Você está na página 1de 11

Anatomi Fisiologi Sistem

Penciuman
Hidung adalah organ sederhana yang
sebenarnya berfungsi sangat vital dalam
kehidupan kita. Selain sebagai indera penghidu,
hidung juga ternyata berguna sebagai saringan
(filter) terhadap debu yang masuk bersama
udara yang kita hirup.
Hidung juga menjadi air conditioning system
dengan cara menghangatkan atau
melembabkan udara yang masuk ke tubuh kita.
Hidung luar berbentuk pyramid dengan
bagian-bagiannya dari atas ke bawah:

1. Pangkal hidung (bridge)


2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung
4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung (nares anterior)
Kerangka tulang hidung terdiri dari:
Tulang hidung (os nasalis)
Prosesus frontalis os maksila
Prosesus nasalis os frontal
Sedangkan kerangka tulang rawan yang terletak
dibagian
Tulang Hidung

Hidung manusia memiliki 2 rongga yang terpisahkan


antara yang satu dengan lainnya oleh dinding tulang
rawan, atau yang juga bisa disebut sebagai septum. Di
area sekeliling septum terdapat bagian yang disebut
sebagai alae. Struktur tulang pada indra penciuman ini
terdiri atas:
Tulang rawan (kartilago
Tulang hidung
Maksila (maxillae)
Palatin (palatine)
Tulang frontal
Bagian tulang rawan hidung dibentuk oleh dua rawan
lateral, dua alar lawan, dan tulang rawan septum
Rongga Hidung
Atap: Atap hidung terdiri dari tiga bagian yaitu nasal bagian depan,
etmoid, dan sphenoidal
Dasar: Baian dasar terbentuk dari proses palatin rahang atas dan
plat horisontal dari tulang palatin
Dinding medial: Bagian ini adalah septum hidung, yang terbentuk
oleh plat tegak lurus dari tulang etmoid, vomer, tulang rawan, dan
bagian dari tulang rahang atas (maksila) dan palatin.
Dinding lateral: Dinding ini membagi rongga hidung ke dalam empat
bagian yang membuka sinus paranasal, yaitu; Reses
sphenoethmoid, meatus nasal bagian atas, meatus hidung bagian
tengah, dan meatus hidung bagian bawah.
Rongga hidung dilapisi dengan mukosa, kecuali pada
bagian depan dari rongga hidung, yang dilapisi oleh kulit. Epitel
penciuman dalam bagian rongga hidung mengandung reseptor
saraf penciuman yang mendeteksi bau. Saraf pada indra penciuman
ini bergabung bersama untuk membentuk bundel saraf yang
menuju plat berkisi dari tulang ethmoic. Saluran penciuman
berfungsi untuk mentransmisikan informasi sensorik tentang asal
bau.
Anatomi Fisiologi Sistem
Pendengaran
Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas aurikel (pinna) dan saluran auditori.
Aurikel (pinna) disebut juga daun telinga, bentuknya tidak
teratur, terdiri atas tulang rawan dan jaringan fibrosa,
kecuali pada ujung paling bawa, yaitu cuping telinga, bagian
cuping hanya tersusun oleh lemak. Daun telinga berfung
untuk membantu mengkonsentrasikan getaran gelombang
suara (vibrasi) menuju bagian dalam telinga.

Saluran luar auditori merupakan pipa pendengaran dengan


panjang sekitar 2,5cm, sepertiga luarnya adalah tulang
rawan, sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang.
Saluran ini berfungsi untuk meneruskan vibrasi yang telah
ditangkap ole aurikel menuju membran timpani (selaput
gendang). Pada saluran ini juga terdapat rambut-rambut,
yang berfungi untuk mencegah benda asing masuk ke
dalam telinga
Telinga Tengah (Rongga Timpani)
Membran Timpani atau sering disebut sebagai gendang telinga
berfungsi untuk meneruskan vibrasi suara menuju tulang-tulang
pendengaran (osikula).
Osikula merupakan tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas tiga
tulang kecl, tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai dan
bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam.
Tulang-tulang tersebut adalah tulang martil (maleus), tulang landas
(inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Semua tulang tersebut berfungsi
meneruskan vibrasi dari membran timpani menuju jendela oval telinga
dalam secara berurutan, mulai dari tulang martil, tulang landasan, dan
tulang sanggurdi.
Saluran eustachius merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah
yang menjorok menghubungkan telinga dengan faring. Saluran
eustachius akan tertuup jika dalam keadaan biasa, dan akan terbuka
ketika menelan, sehingga tekanan udara di dalam telinga tengah
dengan udara luar akan seimbang. Dengan begitu, cedera atau ketulian
akibat tidak seimbangnya tekanan udara, dapat dihindarkan.
Telinga Dalam
Vestibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang
berfungsi sebagai pintu penghubung antarbagian-bagian telinga.
Tiga saluran tengah lingkaran (saluran semi serkuler) yaitu
saluran superior, posterior, dan lateral. Ketiga saluran ini saling
membuat sudut tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu
ujung setiap saluran terdapat penebalan yang disebut ampula.
Saluran semi serkuler berfungsi untuk membantu otak dalam
mengendalikan keseimbangan, dan kesadaran akan kedudukan
tubuh kita.
Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit
dirinya seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari
sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah
dari tulang, dan disebut modiolus. Dalam koklea terdapat
jendela oval (fenestra vestibuli) yang menghubungkan telinga
tengah dengan telinga dalam, dan jendela melingkar (fenestra
kokhlea) yang berfungsi sebagai reseptor suara.
Anatomi Fisiologi Sistem Pengecap

Você também pode gostar