Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ARBOSI
Pada awal abortus terjadi dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Sehingga menyebabkan uterus berkonsentrasi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum
menembus desidua serta mendalam sehingga hasil konsempsi dapat dikeluarkan
seluruhnya. Apabila kehamilan 8 sampai 4 minggu villi khorialis sudah
menembus terlalu dalam sehingga plasenta tidak dapat dilepaskan sempurna
dan menimbulkan banyak pendarahdan daripada plasenta. Perdarahan tidak
banyak jika plasenta tidak lengkap. Peristiwa ini menyerupai persalinan dalam
bentuk miniature. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam
berbagai bentuk, adakalanya kantung amnion kosong atau tampak didalamnya
benda kecil tanpa bentuk yang jelas (missed aborted). Apabila mudigah yang
mati tidak dikelurakan dalam waktu singkat, maka ia dapat diliputi oleh
lapisan bekuan darah. Ini uterus dinamakan mola krenta. Bentuk ini menjadi
mola karnosa apabila pigmen darah telah diserap dalam sisinya terjadi
organisasi, sehingga semuanya tampak seperti daging. Bentuk lain adalah mola
tuberose dalam hal ini amnion tampak berbenjol-benjol karena terjadi
hematoma antara amnion dan khorion. Pada janin yang telah meninggal dan
tidak dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena
cairan amnion menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng
(fetus kompresus). Dalam tingkat lebih lanjut ia menjadi tipis seperti kertas
pigmenperkamen. Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas
dikeluarkan ialah terjadinya maserasi, kulterklapas, tengkorak menjadi lembek,
perut membesar karena terasa cairan dan seluruh janin berwarna kemerah-
merahan. (Sarwono, 2006).
MANIFESTASI KLINIS