Você está na página 1de 9

ABORTUS INSIPIENS

Kelompok 4
Abortus insipiens
Abortus insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang pada
kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri.
Kondisi ini menunjukan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut
menjadi abortus inkomplit atau komplit (prawirohardjo, 2005 : 306-307).
Secara spesifik ciri-ciri terjadinya abortus insipiens adalah :
Adanya perdarahan sedang hingga massif/banyak
Serviks terbuka
Besarnya uterus sesuai dengan masa kehamilan
Gejalanya adalah kram atau nyeri perut bagian bawan dan belum terjadi
ekspulsi hasil konsepsi
Pengkajian abortus insipiens
Diagnosa Tanda bahaya
Tanya : Periksa :
1. Hamil 1. Keadaan umum
2. Usia gestasi 2. Pucat
3. Rasa mulas yang sering 3. Berkeringat
dan kuat 4. Tekanan sistolik <90 mmHg dan nadi
4. Pengeluaran darah >112x/menit.
5. Nyeri perut bagian 5. Demam tinggi
bawah dan kram pada 6. Gelisah dan dehidrasi
perut. 7. Test urine : kehamilan masih positif
Abortus Insipiens 6. Gerakan janin masih 8. Nyeri tekan perut bagian bawah.
terasa 9. Besar uterus sesuai dengan umur kehamilan
10. Djj jelas tetapi sudah mulai tidak normal
11. Kontraksi yang sering dan kuat
12. Terlihat penipisan serviks uterus
13. Perdarahan bertambah sesuai dengan
pembukaan serviks
Sekret yang berbau
14. serviks telah membuka (Periksa Dalam)
Penatalaksanaan Abortus Insipiens
Penilaian awal
Untuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian dari :
1. Keadaan umum pasien
2. Tanda-tanda syok
3. Bila syok disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah,
adanya cairan bebas dalam kavum pelvis; pikirkan kemungkinan kehamilan
ektopik yang terganggu
4. Tanda-tanda infeksi atau sepsis
5. Tentukan melalui evaluasi medic apakah pasien dapat ditatalaksana pada
fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi)
Penanganan Spesifik
Lakukan prosedur evakuasi hasil konsepsi:
1. Bila usia gestasi 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan peralatan Aspirasi
Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin dikeluarkan. Bila usia
gestasi 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan prosedur Dilatasi & Kuretase
(D & K)
Penanganan lanjutan
Setelah abortus, pasien perlu diperiksa untuk dicari penyebab terjadinya
abortus. Selain itu perlu diperhatikan involusi uteri dan kadar HCG 1-2 bulan
kemudian. Pasien diharapkan tidak hamil dalam waktu 3 bulan sehingga perlu
memakai kontrasepsi seperti kondom atau pil (Prawirohardjo, 2005 : 312).
Kewenangan Bidan
Berdasarkan kasus diatas menurut Kewenangan Bidan Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010
Kewenangan bidan baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang
praktek mandiri berdasarkan Peraturan. Menteri Kesehatan (Permenkes)
Nomor1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik
Bidan, maka kewenangan bidan mencakup kehamilan, persalinan, nifas,
neonatus, dan kesehatan reproduksi dalam kondisi normal, jika kondisi yng
sedang berlangsung abnormal maka bidan harus melakukan Penanganan
kegawatdaruratan,dilanjutkan dengan perujukan sesuai dengan pasal 10
ayat 2. Dan juga di dukung dengan pasal 13 ayat 1 yaitu Melaksanakan
deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya.

Você também pode gostar