Você está na página 1de 10

Bagi keluarga dan

Di tempatkan di sahabat sahabat


tempat yang aman dari dekatnya tidak di
jangkauan binatang larang mencium si
mayat

Hal yang harus di


perhatikan
terhadap jenazah
ketika meninggal

Tutuplah seluruh
Pejamkanlah matanya
badannya dengan kain
dan mohonkanlah
sebagai penghormatan
ampun kepada allah
dan agar tidak
atas segala dosanya
kelihatan auratnya
Syarat syarat
memandikan
jenazah

Di dapati tubuhnya
Jenazah itu orang islam Bukan mati syahid
walupun sedikit
Jenazah laki laki di Jenazah perempuan
mandikan oleh laki laki dimandikan oleh perempuan
kecuali istri dan muhrimnya kecuali suami dan muhrimnya
Yang berhak
memandikan
jenazah

Jenazah istri lebih berhak di Jenazah suami lebih berhak


mandikan oleh suami dan di mandikan oleh istri dan
mahramnya mahramnya
Tata cara memandikan jenazah
1. Di tempatkan di tempat tertutup
2. Mayat di letakan di tempat yang lebih tinggi
3. Dipakaikan kain basahan
4. Mayat di sandarkan pada sesuatu, di sapu
perutnya lalu di tekan pelan agar kotorannya
keluar, lantas di bersihkan menggunakan tangan
kiri menggunakan sarum tangan.
5. Mengganti sarum tangan untuk membersihkan
mulut dan gigi mayat
6. Membersihkan semua kotoran dan najis
7. Memwudhukan dan membasuh seluruh
badannya sebanyak 3-5 kali
Mengkafani jenazah
Pembelian kain kafan diambilkan dari uang si mayat sendiri.
Apabila tidak ada, orang yang selama ini menghidupinya yang
membelikan kain kafan. Jika ia tidak mampu, boleh diambilkan
dari uang kas masjid, atau kas RT/RW, atau yang lainnya secara
sah. Apabila tidak ada sama sekali, wajib atas orang muslim yang
mampu untuk membiayainya
1. Warna kain yang dianjurkan
Warna kain yang di anjurkan (di sunahkan) untuk mengkafani
jenazah yaitu berwarna putih karena pakaian berwarna putih
merupakan pakaian yang terbaik
2. Jumlah kain untuk jenazah laki-laki atau perempuan
Jenazah laki-laki dibalut dengan 3 helai kain. Sedangkan jenazah
perempuan dibalut 5 helai kain
Untuk bisa
dialati, keadaan
si mayat
haruslah

jenazah sudah berada di


suci, baik suci badan, sudah dimandikan dan depan orang yang
tempat, dan pakaian dikafani menyalatkan atau
sebelah kiblat
Tata cara pelaksanaan alat jenazah adalah sebagai berikut.
1. Jenazah diletakkan paling muka. Apabila mayat laki-laki,
hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepala mayat.
Jika mayat wanita, imam menghadap dekat perutnya.
2. Letak imam paling muka diikuti oleh para makmum. Jika yang
menyalati sedikit, usahakan dibuat 3 baris/af.
3. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan
alat jenazah dengan empat takbir. Niat tersebut jika
dilafalkan sebagai berikut:

Artinya: Aku berniat alat atas jenazah ini empat takbir fardu
kifayah sebagai makmum karena Allah taala.
4. Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir
pertama itu selanjutnya membaca surat al-Ftihah.
5. Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca salawat atas Nabi
Muhammad saw.

6. Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah.


Bacaan doa bagi jenazah adalah sebagai berikut:

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kami penghalang


dari mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia. (HR Hakim)
7. Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca doa
sebagai berikut:

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kami


penghalang dari mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau
beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.
(HR Hakim)

8. Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.


Catatan:
Doa yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat disesuaikan
dengan
jenis kelamin jenazahnya.
1. Apabila jenazahnya wanita, damir/kata ganti hu ( ( diganti
dengan kata ha (.(
.2Apabila jenazahnya dua orang, damir/kata ganti hu ( ( diganti
dengan huma (.(
.3Apabila jenazahnya banyak, maka damir/kata ganti hu ( (
diganti engan untuk laki-laki atau untuk perempuan.

Você também pode gostar