Você está na página 1de 43

Analisa Gas Darah

Yulia Rahmawati
1608437695

Pembimbing:
dr. Hariadi Hatta, Sp.B-TKV
Pemeriksaan untuk mengukur keasaman (pH), jumlah oksigen
dan karbondioksida dalam darah.
Untuk menilai fungsi kerja paru-paru dalam menghantarkan
oksigen ke dalam sirkulasi darah dan mengambil
karbondioksida dari dalam darah.
Analisa gas darah memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
2. Mengevaluasi ventilasi melalui pengukuran pH, tekanan parsial
oksigen arteri (PaO2), dan tekanan parsial karbon dioksida
(PaCO2).
3. Mengetahui jumlah oksigen yang diedarkan oleh paru-paru
melalui darah yang ditunjukkan melalui PaO2.
4. Mengetahui kapasitas paru-paru dalam mengeliminasikan
karbon dioksida yang ditunjukkan oleh PaCO2.
5. Menganalisa isi oksigen dan pemenuhannya, serta untuk
mengetahui jumlah bikarbonat.
Pasien dengan:
PPOK
Oedema Pulmonal
ARDS
Infark miokard
Pneumonia
Post op. coronary artery bypass
Resusitasi cardiac arrest
Arteri radialis
Arteri brachialis
Arteri femoralis
Arteri tibialis
Arteri dorsalis pedis
pH, PaCO2, BE, HCO3, PaO2, SaO2
NILAI NORMAL AGD
Arteri Vena 0-1 bln 1 bl-1 th
pH 7,35-7,45 7,32-7,42 7,35-7,45 7,35-7,45
PCO2 35-48 41-51 27-40 27-41

32-45 41-51 27-40 27-41
PO2 80-108 25-40 - 83-108
HCO3- 22-26 24-28 17,2-23,6 19-23,9
TCO2 22-29 25-29 13-22 20-28
BE 2,5 - (-10) - (-2) (-7) - (-1)
child (-4) (+2)
Sat O2 95-98 % 40-70 % 40-90 % 95-98 %
STEPS IN ACIDS BASE
CLASSIFICATION

1. pH Classification
2. PaCO2 Classification
3. Metabolic Classification
4. Compensation Evaluation
5. Complete Acid-Base
Classification
pH Classification

Classification pH
Normal 7.35-7.45
Acidosis < 7.35
Alkalosis >7.45
Classification of Laboratory
Respiratory Acid-Base Component

Classification PaCO2 (mmHg)


Normal Resp.Component 35-45
Respiratory Acidosis >45
Respiratory Alkalosis <35
Classification of Laboratory
Metabolic Acid-Base Component

Classification BE HCO3
Normal Metab.Component 02 2422
Metabolic Acidosis < -2 <22
Metabolic Alkalosis > +2 >26
Mengadakan kompensasi terhadap ancaman asidosis dan alkalosis
dengan cara merubah kecepatan pernafasan /ventilasi
Hipo/hiperventilasi, dengan cara ini pCO2 dapat meningkat/menurun
Paru-paru memerlukan waktu 24 jam untuk mencapai kompensasi
maksimal
Ginjal mengadakan kompensasi terhadap ancaman asidosis
dengan cara:
1. Peningkatan HCO3- yang terfiltrasi
2. Peningkatan ekskresi asam yang dapat dicairkan
3. Peningkatan produksi ammonia
Ginjal memerlukan waktu 3 - 4 hari untuk mencapai tahap
kompensasi maksimal
Baca pH normal, acidosis, alkalosis
Lihat PaCO2 atau BE, mana yg searah
dengan pH Melihat hasil pCO2:
- asidosis respiratorik
Bila PaCO2 yang searah respiratorik - alkalosis respiratorik
sebagai proses primer Melihat hasil HCO3-:
Bila BE yang searah metabolik sebagai - asidosis metabolik
- alkalosis metabolik
proses primer
Bila proses primer sudah diketahui, lihat
dimana posisi komponen yg lain :
Bila berlawanan proses kompensasi
Bila searah proses ganda
Bila posisi normal belum atau tidak ada proses
kompensasi
ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45
45 PaCO2 35
-2 BE +2
22 HCO3 26
pH : 7.28, PaCO2 : 40, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.28 7,35 pH 7,45
45 40 2
PaCO 35
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik tanpa kompensasi


pH : 7.32, PaCO2 : 55, BE : +1

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.32 7,35 pH 7,45
55 45 PaCO2 35
-2 +1
BE +2
22 HCO3 26

Acidosis respiratorik tanpa kompensasi


pH : 7,50 ; PaCO2 : 30 ; BE : -2 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,50
45 PaCO2 35 30
-2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi
pH : 7,55 ; PaCO2 : 30 ; BE : +5 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,55
45 PaCO2 35 30
-2 BE +2 +5
22 HCO3 26

Alkalosis respiratorik dan metabolik


(proses ganda)
Steps in Evaluation and Classification of
Acid-Base Compensation

1. Evaluate for the presence of compensation


2. Determine the probable primary problem
3. Classify the degree of compensation
Determination of the
primary problem

pH 7.40-7.45 Alkalosis is primary


Acidosis is compensatory

pH 7.35-7.40 Acidosis is primary,


Alkalosis is compensatory
Classification of degree of
Compensation

pH Degree of compensation
7.35-7.45 Complete
<7.35 Partial
>7.45 Partial
pH : 7,48 ; PaCO2 : 30 ; BE : -6 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH 7,45 7,48
45 PaCO2 35 30
-6 -2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik dgn kompensasi parsial
pH : 7.32, PaCO2 : 30, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7.32 7,35 pH 7,45
45 PaCO2 35 30
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik dgn kompensasi parsial


pH : 7.38, PaCO2 : 30, BE : -10

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 7,38
pH 7,45
45 PaCO2 35 30
-10 -2 BE +2
22 HCO3 26

Acidosis metabolik dgn kompensasi penuh


pH : 7,43 ; PaCO2 : 30 ; BE : -6 ;

ACIDOSIS ALKALOSIS
7,35 pH7,43 7,45
45 PaCO2 35 30
-6 -2 BE +2
22 HCO3 26
Alkalosis respiratorik dgn kompensasi penuh
PaO2 (mmHg)
CLASSIFICATION Adult Newborn
Hyperoxemia >100 >90
Normoxemia 80-100 60-90
Mild hypoxemia 60-79 50-59
Moderate hypoxemia 45-59 40-49
Severe hypoxemia <45 <40
pH Degree of Impairment
<7,20 Severe Acidosis
7,20-7,29 Moderate Acidosis
7,30-7,34 Mild Acidosis
7,35-7,45 Normal pH
7,46-7,50 Mild Alkalosis
7,51-7,55 Moderate Alkalosis
>7,55 Severe Alkalosis
Asidosis yang disebabkan karena gangguan
pernafasan, ditandai oleh peningkatan pCO2 atau
tekanan partial gas CO2 dalam darah
PENYEBAB:
1. Langsung menekan pusat nafas:
Narkotik, barbiturat, trauma, tumor degeneratif, infeksi
(ensefalitis, meningitis), koma dll
2. Keadaan yang mengenai alat nafas:
Fibrosis paru, status asmatikus berat, infeksi paru
3. Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites), Obesitas berat,
gangguan tidur
Asidosis yang tidak disebabkan oleh gangguan
pernafasan (asidosis non-respiratorik), ditandai oleh
penurunan kadar HCO3-

PENYEBAB:
1. Produksi asam organik>eksresi Diabetes Melitus
2. Eksresi asam terganggu (berkurang) Gagal ginjal,
renal tubular asidosis
3. Pembuangan HCO3- berlebihan Diare
Alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pernafasan,
ditandai oleh penurunan pCO2
PENYEBAB:
1. Ransangan pusat nafas (tidak berasal dari pernafasan)
Histeri, febris, septikemia, infeksi sistim saraf pusat, operasi intrakranial,
hipoksia, hipertiroid
2. Penyakit paru
Pneumonia, Asma, emboli paru, penyakit paru interstitial, gagal jantung
kongesti, kompensasi pernafasan sesudah koreksi asidosis metabolik
3. Lain-lain
Hiperventilasi karena respirator
Alkalosis yang tidak disebabkan oleh gangguan
pernafasan (alkalosis
-
non-repiratorik), ditandai oleh
peningkatan HCO3 dalam plasma
PENYEBAB:
1. Pemberian basa (alkali) berlebihan: NaHCO3, sitras pada
tranfusi darah, antasid
2. Kehilangan HCl lambung dan hipovolemia sesudah
muntah-muntah lama, sesudah bilas lambung (gastric
suction), obstruksi pilorik atau intestin atas
3. Kekurangan Kalium hipoaldosteronisme, sindrom
Cushing
4. Retensi HCO3- dalam ginjal
5. Terapi diuretika tertentu jangka lama furosemida
6. Setelah pemberian pencahar (laxatives) dan pemberian
infus cairan yang tidak mengandung K+
Metode
Elektroda ion selektif (ISE)
Prinsip pemeriksaan
Pengukuran potensial listrik akibat aktivitas ion
bebas
Parameter yang diukur: pH, pCO2, pO2, HCO3-,
Base Excess, Saturasi O2
Bahan Pemeriksaan
Darah arteri 3 ml (A.radialis/A.femoralis) dg
antikoagulan Lithium heparin 0,3 ml.
Os dalam keadaan TENANG pada saat darahnya diambil
Perasaan takut/gelisah akan mempengaruhi hasil
pemeriksaan:
pO2, sedangkan pH & pCO2 (dalam keadaan
hiperventilasi)
Secara anaerob (sistim tertutup)
Disposible (semprit khusus)
Antikoagulan: Yg dianjurkan Lithium heparin 250 Unit/ml
darah (untuk semprit 1-5 ml Heparin 0,1-0,2 ml atau 0,5-
1 mg), atau Na-heparin.
Lokasi:
Arteri Radialis,
Arteri Brachialis,
Arteri Femoralis
Kapiler cuping telinga, tumit pada bayi
Pemeriksaan segera 10 menit, jika ditunda simpan pada
2-6C (s/d 1 jam) untuk menghentikan proses
GLIKOLISIS ANAEROB asam laktat (menurunkan pH)
Hindari terjadinya gelembung udara, karena akan
meningkatkan pO2 sedangkan pCO2 sedikit
dipengaruhi

Sebelum dilakukan analisis, darah dalam semprit


dicampur homogen, lakukan koreksi terhadap suhu,
Hb
Penundaan pemeriksaan > 10 menit
akan terjadi :
pH
pCO2
pO2
Bila pengambilan tidak anaerob
akan terjadi:
pH
pCO2
pO2
HAL LAIN YANG DAPAT MENGGANGGU
PEMERIKSAAN AGD:
Protein serum atau hiperlipidemia dapat melapisi
membran atau sensor elektroda pada alat
Jumlah lekosit sangat menyebabkan hasil pO2
rendah (dikonsumsi)
Gas N2O, Halotan pada pembiusan mempengaruhi
penentuan pO2 dari jenis elektrode tertentu (Clark)
ASIDOSIS METABOLIK:
Apabila pH tetap < 7,2 dapat diberikan Natrium
bikarbonat (NaHCO3) dosis 1 mEq/kgBB (empiris)
atau dengan perhitungan BE:
NaHCO3 = BE X 30% X BB
Dalam praktek biasanya diberikan dulu dosis
separuhnya dan di kontrol dengan pemeriksaan AGD

ALKALOSIS RESPIRATORIK
Bila pH > 7,6 dapat diberikan HCl atau NH4Cl
Interpretasi:
pH rendah (asam)
Proses primer
pCO2 49mmHg
(respiratorik)
pO2 rendah
HCO3 dbn
SO2 rendah
Kesimpulan

Asidosis respiratorik
tanpa kompensasi
Interpretasi:
pH rendah (asam)
Proses primer BE -
11.5 (metabolik)
pCO2 dbn
pO2 tinggi
HCO3 rendah
SO2 baik
Kesimpulan

Asidosis metabolik
tanpa kompensasi
Pasien dengan Ca Parotis
21 th

Interpretasi:
pH rendah (asam)
Proses primer BE -
10.3 (metabolik)
pCO2 rendah
pO2 tinggi
HCO3 rendah
SO2 baik
Kesimpulan

Asidosis metabolik
dengan kompensasi
penuh
Terima Kasih

Você também pode gostar