKIM 2011


Staf Dosen Kep Critical Care STIKES MH
Thamrin 2012
Instruktur KGD UMJ class RS Haji 2011
Instruktur PPGD EMS 119 Dinkes Jakarta 2005
Instruktur BTCLS RS Haji jakarta 2009
Kepala ICU RS Haji Jakarta 2007-sekarang
Renungan...

1. Bacalah dengan menyebut nama tuhan


mu yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
Mulia
4. Yang mengajarkan manusia dari pena
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya
(QS: Al-Alaq: 1-5 )
Circulation Of Blood
Through to the Heart
Definition

Hemodinamik : Pemeriksaan aspek fisik


dari sirkulasi darah, termasuk fungsi
jantung dan karakteristik fisiologis
vaskuler perifer ( Mosby 1998 )
Pemantauan Hemodinamik penting untuk
menegakkan diagnosis yang tepat,
menentukan terapi yang sesuai dan
memantau respons terhadap terapi yang
diberikan ( Gomersall & Oh 1997 )
Perfusi Jaringan

Faktor yang mempengaruhi ( Greeen:


1991)
a. Curah Jantung, diperngaruhi oleh
Denyut Jantung
Isi Sekuncup, :
- Kontraktilitas
- Preload
- After load
b. SVR ( sistemikVascularisasi Resisten )
Kontaktilitas
Kemampuan jantung untuk berfungsi
tanpa bergantung pada perubahan
preload dan afterload ( Hinds & watson,
1996 )
Preload (Volume / tekanan diastolik akhir )
Tegangan serabutmiocard padaakhir
diastolik sesaat sebelum kontraksi
ventrikel.
After load
resistensi terhadap aliran keluar (outflow)
darah oleh susunan pembuluh darah yang
harus diatasi oleh ventrikelselama
kontraksi
( lee& Branch 1997 )
Resistensi perifer
Resistensi terhadapaliran darah yang
ditentukan oleh tonus susunan otot
vaskuler diameter pembuluh darah
( Mosby 1998 )
Purposes of Invasive
Hemodynamic
Monitoring
Early detection, identification, and
treatment of life-threatening conditions
such as heart failure and cardiac
tampanade
Evaluate the patients immediate response
to treatment such as drugs and
mechanical support
Evaluate the effectiveness of
cardiovascular function such as cardiac
output and index
Indications for Hemodynamic
Monitoring

Any deficit or loss of cardiac function:


such as AMI,CHF,Cardiomyopathy
All types of
shock;cardiogenic,neurogenic,or
anaphylactic
Decreased urine output from dehydration,
hemorrhage,G.I. bleed,burns,or surgery
Hemodinamik Monitoring.

I. Non invasive monitoring:

II. Invasive Monitoring:


1. Arteri line( canulasi).
2. Central Venous Pressure(CVP)
3. PA kateeter( Swan Ganz)
Non Invasive Monitoring

RR
HR
ECG Monitor
Balance cairan
Pulse Oximetri
BPM
Penilaian JVP
Penilaian Perfusi
cerebral
Penilaian Perfusi
jaringan perifer
Arteri line.

Pasang canulasi pada arteri, monitor


blood pressure continue terlihat pada
layar monitor
Pembuluh darah arteri yg sering
digunakan:
Arteri axilaris
Arteri femuralis
Arteri radialis
LOGO

CVP (Central Venous Pressure)


Central Venous Presure

CVP mencerminkan tekanan pengisian


atrium kanan atau preload ventrikel kanan
dan bergantung pada volume darah, tonus
vaskuler dan fungsi jtg ( Druding&
Woodrow ,2002 )
Menurut Garner dan Woods, nilai normal
CVP 3 8 cmH2O atau 2 6 mmHg
Nilai normal CVP adalah
4-10 mmHg (Sutanto,2004)

CVP (Central Venous Pressure)

Indikator yang baik u/


mengetahui kemampuan
atrium kanan & ventrikel kanan
dalam memompa darah.
Kegagalan jantung kanan
(hipovolemia) pasien
mendapatkan cairan 250-500
ml, hal ini mengakibatkan
peningkatan CVP.
Nilai CVP meningkat :
kelebihan cairan. Menurun :
kekurangan cairan.
CVP (Central Venous Pressure)

Macam CVP
Satu lumen
Dua lumen
Tiga lumen
Tempat pemasangan kateter
(woodrow 2002 )
Vena jugularis,
Vena antekubital,
Vena subklavia,
Vena femoralis, dan
Vena brakialis.
Indikasi pemasangan CVP

Resusitasi cairan
Pemberian obat obatan dan cairan
pemberianTPN
Pengukuran tekanan vena sentral
Akses vena yang buruk
( woodrow 2002):
Metode pemantauan CVP

Pemantauan dengan sistem manometer


Pemantauan dengan sistem transduser
( Gwinutt 2006 )
CVP (Central Venous Pressure)

Dengan Manometer
CVP (Central Venous Pressure)

Dengan Transducer
Prosedur CVP dg Manometer

1. Jelaskan prosedur kepada pasien


2. Pastikan patensi kateter venasentral
sebelum prosedur
3. Jika memungkinkan pasien diposisikan
terlentang
4. Sejajarkan lengan manometer dengan
mid-axila, pastikan titik plebostatik
pasien.
Phlebostatic Axis
Phlebostatic Axis
5. Tutup treway tap kearah pasien dan buka
kearah manometer. Pastikan
menggunakan cairan normal saline dan
tidak mengandung obat.
6. Buka sumber cairan dan secara perlahan
manometer sampai diatas nilai
yangdiharapkan
7. Tutup treway tap kearah sumber cairan dan
buka kearah pasien.tinggi cairan didalam
selang manometer turun dg cepat, hal
inimenunjukkancairan masukke atrium
8. Setelah tinggi cairan berhenti turun
( cairan harus berundulasi sesuai dengan
respirasi pasien) maka pembacaan
dilakukan dgnilai terendah
9. Tutup treway tapkearah
pasien( sambungkan kembali cairan infus
jika sesuai )
10. Catat nilai yg terbaca danlaporkan
setiap perubahan atau kelainan.
( Mallet & Dougherty 2000 )
Pengukuran dengan Transduser

1. Jelaskan prosedur kepada pasien


2. Pastikan patensi kateter Vena central
sebelum dilakukan prosedur.
3. Pastikan pasien dipossisikan terlentang
(jika memungkinkan )
4. Lakukan kalibrasi nol ( sesuai
rekomendasi pabrik alat )
5. Amati pengukuran CVP pd monitor, amati
gelombang CVP thrs ada sedikit undulasi
6. Dokumentasi
Pengukuran Dengan Transducer
Komplikasi pemasangan CVP

Pneumothorax,
Hematothorax, Empyema
subcutis
Ventricle aritmia bila
terdorong terlalu dalam
Air emboli
Thrombophlebitis
Infeksi dan perdarahan
( mermel 2000 &
woodrow 2002 )
Swanz Ganz (PA kateter)

Dapat mengukur:
Pulmonary Artery pressure
Cardiac output
Mixed vein Saturation
Hemodynamic Profile
Komplikasi Swanz Ganz (PA kateter :

Sama seperti komplikasi CVP


Tertusuk myocard
Valvular damage
Pulmonary artery injury/rupture fatal
Pulmonary infark
Kateter malposisi ke dalam ventricle
kanan
menyumbat Arteri Pulmonal permanen.
Components of a Pulmonary
Artery Catheter
Components of Swan-Ganz

Normally has four[4] ports


Proximal port [Blue] used to measure central
venous pressure/RAP and injectate port for
measurement of cardiac output
Distal port [Yellow] used to measure
pulmonary artery pressure
Balloon port [Red] used to determine
pulmonary wedge pressure;1.5 special syringe
is connected
Infusion port [White] used for fluid infusion
PA Insertion Waves
Pulmonary Capillary Wedge
Pressure (PCWP)

Zero the transducer to the patients phlebostatic axis.


Measure the PCWP at end expiration
PCWP should not be higher than PA diastolic
PCWP is an indirect measurement of left ventricular end
diastolic pressure.
Possible Complications

Increased risk of infections same as with any central


venous linesuse occlusive dressing and Biopatch to
prevent
Thrombosis and emboli-- air embolism may occur
when the balloon ruptures, clot on end of catheter can
result in pulmonary embolism
Catheter wedges permanentlyconsidered an
emergency, notify MD immediately, can occur when
balloon is left inflated or catheter migrates too far into
pulmonary artery (flat PA waveform)can cause
pulmonary infarct after only a few minutes!
Ventricular irritation occurs when catheter migrates
back into RV or is looped through the ventricle, notify MD
immediatelycan cause VT
Peran Perawat ICU

Pe
1. Sebelum Pemasangan
- Siapkan alat untuk penusukan dan
alat-alat untuk pemantauan
- Mempersiapkan pasien;
memberikan penjelasan, tujuan
pemantauan, dan mengatur posisi
sesuai dg daerah pemasangan
2. Saat Pemasangan
- Memelihara alat-alat selalu steril
- Memantau tanda dan gejala
komplikasi yg dpt terjadi pada saat
pemasangan spt gg irama jantung,
perdarahan
- Membuat klien merasa nyaman dan
aman selama prosedur dilakukan
Peran Perawat ICU

3. Setelah Pemasangan
Mendapatkan nilai yang akurat dengan
cara:
1) Melakukan Zero Balance: menentukan
titik nol/letak atrium, yaitu pertemuan
antara garis ICS IV dengan midaksila
2) Zero balance: dilakukan pd setiap
pergantian dinas , atau gelombang tidak
sesuai dg kondisi klien
3) melakukan kalibrasi untuk mengetahui
fungsi monitor/transduser, setiap shift,
Peran Perawat ICU

Mengkorelasikan nilai yg terlihat pada monitor dengan keadaan klinis


klien.
Mencatat nilai tekanan dan kecenderungan perubahan hemodinamik.
Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat-obatan.
Mencegah terjadi komplikasi & mengetahui gejala & tanda
komplikasi (spt. Emboli udara, balon pecah, aritmia, kelebihan
cairan,hematom, infeksi,penumotorak, rupture arteri pulmonalis, &
infark pulmonal).
Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien.
Memastikan letak alat2 yang terpasang pada posisi yang tepat dan
cara memantau gelombang tekanan pada monitor dan melakukan
pemeriksaan foto toraks
Referenci

Jevon Philip and Ewens.2008.Monitoring


the Critically ill patien. Second edition.
Blackwall publishing.
Gwinnut.C 2006. clinical Anestesia2nd
end.Blackwell publishing, oxford.
Woodrow P (2000) intensive care
Nursing,A Framework for practice.
Routledge,London
Garretson ( 2005 ). Haemodinamic
Monitoring:arterial cateters. Nursing
Standard.19(31),55-63
Mermel,LDougherty (2000). Prevention of
intravascular catheter-relatid
infection.annals of internal medicine 32
(5), 391-402.
Mosby publishers (1998) mosbysmedical.
Nursing and Allied health dictionary.
Mosby london.
Hinds,CJ. & watson, (1996) Intensive
Care, aconcise texbook 2nd edn
W.B.saunders , London
REFERENSI
Klabunde, Richard E. 2007. Cardiovaskular physiology concept. Diambil pada
tanggal 23 Juli 2011 dari
http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP020.htm.
Scibd. 2008. Central venous pressure (CVP). Diambil pada tanggal 23 Juli 2011
dari http://www.scribd.com/doc/3438819/CENTRAL-VENOUSE-PRESSURE-CVP.
Shergill. 2007. Central venous pressure. Diambil pada tanggal 23 Juli 2011 dari
http://healthmad.com/nursing/central-venous-pressure/.
Shikan. 2009. Asuhan keperawatan dengan pasien dengan pemasangan cvp.
Diambil pada tanggal 4 juli 2011 dari
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1917441-asuhan-keperawat
an-pada-pasien-dengan/
.
LOGO

Thank You !
www.raihan_aby@yahoo.com

Você também pode gostar