Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
S DENGAN
GSP : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG MERAK
RS. JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
JAKARTA
DISAJIKAN OLEH :
KELOMPOK RUANG MERAK
Biologis
Psikologis
Sosial budaya
Faktor presipitasi
Biologis
Stres lingkungan
Pemicu gejala
KOMPLIKASI
Pohon masalah
GSP : Halusinasi
Isolasi sosial
BAB III
TINJAUAN KASUS
Resume
Klien bernama Tn. S tanggal masuk 15 des 2009 dengan no register 00-78-97
dengan dx medis : skizofrenia paranoid, klien di rawat di ruang merak, RS. Dr.
Soeharto Heerdjan, klien berusia 30 th, jenis kelamin laki-laki, klien beragama
islam, suku bangsa jawa,status perkawinan belum menikah, pendidikan
terakhir SMA, alamat binong permai Tangerang.
Klien datang dibawa oleh keluarga dengan alasan di rumah ngamuk ngamuk,
marah marah tanpa sebab, mau membunuh ibunya, bicara sendiri, sering
mendengar suara suara untuk membunuh ibunya, susah tidur.
pada saat pengkajian tanggal 14 januari 2010 didapatka data : Klien pernah di
rawat di RSJ dr. Soeharto Heerjan pada tahun 2007, tahun 2008 dan dua kali
pada tahun 2009. klien mengatakan mendengar suara suara yang menyuruh
untuk membunuh ibunya, suara itu muncul saat klien sedang menyendiri, suara
itu muncul selama 3 menit(3-4x dlm sehari), klien merasa terganggu saat suara
itu muncul, yang dilakukan klien saat suara-suara itu datang klien menutup
telinga, . Klien terlihat menyendiri, tidur-tiduran dikamar, pada saat
berbincang-bincang kontak mata klien kurang, bicara lambat, afek tumpul,
lesu dan malas beraktivitas, ekspresi wajah sedih, mondar-mandir tanpa
tujuan, senyum dan tertawa sendiri.
Klien mengatakan tidak minum obat secara teratur saat
dirumah.Adiknya mengalami gangguan jiwa, pengobatannya dibawa
ke RSJ. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pada saat
sekolah sering diejek oleh teman-temannya, klien pernah di PHK dari
pekerjaannya sehingga klien merasa malu dan putus asa untuk
mendapatkan pekerjaan.
Klien anak pertama dari empat bersaudara, klien tinggal serumah
dengan ibu dan tiga saudaranya. Yang mengambil keputusan di
keluarga ibunya, Klien jarang diajak mengambil keputusan , Klien
tidak disayangi oleh keluargaKlien mengatakan keluarga tidak
memperhatikan cara minum obat. Selama kelompok dinas di ruang
merak keluarga tidak pernah menjenguk
Pola asuh dalam keluarga kurang baik. Keluarga kurang
memperhatikan klien, keluarga klien jarang menjenguk, hanya satu
kali dalam sebulan.klien belum menikah, ayah klien meninggal saat
klien masih SMP,klien mengatakan keluarga tidak memperhatikan klien
dalam hal minum obat dan tidak membawa berobat jalan. persidal 2x1
mg / tablet ( pagi dan sore ), Trihexypenidil 2x2 mg / tablet (pagi dan sore ),
Clorpromazine 1x100 mg / tablet(malam)
Analisa data
Tgl/jam DATA FOKUS Masalah
keperawatan
DO : Klien tampak
o Mondar-mandir tanpa tujuan
o senyum senyum sendiri
o terawa sendiri
14 januari DS : Klien mengatakan Isolasi social
2010 Klien malas
16.00-16.10 berbincang-bincang dengan temannya.
Lebih senang diam, menyendiri.
lebih senang tidur-tiduran
DO : Klien tampak
Menyendiri
tidak mau bergaul
kontak mata kurang
tidur-tiduran ditempat tidur
Lesu dan malas untuk
beraktivitas
Bicara klien lambat
Afek tumpul
Isolasi sosial
Regiment Therapeutik Inefektif
Tujuan Khusus 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tujuan Khusus 2 :
Klien dapat mengenal halusinasinya.
Tujuan khusus 3 :
Klien dapat mengontrol halusinasi.
Tujuan Khusus 4 :
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
Tujuan Khusus 5 :
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
Strategi Pelaksanaan IV
Strategi pelaksanaan IV
Tanggal 18 januari 2010, pukul 10.00 10.10 WIB
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal kegiatan harian
Evaluasi :
Tanggal 18 Januari 2010, 10.10 10 20 WIB
Subjektif :
Klien mengatakan sudah memasukkan kegiatan kedalam jadwal kegiatan
harian
Klien mengatakan sudah tau mamfaat bila minum obat dan kerugian bila
tidak minum obat
Klien mengatakn mau minum obat secara teratur
Klien mengatakan sudah memasukkan kegiatan kedalam jadwal kegiatan
hari
Objektif :
Klien sudah mengisi jadwal kegiatan harian
Klien dapat menyebutkan manfaat dan kerugian bila tidak minum obat
secara teratur
Klien dapat mengisi jadwal kegiatan minum obat kedalam jadwal
kegiatan harian
Analisa data :
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara yang ke empat yaitu
minum obat secara teratur
Perencanaan :
Perawat :
Anjurkan klien untuk mengisi jadwal kegiatan harian
Evaluasi kembali apa yang sudah di ajarkan untuk menghilangkan suara-
suara
Klien :
Anjurkan klien untuk melaksanakan apa yang sudah di ajarkan perawat
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian
BAB IV
PEMBAHASAN
No. Konsep Kesenjangan Faktor Faktor
Pendukung Penghambat
1. F. Predisposisi klien tidak mengalami gangguan penulis klien lebih
yang di akibatkan oleh faktor mendapatkan banyak tidur -
biologis, pada kasus ada kerjasama yang tiduran, saat
kesesuaian dari segi psikologis dan baik dengan berbicara klien
sosial budaya klien mempunyai perawat lebih banyak
harapan ingin bekerja namun tidak ruangan. menunduk, afek
terpenuhi , klien sering diejek sehingga tumpul, klien
mengalami stress dan akibatnya terjadi senang jalan-
gangguaan jiwa.
jalan tanpa
2. F. Presipitasi Klien tidak mengalami gangguan tujuan dan pada
biologis, pada kasus pemicunya karna saat pengkajian
lingkungan yang sering mengejek dan
penulis tidak
adanya keputus asaan, kegagalan.
bertemu dengan
3. Mekanisme Prilaku yang ditampilkan adalah keluarga klien.
Koping menghindari interaksi dengan orang
lain
4. Manifestasi Tidak ada kesenjangan dengan teori
Prilaku
5. Pohon Masalah Terdapat kesenjangan teori dan kasus,
di kasus terdapat 3 diagnosa dan di
kasus terdapat 6 diagnosa
6. Diagnosa kep. ditemukan 6 Dx. Keperawatan didukung oleh data-
pada kasus sedangkan pada teori data yang lengkap
hanya 3 Dx. Keperawatan baik data yang
diperoleh dari status
klien dan dari perawat
ruangan.
Untuk Mahasiswa.